Obesitas merupakan pangkal penyakit.
Kegemukan dapat memicu risiko berbagai penyakit seperti diabetes tipe 2,
penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker. Saat ini masalah
kegemukan bukan hanya monopoli orang dewasa, melainkan juga anak-anak.
Obesitas pada anak bahkan telah menjadi perhatian khusus karena kasusnya
terus naik baik di negara-negara maju maupun negara berkembang.
Di
Amerika Serikat misalnya, obesitas anak meningkat tiga kali lipat
selama 30 tahun terakhir. Data dari Centers for Disease Control and
Prevention (CDC) mengatakan, lebih dari 12,5 juta anak Amerika terkena
obesitas. Penyebab utamanya adalah konsumsi gula berlebihan, yang
dimulai pada usia awal pertumbuhan.
Para orangtua sebaiknya
mewaspadai asupan gula berlebihan sejak usia bayi karena berdampak pada
kualitas kesehatan jangka panjang. Konsumsi gula berlebih di usia dini
akan menambah jumlah kalori pada menu keseharian anak. Bila tak
terkendali akan memicu kegemukan dan obesitas. Tingginya kandungan gula
pun dapat mengurangi asupan nutrisi penting lainnya pada menu
keseharian. Hal ini dikarenakan rasa manis sangat disukai anak.
Akibatnya, anak hanya memilih makanan yang disukai.
Gula juga
akan merusak gigi anak yang baru tumbuh. Risiko ini semakin besar jika
anak kerap minum gula dari botol. Hal ini sama seperti anak yang
mengemut permen tangkai setiap hari.
The American Academy of
Pediatric Dentistry merekomendasikan anak tidak minum jus sampai berusia
1 tahun. Jus juga sebaiknya diminum dari gelas, bukan botol. Jumlah
yang diminum tidak lebih dari 4-6 ounce (sekitar 120-230 ml) per hari.
Pengaturan pola makan juga akan memengaruhi kesehatan anak di masa
depan. Oleh karena itu, penting membatasi konsumsi gula pada anak.
Kenalkan buah
Kepercayaan
lama menyebutkan, mengenalkan anak dengan beragam jenis buah-buahan
yang manis di usia dini hanya akan menyebabkan anak doyan makanan manis
dan cenderung tidak suka menyantap sayuran atau makanan lain. Akan
tetapi, menurut American Academi of Pediatrics, anggapan ini tidak
berdasar. Selain itu, tak ada alasan medis kuat yang menyarankan agar
program makan bayi harus diawali dengan suatu jenis makanan padat
tertentu. Menurut para ahli, bayi terlahir secara alami dengan kesiapan
beradaptasi dengan makanan manis. Pengenalan pada makanan padat tidak
akan mengubah hal ini.
Yang perlu dihindari
Makanan
yang mengandung gula tambahan harus dihindari. Lebih baik memberi buah
segar atau yogurt, dibanding kue, biskuit, atau es krim. Bila anak harus
minum sesuatu yang manis, lebih baik memberinya jus buah dengan air
yang lebih sedikit dan tanpa gula. Orangtua sebaiknya waspada terhadap
kandungan gula pada makanan bayi. Oleh karena itu, jangan lupa untuk
memeriksa label dan kandungan nutrisi semua makanan bayi termasuk produk
olahan.
http://health.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar