Mungkin Anda sudah menonton film Gravity yang dibintangi oleh Sandra
Bullock. Meski film yang menceritakan tentang usaha seorang astronot
untuk bertahan di luar angkasa ini ber-genre thriller, tetapi sebagai
orangtua kita juga bisa mendapat inspirasi tentang belajar menerima
kehilangan.
Dalam cerita tersebut, Ryan Stone (diperankan
Bullock) adalah seorang astronot wanita yang masih belum menerima
kematian putrinya. Kisah kematian putrinya sangat datar, hanya
dijelaskan dalam beberapa kalimat singkat.
Tetapi dari
kalimat-kalimat singkat itu kita bisa ikut merasakan perasaan kehilangan
yang amat dalam. Terombang-ambing sendirian di luar angkasa, tentu tak
ada alasan bagi Stone untuk kembali ke bumi karena tak ada orang di bumi
yang menunggunya. Ketika merasa tak punya apa-apa di dunia, untuk apa
lagi kita hidup?
Tentu kita sudah sering mendengar, atau mungkin
Anda sendiri pernah mengucapkan, "Saya tak akan bisa bertahan jika
anakku meninggal".
Setiap orangtua tentu memiliki perasaan
sangat mencintai anak mereka lebih daripada dirinya sendiri. Jika buah
hati kita dikuburkan, maka rasanya tak ada pilihan lain bagi kita selain
ikut bersamanya ke alam baka.
Dalam film Gravity, meski ini
adalah film science, tetapi bisa menjadi metafora yang baik mengenai
kehidupan setelah kehilangan orang yang paling kita cintai.
Bagaimana
orangtua yang pernah kehilangan anaknya harus membuat pilihan untuk
hidup ketika satu-satunya alasan untuk bertahan hidup sudah tak ada
lagi.
Saat menonton film tersebut, kita bisa melihat karakter
Stone juga merasa semua harapannya sudah hilang dan ia bersiap-siap
untuk menyerah dan mati. Ia tak mau berjuang untuk kembali ke bumi. Tapi
kemudian, ia seperti semua orangtua pemberani lainnya, yang mengenang
buah hati mereka dan memilih untuk hidup. Demi buah hati dan untuk diri
sendiri.
Ketika akhirnya Stone mendarat kembali ke bumi, dan ia
harus belajar berjalan kembali. Dengan hati-hati ia berdiri dan
melangkah di tempat yang belum dikenalnya. Orangtua yang pernah melewati
duka akibat kehilangan buah hatinya tentu juga pernah merasakan
beratnya harus melangkah. Tetapi ketika langkah tersebut sudah
dilakukan, semangat hidup akan kembali lagi.
http://female.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar