Janji itu harus ditepati, tak terkecuali pada anak. Sebagai orangtua,
terkadang Anda membuat janji kepada anak hanya untuk membuat mereka
tidak rewel. Parahnya, janji orangtua ke anak ini seringkali tidak bisa
Anda lakukan sendiri.
Penulis dan pendidik anak usia dini,
Sylvia Rouss mengungkapkan, "Orangtua menggunakan janji-janji untuk
berbagai alasan, misalnya menyuap anak agar melakukan apa yang mereka
inginkan. Untuk menghindari kemungkinan konfrontasi dengan anak,
menghindarkan anak-anak dari kekecewaan, dan menimbulkan harapan bagi
anaknya," paparnya.
Sayangnya, setiap kali Anda membuat dan
melanggar janji sendiri kepada anak, maka kepercayaan anak juga akan
rusak. Berikut beberapa janji manis yang tidak seharusnya dijanjikan
orangtua pada anaknya.
1. "Ini tidak akan sakit, Ibu janji"
Kekuatan
menahan rasa sakit itu berbeda-beda setiap orang. Mungkin itu tak sakit
untuk Anda, tapi belum tentu buat anak. Meski maksud dari kata-kata
ini untuk membuat anak jadi tak takut dan yakin bahwa ini memang tidak
menyakitkan, tapi kenyataannya berbeda, anak pasti tidak percaya lagi
pada Anda.
Misalnya, saat Anda akan memberi obat di luka anak.
Mereka akan takut karena rasanya akan perih. Alih-alih mengatakan bahwa
proses ini tak sakit, Rouss menyarankan untuk mengungkapkan kata-kata
seperti, "Ini mungkin akan sedikit menyakitkan, tapi cuma sebentar kok."
2. "Ibu/Ayah janji akan sampai di rumah sebelum kamu tidur"
Terkadang
tumpukan pekerjaan tak bisa diatasi dengan cepat, akibatnya Anda harus
lembur. Padahal anak sedang menunggu kehadiran Anda di rumah. Tak tega
mengecewakannya, Anda pun membuat janji bahwa Anda akan sampai rumah
sebelum dia pergi tidur. Nyatanya semua hanya tinggal janji. Sampai di
rumah, anak sudah tidur dan mungkin saja sampai menangis.
"Jika
Anda tak sengaja melanggar janji ke anak, maka berusahalah untuk simpati
pada mereka, dan katakan "Ibu/ayah tahu kamu kecewa, maafkan ibu/ayah
yah," saran Psikolog Klinis sekaligus penulis enam buku parenting,
Anthony E. Wolf.
3. "Mainnya tidak sekarang ya, janji deh kapan-kapan main"
Percayalah,
sekalipun masih kecil mereka pasti bisa mengingat semua, apalagi kalau
urusan mainan. Kalau tidak ditepati mereka pasti menagihnya. Daripada
memberi janji kapan-kapan, jujur saja pada mereka tentang alasan mengapa
tak bisa main sekarang ini. Anda juga bisa membuat janji lagi dengan
ibu dari teman-temannya agar anak bisa bermain bersama lagi.
"Jangan
memberinya waktu kapan-kapan dan jangan juga memberinya kesan bahwa
'tidak semua hal yang kamu inginkan bisa kamu dapatkan'. Ini hanya akan
membuat anak Anda lebih marah," papar Wolf.
4."Kalau kamu bereskan mainan, ibu janji belikan es krim"
Melanggar
janji ini tak cuma akan membuat anak jadi tak percaya Anda, tapi juga
mengajarkannya untuk selalu mendapat imbalan setelah melakukan sesuatu.
Hal seperti ini tidak akan membuat mereka punya motivasi pribadi untuk
melakukan hal positif.
Sebenarnya Anda bisa mengatakan,"Kamu
harus membereskan mainan itu, kalau tidak kamu atau orang lain bisa
tersandung dan jatuh." Dengan ini, anak akan tahu pentingnya membereskan
mainannya.
5. "Ibu janji kita akan pergi ke Disneyland (atau hal besar lainnya) saat ulang tahunmu tahun depan"
Terkadang
anak ingin kado yang besar saat ulangtahunnya. Namun, tentu tidak
setiap saat Anda bisa memenuhi keinginannya. Namun jangan berjanji
sesuatu yang besar sebagai kado jika Anda belum tentu bisa menepatinya.
Buatlah janji memberi kado yang lebih realistis.
http://female.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar