31 Maret 2013

PERPETUA

Pada tahun 202, kaisar Septimius Severus khawatir terhadap pertumbuhan gereja. Karena itu, ia melarang agama Kristen. Namun banyak orang Kristen yang yang mengabaikan larangan ini. Termasuk di antaranya seorang wanita muda bernama Perpetua. Akibatnya, ia harus dihukum mati.

Selama menanti ekskusi, wanita ini membawa buku harian dalam penjara. Dengan mengharukan, dia menuliskan kegembiraannya ketika bayinya diizinkan tinggal bersamanya. “Penjara tiba-tiba menjadi istana, sehingga aku sangat ingin tinggal di sana daripada di tempat lain mana pun.”
Ayahnya berusaha membujuk Perpetua. “Anakku, kasihanilah aku yang sudah ubanan ini…jangan tinggalkan aku. Lepaskanlah kebanggaanmu!” Ia menjawab, “Terjadilah seperti yang dikehendaki Allah!” Kemudian Hilarianus, sang Gubernur juga ikut membujuk,”Kasihanilah ayahmu yang sudah tua. Kasihanilah anak laki-lakimu yang masih bayi. Persembahkanlah korban bagi keselamatan para kaisar.” Perpetua dan teman-temannya menolak. Perpetua menulis, “Kami dikutuk seperti binatang buas dan dikembalikan ke penjara.”
 
Seorang teman Kristen mengakhiri cerita ini, “Hari kemenangan mereka tiba, dan mereka berbaris dari penjara menunju amphiteater, penuh sukacita seakan-akan hendak pergi ke sorga, dengan wajah tenang, gemetar, juga dengan kegembiraan, bukan ketakutan.”
Ketika harus mempertahankan iman kita, ingatlah bahwa ada banyak saksi yang mengitari kita. Mereka bagaikan awan yang mengelilingi kita.
 

“Darah para martir adalah benih gereja.”-- Tertulianus
 
“Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.” (Ibrani 12:2)

http://www.sabdaspace.org

KUASA KEBANGKITAN

“Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”( Yoh 11 : 25 – 26 )

Wanita,…. sebentar lagi kita umat Kristiani akan merayakan hari Paskah,…. Apa arti Paskah dalam hidupmu? Dari ayat diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa didalam Yesus tidak ada kematian dan kuasa kebangkitanNya akan membuat setiap orang yang percaya kepadaNya dapat menang atas dosa dan segala tipu muslihat iblis.

Namun pernah terpikirkan…. ; “ kenapa ya kok ada orang Kristen berkali – kali jatuh didalam dosa ? bahkan ada juga yang sudah menjadi hamba Tuhan “.


Tuhan mengajarkan kita bahwa, Kebangkitan itu berkaitan dengan “ Iman dan Cinta“.
Agar kita mengalami kuasa Kebangkitan dibutuhkan iman karena kebangkitan adalah suatu misteri , dalam kamus Webster, “misteri” diartikan sebagai suatu teka-teki yang sulit dijelaskan, sesuatu yang mendatangkan rasa heran, yang membuat seseorang berdiri terpaku di hadapannya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Dalam peristiwa kebangkitan, kita juga mengalami semua yang dilukiskan untuk sebuah misteri dalam kamus Webster. Kebangkitan itu hanya dapat dipahami dalam konteks iman karena tak ada sesuatu pun di dunia ini yang bisa membantu kita untuk memahami kebangkitan seonggok tubuh yang telah kehilangan nyawa. Kesedihan serta keputusasaan yang dibawa oleh kematian, kini telah diatasi oleh suatu janji akan kehidupan kekal, dan ini hanya dapat dipahami lewat iman kepada Yesus Kristus.

Maria Magdalena adalah seorang yang sangat mengasihi Yesus , ia telah dibebaskan oleh Yesus dari perbudakan tujuh roh jahat sehingga ia sangat sedih ketika ia melihat Yesus mati di kayu salib. Karena rasa cintanya yang begitu besar kepada Yesus , Maria tidak bisa menahan dirinya untuk tidak bertemu dengan Yesus dan pagi – pagi benar Maria Magdalena pergi ke kubur Yesus untuk bertemu Yesus walaupun ia pikir hanya bisa melihat mayatNya saja.

Namun apa yang terjadi ketika ia melihat bahwa kuburNya telah kosong , Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis . Air mata yang mengalir di wajah Maria karena cintanya yang begitu besar kepada Yesus membuat ia mengalami perjumpaan dengan Yesus yang telah bangkit , Yesus berkata : “ Maria ! “ lalu Maria berpaling dan berkata kepadaNya dalam bahasa Ibrani : “ Rabuni ! “.

Dua hal inilah yang Tuhan ajarkan kepada kita, bahwa ada nilai yang sangat berharga bagi kehidupan manusia melalui peristiwa Paskah , yaitu masa yang penuh kesengsaraan dan penderitaan karena dosa telah berlalu oleh karya penebusan Yesus Kristus di kayu salib dan lewat kebangkitanNya kuasa itu diberikan kepada setiap orang percaya .

Sobat Wanita,…..tidak adanya iman yang teguh dan cinta kepada Tuhan yang membuat seseorang berulang kali jatuh dan kembali menjadi budak dosa , karena itu marilah kita hidup dengan iman dan cinta kepada Tuhan Yesus maka kuasa kebangkitan itu pasti kita alami , selamat Paskah saudaraku dan Tuhan memberkati kita semua.

MILIKI IMAN YANG TEGUH DAN CINTA KEPADA TUHAN

http://www.harianwanita.com

30 Maret 2013

3 Cara Hemat Rayakan Paskah

Paskah sudah semakin dekat, berbagai rencana kegiatan dan kumpul bersama keluarga serta kerabat pun sudah disiapkan. Namun sebenarnya inti dari perayaan Paskah ini sebenarnya terletak dalam proses pemaknaan akan pertobatan dalam diri sendiri, sedangkan perayaan serta kumpul bersama keluarga hanyalah pelengkap.

Agar perayaan Paskah tetap sederhana dan dapat membantu Anda menghemat pengeluaran, simak kiatnya.

1. Berbagi tugas.

Kentalnya tradisi gotong royong memudahkan Anda dan keluarga, untuk berbagi tugas dalam merayakan Paskah, terutama menyangkut penyediaan makanan. Keluarga dan teman-teman biasanya ingin berkontribusi "menyumbang" aneka makanan dan saling berbagi terutama saat acara kumpul bersama.

Nah kali ini, alih-alih mengharapkan "sumbangan" sukarela, ada baiknya Anda berbagi tugas dengan kerabat. Misalnya, Anda meminta adik untuk membawa ayam goreng, dan kakak untuk membawa olahan sayuran, karena Anda sudah menyiapkan pasangan makanan yang tepat untuk dipasangkan dengan lauk dan sayur ini. Dan tanpa disadari, Anda sudah memiliki meja yang penuh dengan hidangan lezat untuk dinikmati bersama keluarga.

2. Ajak anak-anak menghias telur Paskah.
Saat berkumpul jangan lupa untuk memberi anak-anak beberapa kegiatan yang bisa memicu kreativitas mereka sekaligus membantu mereka lebih memahami makna perayaan Paskah. Paskah identik dengan menghias telur rebus, maka tak ada salahnya untuk memberi anak-anak sebuah ajang lomba menghias telur.

Ajak mereka untuk bisa berimajinasi dan berkreasi dengan telur-telur mereka, misalnya dengan melukis telur, mewarnai telur, atau menempel kertas berwarna dan kain perca ke kulit telur. Hal ini akan membantu merangsang kreativitas dan keberanian mereka berkarya. Sebagai hadiahnya, bisa saja sebuah alkitab mini ataupun benda rohani lainnya, untuk menciptakan suasana yang lebih bermakna saat merayakan Paskah. Cara ini juga efektif untuk menghemat pengeluaran Anda dibanding harus membelikan mereka mainan anak dengan harga yang cukup mahal.

3. Tak perlu baju baru
Entah sejak kapan, tradisi mengenakan baju baru untuk setiap perayaan hari raya menjadi kebiasaan dalam keluarga. Agar pengeluaran tak membludak, coret kegiatan belanja baju baru jelang Paskah, gunakan saja baju lama yang masih layak pakai. Cara lainnya, tambahkan kreativitas Anda dengan mengkreasikan baju lama Anda. Misalnya dengan menambah aplikasi tempelan kain, motif, atau manik-manik. Dengan cara ini, Anda juga bisa merangsang kreativitas si kecil dengan pakaiannya.

http://female.kompas.com/

5 Pelajaran Motivasi dari Momen Paskah

Dalam menjalani hidup, banyak hal yang bisa membuat kita menjadi putus asa, seperti masalah rumah tangga, kematian anggota keluarga, kehilangan pekerjaan atau lainnya. Ketika mengalami hal ini, keputusasaan adalah reaksi alami yang muncul namun bisa merusak harapan dalam hidup.

Bagi umat Kristiani, Paskah memiliki arti masa pertobatan dan pengampunan dosa serta merupakan harapan baru dalam hidup. Melalui Paskah, setiap individu belajar menemukan harapan dan kembali bangkit. Jadikan Paskah sebagai momen kebangkitan ketika sedang menghadapi situasi yang seolah tanpa harapan, dengan sejumlah motivasi ini.

1. Berani bangkit dari keterpurukan.
Semua masalah akan datang silih berganti, namun semua hal bisa diselesaikan dengan baik dan juga bangkit dari situasi ini. Selalu akan ada kabar baik setiap hari, dan untuk mendapatkannya Anda hanya perlu lebih aktif untuk mengatasi masalah dan bergerak maju menemukan kebaikan. Tak ada gunanya berlama-lama berdiam diri dan putus asa. Dengan berusaha keras, setiap orang bisa belajar dari kesalahan dan menjadi lebih sukses.

2. Jeli melihat peluang.
Setiap tanda-tanda keberhasilan bisa saja datang dengan berbagai cara, maka jangan remehkan hal yang terjadi dalam hidup meskipun Anda tak mengharapkannya. Anda perlu lebih jeli melihat peluang yang bisa menjadi cara untuk memotivasi hidup.

3. Setiap orang punya harapan asal percaya
.
Setiap manusia punya kebutuhan yang berbeda, namun memiliki harapan yang sama asalkan percaya. Buktikan keyakinan Anda dengan memahami bahwa setiap orang memiliki jalannya sendiri dalam hidup, namun akan indah pada waktunya. Biarkan Tuhan mengerjakan segala sesuatunya untuk hidup Anda, dan tugas Anda adalah percaya dan yakin. "Ini sama seperti Thomas, murid Yesus yang tidak percaya bahwa ia telah bangkit dari kematian," ungkap Christopher Smith, konsultan pernikahan dalam artikelnya Finding Hope: 5 Lessons From Easter.

4. Jangan memikirkan keputusasaan Anda
.
Ketika suatu hal buruk terjadi, maka setiap kejadian yang terjadi dalam hidup sering dianggap sebagai masalah atau beban hidup. Memikirkan berbagai hal yang membuat Anda putus asa malah justru mempersulit diri untuk bisa melihat peluang dan harapan yang ada di depan.

"Ketika murid berjalan ke Emaus, mereka hampir kehilangan kabar baik karena mereka begitu ingin menceritakan kabar buruk yang terjadi pada murid yang lainnya. Jangan terlalu fokus pada hal buruk yang sudah terjadi sehingga membuat Anda tak bisa melihat harapan baru yang lebih baik," tambah Smith.

5. Bersiaplah untuk hal baru.
Seringkali kita merasa bahwa kitalah pemilik hidup sehingga kita bebas melakukan apapun dalam hidup dan tak merasa bahwa Tuhan-lah yang mengatur kehidupan kita. Jangan bertindak sok tahu, pasrahlah pada kehendak Tuhan dan biarkan Ia memimpin Anda dalam segala hal, serta percayalah Anda tengah dituntun kepada kehidupan dan harapan yang lebih baik dengan hati lebih damai dan utuh.

http://female.kompas.com

Kuatkan Perkawinan dengan Semangat Paskah

Kehidupan pernikahan memang tak selalu indah dan mulus sesuai harapan. Berbagai masalah kerap mewarnai kehidupan rumah tangga. Namun, sebaiknya masalah ini tidak melunturkan semangat Anda dalam menjaga keharmonisan rumah tangga bersama pasangan. Yakinlah bahwa Tuhan akan memberi ujian dalam rumah tangga ini sebagai jalan untuk mempererat dan menguatkan hubungan Anda dan pasangan.

Yesus mengajak Anda dan pasangan untuk menyelami pesan-pesanNya, dan menguatkan hubungan pernikahan Anda melalui pengorbananNya di kayu salib dan kebangkitanNya saat Paskah.

1. Meneladani sikap YesusTiga kejadian penting saat Paskah meliputi kematian, penguburan, dan kebangkitan Kristus. Melalui Paskah, Yesus berusaha memberi contoh kepada manusia bagaimana Anda harus setia dengan komitmen Anda terhadap janji perkawinan. Bahwa kehidupan perkawinan yang bahagia, betapa pun sulit untuk mewujudkannya, akan tercapai bila Anda berkomitmen untuk saling membahagiakan pasangan. Kepercayaan yang teguh akan campur tangan Tuhan, dan yakin akan ada suatu hal baik yang akan Anda terima sesudahnya, akan membuat kehidupan rumah tangga Anda lebih terberkati. Yesus mengajarkan untuk saling berempati, bersikap rendah hati, saling memaafkan, dan saling menjadi berkat bagi pasangan.

2. Lebih bersabar menghadapi masalah

Menyatukan dua jiwa dan kepribadian dalam satu ikatan pernikahan memang tak mudah. Melalui Paskah, Yesus mengajak kita untuk lebih bersabar dalam masalah. Melalui kematianNya di kayu salib, Kristus mengajarkan kita untuk bersabar menunggu buah manis yang akan kita nikmati ketika kita bekerja keras untuk mendapatkannya. Kesabaran dalam menjalani kehidupan pernikahan juga akan menjadikan ikatan Anda dan pasangan semakin kuat. Yesus sendiri harus bersabar menjalani penderitaan, dan mati di salib terlebih dulu sebelum akhirnya bangkit dengan mulia. Paskah mengajarkan kita untuk semakin dikuatkan dalam kesabaran, dan pengharapan dalam menghadapi masalah di pernikahan.

3.  Belajar saling memaafkan

Emosi yang memuncak bisa membuat Anda dan pasangan jadi bertengkar hebat. Tak jarang pula, pertengkaran akan berlangsung cukup lama dan menyisakan rasa kesal. Jika Yesus saja bisa memaafkan orang yang menyiksa dan membunuhNya, maka tak ada alasan bagi Anda untuk tidak memaafkan pasangan yang Anda cintai. Kerelaan Yesus untuk mati dan tidak mendendam, dan justru memaafkan orang-orang yang menyiksaNya, adalah bukti bahwa Ia sungguh mencintai kita sekalipun kita punya kesalahan.
Sifat inilah yang harus dicontoh oleh setiap pasangan. Ketika pasangan melakukan hal-hal yang kurang baik kepada Anda, sebaiknya jangan mendendam atau membalasnya dengan perbuatan yang sama. Sebaliknya, doakan pasangan Anda supaya kemarahannya segera mereda. Berdoalah juga agar Anda mampu memaafkannya dan melakukan introspeksi karena mungkin saja Anda pun punya peran dalam membuatnya marah.
Bersikaplah lebih rendah hati untuk bisa saling memaafkan satu sama lain. Masalah terbesar dalam pernikahan adalah gengsi yang tinggi untuk meminta maaf, dan memaafkan kesalahan pasangan. Anda selalu ingin minta dipahami, namun sulit untuk memahami. Padahal tanpa sikap memaafkan, Anda tak bisa menciptakan hubungan pernikahan yang bahagia, termasuk tak memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan.


Sumber: elevate your marriage/http://female.kompas.com

24 Maret 2013

ISTERI BIJAK DAN PRIORITASNYA

"Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya."  Amsal 31:12

Di zaman sekarang ini banyak wanita Kristen  (isteri)  yang tidak hanya menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga murni  (mengurus suami, anak dan rumah tangga), tetapi mampu berperan juga dalam pekerjaan  (karir).  Akibatnya tidak sedikit para isteri yang mengeluh karena lelah fisik dan emosi.  Inilah saatnya bagi wanita untuk mengoreksi kembali komitmen dan tanggung jawabnya sesuai dengan firman Tuhan, yaitu melaksanakan perannya sebagai wanita sesuai yang direncanakan Tuhan.  Di dalam Amsal 31:10-31 terangkum hal-hal yang harus dipahami oleh para wanita berkenaan dengan tugas dan tanggung jawabnya:  mengurus suami, anak, rumah tangga dan juga karir di luar rumah.

     Seorang wanita  (isteri)  yang bijak adalah wanita yang dapat menyeimbangkan segala sesuatu yang menjadi tanggung jawab utamanya, yaitu antara suami, anak, rumah tangga dan juga diri sendiri.  Sementara komitmen lainnya, seperti berkarir di luar rumah, adalah hal kedua yang memang penting, tapi hanya sebagai pelengkap saja.  Ada pun tugas utamanya terangkum dalam ayat ini:  "Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya."  Artinya hidupnya harus dicurahkan untuk berbuat baik kepada suaminya;  ia harus memahami tujuan utama Tuhan menciptakan dia yaitu sebagai penolong bagi laki-laki.  Tertulis:  "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja.  Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."  (Kejadian 2:18).

     Menjadi penolong bagi laki-laki tidak membuat wanita berada di posisi lebih rendah;  justru seorang wanita yang bisa menjadi penolong bagi laki-laki disebut Alkitab sebagai seorang isteri yang cakap, kemuliaan laki-laki dan juga mahkota bagi suaminya.  Menjadi penolong bagi suami artinya senantiasa membantu, mendukung dan menguatkan suami dalam semua aspek kehidupannya  (jasmani dan rohani).  Memang hal itu tidak mudah, apalagi bila para wanita sudah mengenal suami dengan segala kelemahannya.  Salah satu langkah terbaik untuk mendukung suami dan berbuat baik kepadanya adalah dengan cara menghormatinya dan senantiasa berdoa untuk dia.

Berdoa untuk suami adalah sangat penting, supaya melalui kuasa Roh KudusNya Tuhan membentuk dan menjadikan suami kita sebagai sosok pribadi yang berkenan kepada Tuhan.  

http://airhidupblog.blogspot.com

WANITA CIPTAAN TERCANGGIH

“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” 1 Petrus 5:8

Wanita,… taukah Anda, ….. bahwa kita diciptakan Allah sebagai ciptaan yang paling canggih diantara ciptaanNya, Kejadian 1 dan 2, menceritakan Allah menciptakan langit dan bumi beserta isinya, jika Anda perhatikan baik-baik, Anda akan menemukan kata-kata penilaian Allah akan ciptaanNya,….

Pada akhir dari penciptaan,  Allah melihat dan memandang apa yang telah dijadikanNya dan menyatakan, “Allah melihat bahwa semuanya itu baik”, pada hari ke enam, ….. ketika menciptakan binatang,…  Ia berkata “itu baik”, kemudian Ia menciptakan manusia “Adam”,…. Ia menilai dan berkata “Tidak baik”,……  kalau manusia itu seorang diri saja”,…. berarti ada sesuatu yang kurang lengkap, dan Allah tidak merasa cukup puas dengan apa yang dilihatNya,… Oleh karena itu Allah kemudian menciptakan perempuan pertama, “Hawa”,…Ia menciptakan Hawa dengan “membangun”,… bukan “membentuk” seperti “Adam”,…  dan segera sesudah itu Dia menyatakan, “sungguh amat baik”.

Perbedaan membangun dan membentuk sangat besar, membentuk bisanya hal-hal yg kecil,…  membentuk miniatur gedung, membentuk taman, dll. tapi membangun adalah tugas besar,… misalnya membangun rumah, membangun bangunan bertingkat, dll.
Penilaian pada hari yang keenam dimulai dari “baik”, turun menjadi “tidak baik”,… karena ada kekurangan, dan diakhiri dengan “amat baik”. Ini satu-satunya hari dimana Allah mengubah penilaianNya untuk hasil pekerjaanNya.

Sobat Wanita,… karena kita adalah ciptaan Tuhan yang paling canggih, bersyukurlah menjadi seorang wanita,… tapi berhati-hatilah,… karena iblis tidak senang,… iblis ingin merusak setiap wanita,… keindahan wanita sering diperdayakannya untuk merusak dunia ini,… bahkan  iblis sering menjadikan kita sebagai alatnya untuk menghancurkan dunia ini,… karena iblis tau,… kita adalah ciptaan Tuhan yang paling canggih yang dapat melakukan rencana jahatNya.

Berjaga-jagalah senantiasa karena lawanmu tidak tinggal diam,…  jika kita lalai,… kita dapat ditelannya. Iblis sering menipu kita,… sehingga kita merasa tidak berdaya,… Lawanlah si iblis!
Wanita,… karena kita adalah ciptaan Allah yang tercanggih,… mari,… janganlah cengeng,… kita harus dapat menyelesaikan masalah yang kita hadapi bersama Yesus,… kita akan melewati masalah demi masalah dengan kemenangan,… dan biarlah NamaNya di permuliakan

 http://www.harianwanita.com

Pernikahan Bahagia karena Kebiasaan Mengevaluasi Hubungan

Ingin memiliki pernikahan yang bahagia? Sederhana saja caranya, pasangan menikah hanya cukup luangkan waktu 21 menit per tahunnya untuk mengevaluasi hubungan dan menuliskannya. Juga rutin membahas kondisi finansial, bukan semata mengatur keuangan.

Studi yang dipimpin oleh Eli Finkel, kepala departemen psikologi Northwestern University, menunjukkan pasangan yang mengevaluasi hubungan tiga kali setahun memiliki pernikahan yang lebih bahagia.

Selama dua tahun, Finkel meneliti hubungan pasangan menikah. Ia melibatkan 120 pasangan dalam studi ini. Setengah dari pasangan menikah ini mengevaluasi hubungannya dan menuliskannya, tiga kali setahun, setiap empat bulan, total hanya membutuhkan waktu 21 menit setiap tahunnya.

Hasilnya, pasangan menikah yang menuliskan evaluasi hubungan ini tidak mengalami adanya penurunan level kebahagiaan juga terhindar dari masalah ketidakpuasan dalam hubungan pernikahan.

Scott dan Bethany Palmer, The Money Couple (pakar cinta dan keuangan) mengatakan hasil studi Finkel ini memiliki kemiripan dengan pengalaman keduanya dalam melayani klien mereka, pasangan menikah yang berkonsultasi soal keuangan.

Menurut Palmer, pasangan menikah yang rutin membahas keuangan setiap bulan, juga memiliki hubungan yang lebih bahagia. Kebiasaan mengulas keuangan bersama pasangan menguatkan hubungan, membangun kepercayaan dan membuat pasangan menikah lebih kompak dalam menghadapi masa depan.

Pembahasan rutin bulan soal keuangan bukan semata membicarakan perencanaan finansial, namun memberikan kesempatan kepada pasangan menikah untuk mengevaluasi hubungan terutama berkaitan dengan perasaan.

Menurut Palmer, sudah semestinya pasangan menikah membahas keuangan. Setidaknya dengan mempertanyakan apakah kebutuhan Anda dan pasangan akan keuangan sudah sejalan? Apa yang menjadi harapan dan tujuan ke depannya dan bagaimana cara mewujudkannya? Hal-hal semacam ini perlu didiskusikan, dievaluasi demi mendapatkan kebahagiaan. Kalau masalah keuangan menimbulkan perselisihan, cobalah untuk saling mendengarkan dan berkompromi.

Adalah hal yang wajar jika pasangan menikah mengalami pertentangan. Bahkan pasangan menikah yang bahagia seperti disebutkan Finkel dalam studinya, bukan berarti tak pernah melewati perselisihan.

Namun, pasangan yang terbiasa berdiskusi tentang hubungan, tentang perasaan hingga keuangan, akan lebih mudah mengatasi situasi sulit. Meski pun kerap berargumen bahkan mengalami konflik, mereka akan lebih mudah mengatasi situasi termasuk meredakan emosi.

Begitu pun dengan kebiasaan mengevaluasi kondisi finansial. Bisa saja kebiasaan ini menyebabkan konflik dalam hubungan, namun hal ini juga bisa menciptakan keseimbangan dan menyehatkan.

http://female.kompas.com/

Kiat Harmonis: Suami Perlu Bantu Tugas Rumah Tangga

Apa kunci keluarga yang harmonis? Menurut para peneliti dari University of Missouri dan Utah State University, pernikahan yang bahagia akan tercapai jika ayah memiliki hubungan yang baik dengan anak-anak, dan dengan suka rela membantu pekerjaan rumah tangga.
Para peneliti menambahkan, pasangan akan bahagia jika mereka saling bekerja sama dalam setiap pekerjaan rumah tangga. Sebaliknya, membagi-bagi tugas belum tentu akan membuat relasi suami-istri berjalan seimbang.
Umumnya, pria akan diserahi tugas-tugas yang berat seperti mengangkat galon minuman, mengganti tabung gas, atau membuang sampah. Sementara perempuan membereskan meja makan, mencuci piring, dan sebagainya. Namun, pembagian seperti ini kadang-kadang bisa menjadi kesalahan.

"(Dari penelitian ini) Kami mendapati bahwa tidak masalah siapa yang mengerjakan apa, tapi seberapa puas orang-orang ini dengan pembagian tugas tersebut. Ketika para istri bekerja sama dengan suami, ternyata mereka lebih puas dengan pembagian tugas tersebut," papar Erin Holmes, profesor dari Brigham Young University.

Untuk mengetahui apa yang menimbulkan kualitas dalam hubungan pernikahan, para peneliti mengamati bagaimana 160 pasangan menangani pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak. Kebanyakan dari mereka adalah orangtua berusia 25-30 tahun, dan semua memiliki anak berusia lima tahun atau lebih muda. Memiliki anak-anak yang masih kecil merupakan tahapan yang paling menantang bagi orangtua muda.
Dari pengamatan tersebut terlihat bahwa kualitas hubungan ayah dan anak ternyata menjadi satu-satunya faktor paling penting, diikuti dengan kesediaan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga bersama istri. Bagi kaum perempuan, hubungan ayah dan anak yang baik menandakan bahwa orangtua pun kemungkinan akan memiliki hubungan yang baik.
Peneliti mengukur keterlibatan ayah dengan sejumlah cara, seperti bermain dengan anak, menemani hobi yang dijalani anak, dan mengajarkan anak membuat PR dan sejenisnya.

"Sesuatu yang sederhana seperti membacakan buku untuk anak setiap malam dan ngobrol bersama mereka mengenai aktivitas mereka sepanjang hari akan memberikan manfaat dalam jangka panjang," tutur Adam Galovan, rekan setim Holmes.
Dalam penelitian sebelumnya, Holmes mendapati bahwa suami dan istri sama-sama meningkatkan kerjasama dalam pekerjaan rumah tangga ketika bersiap menjadi orangtua. Para ayah umumnya melakukan pekerjaan rumah tangga dua kali lebih banyak setelah bayi pertama lahir. Sedangkan para ibu melakukan pekerjaan rumah lima kali lebih banyak daripada sebelumnya!

"Namun ketika para istri merasa puas dengan pembagian tugas, kedua belah pihak dilaporkan memiliki kualitas pernikahan yang lebih tinggi," tutup Holmes.

http://female.kompas.com

20 Maret 2013

Ini lho Rahasianya agar Anak Anda Cerdas & Pintar

Orang tua mana yang tidak ingin anak-anaknya cerdas dan pintar? Tentu semua orang tua menginginkannya. Tapi terkadang banyak orang tua yang bingung, cara apa yang harus ditempuh untuk meningkatkan kecerdasan anak-anaknya.
Ini-lho-Rahasianya-agar-Anak-Anda-Cerdas-&-PintarSekolah dan tempat pendidikan bukanlah satu-satunya tempat yang bisa mencerdaskan otak anak Anda. Ada faktor-faktor lain yang turut memepengaruhi tingkat kecerdasan si buah hati.
Nah, berikut 6 hal yang bisa Anda lakukan untuk memaksimalkan tingkat kecerdasan anak-anak Anda baik di sekolah maupun dalam kehidupan sosial.
  1. ASI Eksklusif
    Jika Anda memiliki buah hati yang masih bayi, berarti peluang Anda untuk meningkatkan kecerdasan anak Anda masih terbuka lebar. Salah satu cara efektif untuk meningkatkan kecerdasan bayi adalah dengan memberinya ASI eksklusif selama 9 bulan.
    Sebuah studi di Denmark mengungkap bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif selama 9 bulan mengalami pertumbuhan yang signifikan dan lebih cerdas dari bayi yang hanya mendapatkan ASI satu bulan atau kurang.
  2. Cukupi Gizinya
    Ajarkan kebiasaan mengonsumsi makanan sehat sejak dini, seperti tindak memberi buah hati makanan-makanan junk food dan menggantinya dengan sayuran serta buah-buahan segar. Di masa pertumbuhan, otak anak Anda membutuhkan nutrisi penting, seperti asam lemak Omega-3 yang bisa didapatkan dari ikan. Beberapa studi membuktikan bahwa anak-anak yang gemar menyantap ikan seperti, tuna, salmon, dan cod, memiliki pikiran yang tajam dan mencatat hasil yang baik dalam ujian.
  3. Kenalkan Musik
    University of Toronto menyebutkan bahwa memperkenalkan musik kepada anak bisa menjadi langkah yang tepat untuk melatih kemampuan otak kanan. Mereka juga menyatakan bahwa anak-anak yang bermain musik memiliki kemajuan yang pesat dalam IQ dan kemampuan akademik saat mereka menginjak usia remaja.
  4. Kenalkan Olahraga
    Tim peneliti dari University of Illinois membuktikan bahwa ada hubungan yang kuat antara kebugaran fisik dengan prestasi akademik anak-anak. Secara umum aktivitas fisik saat berolahraga berkaitan erat dengan prestasi belajar anak-anak. Meningkatnya aliran darah dan oksigen ke otak saat berolahraga dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi tingkat kecerdasan anak saat mengerjakan soal-soal ujian.
  5. Biasakan Sarapan
    Ini adalah kebiasaan kecil yang masih sering diabaikan oleh apra orang tua. Membiasakan anak sarapan dapat meningkatkan memori dan konsentrasi saat belajar. Anak-anak yang tidak terbiasa sarapan akan cepat lelah dan sulit berkonsentrasi terhadap pelajaran yang diterimanya. Ini berhubungan dengan asupan gizi yang tidak ia dapatkan di pagi hari, sehingga pada siang hari kemampuan otaknya menjadi menurun
  6. Budayakan Membaca
    Membaca baik untuk segala usia, termasuk anak-anak. Membaca merupakan cara yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan dan perkembangan kognitif anak-anak. Menurut Paul C. Burns, Betty D. Roe & Elinor P. Ross, pakar pendidikan anak dari Amerika Serikat, ada delapan aspek yang bekerja saat anak-anak terbiasa membaca, yaitu aspek sensori, persepsi, sekuensial (tata urutan kerja), pengalaman, berpikir, belajar, asosiasi, dan afeksi, di mana semua aspek tersebut merupakan faktor penting dalam meningkatkan kecerdasan dan kemampuan otak anak.
So, jika Anda menginginkan anak-anak yang cerdas dan pintar, Anda sudah tahu rahasianya.

http://id.she.yahoo.com

The Day Forgiveness Set Me Free

"Be completely humble and gentle; be patient, bearing with one another in love. ... Forgiving each other, just as in Christ God forgave you." Ephesians 4:2, 32 (NIV)

I thought I was over the hurt. I was sure I had moved on. But as my thumb slipped under the seal of the invitation to my 10-year college reunion, it hit me: I had not forgiven her.
During our last semester at school, the harsh tone and accusing anger of a friend had been more than my heart could handle, especially in the middle of my year-long battle with depression. A deep sense of sadness and self-doubt, that I couldn't explain or escape, had left me feeling depleted.
When she questioned something I had done and expressed deep frustration toward me, I didn't have the mental or emotional strength to process her criticism without being pulled into a pit of condemnation.
If I attended our class reunion I would likely see her and other friends who had gotten tangled in our mess. With that possibility came a flood of memories and emotions that made me feel the same yuck I felt the day our friendship ended. The day that pretty much ruined the last few weeks of our senior year.
Holding the envelope in my hand, that hurt took hold of me again. Instead of simply deciding how to RSVP, I stood at the edge of a pit filled with insecurity that threatened to pull me back in.
After weeks of holding onto the invitation I finally decided I was tired of living as prisoner to my hurt. I wanted freedom. The kind of freedom I'd come to know in the ten years in between. The freedom of forgiveness Jesus died to give me.
I spent hours praying and reading my Bible over the next month. Listening to worship music and messages on forgiveness, I asked God to drench me with His perspective and give me His assurance so I could walk into my reunion as a secure child of God.
By the time I arrived, my mind was filled with God's grace and promises. I literally wanted to find my old friend and restore our relationship. The confidence that came as I followed God's command to seek and offer forgiveness came as a surprise.

Forgiving those who hurt us is hard. Often we are afraid to forgive because it might open us to be hurt again. Or we're afraid if we bring something up it might unearth bitterness we don't want to deal with, so its left buried.

But any time we bury a hurt alive, it will keep rising from the dead to disturb us.
God used today's verses to show me how to let forgiveness set me free from the hurt I had buried. "Be completely humble and gentle; be patient, bearing with one another in love. ... Forgiving each other, just as in Christ, God forgave you." (Eph. 4:2, 32)

Forgiving in the way this scripture describes has helped me recognize I need God's grace as much as anyone else. Although pardoning an offense is not easy, it is possible when we follow God's plan of being humble and gentle, patient and bearing with those who've hurt us. It's so worth what it takes to be set free.

Forgiveness is a gift we give ourselves when we offer it to others. In doing so, we don't forgive so we can forget. We forgive, as we have been forgiven, so we can find freedom from our past and live with confident hope for our future.

Lord, I need Your help. Help me process my hurt with You and let go of any bitterness that keeps me from wholeness and hope. Empower me to forgive just as You have forgiven me. In Jesus' Name, Amen.

http://www.proverbs31.org

CHOICE


womenonthefence.com

3 Maret 2013

the CHANGER

Yang Paling Disesali Orang Ketika Tua

Apa yang paling disesalkan orangtua Anda saat ini? Apakah kegagalan menyekolahkan Anda ke luar negeri, belum juga menimang cucu, atau tidak menjalani hidup lebih sehat? Ternyata, ada hal yang lebih menyesalkan bagi orang yang sudah menginjak usia 50-an: tidak cukup travelling ketika masih muda!
Travelling saat ini memang sudah sangat terjangkau, dan Anda bisa mencapai negara-negara lain dengan biaya yang murah, tergantung metode yang Anda pilih. Oleh karena itu, tidak cukup sering melihat-lihat dunia lain saat usia masih produktif dirasakan sebagai penyesalan oleh 91 persen orang dewasa yang mengikuti survei dari Sunshine.co.uk.

Survei yang melibatkan 2.107 orang Inggris ini mengungkapkan bahwa rata-rata orang berusia 50-an ternyata hanya berlibur kurang dari satu kali setahun sepanjang hidup mereka.

"Menurut saya travelling itu sesuatu yang perlu dijadikan prioritas dalam kehidupan setiap orang. Soalnya, seperti yang ditunjukkan oleh survei ini, kita akan menyesal ketika tidak melakukannya," papar Chris Clarkson, pendiri Sunshine.co.uk.
Ia mengatakan bahwa orang memahami konsep yang salah mengenai travelling. Dalam anggapan banyak orang, yang dimaksud travelling haruslah liburan selama enam bulan di negara-negara eksotis. "Tetapi melihat-lihat dunia jauh lebih dapat dicapai daripada anggapan tersebut, dan Anda tidak perlu menghabiskan banyak uang dan berhenti bekerja," tambahnya.
Agar "jam terbang" Anda bertambah, Clarkson menyarankan untuk mencari tempat-tempat baru setiap akan berlibur. Ibaratnya, jangan ke Bali lagi, ke Bali lagi. Coba singgah lebih ke timur atau ke barat, dan seterusnya.
"Sedikit demi sedikit, akhirnya Anda sudah menjelajah banyak tempat di dunia, tetapi tabungan Anda tidak akan terkuras seperti jika Anda travelling ke Thailand selama tiga bulan. Coba saja!" ujarnya.
Situs agensi travel ini juga mengungkapkan, Australia (78 persen), Amerika (71 persen), dan Afrika Selatan (65 persen) adalah negara-negara yang paling ingin dikunjungi responden, namun belum berhasil dikunjungi. Kemudian, 63 persen responden berencana mengunjungi lebih banyak negara di dunia ini jika mereka pensiun.
10 hal yang paling disesali orang berusia 50-an:
1. Tidak cukup travelling – 91%
2. PIlihan karier – 72%
3. Salah pilih pasangan – 64%
4. Tidak hidup sehat – 55%
5. Kehilangan kontak dengan teman-teman tertentu – 53%
6. Tidak mengelola uang dengan baik – 46%
7. Terlalu cepat punya anak – 27%
8. Terlalu sering khawatir – 25%
9. Tidak menjadi "yes person" – 19%
10. Terlalu lambat punya anak – 8%


http://female.kompas.com

Mau, Menjadi Orangtua Luar Biasa?

Apakah Anda sudah menjalani apa yang dilakukan orangtua luar biasa kepada anak dan keluarganya? Jangan dulu merasa hebat sebelum Anda mengenali 12 ciri orangtua luar biasa ini dalam diri Anda. Grown dan Flown, penulis buku Goldman Sachs: The Culture of Success memaknai orangtua luar biasa sebagai berikut:

1. Orangtua hebat memaknai pernikahan bukan hanya milik berdua, tapi merupakan sumber keteladanan bagi anak-anaknya. Karenanya orangtua sudah semestinya mencontohkan cara mengelola amrah, cara menunjukkan afeksi, caranya bertoleransi, bagaimana berbuat baik, karena anak akan merekam semua hal ini dari orangtuanya.
2. Orangtua hebat menyadari bahwa dunia akan terus berputar, dan mereka selalu mampu menjalaninya tanpa kehilangan arah. Dengan begitu, anak-anak mereka pun takkan kehilangan arah karena kalau orangtua kebingungan menghadapi apa yang terjadi dalam hidupnya, anak-anak pun akan mengalami hal yang sama.

3. Orangtua hebat punya perhatian besar terhadap apa yang menjadi passion anak-anaknya. Mereka menunjukkan kepedulian dan kasih sayang pada anak, dan selalu mencari cara untuk meningkatkan bonding. Orangtua hebat juga selalu mau belajar untuk memasuki dunia anak-anaknya, untuk menunjukkan pada anak-anak mereka bahwa menghargai dan mendukung apa yang anak mereka lakukan dan sukai.

4. Orangtua hebat punya "hubungan sehat" dengan keuangan, makanan. Mereka menjadi tempat belajar anak mengenai cara menghargai uang, cara mengonsumsi makanan yang baik, dan ini menjadi bekal penting saat anak tumbuh dewasa dan hidup mandiri nantinya.

5. Orangtua hebat memiliki hubungan yang terjaga baik dengan saudara-saudara kandungnya, kakak-adiknya, keluarganya. Mereka mencontohkan bagaimana hubungan baik dalam keluarga harus terus terjaga dan merupakan hal penting yang sangat memengaruhi kehidupan, termasuk kehidupan anak-anaknya nanti.

6. Orangtua hebat tak pernah menonjolkan kehebatannya. Mereka tidak ingin selalu merasa benar dan hebat, apalagi di depan anak-anaknya. Kredibilitas lebih penting ketimbang ego yang tinggi.

7. Orangtua hebat selalu memiliki antusiasme dalam menjalankan pengasuhan, sejak anak dilahirkan sampai dewasa.

8. Orangtua hebat mengajarkan anak-anaknya untuk berusaha mandiri menggali potensi, menunjukkannya, dan memberikan kontribusi sebagai pribadi dengan potensi yang dimilikinya. Mereka mendorong anak-anaknya untuk mengasah kemampuan diri, meski kadang harus membuat anak marah atau membuatnya dibenci oleh anak-anaknya sendiri. Namun hasilnya, anak belajar mengenai kerja keras dan fokus pada potensi diri.

9. Orangtua hebat melewati masa di mana anak-anak marah bahkan benci kepada mereka. Namun justru momen inilah yang menunjukkan mereka telah menjalankan tugas pengasuhan dengan baik. Momen ini takkan menghentikan orangtua hebat untuk selalu berbesar hati terhadap anak-anaknya, dan takkan pernah mundur untuk selalu menjadi pendamping dan pebimbing bagi keluarganya.

10. Orangtua hebat menyadari dan memahami kecemasan yang anak-anak mereka rasakan. Mereka akan merespons masalah yang terjadi pada anak-anak, tanpa rasa panik, namun justru memberikan perhatian penuh.

11. Orangtua hebat selalu mau beradaptasi dengan anak-anaknya, dan berlaku adil tak pernah memperlakukan anak-anak secara berbeda.

12. Orangtua hebat tak pernah kebingungan memisahkan siapa orang dewasa, siapa anak-anak, siapa yang memegang kendali dan tanggung jawab. Artinya, di tengah perselisihan apa pun, saat mengalami kondisi sulit apa pun, orangtua selalu berada terdepan mengendalikan situasi dengan cara-cara yang adil. Bukan hanya memihak dirinya, namun memerhatikan kebutuhan keluarganya. Menunjukkan ketegasan yang mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari anak-anaknya.

sumber: http://female.kompas.com