24 Oktober 2016

Kicauan Burung Pipit

Di rumah kami seringkali dikunjungi oleh burung - burung pipit yang biasanya datang untuk mencari makanan di kebun belakang rumah kami. Karena kami punya sisa nasi yang sudah mengering di dalam alat pemanas nasi kami dan tidak bisa dimakan, maka Ibu saya akan merendam nasi tersebut ke dalam air, setelah itu di tiriskan dan ditaruhlah sisa nasi yang sudah mengembang dan tidak lagi kering ke atas piring plastik dan menaruhnya di kebun belakang kami supaya burung - burung pipit bisa memakannya. Kami sekeluarga pun setuju dengan apa yang Ibu saya lakukan, dari pada dibuang lebih baik diberikan kepada burung - burung.

Setelah beberapa hari setiap pagi, siang, dan sore hari di rumah kami selalu terdengar suara kicauan burung - burung pipit yang membuat suasana rumah menjadi sangat alami, seperti di rumah peristirahatan di pedesaan.

Hal itulah yang menarik perhatian saya untuk mencoba mengamati burung - burung tersebut.
Dan akhirnya saya mengerti bahwa burung - burung pun bisa mengutarakan apa yang mereka rasakan. Dan kicauan mereka di rumah kami adalah ucapan terima kasih mereka kepada Ibu saya yang telah memberikan mereka makanan setiap harinya.
Kicauan mereka pada akhirnya menjadi bukti bahwa selalu ada kebaikan yang akan kembali diberikan tanpa kita mengaharapkan dan memintanya, dan itu bisa terjadi kepada siapa saja yang telah membagikan kebaikan tersebut dengan kasih.

Itulah salah satu pelajaran yang saya dapatkan mengenai suntikan pengharapan hari ini.
Walau hanya sisa nasi yang diberikan kepada burung - burung pipit namun dapat menjadikan hidupmu lebih indah dengan suara kicauannya di rumah.

~Kindness is always beautiful~
24.10.2016

22 Agustus 2016

Pengasuh VS Mama

Hari ini tanpa terasa airmata tergenang pada saat melihat seorang anak taman kanak kanak bergelayut manja di perut seorang mbak pengasuh yang tampak masih sangat muda perawakannya dan dia terus memeluk dan menciuminya.
Rasa nya hati ini sangat terenyuh melihat anak kecil itu sangat mengasihi sang mbak dimana hal itu terlihat jelas dimatanya yang bening dan  indah yang tampak berbinar - binar begitu melihat sang mbak pengasuh tampak di depan pintu gerbang sekolah menunggu untuk menjemput sang anak majikannya itu dengan senyuman.

Terbayang dimataku apabila anak kecil itu adalah anak kesayangan ku. Dimana dia lebih senang dan lebih suka bermanja manja dengan mbak pengasuh dan lebih mengasihinya dibanding aku mamanya sendiri yang telah melahirkan dan berjuang membantu sang papa untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Itu sebabnya tanpa terasa airmataku merembes turun deras karena saya sangat tak ingin tergantikan oleh siapapun apalagi oleh sang mbak pengasuh.

Setelah perlahan saya mencoba menenangkan perasaan saya, perlahan saya merasakan Tuhan berbicara sangat lembut kepada saya bahwa semua ini memang Tuhan ijinkan untuk saya lihat sendiri selama menunggu anak saya di sekolah, supaya saya bisa bersyukur masih diberikan kesempatan untuk mengurus, mengantar dan menjemput anak saya sekolah selama menunggu jawaban akan pekerjaan yang baru.
Dengan hal ini pun saya boleh belajar untuk dapat memprioritaskan anak lebih lagi walaupun nantinya saya harus kembali bekerja.
Supaya anak yang sangat kita harapkan dan telah Tuhan titipkan kepada kita bisa mendapatkan yang terbaik yang bisa kita berikan kepada mereka dan bukan hanya uang ataupun fasilitas. Juga di masa yang akan datang mereka bisa melihat dan mengerti betapa kita mengasihi mereka dan betapa berharganya mereka bagi kita orang tuanya dan juga bagi Tuhan.

Dengan kasih dan perhatian yang kita berikan  maka gambaran mereka akan kasih Allah dapat tergambar jelas dihati mereka.
Sehingga tidak sulit bagi mereka untuk mengenali dan mengasihi Allahnya.

-Mama yang bersyukur-
Jakarta, 22 Augustus 2016
Ruang tunggu SDS DB

10 Juli 2016

Dipercaya itu Sulit

Memang sulit ya untuk membuat orang percaya kepada kita bila orang lain belum mengenal kita dan belum melihat bukti dari apa yang kita ucapkan melalui perbuatan.

Pemikiran ini timbul pada saat saya sedang memesan gado-gado untuk makan siang saya hari ini. Karena antrian pemesanan gado-gado di dekat rumah saya masih panjang dan karena saya masih harus membeli beberapa pesanan makanan lain utk suami dan anak saya maka saya memberitahukan penjual gado-gado tersebut untuk membuatkan saya 2 bungkus gado-gado dan saya akan mengambilnya supaya saya bisa menghemat waktu saya.

Setelah saya membeli beberapa pesanan makanan untuk keluarga saya di tempat lain maka saya kembali ke warung gado-gado tadi untuk mengambil pesanan saya.

Alangkah terkejutnya saya dikarenakan sang penjual gado-gado belum membuatkan pesanan saya dikarenakan takut saya tidak akan kembali membayar dan mengambil pesanan tersebut.

Weeek...kaget juga saya karena saya tidak menduga bahwa ada orang yang tidak mempercayai saya padahal saya sudah berjanji untuk mengambilnya. Apakah muka saya seperti muka orang yang suka berbohong atau sulit untuk dipercayai?
Tapi saya berusaha untuk mengerti apa yang dipikirkan oleh penjual gado-gado. Kalo saya jadi dia pasti sulit ya untuk mempercayai orang yg baru sekali ini memesan gado-gadonya. Bahkan penjual gado-gado itu belum pernah mengenal saya. Hal itulah yang membuat saya menjadi lebih tenang dan tidak jadi marah. Saya mulai duduk tenang menunggu si penjual yang terlihat malu sekali karena saya bersedia menunggu dan tidak marah selama si penjual membuatkan pesanan saya.

Jika kita ingin dipercaya oleh orang lain maka kita harus membuat mereka percaya dengan tingkah dan laku kita, bukan dengan perkataan kita saja. 
Diperlukan pembuktiannya.

"Trust is built in very small moment" ~Brene Brown~

16 Agustus 2015

SELAMAT ULANG TAHUN INDONESIA

Saya seorang istri dan ibu dari satu anak perempuan berumur 6 thn. Saya juga pekerja dari salah satu perusahaan asing di Jakarta.

Hari ini saya menonton acara kick andy dlm rangka merayakan hari kemerdekaan bangsa Indonesia yg ke 70. Dan saya sangat terharu dgn apa yg sdh dilakukan beberapa orang dan generasi muda utk negaranya.

Terbersit pertanyaan dlm hati saya saat itu: "Apa yg sdh kamu lakukan buat negaramu?"
Tanpa sadar airmata saya berlinang krn saya merasa belum memberikan yg terbaik buat negara ini selama saya hidup.

Padahal saya mendapatkan banyak hal yg baik dari negara ini spt: air bersih yg mengalir dirumah kami utk kami minum, sayur2an dan tempe tahu utk kami makan, juga banyak hal lain yg kita dapatkan dan baru akan kita sadari pada waktu kita berkunjung ke negara asing yg mana disana kita tdk dptkan atau bahkan harus kita beli dengan harga yg tinggi.

Saya bekerja di perusahaan asing tp saya masih hrs bergumul utk mendapatkan ijin dan dana utk membeli dan memasang dekorasi bendera utk kantor kami dlm rangka merayakan kemerdekaan RI. Saya masih belum berani membeli dan memasangkannya tanpa persetujuan management yg notabene adalah org asing. Sungguh ironis bukan?
Dimana seharusnya tanpa susah payah kita bisa merayakan kemerdekaan RI tanpa rasa takut tdk mendapatkan ijin dari bangsa asing yg berkantor di negara kita.

Yah... tapi satu hal yg terbersit walau hanya spt setitik air di lautan yg luas tp mungkin kita bisa memulainya utk melakukan sesuatu buat bangsa ini yaitu kita memulainya dari anak2 yg Tuhan percayakan kpd kita.
Sebagai orang tua kita bisa memulai melakukan sesuatu buat bangsa ini dengan mengajarkan anak2 kita sejak kecil lagu2 kebangsaan yg sdh sangat jarang dinyanyikan dan diajarkan di sekolah2. Saya percaya kita masih ingat lagu2 tsb, dan apabila kita agak lupa kata2nya maka kita bisa berinvestasi dgn membeli buku lagu2 kebangsaan tsb di gramedia dan lakukan aktivitas menyanyi bersama sebelum tidur malam. Spy jangan hanya kita berbangga anak2 kita sdh fasih berbahasa asing di usia muda tp juga mereka tetap mencintai dan bangga sbg anak negri dari bangsa ini. Spy melalui hal2 yg sederhana dan kecil ini mereka bisa terbangun rasa nasionalisme di generasinya. Sehingga di masa yang akan datang mereka memiliki keinginannya utk membanggakan dan membangun bangsa ini menjadi bangsa  dan  negara yg lbh baik.

Mari kita pikirkan apa lagi yg bisa kita mulai didalam keluarga kecil kita terlebih dahulu. Bisa dengan hal2 lain spt mengajarkan dan membiasakan membuang sampah di tempatnya,  menceritakan ttg sejarah bangsa ini, mengunjungi tempat bersejarah atau museum, mengunjungi wisata2 alam yg tak kalah indah di negara kita dan menceritakan betapa bersyukurnya kita memiliki kekayaan alam tsb, ajarkan anak2 kita tari2an daerah negara ini dan masih banyak lagi hal2 sederhana yg kita dapat mulai lakukan di keluarga kita.

Selamat menikmati dan memulai mencintai bangsa ini melalui keluarga kita. Selamat hari kemerdekaan yg ke 70, negara ku Indonesia. Sungguh aku mencintaimu, dan berterimakasih karena aku boleh menjadi bagian dari negara ini dan mendapatkan hal2 yg baik sampai hari ini masih aku rasakan dan nikmati. Biarlah kami bisa menikmati dan bisa terus memekikkan kata MERDEKA dalam arti yg sesungguhnya di negara Indonesia. MERDEKA!   MERDEKA!  MERDEKA!

"Berikan aku 1000 anak muda maka aku akan memindahkan gunung, tapi berikan aku 10 pemuda yg cinta akan tanah air maka aku akan mengguncang dunia".  ~Ir. Soekarno~

26 Juni 2015

Imunisasi

Abby hari ini berhasil menyelesaikan pengulangan immunisasi. Dan untuk hadiahnya Abby meminta dikasih ijin utk makan mie. Ya krn mommy nya terharu krn Abby hanya berurai airmata saat disuntik 3x oleh dokternya jadilah ijin makan mie itu diberikan juga. Dan dengan berkaca-kaca Abby menyanyikan lagu ini dgn lantangnya: "Thank you Jesus to rescue me...." OMG! Bisa aja deh kamu....#mommynyatepokjidatsambilnahantawa