6 Desember 2013

Belajar Menerima Kehilangan Buah Hati dari Film Gravity

Mungkin Anda sudah menonton film Gravity yang dibintangi oleh Sandra Bullock. Meski film yang menceritakan tentang usaha seorang astronot untuk bertahan di luar angkasa ini ber-genre thriller, tetapi sebagai orangtua kita juga bisa mendapat inspirasi tentang belajar menerima kehilangan.

Dalam cerita tersebut, Ryan Stone (diperankan Bullock) adalah seorang astronot wanita yang masih belum menerima kematian putrinya. Kisah kematian putrinya sangat datar, hanya dijelaskan dalam beberapa kalimat singkat.

Tetapi dari kalimat-kalimat singkat itu kita bisa ikut merasakan perasaan kehilangan yang amat dalam. Terombang-ambing sendirian di luar angkasa, tentu tak ada alasan bagi Stone untuk kembali ke bumi karena tak ada orang di bumi yang menunggunya. Ketika merasa tak punya apa-apa di dunia, untuk apa lagi kita hidup?

Tentu kita sudah sering mendengar, atau mungkin Anda sendiri pernah mengucapkan, "Saya tak akan bisa bertahan jika anakku meninggal".

Setiap orangtua tentu memiliki perasaan sangat mencintai anak mereka lebih daripada dirinya sendiri. Jika buah hati kita dikuburkan, maka rasanya tak ada pilihan lain bagi kita selain ikut bersamanya ke alam baka.

Dalam film Gravity, meski ini adalah film science, tetapi bisa menjadi metafora yang baik mengenai kehidupan setelah kehilangan orang yang paling kita cintai.

Bagaimana orangtua yang pernah kehilangan anaknya harus membuat pilihan untuk hidup ketika satu-satunya alasan untuk bertahan hidup sudah tak ada lagi.

Saat menonton film tersebut, kita bisa melihat karakter Stone juga merasa semua harapannya sudah hilang dan ia bersiap-siap untuk menyerah dan mati. Ia tak mau berjuang untuk kembali ke bumi. Tapi kemudian, ia seperti semua orangtua pemberani lainnya, yang mengenang buah hati mereka dan memilih untuk hidup. Demi buah hati dan untuk diri sendiri.

Ketika akhirnya Stone mendarat kembali ke bumi, dan ia harus belajar berjalan kembali. Dengan hati-hati ia berdiri dan melangkah di tempat yang belum dikenalnya. Orangtua yang pernah melewati duka akibat kehilangan buah hatinya tentu juga pernah merasakan beratnya harus melangkah. Tetapi ketika langkah tersebut sudah dilakukan, semangat hidup akan kembali lagi.

http://female.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar