Saya akhirnya secara tidak sengaja mendapatkan ide untuk melepas rasa tertekan karena beban pekerjaan dengan mencoba membuat beberapa hal yang selama ini tidak pernah saya lakukan sebelumnya seperti menikmati saat - saat menulis indah sebagai sarana meditasi, dan juga kegiatan membuat beberapa resep kue bolu sederhana dimana kegiatan ini tidak pernah saya berani lakukan sebelumnya dengan alasan ribet dan susah.
Tapi berkat dorongan dari suami dan teman - teman dekat saya pun memberanikan diri untuk mencoba resep kue sederhana. Langkah awal ini diawali dengan mencari alat - alat pendukung seadanya di rumah seperti mixer dan juga oven manual milik ibu saya yang sudah sekian tahun ada dalam kardus pindahan yang tidak pernah saya sentuh. Saat akhir pekan saya mencari resep sederhana yang menggunakan ukuran bahan - bahan yang diukur menggunakan sendok karena saya tidak mempunyai alat ukur untuk mengukur keperluan bahan kuenya. Satu kue bolu Cappuccino berhasil saya buat sebagai kue bolu pertama yang saya bisa buat dengan hasil yang cukup memuaskan menurut ukuran sebagai pemula yang baru pertama kali dalam seumur hidup saya mencoba membuat kue bolu (usia saya sudah kepala 4 lho 😁). Bahkan ibu saya pun yang dulunya mempunyai catering yang cukup berpengalaman membuat masakan dan juga kue cukup kaget dan memberikan pendapat yang baik akan hasil kue yang saya buat. Ternyata anak saya pun gembira karena bisa menikmati makanan kecil buatan ibunya dan ini cukup menginspirasi saya untuk membagi waktu dan perhatian dengan membuatkan makanan kecil untuknya setiap akhir pekan sebagai pengganti waktu - waktu yang banyak tersita di hari kerja. Bahkan saya pun mengajaknya untuk membantu saya membuat kue dan menikmati waktu yang menyenangkan bersama - sama.
Dan kegiatan ini terus berlangsung dan membuat saya jadi bersemangat setiap kali menjelang akhir pekan. Keletihan dan rasa tertekan di hari - hari kerja pun mencair setiap kali saya mecari resep kue baru untuk saya buat di hari Sabtu atau Minggu.
Memang hasilnya seringkali tidak baik seperti bantat, miring, rasanya kurang pas, dll. Bahkan tangan saya pun harus terkena oven panas saat tergesa - gesa membuka oven karena kue sudah mulai terlalu coklat alias agak gosong. Tidak cuma itu, halangan dikala aktivitas pun terjadi juga seperti oven yang rusak karena tidak terbuka pintunya, mixer yang berdecit bunyinya seperti mau copot pemutarnya bila dipakai untuk high speed (maklum alat - alat itu adalah alat yang dulu dipakai ibu saya dan sekarang diwariskannya pada saya). Tapi saya selalu merasa puas dan bahagia. Bahkan hal itu membawa saya untuk berkeinginan untuk terus mencobanya lagi untuk bisa mendapatkan hasil yang mengalami perubahan yang semakin baik juga saya mencari pertolongan dari suami dan orang lain untuk mendapatkan jalan keluar untuk memperbaiki alat - alat pendukung yang rusak atau apabila resep kurang baik hasilnya. Dan alhasil dari bolu, pastel tutup, cakwe, puding bahkan roti berhasil saya coba untuk buat. Dan tanpa terasa sudah sebulan lebih saya melakukannya.
Dan malam ini disaat pemerintah kami sedang mempersiapkan diri untuk mulai membuka kegiatan "New Normal" pasca Pandemic ini dan kami akan mempersiapkan diri untuk kembali melakukan kegiatan pekerjaan normal kembali di kantor , saya melihat kebelakang akan semua hal yang telah terjadi dan saya lalui. Saya melihat bahwa tidak ada yang tidak mungkin apabila kita mau mencoba dan tidak terpaku pada kata "Tidak Bisa". Asal ada keinginan dan tekad juga kemauan untuk tidak menyerah pada setiap masalah dan kegagalan yang kita hadapi selama membuat kue, maka segala kemungkinan keberhasilan akan kita dapatkan.
Saya bersyukur untuk Work from Home karena pandemic Covid 19, masalah pekerjaan di kantor yang baru, dan kepada pelajaran selama membuat kue selama satu bulan di bulan May. Dari membuat kue saya banyak belajar melihat strength yang ada dalam saya, belajar melihat bahwa dalam setiap masalah / pergumulan selalu ada jalan keluar apabila kita tidak mudah menyerah pada kondisi dan keadaan di sekeliling kita, juga tidak ada yang tidak mungkin dalam Tuhan. Jikalau Tuhan ada didalam kita Dia akan membawa kita untuk belajar mengembangkan apa yang selama ini belum tersentuh untuk di develop dan hal yang buruk menurut manusia akan dijadikanNya sebagai sesuatu yang mendatangkan kebaikan untuk kita.