Obesitas merupakan faktor risiko dari banyak penyakit degeneratif,
tidak hanya pada orang dewasa tetapi juga pada anak. Namun membuat anak
terbebas dari obesitas cenderung lebih sulit daripada orang dewasa
mengingat mereka masih dalam masa pertumbuhan. Baru-baru ini sebuah
studi asal Kanada membuktikan, cara efektif untuk melakukannya, yaitu
dengan melibatkan teman-teman si Kecil.
Untuk memperoleh simpulan tersebut, para peneliti menganalisis pada
anak-anak yang mengikuti program hidup sehat bersama anak-anak lain yang
lebih tua. Dalam program yang disebut dengan Healthy Buddies
program tersebut, anak-anak belajar soal makanan sehat, aktivitas fisik,
dan pencitraan tubuh positif dari anak-anak yang lebih tua, bukan dari
guru atau pelatih.
Hasilnya, ukuran pinggang anak-anak tadi mengalami penurunan serta
ada perbaikan pada rasa percaya diri mereka. Maka, para peneliti pun
berpendapat program tersebut berpotensi untuk mengurangi laju obesitas
anak.
Penulis studi Jonathan McGavock dari University of Manitoba
mengatakan, sebelumnya program serupa pernah dilakukan di University of
British Columbia dan berhasil. Sejauh ini, program Healthy Buddies yang
berlangsung selama 21 minggu ini pun cukup menjanjikan.
Pada 2009, para peneliti melibatkan 647 anak dari 19 sekolah dasar di
Manitoba. Anak-anak dari 10 sekolah dipilih secara acak untuk mengikuti
program Healthy Buddies, sementara yang tidak terpilih dijadikan
sebagai kelompok kontrol.
Di awal studi, para peneliti mengukur lingkar pinggang dan indeks
massa tubuh peserta. Selain itu, peneliti juga melakukan penghitungan
pada aktivitas fisik, tingkat kesehatan, percaya diri, serta pengetahuan
hidup sehat, dan kebiasaan makan mereka. Pada saat itu, diketahui 36
peserta mengalami obesitas.
Setelah program berakhir, peneliti menemukan bahwa peserta mengalami
penurunan ukuran pinggang hingga rata-ratanya mencapai 1,9 sentimeter.
Sementara pada kelompok kontrol, hal ini tidak terjadi. "Lingkar
pinggang merupakan parameter yang penting sebagai faktor risiko utama
dari diabetes tipe 2 dan penyakit kronis," ujar McGavock.
Menurut studi yang dipublikasi dalam JAMA Pediatrics
tersebut, peserta yang ikut serta dalam program juga mengalami perubahan
positif pada rasa percaya dirinya. Program juga dinilai lebih efektif
dari segi biaya karena tidak perlu membayar lebih mahal untuk guru
ataupun pelatih.
http://health.kompas.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar