Kasus obesitas pada anak-anak di seluruh dunia cenderung meningkat dari
tahun ke tahun. Di Indonesia saja, kasus obesitas pada anak-anak
meningkat sebesar 15-20 persen per tahun. Kondisi ini sangat
memprihatinkan, mengingat anak-anak Indonesia masih belum terlepas dari
masalah kesehatan lain, yaitu kurang gizi.
Seperti kita ketahui,
obesitas pada anak-anak dapat berdampak pada kesehatan sang anak di
kemudian hari. Risiko penyakit berbahaya seperti stroke, serangan
jantung, dan diabetes juga mengintai anak-anak yang mengalami obesitas.
Bagaimana cara mengukur anak obesitas?
Cara mengukur obesitas pada anak salah satunya adalah dengan menggunakan tabel BMI (body mass index).
Cara ini memang belum dijadikan standar umum untuk menentukan obesitas
pada anak-anak. Namun, sebagian ahli berpendapat jika berat badan
anak-anak di atas 20 persen dari berat badan sehat, maka anak tersebut
bisa dikategorikan sebagai anak obesitas.
Cara lainnya adalah
dengan mengukur prosentase lemak tubuh pada anak. Seorang anak laki-laki
dikatakan obesitas jika memiliki prosentase lemak tubuh di atas 25
persen. Sedangkan untuk anak perempuan di atas 32 persen.
Sebagian
besar kegemukan dan obesitas adalah karena makan berlebihan. Hal ini
tergolong dalam obesitas primer. Sisanya, disebabkan karena penyakit
atau gangguan hormonal atau kelainan genetis yang tergolong dalam
obesitas sekunder.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi meningkatnya kasus obesitas pada anak-anak antara lain:
- Kemajuan teknologi yang dirancang untuk membuat hidup lebih mudah dan lebih menghibur
- Akses ke makanan berkalori tinggi dan berlemak tinggi yang lebih mudah
- Kegiatan rekreasi modern seperti bermain game, komputer dan menonton TV
- Iklan makanan cepat saji dan makanan tak sehat lain yang menarik minat anak-anak
- Hidup dalam lingkungan yang padat dan keterbatasan area bermain
- Gaya hidup tak sehat yang diwariskan orang tua
Akan tetapi satu harapan cerah telah dikemukakan dalam American journal of Preventive Medicine.
Meski obesitas merupakan penyebab utama kematian, namun obesitas pada
anak-anak dapat dicegah untuk menghindarkan mereka dari risiko penyakit
dan kematian dini.
Pola Makan agar Anak Terhindar dari Obesitas
Pola
makan yang salah yang diterapkan selama masa kanak-kanak sangat sulit
untuk diubah hingga sang anak menginjak usia remaja hingga dewasa. Oleh
karena itu, sangat penting untuk mengajarkan pada anak-anak kita tentang
kebiasaan yang baik di awal kehidupan mereka.
Berikut adalah beberapa tip pola makan sehat yang bisa Anda terapkan pada anak-anak :
- Jadilah panutan dan berilah contoh pada anak Anda budaya mengonsumsi makanan sehat di rumah
- Gunakan otoritas Anda untuk mengontrol makanan yang dimasak dan dibeli keluarga Anda
- Dorong Anak Anda bahwa untuk menjalani kehidupan yang sehat tidak hanya berfokus pada penurunan berat badan saja.
- Selalu siapkan makanan dan camilan sehat di rumah
- Beri anak Anda makanan sehat sebelum pergi ke pusat pertokoan
- Jangan biarkan anak Anda menghabiskan makanan sambil menonton televisi
- Jangan mengggunakan makanan sebagai hadiah atau imbalan
Sebagai tambahan, Anda juga bisa memperkenalkan beberapa olahraga ringan seperti jalan sehat atau jogging
kepada anak-anak Anda. Semakin tinggi tingkat aktivitas anak-anak,
semakin banyak kalori yang terbakar dan semakin besar pula peluang anak
Anda agar terbebas dari obesitas.
http://health.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar