"Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya." Amsal 31:12
Di zaman sekarang ini banyak wanita Kristen (isteri) yang tidak hanya
menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga murni (mengurus suami,
anak dan rumah tangga), tetapi mampu berperan juga dalam pekerjaan
(karir). Akibatnya tidak sedikit para isteri yang mengeluh karena lelah
fisik dan emosi. Inilah saatnya bagi wanita untuk mengoreksi kembali
komitmen dan tanggung jawabnya sesuai dengan firman Tuhan, yaitu
melaksanakan perannya sebagai wanita sesuai yang direncanakan Tuhan. Di
dalam Amsal 31:10-31 terangkum hal-hal yang harus dipahami oleh para
wanita berkenaan dengan tugas dan tanggung jawabnya: mengurus suami,
anak, rumah tangga dan juga karir di luar rumah.
Seorang wanita (isteri) yang bijak adalah wanita yang dapat
menyeimbangkan segala sesuatu yang menjadi tanggung jawab utamanya,
yaitu antara suami, anak, rumah tangga dan juga diri sendiri. Sementara
komitmen lainnya, seperti berkarir di luar rumah, adalah hal kedua yang
memang penting, tapi hanya sebagai pelengkap saja. Ada pun tugas
utamanya terangkum dalam ayat ini: "Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya."
Artinya hidupnya harus dicurahkan untuk berbuat baik kepada suaminya;
ia harus memahami tujuan utama Tuhan menciptakan dia yaitu sebagai
penolong bagi laki-laki. Tertulis: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kejadian 2:18).
Menjadi penolong bagi laki-laki tidak membuat wanita berada di
posisi lebih rendah; justru seorang wanita yang bisa menjadi penolong
bagi laki-laki disebut Alkitab sebagai seorang isteri yang cakap,
kemuliaan laki-laki dan juga mahkota bagi suaminya. Menjadi penolong
bagi suami artinya senantiasa membantu, mendukung dan menguatkan suami
dalam semua aspek kehidupannya (jasmani dan rohani). Memang hal itu
tidak mudah, apalagi bila para wanita sudah mengenal suami dengan segala
kelemahannya. Salah satu langkah terbaik untuk mendukung suami dan
berbuat baik kepadanya adalah dengan cara menghormatinya dan senantiasa
berdoa untuk dia.
Berdoa untuk suami adalah sangat penting, supaya melalui kuasa Roh
KudusNya Tuhan membentuk dan menjadikan suami kita sebagai sosok pribadi
yang berkenan kepada Tuhan.
http://airhidupblog.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar