"Jika sumber pendapatan seseorang meningkat, maka garis kebutuhan pun
biasanya turut meningkat," ungkap Fourrita, seorang Financial Planner.
Setiap orang tentunya ingin maju dan bisa mendapatkan penghasilan yang
banyak. Tapi tanpa sadar, majunya seseorang ternyata juga bisa menjadi
bumerang untuk diri sendiri.
Orang sukses yang sudah memiliki
banyak uang misalnya. Karena lingkungan dan keinginan, ia pun terdorong
untuk menjadi lebih konsumtif, entah itu karena membeli barang-barang
branded atau lapar mata saat jalan-jalan ke mal. Umumnya ini terjadi
karena si pelaku tak berpikir secara jangka panjang.
Maka tak
heran, uang pun banyak yang dikeluarkan dan bisa membuat orang mendadak
jadi bangkrut. Apakah hal ini juga terjadi pada Anda?
"Hidup
memang cuma sekali, jadi harus menikmati. Tapi bukan berarti kita
menikmatinya dengan harus selalu membuat keinginan terpenuhi dan
pengularan jadi tidak terkontrol," papar Fourrita.
Oleh karena
itu, sangat penting untuk bisa menyeimbangkan antara pemasukan dengan
pengeluaran. Meskipun uang yang didapat banyak, bukan berarti juga kita
harus hidup mewah.
Fourrita juga menambahkan, orang yang boros
dan selalu ingin memenuhi keinginannya, maka orang tersebut sudah
diperbudak oleh uang yang dimilikinya. Itu tanda ia tidak bisa
mengontrol keinginan dan pengeluarannya tersebut. Masalah keungan tidak
hanya membuat seseorang jadi bangkrut, tapi mereka juga bisa mengalami
stres.
"Stres yang sering dirasakan oleh seseorang sering
dikaitkan dengan perasaan cemas dan takut," jelas dr. Andri, Sp. Kj,
Psychosomatic Clinic di acara Sequislife yang bertema 'Continuously
Well, Aren't You?' Itu.
Berdasarkan data dari American Institute
of Stress, ternyata masalah keuangan berada di posisi keempat dari lima
penyebab utama orang menjadi stres. Sementara di posisi pertama, yaitu
faktor perceraian, lalu hukuman, luka atau sakit, dan terakhir kesulitan
dalam pekerjaan.
Jadi, agar lebih bisa seimbang dalam mengatur
pemasukan dan pengeluaran, mulailah membiasakan diri untuk menyisihkan
sebagian pendapatan. Saran lainnya adalah jangan selalu ketergantungan
dengan kartu kredit.
"Nabung paling bagus 20 persen dari
pemasukan. 10 persen pun sudah bagus. Asalkan terus-menerus dan
konsisten untuk menyisihkan uangnya," tutup Fourrita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar