16 Mei 2014

Manfaat Ganda Detoks Tubuh dengan "Infused Water"

Tren gaya hidup sehat yang merebak semenjak kehadiran berbagai sentral kebugaran di dalam mal terus berlanjut hingga hari ini. Salah satu yang paling anyar adalah infused water, yakni air putih yang dicampur dengan buah-buahan dan melalui proses “pendiaman” selama beberapa jam, untuk kemudian baru bisa dinikmati.
Infused water berguna untuk detoksifikasi, seperti yang Anda ketahui bahwa detoks dapat membantu tubuh dalam “menggerus” racun dalam tubuh dan menghambat radikal bebas dari paparan polusi. Selain itu, rasa yang menyegarkan membuatnya tidak membosankan untuk dinikmati kapan saja dan di mana saja.
Nah, supaya mendapatkan manfaat detoksifikasi yang berlipat ganda ini, ada beberapa jenis buah yang bisa digunakan sebagai campuran infused water.
1. Lemon
Air dengan campuran irisan buah lemon merupakan minuman detoks terbaik. Lemon membantu membersihkan dan menambah alkali dalam tubuh sehingga tubuh terasa lebih segar. Untuk membuatnya, Anda hanya perlu mengiris beberapa buah lemon segar, memeras sari lemon, dan menambahkan beberapa liter air putih ke dalamnya.
2. Mint
Menambahkan daun mint ke dalam infused water akan membuat air Anda menjadi sedikit lebih manis, sekalipun Anda tak menambahkan gula ke dalam airnya. Campuran air dengan mint yang dingin akan membantu "menenangkan" perut dan melancarkan pencernaan Anda.
3. Mentimun
Mentimun tak cuma bermanfaat untuk kulit dan mata. Sebab, infused water mentimun juga dapat mengatasi dehidrasi dan berfungsi sebagai anti-inflamatory (antiperadangan) untuk tubuh.
4. Jahe
Infused water dengan irisan jahe bermanfaat untuk membersihkan seluruh sistem di tubuh Anda, melancarkan pencernaan, dan juga "menenangkan" perut.

http://female.kompas.com

Jangan Takut untuk Berkata "Tidak"

Atas dasar keinginan untuk selalu membahagiakan orang lain, tak sedikit dari kita merasa sungkan untuk menolak dan berkata “Tidak”.
Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental di Vienna, Austria, mendeskripsikan sifat yang selalu ingin dipuji dan diterima oleh lingkungan adalah refleksi atas ketidakmampuan seseorang untuk fokus pada tujuan hidup. Alhasil, mereka terpaksa untuk melakukan hal yang
sebenarnya di luar ambang batas diri, hanya karena sulit berkata “Tidak” pada orang lain.

Laporan yang dipublikasikan pada sebuah jurnal di Pyschiatric School of Viktor Frankl, Vienna, Austria, menganjurkan supaya setiap orang menemukan orientasi hidup yang realistis dalam mencapai tujuan. Cara ini dipercaya dapat membentuk sikap dan prinsip untuk menghargai diri sendiri.
Agar prinsip Anda tetap dihargai oleh orang lain meskipun harus mengatakan “Tidak” pada mereka. Berikut beberapa langkah yang harus diterapkan:

Tentukan visi dan misiSama halnya dengan perusahaan yang memiliki visi dan misi dalam menjalani bisnis untuk meraih tujuan di masa depan. Setiap individu juga harus memiliki visi dan misi sebagai pegangan hidup dalam menentukan sikap ketika berhadapan pada kondisi yang kurang kondusif.

Asah talenta dan ketrampilanHidup di tengah era kapitalis seperti sekarang ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keterampilan profesional yang menguntungkan diri sendiri juga orang lain. Orang yang terampil dan bertalenta lebih mudah memperoleh kesempatan untuk berbuat, bertindak, dan mengembangkan kreativitas di masa depan. Dengan begitu, lingkungan sekitar akan melihat Anda sebagai sosok yang inspiratif dan pantang menyerah.

Berani untuk berkata “Tidak”Lahir dan hidup dengan ajaran budaya timur yang menjunjung tinggi sopan santun dan budi pekerti antar sesama, terkadang kerap disalahartikan sebagai tuntutan untuk selalu menyenangkan orang lain meskipun diri sendiri tersiksa. Padahal sebenarnya, menunjukkan sikap dengan berani berkata “Tidak” bukan berarti merefleksikan sifat pembangkang dan menolak mengikuti aturan.
Penting bagi kita untuk mulai belajar mengenali pola pikiran sendiri, yang selalu merasa bersalah jika menolak dan berkata tidak. Kita harus melatih diri untuk belajar atau bersedia “menabrak” pola pikiran tersebut, dengan berani menunjukkan sikap. Ketika memang benar-benar tidak bisa, ya bilang saja sudah ada janji lain, atau sedang sibuk. Pada dasarnya, tidak salah mengatakan “Tidak”, selama penolakan tersebut dilandasi dengan kejujuran. 

http://female.kompas.com

5 Langkah Meningkatkan Konsentrasi Anak

Konsentrasi adalah kemampuan memusatkan atau mempertahankan perhatian pada sesuatu hal dalam rentang waktu tertentu. Tingkat konsentrasi yang rendah akan mengakibatkan berbagai efek buruk bagi anak, antara lain tugas anak terbengkalai atau anak menjadi seperti “pelupa”, benda-benda miliknya sering ketinggalan, bahkan hilang lantaran rentang perhatiannya yang kurang, pikirannya bercabang, tidak bisa fokus.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan sekolah atau guru, agar anak lebih konsentrasi. Berikut di antaranya:

1. Berikan rasa aman dan nyaman
Memberikan rasa aman, nyaman, serius tapi rileks dalam pembelajaran. Siswa yang merasa tidak aman, tidak nyaman dan terlalu santai tidak akan dapat berkonsentrasi dengan baik serta mudah terdistraksi. Semua hal-hal yang terkait dengan lingkungan belajar, suasana kelas, dan cara guru mengajar sangat besar pengaruhnya terhadap konsentrasi anak.

2. Buat anak  antusias
Antusias adalah pangkal dari konsentrasi. Mengajak siswa untuk selalu bersikap antusias terhadap tugas-tugas yang diberikan. Hal ini dapat dibantu oleh guru dengan memberikan tugas-tugas pembelajaran yang menyenangkan dan menantang serta dalam jangkauan anak untuk dapat menyelesaikannya. Guru juga dapat menggunakan metode pembelajaran di kelas yang tepat sehingga dapat meningkatkan konsentrasi belajar siswa. Materi juga disampaikan dengan cara yang menarik perhatiannya siswa. Dengan begitu, konsentrasi anak akan semakin meningkat.

3. Berikan keyakinan bahwa anak mampu
Dengan kepercayaan diri, konsentrasi anak akan berlipat ganda, Berikan keyakinan atau kepercayaan diri pada anak, mereka mampu mengerjakan tugas pembelajaran yang diberikan. Bagaimanapun rasa percaya diri sangat mempengaruhi kesuksesan anak dalam belajar. Dengan adanya kepercayaan diri bahwa mereka mampu mempelajari materi atau mengerjakan tugas tersebut maka mereka akan dapat melakukannya dengan baik. Konsentrasi anak pun akan penuh untuk belajar.

4. Ciptakan lingkungan bersih
Memprioritaskan kondisi lingkungan yang bersih dan sehat untuk tumbuh kembang anak dan terbebas dari polusi.  Penelitian Ir Puji Lestari, PhD (ahli polusi udara dari ITB), lulusan Illinois Institute of Technology, Amerika Serikat menunjukkan, pencemaran udara di kota-kota besar yang mengandung timbal yang melebihi ambang batas dalam tubuh anak, bisa menurunkan kecerdasan intelektual (IQ). Bukan hanya itu, kadar timbal tinggi juga mengganggu konsentrasi belajar anak.

5. Ciptakan suasana rumah aman
Ciptakan suasana rumah dan sekolah yang aman, nyaman dan tenang bagi perkembangan belajar anak. Suasana rumah dan sekolah yang terbebas dari perilaku kekerasan dan bullying pada anak sehingga anak menjadi betah dan termotivasi untuk belajar dan bersekolah.

http://female.kompas.com

2 April 2014

Ini Akibatnya Jika Anak Jarang Bermain

Tuntutan persaingan di sekolah saat ini membuat anak-anak disibukkan dengan kegiatan les hampir setiap hari. Akibatnya, waktu mereka untuk bermain jadi berkurang.
Selain karena tak mau anak tertinggal dari teman-teman sekolahnya, orangtua juga kerap merasa takut bila anak banyak bermain. Misalnya, takut anak terjatuh saat berlari-larian di luar, atau takut terserang kuman saat bermain tanah.

Namun, kekhawatiran berlebih orangtua mengenai aktivitas bermain anak justru dapat memengaruhi perkembangan anak di masa depan.
“Biasanya anak-anak yang kerap dilarang bermain oleh orangtuanya agak cenderung kaku dan tidak fleksibel, kemudian emosinya juga negatif karena mereka merasa selalu ditekan dengan banyaknya aturan ada. Anak jadi menarik diri, ada yang memberontak, dan macam-macam,” terang psikolog Mayke S. Tedjasaputra, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Anak juga bisa jadi sulit bergaul dan tidak terampil untuk melakukan banyak hal, karena anak merasa takut. Kerap dilarang bermain membuat inisiatif dan kreativitas anak juga kurang berkembang. Akibatnya anak bisa merasa kurang percaya diri.
Bila hal ini terus berlangsung, kelak anak jadi tidak berani mengungkapkan pendapat, tidak bebas memilih, dan menentukan apa yang akan dilakukan. Anak tidak mampu memprioritaskan yang lebih penting dan tidak penting. Padahal, inilah yang sangat penting saat anak jadi dewasa.

Pada dasarnya, orangtua pasti ingin membentuk anaknya jadi seorang anak yang cerdas, kreatif, mandiri, demikian menurut psikolog anak dan keluarga, Roslina Veraulii.
Namun untuk mencapainya, orangtua cenderung memilih memberikan segudang les yang terkadang membuat anak sangat sibuk. Dampaknya waktu bermain anak berkurang, dan membatasi waktu dan tempat bermain di dalam rumah saja. Padahal ini justru akan menimbulkan banyak keluhan dari anak.

“Belajar yang hanya berpusat pada kegiatan akademis yang membutuhkan usaha mental tinggi dan berkepanjangan, dampaknya justru anak lelah, terganggu emosinya, atensi konsentrasinya minim, bahkan ada banyak keluhan fisik. Misalnya anak merasa pusing atau sakit perut,” tambah Roslina.
Jangan lupa, bermain tak hanya menimbulkan rasa senang dan membuat anak dapat melepaskan energi positif maupun negatif. Selain itu kegiatan bermain juga menjadi sarana anak-anak untuk mengembangkan diri secara optimal.

http://nationalgeographic.co.id

Buah dan Sayuran Dapat Kurangi Risiko Kematian

Makan banyak buah-buahan dan sayuran dapat secara substansial mengurangi risiko kematian. Dalam sebuah studi, peneliti menganalisis kebiasaan makan lebih dari 65 ribu orang di Inggris antara 2001 dan 2013. Mereka menemukan bahwa orang yang makan tujuh porsi atau lebih buah-buahan dan sayuran segar setiap hari memiliki risiko kematian pada usia berapa pun 42 persen lebih rendah dibanding mereka yang makan kurang dari satu porsi per hari.

Risiko kematian berkurang hingga 36 persen pada mereka yang mengonsumsi 5-7 porsi, 29 persen dengan 3-5 porsi, dan 14 persen dengan 1-3 porsi, menurut temuan yang dipublikasi di Journal of Epidemiology and Community Health ini.
"Kita semua tahu bahwa makan buah dan sayuran sehat, tetapi ukuran efeknya sungguh mengejutkan," kata seorang peneliti, Oyinlola Oyebode, di Departemen Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat dari University College London. "Jika Anda senang untuk camilan wortel atau sayuran lain, maka itu adalah pilihan yang besar. Tetapi jika Anda suka sesuatu yang manis, pisang atau buah apa pun juga bagus."

Para peneliti mengatakan temuan mereka menunjukkan bahwa makan tujuh porsi atau lebih buah dan sayuran mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 31 persen dan risiko kematian akibat kanker sebesar 25 persen.

Secara keseluruhan, sayuran memiliki manfaat kesehatan yang lebih kuat dari buah. Setiap porsi harian sayuran segar mengurangi risiko kematian secara keseluruhan sebesar 16 persen, dibandingkan dengan 13 persen per porsi salad dan 4 persen per porsi buah segar, kata para peneliti.
Namun, penelitian ini tidak menemukan manfaat kesehatan yang signifikan dari jus buah, buah kalengan, atau buah beku. Mereka bahkan merekomendasikan untuk tak mengkonsumsinya. "Hampir semua buah kalengan mengandung kadar gula tinggi dan varietas yang lebih murah yang dikemas dalam sirup," kata Oyebode. "Dampak kesehatan negatif dari gula mungkin lebih besar daripada manfaatnya."

https://id.berita.yahoo.com/

1 April 2014

Kiat Menghadapi Si Kecil yang Emosional

Menurut para ahli, bayi berusia delapan minggu sebenarnya sudah bisa memperlihatkan emosi atau suasana hati yang mereka rasakan pada orangtua. Namun, emosi ini umumnya ditanggapi orangtua sebagai “sinyal” akan rasa lapar, mengantuk, dan tidak nyaman karena popok yang telah penuh.
Seperti dikutip dari Psychology Today, Victoria Manion Fleming, Psikolog, mengatakan “Selain pendidikan, sebaiknya orangtua juga mengajarkan anak untuk cakap dalam mengelola emosinya. Sebab, kualitas perilaku merupakan bekal yang terbilang penting untuk masa depan anak,”
Apabila buah hati Anda mudah marah, mengamuk, dan menangis, lain waktu emosi mereka sedang memuncak, bantulah sang buah agar tenang dengan langkah berikut:

