30 September 2013
22 September 2013
Tujuh Hal yang Ingin Didengar Istri Anda
Beberapa bulan lalu, saya menulis di blog saya yang diberi judul ‘25 Hal
yang Ingin Didengar Istri Anda’. Tampaknya, itu adalah hal-hal yang
ingin diketahui banyak pria. Pada saat yang sama, banyak istri
mendambakan kata-kata yang menyemangati dari suami mereka. Hasilnya,
tulisan ini dengan cepat menjadi tulisan yang banyak dilihat di situs
saya. Kita semua mencari kata-kata yang tepat untuk diucapkan dan kita
tahu pernikahan kita akan berjalan baik jika kita tahu apa yang ingin
didengar oleh istri kita. Setelah menyadari hal itu, saya memutuskan
untuk mencari tahu kata-kata yang paling menyemangati untuk istri Anda.
Saya menemukannya dengan bertanya kepada beberapa istri dengan
pertanyaan, “Kata-kata apa yang ingin Anda dengar dari suami?” Saya
menerima 12 jawaban, dan saya akan berbagi tujuh di antaranya. Inilah
kalimat yang ingin didengar istri Anda.
Oleh Jackie Bledsoe Jr
1. “Beri tahu aku apa yang kau butuhkan.”
“Suami saya menyemangati saya walaupun dia tidak memikirkannya. Dia selalu memberikan kata-kata menguatkan yang berkaitan dengan keberhasilan dalam hidup dan bisnis – kata-kata seperti ‘Kamu pasti bisa,’ ‘Aku yakin kamu bisa,’ ‘Beri tahu aku apa yang kau butuhkan.’ Namun semangat terbaik yang dia berikan bukanlah pengorbanan nonlisan yang dia lakukan untuk keluarga kami setiap hari agar saya bisa mewujudkan impian saya dan mencapai cita-cita saya.” Christine St. Vil dan suaminya Philip telah menikah selama delapan tahun. Christine adalah Pendiri/CEO Moms 'N Charge™.
2. “Aku cinta padamu”
Saya tahu itu terdengar klise, namun kata-kata yang paling menenangkan yang keluar dari mulut suami saya adalah ketika dia mengatakan “aku cinta padamu.” Saya juga senang mendengarkan dia mengatakannya kepada putri-putri kami. Tiga kata itu memiliki kemampuan untuk membuat wajah kami cerah. Walaupun suami saya menunjukkan bahwa dia cinta kepada saya dengan tindakannya, kadang-kadang saya perlu mendengarnya dan mendengarnya mengatakan kata-kata itu tidak pernah membosankan.” Krishnann Briscoe dan suaminya, Chris, sudah menikah selama tiga tahun. Blog Krishnann di His Mrs. Her Mr.
3. “Kamu bisa, Sayang!”
“Saya tahu itu terdengar menggelikan tapi saya suka saat suami saya berkata,’kamu bisa, Sayang!’ Itu adalah kata-kata yang perlu saya dengar kapan pun ketika saya meragukan diri sendiri, dan caranya mengatakan hal itu membuat saya terus merasa fokus dan bersemangat.” Martine Foreman dan suaminya, Sean, sudah menikah selama lima tahun. Blog Martine adalah CandidBelle, dan ia merupakan pendiri sekaligus editor JustDiva.
4. “Saya bahagia menikah denganmu”
“Saya senang saat suami saya berkata ‘Saya bahagia menikah denganmu.’ Itu membuat saya senang bahwa setelah sekian lama kami bersama dia masih merasa bahagia dan puas dengan pilihan yang dia buat ketika memutuskan untuk menjadikan saya sebagai istrinya. Hal itu membuat saya merasa percaya diri dalam melakukan pekerjaan yang saya lakukan sebagai seorang istri sekaligus seorang ibu ketika dia menegaskan hal itu.” Lauren Hartmann dan suaminya, Craig, sudah menikah selama 11 tahun. Blog Lauren di The Little Things We Do.
5. “Pada akhirnya kita selalu saling memiliki”
“Saya senang mendengar suami saya mengatakan hal apa pun namun yang paling saya sukai adalah mendengarkan dia berkata, ‘kamu pasti bisa,’ ‘itulah kenapa saya menikahimu...’ dan ‘pada akhirnya kita selalu saling memiliki.’ Dia sangat ahli membuat saya menyadari hal yang paling penting, yaitu pernikahan saya dan dia membuat saya merasa memiliki kekuatan super, mampu menyelesaikan apa saja!” Donnie Nicole Smith dan suaminya, Che’, sudah menikah selama empat tahun. Blog Donnie di DonnieNicole.com , dan dia merupakan Direktur Eksekutif Donda's House.
6. “Aku mengagumi semangatmu”
“Saya suka mendengar suami saya berkata ‘aku cinta padamu,’ ‘kamu cantik apa adanya,’ ‘kamu adalah seorang ibu yang baik,’ dan ‘aku mengagumi semangatmu.’ Dia selalu mengatakan kata-kata itu kepada saya dan itu membuat saya merasa sangat dicintai dan didukung!” Amber L. Wright dan suaminya, Mohammed, sudah menikah selama tujuh tahun. Blog Amber di TalkToAmber.com.
7. “Itu adalah hal kecil untuk orang yang hebat”
“Setiap kali saya kesulitan menghadapi sesuatu, suami saya selalu berkata ‘itu adalah hal kecil untuk orang yang hebat’, itu adalah kata-kata yang sederhana namun membuat saya merasa saya bisa menguasai dunia.”
Tiya Cunningham-Sumter dan suaminya, Ken, sudah menikah selama 15 tahun. Blog Tiya di Not Your Average Advice, dan seorang Certified Life & Relationship Coach di Life
sumber: http://id.she.yahoo.com
Oleh Jackie Bledsoe Jr
1. “Beri tahu aku apa yang kau butuhkan.”
“Suami saya menyemangati saya walaupun dia tidak memikirkannya. Dia selalu memberikan kata-kata menguatkan yang berkaitan dengan keberhasilan dalam hidup dan bisnis – kata-kata seperti ‘Kamu pasti bisa,’ ‘Aku yakin kamu bisa,’ ‘Beri tahu aku apa yang kau butuhkan.’ Namun semangat terbaik yang dia berikan bukanlah pengorbanan nonlisan yang dia lakukan untuk keluarga kami setiap hari agar saya bisa mewujudkan impian saya dan mencapai cita-cita saya.” Christine St. Vil dan suaminya Philip telah menikah selama delapan tahun. Christine adalah Pendiri/CEO Moms 'N Charge™.
2. “Aku cinta padamu”
Saya tahu itu terdengar klise, namun kata-kata yang paling menenangkan yang keluar dari mulut suami saya adalah ketika dia mengatakan “aku cinta padamu.” Saya juga senang mendengarkan dia mengatakannya kepada putri-putri kami. Tiga kata itu memiliki kemampuan untuk membuat wajah kami cerah. Walaupun suami saya menunjukkan bahwa dia cinta kepada saya dengan tindakannya, kadang-kadang saya perlu mendengarnya dan mendengarnya mengatakan kata-kata itu tidak pernah membosankan.” Krishnann Briscoe dan suaminya, Chris, sudah menikah selama tiga tahun. Blog Krishnann di His Mrs. Her Mr.
3. “Kamu bisa, Sayang!”
“Saya tahu itu terdengar menggelikan tapi saya suka saat suami saya berkata,’kamu bisa, Sayang!’ Itu adalah kata-kata yang perlu saya dengar kapan pun ketika saya meragukan diri sendiri, dan caranya mengatakan hal itu membuat saya terus merasa fokus dan bersemangat.” Martine Foreman dan suaminya, Sean, sudah menikah selama lima tahun. Blog Martine adalah CandidBelle, dan ia merupakan pendiri sekaligus editor JustDiva.
4. “Saya bahagia menikah denganmu”
“Saya senang saat suami saya berkata ‘Saya bahagia menikah denganmu.’ Itu membuat saya senang bahwa setelah sekian lama kami bersama dia masih merasa bahagia dan puas dengan pilihan yang dia buat ketika memutuskan untuk menjadikan saya sebagai istrinya. Hal itu membuat saya merasa percaya diri dalam melakukan pekerjaan yang saya lakukan sebagai seorang istri sekaligus seorang ibu ketika dia menegaskan hal itu.” Lauren Hartmann dan suaminya, Craig, sudah menikah selama 11 tahun. Blog Lauren di The Little Things We Do.
5. “Pada akhirnya kita selalu saling memiliki”
“Saya senang mendengar suami saya mengatakan hal apa pun namun yang paling saya sukai adalah mendengarkan dia berkata, ‘kamu pasti bisa,’ ‘itulah kenapa saya menikahimu...’ dan ‘pada akhirnya kita selalu saling memiliki.’ Dia sangat ahli membuat saya menyadari hal yang paling penting, yaitu pernikahan saya dan dia membuat saya merasa memiliki kekuatan super, mampu menyelesaikan apa saja!” Donnie Nicole Smith dan suaminya, Che’, sudah menikah selama empat tahun. Blog Donnie di DonnieNicole.com , dan dia merupakan Direktur Eksekutif Donda's House.
6. “Aku mengagumi semangatmu”
“Saya suka mendengar suami saya berkata ‘aku cinta padamu,’ ‘kamu cantik apa adanya,’ ‘kamu adalah seorang ibu yang baik,’ dan ‘aku mengagumi semangatmu.’ Dia selalu mengatakan kata-kata itu kepada saya dan itu membuat saya merasa sangat dicintai dan didukung!” Amber L. Wright dan suaminya, Mohammed, sudah menikah selama tujuh tahun. Blog Amber di TalkToAmber.com.
7. “Itu adalah hal kecil untuk orang yang hebat”
“Setiap kali saya kesulitan menghadapi sesuatu, suami saya selalu berkata ‘itu adalah hal kecil untuk orang yang hebat’, itu adalah kata-kata yang sederhana namun membuat saya merasa saya bisa menguasai dunia.”
Tiya Cunningham-Sumter dan suaminya, Ken, sudah menikah selama 15 tahun. Blog Tiya di Not Your Average Advice, dan seorang Certified Life & Relationship Coach di Life
sumber: http://id.she.yahoo.com
12 September 2013
A Gift to You
When the stars began radiating light in all directions,
there was nobody there to see them.
No one there to study their electromagnetic radiation.
no one to proclaim their beauty,
no one to retweet their perfection.
They received no feedback on their efforts,
no evaluations with tiny bubbles to fill in,
no applause
no commendations or promotions
no hope for a reward.
But shine they did.
They shined not knowing that you and I
would be blown away by their brilliance.
They shined not knowing sailors of old would
use them to navigate the dark waters of the oceans.
They shined not knowing we would invent telescopes
to see them more clearly,
close enough to learn that they are all unique,
but still to far away to know them much at all,
like a long distant relationship,
we write each other letters.
They shined not knowing the lights of our modern cities
would make them nearly impossible to see.
And for millions of years, they did just that,
the stars kept shining until they died,
Spent of all of their gas and vapor,
having nothing else to give.
We stare into the night sky,
and soak in their essence,
benefactors of their labors.
The recipients of their gift.
source: http://www.jeremystatton.com
there was nobody there to see them.
No one there to study their electromagnetic radiation.
no one to proclaim their beauty,
no one to retweet their perfection.
They received no feedback on their efforts,
no evaluations with tiny bubbles to fill in,
no applause
no commendations or promotions
no hope for a reward.
But shine they did.
They shined not knowing that you and I
would be blown away by their brilliance.
They shined not knowing sailors of old would
use them to navigate the dark waters of the oceans.
They shined not knowing we would invent telescopes
to see them more clearly,
close enough to learn that they are all unique,
but still to far away to know them much at all,
like a long distant relationship,
we write each other letters.
They shined not knowing the lights of our modern cities
would make them nearly impossible to see.
And for millions of years, they did just that,
the stars kept shining until they died,
Spent of all of their gas and vapor,
having nothing else to give.
We stare into the night sky,
and soak in their essence,
benefactors of their labors.
The recipients of their gift.
source: http://www.jeremystatton.com
Anda Adalah Istrinya, Bukan Ibunya!
Perempuan yang telah menikah, cenderung memiliki sifat mengatur yang
berlebihan. Awalnya sih agar suami bahagia dan merasa dimudahkan.
Tetapi, kalau terlalu sering, bisa-bisa suami malah gerah dan mulai
melirik yang ‘lain’!
Jauh sebelum memiliki anak, di awal pernikahan, perempuan telah menjalani peran ganda untuk suami tercintanya, yaitu menjadi sahabat, kekasih, teman, sekutu, orang kepercayaan dan penghibur saat ia dilanda resah atau sedang tertekan karena pekerjaan.
Tetapi terkadang, alih-alih menjalankan peran sebagai seorang istri, kok Anda lebih cocok menjadi ibunya?! Menurut Richard Templar, pada buku yang berjudul “The Rules of Love’’, satu hal yang dilarang keras bagi perempuan yang baru menikah, jangan pernah mencoba mengatur suami layaknya seorang ibu. Sebab, suami Anda adalah manusia dewasa dan tidak membutuhkan Anda menjalani peran tersebut.
Suami Anda jelas mampu mengambil tindakan-tindakan, dan keputusan sendiri tanpa kendali dari Anda. Mengutarakan pendapat boleh saja, tetapi tidak perlu secara rinci mengenai apa yang harus ia lakukan, atau apa yang harus ia hindari. Ungkapkan opini Anda sebagai sudut pandang, bukan instruksi.
“Ketika Anda bertindak seperti orang tua kepada suami, maka ia akan merespon dengan dua cara. Pertama, menanggapi aturan Anda seperti anak kecil dengan melakukan apa yang Anda katakan. Tetapi, bila suatu waktu Anda membutuhkan suami untuk menjaga Anda, suami Anda tidak bisa melakukannya. Karena terbiasa menuruti semua perkataan Anda’’ jelas Templar.
Bila Anda merasa memiliki kecenderungan ke arah ini, ubahlah segera. Libatkan suami untuk mengingatkan, bila tanpa disadari Anda sedang mengaturnya. Dengan mengakui kekurangan dan meminta dukungan dari suami untuk membantu menghilangkannya, maka suami akan merasa sebagai seorang pelindung yang menjaga diri Anda.
Sebaliknya, jika membiarkan sifat tukang atur ini berkembang dalam diri Anda, tak hanya akan menimbulkan tekanan, tapi juga akan mencederai hubungan serius yang tengah Anda bangun bersama orang yang Anda cintai.
sumber: http://female.kompas.com
Jauh sebelum memiliki anak, di awal pernikahan, perempuan telah menjalani peran ganda untuk suami tercintanya, yaitu menjadi sahabat, kekasih, teman, sekutu, orang kepercayaan dan penghibur saat ia dilanda resah atau sedang tertekan karena pekerjaan.
Tetapi terkadang, alih-alih menjalankan peran sebagai seorang istri, kok Anda lebih cocok menjadi ibunya?! Menurut Richard Templar, pada buku yang berjudul “The Rules of Love’’, satu hal yang dilarang keras bagi perempuan yang baru menikah, jangan pernah mencoba mengatur suami layaknya seorang ibu. Sebab, suami Anda adalah manusia dewasa dan tidak membutuhkan Anda menjalani peran tersebut.
Suami Anda jelas mampu mengambil tindakan-tindakan, dan keputusan sendiri tanpa kendali dari Anda. Mengutarakan pendapat boleh saja, tetapi tidak perlu secara rinci mengenai apa yang harus ia lakukan, atau apa yang harus ia hindari. Ungkapkan opini Anda sebagai sudut pandang, bukan instruksi.
“Ketika Anda bertindak seperti orang tua kepada suami, maka ia akan merespon dengan dua cara. Pertama, menanggapi aturan Anda seperti anak kecil dengan melakukan apa yang Anda katakan. Tetapi, bila suatu waktu Anda membutuhkan suami untuk menjaga Anda, suami Anda tidak bisa melakukannya. Karena terbiasa menuruti semua perkataan Anda’’ jelas Templar.
Bila Anda merasa memiliki kecenderungan ke arah ini, ubahlah segera. Libatkan suami untuk mengingatkan, bila tanpa disadari Anda sedang mengaturnya. Dengan mengakui kekurangan dan meminta dukungan dari suami untuk membantu menghilangkannya, maka suami akan merasa sebagai seorang pelindung yang menjaga diri Anda.
Sebaliknya, jika membiarkan sifat tukang atur ini berkembang dalam diri Anda, tak hanya akan menimbulkan tekanan, tapi juga akan mencederai hubungan serius yang tengah Anda bangun bersama orang yang Anda cintai.
sumber: http://female.kompas.com
Langganan:
Postingan (Atom)