16 Mei 2014

Makanan untuk Membuat Emosi Lebih Tenang

Jika Anda sering merasa mudah marah, di kantor atau di tempat lain, cobalah mengonsumsi makanan-makanan yang memiliki efek menenangkan.

Fokuslah pada makanan yang menjadi pilihan para vegetarian, yakni makanan nabati. Pilih buah-buahan yang berwarna terang, seperti jeruk, kiwi, blueberry, ataupun sayuran berdaun hijau, terutama bayam.

Sementara itu, untuk camilan, pilihlah yang bisa meningkatkan energi (kacang almond), biji-bijian yang kaya magnesium untuk menurunkan tekanan darah, serta alpukat yang kaya akan asam lemak omega-3.

Makanan tersebut tidak hanya akan membantu menyeimbangkan mood, tetapi juga mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Penelitian juga menunjukkan, mengonsumsi makanan sehat tersebut bisa mengurangi porsi makan secara keseluruhan sehingga bukan hanya lebih sehat, melainkan juga berat badan ikut berkurang.

Anda juga sebaiknya mengurangi asupan minuman yang mengandung kafein, seperti kopi dan juga minuman berenergi. Kafein bisa membuat situasi stres yang Anda alami terasa lebih berat. Jika Anda sebelumnya sudah terbiasa mengonsumsi kafein, kurangilah secara bertahap. Mengurangi secara drastis akan membuat Anda lebih mudah terkena sakit kepala dan sulit berkonsenstrasi.

Selain lewat makanan, kondisi emosi yang gampang naik turun juga bisa diseimbangkan dengan melakukan teknik relaksasi. Yang paling utama adalah mengatur napas saat Anda merasa akan marah. Jangan lupa untuk memiliki waktu tidur yang cukup minimal 7 jam setiap malam.

http://female.kompas.com

3 Alasan Mengapa Lebih Gampang Stres daripada Bahagia

Rasanya memang tidak ada orang yang bebas dari stres. Masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti beban pekerjaan, situasi keuangan, dan juga konlik dengan pasangan, bisa membuat kita selalu merasa tegang dan cemas.

Ada banyak alasan mengapa kita sulit bersikap tenang ketika menghadapi masalah-masalah tersebut. Tetapi menurut Jan Bruce, CEO meQuilibrium, sistem coaching digital untuk stres, paling tidak ada 3 alasan mengapa manusia modern lebih gampang merasakan emosi stres ketimbang bahagia.

1. Merasa membuang waktu
Mengapa perlu keluar kantor dan berpanas-panasan jika Anda bisa makan di meja sambil menyelesaikan pekerjaan? Mengapa harus berjalan kaki dan menghabiskan waktu 10 menit ketika kita bisa naik kendaraan dan pulang lebih cepat untuk bersantai?

Memang ironis tapi itu fakta: kita merasa bisa menghemat waktu dengan memberikan pada diri kita waktu yang sedikit. Tetapi cara kerjanya bukan seperti itu. Waktu tidak selalu uang dan kita tidak bisa menyimpannya dalam toples. Anda harus menghabiskannya saat memilikinya. Kuncinya adalah menghabiskan waktu dengan bijaksana. Belum tentu Anda bisa punya kesempatan untuk menikmati waktu tersebut.

2. Fokus pada masa depan
Mayoritas kita menghabiskan waktu kita untuk memikirkan apa yang terjadi di masa depan, entah itu akan terjadi besok atau mungkin terjadi minggu depan. Tetapi jika kita kehilangan momen saat ini, sebenarnya kita sudah kehilangan banyak hal. Kita tak bisa tenang, gembira, dan tidak bisa menikmati jika kita tak sungguh-sungguh ada untuk saat ini.

Pada derajat tertentu, insting bertahan hidup manusia akan selalu membuat kita terlatih demi masa depan. Ini memang cara kita hidup. Tetapi mereka yang lebih tahan, fleksibel, dan lebih bahagia, adalah mereka yang menghargai momen saat ini.

3. Membela diri
Karena banyaknya tuntutan atas waktu, perhatian, dan sumber daya kita, seringkali kita merasa takut untuk membuat "pintu otak" kita agar tidak dibanjiri stres tambahan. Padahal terkadang kita perlu membuka diri sedikit untuk hal yang berbeda dan melepaskan ketegangan.

Ini berarti kita bisa menjalani hari-hari dan juga akhir pekan dengan melakukan sesuatu dari yang rutin kita lakukan. Cari kesempatan untuk menghubungi teman, atau membaca buku yang bisa membuat Anda masuk ke dunia cerita. Atau berbaring di rumput dan memandangi langit tanpa perlu berpikir apa pun.

Rasa takjub, tenang, dan gembira, bukanlah sesuatu yang kita rencanakan untuk nanti. Kita harus berusaha meluangkan waktu untuk merasakannya saat ini.

http://health.kompas.com

Manfaat Ganda Detoks Tubuh dengan "Infused Water"

Tren gaya hidup sehat yang merebak semenjak kehadiran berbagai sentral kebugaran di dalam mal terus berlanjut hingga hari ini. Salah satu yang paling anyar adalah infused water, yakni air putih yang dicampur dengan buah-buahan dan melalui proses “pendiaman” selama beberapa jam, untuk kemudian baru bisa dinikmati.
Infused water berguna untuk detoksifikasi, seperti yang Anda ketahui bahwa detoks dapat membantu tubuh dalam “menggerus” racun dalam tubuh dan menghambat radikal bebas dari paparan polusi. Selain itu, rasa yang menyegarkan membuatnya tidak membosankan untuk dinikmati kapan saja dan di mana saja.
Nah, supaya mendapatkan manfaat detoksifikasi yang berlipat ganda ini, ada beberapa jenis buah yang bisa digunakan sebagai campuran infused water.
1. Lemon
Air dengan campuran irisan buah lemon merupakan minuman detoks terbaik. Lemon membantu membersihkan dan menambah alkali dalam tubuh sehingga tubuh terasa lebih segar. Untuk membuatnya, Anda hanya perlu mengiris beberapa buah lemon segar, memeras sari lemon, dan menambahkan beberapa liter air putih ke dalamnya.
2. Mint
Menambahkan daun mint ke dalam infused water akan membuat air Anda menjadi sedikit lebih manis, sekalipun Anda tak menambahkan gula ke dalam airnya. Campuran air dengan mint yang dingin akan membantu "menenangkan" perut dan melancarkan pencernaan Anda.
3. Mentimun
Mentimun tak cuma bermanfaat untuk kulit dan mata. Sebab, infused water mentimun juga dapat mengatasi dehidrasi dan berfungsi sebagai anti-inflamatory (antiperadangan) untuk tubuh.
4. Jahe
Infused water dengan irisan jahe bermanfaat untuk membersihkan seluruh sistem di tubuh Anda, melancarkan pencernaan, dan juga "menenangkan" perut.

http://female.kompas.com

Jangan Takut untuk Berkata "Tidak"

Atas dasar keinginan untuk selalu membahagiakan orang lain, tak sedikit dari kita merasa sungkan untuk menolak dan berkata “Tidak”.
Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental di Vienna, Austria, mendeskripsikan sifat yang selalu ingin dipuji dan diterima oleh lingkungan adalah refleksi atas ketidakmampuan seseorang untuk fokus pada tujuan hidup. Alhasil, mereka terpaksa untuk melakukan hal yang
sebenarnya di luar ambang batas diri, hanya karena sulit berkata “Tidak” pada orang lain.

Laporan yang dipublikasikan pada sebuah jurnal di Pyschiatric School of Viktor Frankl, Vienna, Austria, menganjurkan supaya setiap orang menemukan orientasi hidup yang realistis dalam mencapai tujuan. Cara ini dipercaya dapat membentuk sikap dan prinsip untuk menghargai diri sendiri.
Agar prinsip Anda tetap dihargai oleh orang lain meskipun harus mengatakan “Tidak” pada mereka. Berikut beberapa langkah yang harus diterapkan:

Tentukan visi dan misiSama halnya dengan perusahaan yang memiliki visi dan misi dalam menjalani bisnis untuk meraih tujuan di masa depan. Setiap individu juga harus memiliki visi dan misi sebagai pegangan hidup dalam menentukan sikap ketika berhadapan pada kondisi yang kurang kondusif.

Asah talenta dan ketrampilanHidup di tengah era kapitalis seperti sekarang ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keterampilan profesional yang menguntungkan diri sendiri juga orang lain. Orang yang terampil dan bertalenta lebih mudah memperoleh kesempatan untuk berbuat, bertindak, dan mengembangkan kreativitas di masa depan. Dengan begitu, lingkungan sekitar akan melihat Anda sebagai sosok yang inspiratif dan pantang menyerah.

Berani untuk berkata “Tidak”Lahir dan hidup dengan ajaran budaya timur yang menjunjung tinggi sopan santun dan budi pekerti antar sesama, terkadang kerap disalahartikan sebagai tuntutan untuk selalu menyenangkan orang lain meskipun diri sendiri tersiksa. Padahal sebenarnya, menunjukkan sikap dengan berani berkata “Tidak” bukan berarti merefleksikan sifat pembangkang dan menolak mengikuti aturan.
Penting bagi kita untuk mulai belajar mengenali pola pikiran sendiri, yang selalu merasa bersalah jika menolak dan berkata tidak. Kita harus melatih diri untuk belajar atau bersedia “menabrak” pola pikiran tersebut, dengan berani menunjukkan sikap. Ketika memang benar-benar tidak bisa, ya bilang saja sudah ada janji lain, atau sedang sibuk. Pada dasarnya, tidak salah mengatakan “Tidak”, selama penolakan tersebut dilandasi dengan kejujuran. 

http://female.kompas.com

5 Langkah Meningkatkan Konsentrasi Anak

Konsentrasi adalah kemampuan memusatkan atau mempertahankan perhatian pada sesuatu hal dalam rentang waktu tertentu. Tingkat konsentrasi yang rendah akan mengakibatkan berbagai efek buruk bagi anak, antara lain tugas anak terbengkalai atau anak menjadi seperti “pelupa”, benda-benda miliknya sering ketinggalan, bahkan hilang lantaran rentang perhatiannya yang kurang, pikirannya bercabang, tidak bisa fokus.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan sekolah atau guru, agar anak lebih konsentrasi. Berikut di antaranya:

1. Berikan rasa aman dan nyaman
Memberikan rasa aman, nyaman, serius tapi rileks dalam pembelajaran. Siswa yang merasa tidak aman, tidak nyaman dan terlalu santai tidak akan dapat berkonsentrasi dengan baik serta mudah terdistraksi. Semua hal-hal yang terkait dengan lingkungan belajar, suasana kelas, dan cara guru mengajar sangat besar pengaruhnya terhadap konsentrasi anak.

2. Buat anak  antusias
Antusias adalah pangkal dari konsentrasi. Mengajak siswa untuk selalu bersikap antusias terhadap tugas-tugas yang diberikan. Hal ini dapat dibantu oleh guru dengan memberikan tugas-tugas pembelajaran yang menyenangkan dan menantang serta dalam jangkauan anak untuk dapat menyelesaikannya. Guru juga dapat menggunakan metode pembelajaran di kelas yang tepat sehingga dapat meningkatkan konsentrasi belajar siswa. Materi juga disampaikan dengan cara yang menarik perhatiannya siswa. Dengan begitu, konsentrasi anak akan semakin meningkat.

3. Berikan keyakinan bahwa anak mampu
Dengan kepercayaan diri, konsentrasi anak akan berlipat ganda, Berikan keyakinan atau kepercayaan diri pada anak, mereka mampu mengerjakan tugas pembelajaran yang diberikan. Bagaimanapun rasa percaya diri sangat mempengaruhi kesuksesan anak dalam belajar. Dengan adanya kepercayaan diri bahwa mereka mampu mempelajari materi atau mengerjakan tugas tersebut maka mereka akan dapat melakukannya dengan baik. Konsentrasi anak pun akan penuh untuk belajar.

4. Ciptakan lingkungan bersih
Memprioritaskan kondisi lingkungan yang bersih dan sehat untuk tumbuh kembang anak dan terbebas dari polusi.  Penelitian Ir Puji Lestari, PhD (ahli polusi udara dari ITB), lulusan Illinois Institute of Technology, Amerika Serikat menunjukkan, pencemaran udara di kota-kota besar yang mengandung timbal yang melebihi ambang batas dalam tubuh anak, bisa menurunkan kecerdasan intelektual (IQ). Bukan hanya itu, kadar timbal tinggi juga mengganggu konsentrasi belajar anak.

5. Ciptakan suasana rumah aman
Ciptakan suasana rumah dan sekolah yang aman, nyaman dan tenang bagi perkembangan belajar anak. Suasana rumah dan sekolah yang terbebas dari perilaku kekerasan dan bullying pada anak sehingga anak menjadi betah dan termotivasi untuk belajar dan bersekolah.

http://female.kompas.com