Mengatasi si kecil yang pemarah
Pantangan untuk orangtua dalam menangani anak yang suka marah-marah adalah meresponnya dengan omelan, pukulan, dan hukuman. Sebab,  hal seperti itu hanya akan membuat si kecil semakin frustrasi dan menganggap Anda sebagai musuh.
Redakan amarah anak dengan menggenggam tangannya dan tataplah matanya, tenangkan si dia dengan usapan yang nyaman pada pundak serta punggung. Kemudian, setelah emosinya mereda, ajak anak bicara baik-baik dengan menanyakan apa yang menyulut emosinya. Setelah anak menjelaskan, berikanlah nasihat  positif bahwa kebiasaannya tersebut dapat membuatnya sesak napas, kepalanya pusing, dan matanya perih karena berteriak-teriak sembari nangis. Selain itu, Anda sendiri sebagai orangtua dan panutan dalam keluarga, jangan terbiasa marah-marah di rumah, apalagi di depan anak. Ingat, anak selalu mencontoh apa yang dilakukan oleh orang-orang terdekatnya.

Mengatasi si kecil yang mudah sedih
Apabila si kecil mudah merasa sedih, ini berarti ia memiliki hati yang sensitif dan terlampau peka. Jangan menyudutkan anak dengan menyebutnya cengeng, sebaliknya hiburlah hatinya saat sedang merasa muram dengan melakukan berbagai hal yang ia sukai, entah makan es krim, menonton tayangan kartun favoritnya, sembari mengajaknya berbagi kesedihan yang ia rasakan pada Anda.
Anak yang mudah sedih umumnya merasa kesepian, maka dari itu ketika Anda mendengarkan keluh kesahnya, itu akan membesarkan hati dan meringankan beban pikirannya.

Mengatasi anak penakut
Hanya karena anak takut tidur di dalam kamar yang gelap, Anda langsung melabelinya sebagai si penakut atau si pengecut. Hentikan kebiasaan memberikan julukan bermakna negatif, cara ini hanya akan meluruhkan rasa percaya diri anak. Sebenarnya, wajar saja kalau si kecil takut dengan kegelapan, atau tidak berani bermain dengan hewan-hewan tertentu. Sebagai orangtua sudah kewajiban Anda melindungi anak dari hal-hal yang membuat mereka ketakutan, tetapi juga jangan berlebihan. Cari tahu apa yang menyebabkan si kecil takut dan latihlah dirinya secara perlahan untuk menaklukan fobianya tersebut, agar tidak terbawa-bawa ketika mereka dewasa.

http://female.kompas.com

Biar Panjang Umur, Rajinlah Makan Buah dan Sayur

Buah dan sayur sudah lama diketahui baik untuk kesehatan. Kini sebuah studi berskala besar mengungkap, konsumsi buah dan sayur dalam jumlah yang cukup secara substansial dapat mengurangi risiko kematian.
Para peneliti menganalisis kebiasaan makan pada lebih dari 65.000 orang di Inggris antara tahun 2001 dan 2013. Mereka menemukan, orang yang makan tujuh atau lebih porsi buah dan sayuran segar memiliki risiko kematian 42 persen lebih rendah pada usia berapa pun dibandingkan rekan mereka yang makan dalam porsi lebih sedikit.
Studi yang dimuat dalam Journal of Epidemiology and Community Health tersebut menemukan, risiko kematian berkurang 36 persen dengan makan lima hingga tujuh porsi buah dan sayur sehari. Sementara itu, risiko tersebut berkurang 29 persen dengan makan tiga hingga lima porsi, dan 14 persen dengan makan satu hingga tiga porsi dalam sehari.
Kendati demikian, studi tidak membuktikan bahwa makan buah dan sayur dalam jumlah banyak dapat menekan risiko kematian. Studi hanya menemukan hubungan antara konsumsi produk segar dan risiko kematian yang lebih rendah.
Para peneliti mengatakan, konsumsi tujuh atau lebih porsi buah dan sayur mengurangi risiko kematian dari penyakit jantung sebanyak 31 persen dan dari kanker hingga 25 persen.
"Kita tahu makan buah dan sayur itu sehat, namun efeknya ternyata mengejutkan," ujar penulis studi Oyinlola Oyebode, dari departemen epidemiologi dan kesehatan masyarakat di University College London.
Secara keseluruhan, sayuran lebih memberikan manfaat kesehatan daripada buah. Setiap porsi harian sayuran segar mengurangi risiko kematian 16 persen, dibandingkan dengan 13 persen per porsi salad, dan 4 persen per porsi buah segar. Sementara itu, tidak ada manfaat kesehatan yang signifikan dari jus buah.

http://health.kompas.com