Apa kunci keluarga yang harmonis? Menurut para peneliti dari
University of Missouri dan Utah State University, pernikahan yang
bahagia akan tercapai jika ayah memiliki hubungan yang baik dengan
anak-anak, dan dengan suka rela membantu pekerjaan rumah tangga.
Para
peneliti menambahkan, pasangan akan bahagia jika mereka saling bekerja
sama dalam setiap pekerjaan rumah tangga. Sebaliknya, membagi-bagi tugas
belum tentu akan membuat relasi suami-istri berjalan seimbang.
Umumnya,
pria akan diserahi tugas-tugas yang berat seperti mengangkat galon
minuman, mengganti tabung gas, atau membuang sampah. Sementara perempuan
membereskan meja makan, mencuci piring, dan sebagainya. Namun,
pembagian seperti ini kadang-kadang bisa menjadi kesalahan.
"(Dari
penelitian ini) Kami mendapati bahwa tidak masalah siapa yang
mengerjakan apa, tapi seberapa puas orang-orang ini dengan pembagian
tugas tersebut. Ketika para istri bekerja sama dengan suami, ternyata
mereka lebih puas dengan pembagian tugas tersebut," papar Erin Holmes,
profesor dari Brigham Young University.
Untuk mengetahui apa yang
menimbulkan kualitas dalam hubungan pernikahan, para peneliti mengamati
bagaimana 160 pasangan menangani pekerjaan rumah tangga dan mengasuh
anak. Kebanyakan dari mereka adalah orangtua berusia 25-30 tahun, dan
semua memiliki anak berusia lima tahun atau lebih muda. Memiliki
anak-anak yang masih kecil merupakan tahapan yang paling menantang bagi
orangtua muda.
Dari pengamatan tersebut terlihat bahwa kualitas
hubungan ayah dan anak ternyata menjadi satu-satunya faktor paling
penting, diikuti dengan kesediaan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga
bersama istri. Bagi kaum perempuan, hubungan ayah dan anak yang baik
menandakan bahwa orangtua pun kemungkinan akan memiliki hubungan yang
baik.
Peneliti mengukur keterlibatan ayah dengan sejumlah cara,
seperti bermain dengan anak, menemani hobi yang dijalani anak, dan
mengajarkan anak membuat PR dan sejenisnya.
"Sesuatu yang
sederhana seperti membacakan buku untuk anak setiap malam dan ngobrol
bersama mereka mengenai aktivitas mereka sepanjang hari akan memberikan
manfaat dalam jangka panjang," tutur Adam Galovan, rekan setim Holmes.
Dalam
penelitian sebelumnya, Holmes mendapati bahwa suami dan istri sama-sama
meningkatkan kerjasama dalam pekerjaan rumah tangga ketika bersiap
menjadi orangtua. Para ayah umumnya melakukan pekerjaan rumah tangga dua
kali lebih banyak setelah bayi pertama lahir. Sedangkan para ibu
melakukan pekerjaan rumah lima kali lebih banyak daripada sebelumnya!
"Namun
ketika para istri merasa puas dengan pembagian tugas, kedua belah pihak
dilaporkan memiliki kualitas pernikahan yang lebih tinggi," tutup
Holmes.
http://female.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar