Sikap suka membanding-bandingkan anak sering ditemui pada ibu baru.
Berbagai hal dibandingkan, mulai dari berat badan bayi, kemampuan
motorik anak, sampai pola asuh.
Menurut Kathy Seal, psikolog,
sikap suka membanding-bandingkan tersebut adalah hal yang normal. Bahkan
ia menyebutnya sebagai insting bertahan hidup alami manusia.
"Kita
memang terprogram untuk mendorong mendorong anak-anak berkompetisi.
Bahkan, anak-anak di zaman nenek moyang kita harus kuat agar bisa
bersaing dalam berburu. Karena itu hal yang natural jika kita anak kita
punya keterampilan yang lebih," kata penulis buku Pressured Parents,
Stressed-out Kids: Dealing With Competition While Raising a Successcufl
Child ini.
Meski begitu, sikap terlalu ingin bersaing dan
membandingkan bisa membuat kita stres. Sikap ini juga membuat kita
kurang menghargai apa yang sudah dicapai anak.
Berikut adalah beberapa hal yang sering dibandingkan para ibu:
-Tahapan tumbuh kembang
Sebagai
ibu kita memang wajib memperhatikan ada tidaknya gangguan atau
keterlambatan tumbuh kembang anak. Sehingga tak heran jika kita sering
cemas jika anak belum mampu menguasai motorik kasar di usia tertentu.
Namun
tahapan tumbuh kembang anak sangat bervariasi, entah itu saat mereka
mulai duduk, merangkak, atau berjalan. Karena itu sebaiknya Anda tidak
perlu khawatir sejauh anak mencapai milestone pada rentang waktu yang
masih normal.
Nikmati dan hargai kemampuan anak pada saat ini.
Selalu ingatkan diri sendiri bahwa kita tak bisa memaksa anak mencapai
milestone tertentu jika mereka belum siap.
- Waktu tidur
Banyak
orangtua baru yang merasa kelelahan mengasuh si kecil karena mereka
terkadang sulit tidur di malam hari. Memang ada bayi yang tidur nyenyak
di malam hari, tetapi sebagian lain sulit terpejam dan sebentar-sebentar
bangun.
Seperti halnya tumbuh kembang bayi, pola tidur anak juga
bervariasi. Karena itu daripada Anda sibuk bertanya bagaimana cara
membuat bayi tidur dan hal itu tidak berhasil pada bayi Anda, lebih baik
fokus pada upaya agar Anda bisa selalu ikut tidur saat bayi juga tidur.
Jika bayi memang sulit tidur, Anda bisa meminta tolong
pengasuh, suami, atau orangtua Anda, untuk menggantikan menggendong bayi
sehingga Anda bisa beristirahat sebentar.
- Perilaku anak
Anak-anak
memang "milik" orangtuanya, tetapi kita tidak bisa memilih
temperamennya. Seperti halnya warna kulit, banyak sifat dan perilaku
anak yang merupakan bawaan sejak lahir.
Meski si kecil tidak
selalu bersikap manis, tetapi kita tetap perlu menerapkan disiplin atau
koreksi halus saat ia melakukan sesuatu yang berbahaya, tidak sopan,
atau merusak.
Namun, jika sudah berhadapan dengan sesuatu yang
memang merupakan sifatnya, bersikap menerima adalah kuncinya. Jika Anda
orang yang supel sementara si kecil pemalu, atau Anda suka olahraga
sementara anak lebih suka menari, yang bisa Anda lakukan adalah menerima
apa adanya si anak.
- Menu makanan
Anda
merasa kagum sekaligus iri karena teman Anda bisa membuat rumahnya
selalu rapi dan juga rajin membuat makanan untuk bayi dengan resep yang
selalu berganti.
Membandingkan diri sendiri dengan "ibu super"
hanya akan membuat Anda merasa rendah diri, bahkan merasa gagal.
Bersikaplah realistis dan luangkan waktu untuk fokus pada pola asuh Anda
sendiri. Cari apa yang paling Anda banggakan.
Ini bukan berarti
Anda tidak boleh bersaing, tetapi daripada membuat diri merasa
frustasi, lebih baik ambil pelajaran dari para ibu hebat itu. Lagi pula,
tanpa Anda sadari mungkin Anda juga membuat iri para ibu lain.
http://female.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar