Di rumah kami seringkali dikunjungi oleh burung - burung pipit yang biasanya datang untuk mencari makanan di kebun belakang rumah kami. Karena kami punya sisa nasi yang sudah mengering di dalam alat pemanas nasi kami dan tidak bisa dimakan, maka Ibu saya akan merendam nasi tersebut ke dalam air, setelah itu di tiriskan dan ditaruhlah sisa nasi yang sudah mengembang dan tidak lagi kering ke atas piring plastik dan menaruhnya di kebun belakang kami supaya burung - burung pipit bisa memakannya. Kami sekeluarga pun setuju dengan apa yang Ibu saya lakukan, dari pada dibuang lebih baik diberikan kepada burung - burung.
Setelah beberapa hari setiap pagi, siang, dan sore hari di rumah kami selalu terdengar suara kicauan burung - burung pipit yang membuat suasana rumah menjadi sangat alami, seperti di rumah peristirahatan di pedesaan.
Hal itulah yang menarik perhatian saya untuk mencoba mengamati burung - burung tersebut.
Dan akhirnya saya mengerti bahwa burung - burung pun bisa mengutarakan apa yang mereka rasakan. Dan kicauan mereka di rumah kami adalah ucapan terima kasih mereka kepada Ibu saya yang telah memberikan mereka makanan setiap harinya.
Kicauan mereka pada akhirnya menjadi bukti bahwa selalu ada kebaikan yang akan kembali diberikan tanpa kita mengaharapkan dan memintanya, dan itu bisa terjadi kepada siapa saja yang telah membagikan kebaikan tersebut dengan kasih.
Itulah salah satu pelajaran yang saya dapatkan mengenai suntikan pengharapan hari ini.
Walau hanya sisa nasi yang diberikan kepada burung - burung pipit namun dapat menjadikan hidupmu lebih indah dengan suara kicauannya di rumah.
~Kindness is always beautiful~
24.10.2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar