Tidak peduli sulitnya kehidupan yang dijalani, sebenarnya selalu ada
sesuatu yang membuat kita merasa sangat beruntung serta bersyukur.
Selalu merasa bersyukur adalah sebuah ilmu yang diinginkan orangtua
untuk diwariskan pada anak-anaknya.
Salah satu caranya, orangtua
akan selalu mengajarkan anak berdoa memanjatkan syukur setiap
kesempatan. Mengajarkan mereka beramal dengan menyumbangkan mainan dan
pakaian. Kebiasaan yang diharapkan akan menjadi bagian dari kehidupan
mereka nantinya.
Banyak buku panduan pola asuh yang memberikan
kita tips untuk menstimulasi anak, mendidik menjadi cerdas. Namun, hal
tersebut jangan membuat kita lupa mengajarkan anak-anak untuk belajar
menghargai hal-hal sederhana dalam hidup.
Kita semua dapat
membesarkan anak-anak kita menjadi anak yang bersyukur dan murah hati,
karena keduanya berjalan seiring. Caranya adalah dengan memulai sedini
mungkin dan menjadikannya bagian dari hidupnya.
Jika Anda ingin
membesarkan anak yang bersyukur, berikut adalah beberapa tips yang bisa
diterapkan setiap hari. Perilaku sehari-hari yang mengarah kepada
pribadi penuh syukur.
Ajarkan sopan santun
Mulailah
sejak balita, bahkan saat anak belum bisa bicara dan berjalan. Jika ia
menangis karena lapar katakan padanya “Ibu aku lapar tolong buatkan
makanan.” Jika sudah selesai jangan lupa katakan, “Terima kasih ibu.”
Selalu tekanan kata tolong jika menginginkan sesuatu dan ucapan terima
kasih jika mendapatkan sesuatu. Ini adalah cara paling konkret untuk
mengajarkan mereka selalu bersyukur.
Memberi contoh
Orangtua
tentu akan selalu mengajarkan yang baik-baik pada anak. Namun,
pernahkah Anda memberi contoh berulang-ulang melalui perilaku
sehari-sehari. Memberikan contoh adalah cara paling ampuh dalam mendidik
anak. Dengan cara ini anak lebih patuh pada perintah Anda. Jika Anda
mengajarkan anak untuk selalu berterima kasih lakukan itu di depannya.
Ucapkan terima kasih usai membayar di kasir, setelah disediakan makanan
oleh asisten rumah tangga, ketika diberikan hadiah dari suami, ibu atau
kawan. Serta selalu mengucapkan kata yang baik bila meminta bantuan
orang lain. Anak-anak akan meniru yang Anda lakukan.
Buatlah menyenangkan
Sebuah
ceramah panjang tentang bersyukur akan membosankan anak-anak. Nasihat
demi nasihat panjang lebar bisa membuat mereka jenuh, lho. Anak-anak
biasanya belajar lebih cepat bila prosesnya menyenangkan. Anda dapat
membuat permainan di mana setiap orang dalam keluarga bergiliran dan
menyebutkan satu hal yang mereka syukuri. Saat ingin mengumpulkan buku,
pakaian serta mainan untuk disumbangkan sertakan anak Anda untuk
membantu mengumpulkannya serta saat memberikannya. Anda juga bisa
menjadi sukarelawan sebagai sebuah keluarga dalam sebuah kegiatan
sosial. Atau jangan remehkan kekuatan dongeng pengantar tidur tentang
cerita yang mengajarkan kemurahan hati.
Sering-sering memuji
Setiap
kali Anda melihat anak Anda melakukan perbuatan baik, tunjukkan
apresiasi secara terang-terangan. Tunjukkan betapa bangganya Anda dan
betapa hebatnya dia.
Menunjukkan rasa terima kasih kepada guru
Buatlah
kartu ucapan terima kasih untuk guru mereka, mintalah anak Anda
menandatangani kartu tersebut dan jelaskan mengapa sangat penting untuk
mengucapkan terima kasih dan menunjukkan penghargaan kepada mereka yang
telah mendidiknya.
Sumber: Babble
30 Desember 2012
Anak Bahagia Akan Tumbuh Jadi Orang Kaya
Ini bukti bahwa menciptakan lingkungan keluarga yang bahagia sangat
penting dilakukan oleh orangtua. Penelitian dari University College
London dan University of Warwick yang melibatkan 15.000 anak remaja dan
dewasa muda di Amerika menunjukkan, remaja yang bahagia cenderung akan
meraih penghasilan lebih besar saat dewasa.
Menurut Dr Jan-Emmanuel De Neve (UCL Political Science) dan Profesor Andrew Oswald (University of Warwick), mereka yang memiliki efek positif yang lebih besar (yang merupakan pengukuran teknis untuk kebahagiaan), atau kepuasan hidup yang lebih tinggi kelak akan memperoleh tingkat pendapatan yang jauh lebih tinggi ketika dewasa.
Peningkatan kepuasan hidup seseorang pada usia 22 tahun ternyata menghasilkan pendapatan yang 2.000 dollar lebih tinggi per tahun pada usia 29 tahun. Inilah puncak dari berbagai pengaruh kebahagiaan terhadap penghasilan.
Apa sebenarnya kaitan antara masa kecil yang bahagia dengan kekayaan ketika dewasa?
Kedua peneliti mengungkapkan bahwa orang-orang yang bahagia cenderung akan meraih gelar kesarjanaan, menemukan pekerjaan, dan dipromosikan lebih cepat daripada rekan mereka yang kurang bahagia. Nah, yang lebih penting lagi, penemuan ini menunjukkan bahwa kesehatan emosional pada anak dan remaja adalah kunci untuk kesuksesan mereka di masa depan.
"Penemuan ini memiliki pengaruh penting terhadap akademisi, pembuat kebijakan, dan masyarakat secara umum. Para akademisi mengungkapkan kemungkinan yang kuat untuk membalikkan sebab-akibat antara penghasilan dan kebahagiaan—hubungan yang paling dianggap searah dan merupakan sebab-akibat. Untuk pembuat kebijakan, mereka menekankan pentingnya mempromosikan kesejahteraan secara umum, bukan hanya karena kebahagiaan adalah apa yang diinginkan masyarakat pada umumnya, tetapi juga karena pengaruhnya secara ekonomis," papar Dr De Neve.
Bagi masyarakat umum, khususnya orangtua, penemuan ini mengungkapkan pentingnya menciptakan lingkungan rumah yang sehat secara emosional. Pasalnya, anak yang bahagia tidak hanya memicu penghasilan yang lebih baik, tetapi juga pendidikan, kesehatan fisik, IQ, keyakinan diri, dan kebahagiaan masa kini yang juga lebih baik. Mereka cenderung memiliki tingkat optimisme dan empati yang lebih tinggi, dan kurangnya karakter neurotisisme.
Sumber: Female First
Menurut Dr Jan-Emmanuel De Neve (UCL Political Science) dan Profesor Andrew Oswald (University of Warwick), mereka yang memiliki efek positif yang lebih besar (yang merupakan pengukuran teknis untuk kebahagiaan), atau kepuasan hidup yang lebih tinggi kelak akan memperoleh tingkat pendapatan yang jauh lebih tinggi ketika dewasa.
Peningkatan kepuasan hidup seseorang pada usia 22 tahun ternyata menghasilkan pendapatan yang 2.000 dollar lebih tinggi per tahun pada usia 29 tahun. Inilah puncak dari berbagai pengaruh kebahagiaan terhadap penghasilan.
Apa sebenarnya kaitan antara masa kecil yang bahagia dengan kekayaan ketika dewasa?
Kedua peneliti mengungkapkan bahwa orang-orang yang bahagia cenderung akan meraih gelar kesarjanaan, menemukan pekerjaan, dan dipromosikan lebih cepat daripada rekan mereka yang kurang bahagia. Nah, yang lebih penting lagi, penemuan ini menunjukkan bahwa kesehatan emosional pada anak dan remaja adalah kunci untuk kesuksesan mereka di masa depan.
"Penemuan ini memiliki pengaruh penting terhadap akademisi, pembuat kebijakan, dan masyarakat secara umum. Para akademisi mengungkapkan kemungkinan yang kuat untuk membalikkan sebab-akibat antara penghasilan dan kebahagiaan—hubungan yang paling dianggap searah dan merupakan sebab-akibat. Untuk pembuat kebijakan, mereka menekankan pentingnya mempromosikan kesejahteraan secara umum, bukan hanya karena kebahagiaan adalah apa yang diinginkan masyarakat pada umumnya, tetapi juga karena pengaruhnya secara ekonomis," papar Dr De Neve.
Bagi masyarakat umum, khususnya orangtua, penemuan ini mengungkapkan pentingnya menciptakan lingkungan rumah yang sehat secara emosional. Pasalnya, anak yang bahagia tidak hanya memicu penghasilan yang lebih baik, tetapi juga pendidikan, kesehatan fisik, IQ, keyakinan diri, dan kebahagiaan masa kini yang juga lebih baik. Mereka cenderung memiliki tingkat optimisme dan empati yang lebih tinggi, dan kurangnya karakter neurotisisme.
Sumber: Female First
Anak Pun Belajar dari Pernikahan Anda
Tak mudah memang mendidik anak untuk menjadi anak yang sempurna baik
dalam sifat dan perilakunya. Anda bisa membaca semua jenis buku-buku
mengasuh anak, tapi tanpa dasar yang kuat Anda tak akan bisa mendidik
anak dengan tepat dalam hal pengasuhan maupun emosional.
Namun, secanggih apa pun pola pengasuhan Anda jika tak didukung sikap dan perilaku Anda dan pasangan maka hal ini tak akan ada gunanya. Tahukah Anda bahwa anak-anak juga bisa belajar hal penting dari kehidupan pernikahan Anda, termasuk sikap dan perilaku sehari-hari Anda terhadap pasangan? Perilaku Anda dan suami akan menjadi role model, sekaligus menjadi pesan yang dikomunikasikan secara non-verbal kepada anak. Sikap dan perilaku orangtua akan memiliki pengaruh besar bagi kestabilan emosi, kebahagiaan, dan keberhasilan anak di masa depan.
Dengan kehidupan pernikahan orangtua yang positif dan bahagia, anak bisa belajar berbagai hal, antara lain.
1. Belajar memaafkan
Menyatukan dua kepribadian yang berbeda memang tak mudah, tak heran jika perbedaan pendapat sering terjadi. Namun ini tak akan jadi masalah besar jika kedua belah pihak mau menyadari kesalahan dan saling memaafkan. Dengan bekerja sama mengatasi masalah yang dihadapi dan memperdalam pemahaman satu sama lain, Anda bisa memberi contoh pada si kecil untuk menyelesaikan konflik tanpa saling menghukum, melainkan mencari jalan keluar yang lebih baik dan saling memaafkan.
2. Disiplin
Anak-anak akan lebih mudah belajar tentang disiplin dan mandiri dengan membuat Anda sebagai panutannya. Jika Anda tidak bermanja-manja dan selalu tergantung pada suami dalam melakukan berbagai aktivitas, maka anak akan menirunya. Kedisiplinan pun bisa dilatih ketika anak melihat Anda dan pasangan bangun pagi dan mulai beraktivitas normal tanpa mengeluh.
3. Kebijaksanaan aturan, bukan emosi
Sebagai orangtua pasti Anda tak bisa mendahulukan keinginan Anda sendiri. Bagaimanapun juga cara Anda untuk selalu bertanggung jawab dan mendahulukan kepentingan keluarga secara tak langsung akan terlihat dan diingat oleh anak. Kemampuan Anda mengontrol emosi akan memberi pesan kuat pada anak bahwa mereka tidak boleh mendahulukan emosi.
4. Saling mendukung
Sudah selayaknya Anda dan pasangan saling mendukung. Kekuatan cinta dan sikap saling mendukung satu sama lain akan membuat suatu perbedaan besar dalam hidup untuk mencapai tujuan pernikahan. Misalnya, ketika Anda menerima tantangan dalam pekerjaan, suami selalu mendukung supaya Anda tidak gampang menyerah. Anak pun akan merekam hal ini dalam memorinya, dan akan mengingatnya hingga ia dewasa.
5. Keterbukaan
Ketika menikah, seharusnya sudah tak ada lagi rahasia yang disembunyikan. Saling terbuka satu sama lain sebagai pasangan akan menimbulkan perasaan penuh cinta dan saling percaya. Hati yang hangat dan penuh kasih terhadap pasangan akan mengajarkan pada anak cara yang baik untuk melihat kehidupan dengan penuh kejujuran dan kepercayaan.
6. Cinta tanpa syarat
Dalam pernikahan, sangat penting untuk menunjukkan rasa cinta pada pasangan. Selain memperkuat perasaan cinta, hal ini juga membantu anak untuk jujur pada perasaannya, dan belajar mengekspresikan cinta dengan cara yang positif. Selain itu anak juga akan belajar mencintai orang lain dengan tulus sama seperti kedua orangtuanya yang saling mencintai tanpa syarat.
Sumber: GALTime
Namun, secanggih apa pun pola pengasuhan Anda jika tak didukung sikap dan perilaku Anda dan pasangan maka hal ini tak akan ada gunanya. Tahukah Anda bahwa anak-anak juga bisa belajar hal penting dari kehidupan pernikahan Anda, termasuk sikap dan perilaku sehari-hari Anda terhadap pasangan? Perilaku Anda dan suami akan menjadi role model, sekaligus menjadi pesan yang dikomunikasikan secara non-verbal kepada anak. Sikap dan perilaku orangtua akan memiliki pengaruh besar bagi kestabilan emosi, kebahagiaan, dan keberhasilan anak di masa depan.
Dengan kehidupan pernikahan orangtua yang positif dan bahagia, anak bisa belajar berbagai hal, antara lain.
1. Belajar memaafkan
Menyatukan dua kepribadian yang berbeda memang tak mudah, tak heran jika perbedaan pendapat sering terjadi. Namun ini tak akan jadi masalah besar jika kedua belah pihak mau menyadari kesalahan dan saling memaafkan. Dengan bekerja sama mengatasi masalah yang dihadapi dan memperdalam pemahaman satu sama lain, Anda bisa memberi contoh pada si kecil untuk menyelesaikan konflik tanpa saling menghukum, melainkan mencari jalan keluar yang lebih baik dan saling memaafkan.
2. Disiplin
Anak-anak akan lebih mudah belajar tentang disiplin dan mandiri dengan membuat Anda sebagai panutannya. Jika Anda tidak bermanja-manja dan selalu tergantung pada suami dalam melakukan berbagai aktivitas, maka anak akan menirunya. Kedisiplinan pun bisa dilatih ketika anak melihat Anda dan pasangan bangun pagi dan mulai beraktivitas normal tanpa mengeluh.
3. Kebijaksanaan aturan, bukan emosi
Sebagai orangtua pasti Anda tak bisa mendahulukan keinginan Anda sendiri. Bagaimanapun juga cara Anda untuk selalu bertanggung jawab dan mendahulukan kepentingan keluarga secara tak langsung akan terlihat dan diingat oleh anak. Kemampuan Anda mengontrol emosi akan memberi pesan kuat pada anak bahwa mereka tidak boleh mendahulukan emosi.
4. Saling mendukung
Sudah selayaknya Anda dan pasangan saling mendukung. Kekuatan cinta dan sikap saling mendukung satu sama lain akan membuat suatu perbedaan besar dalam hidup untuk mencapai tujuan pernikahan. Misalnya, ketika Anda menerima tantangan dalam pekerjaan, suami selalu mendukung supaya Anda tidak gampang menyerah. Anak pun akan merekam hal ini dalam memorinya, dan akan mengingatnya hingga ia dewasa.
5. Keterbukaan
Ketika menikah, seharusnya sudah tak ada lagi rahasia yang disembunyikan. Saling terbuka satu sama lain sebagai pasangan akan menimbulkan perasaan penuh cinta dan saling percaya. Hati yang hangat dan penuh kasih terhadap pasangan akan mengajarkan pada anak cara yang baik untuk melihat kehidupan dengan penuh kejujuran dan kepercayaan.
6. Cinta tanpa syarat
Dalam pernikahan, sangat penting untuk menunjukkan rasa cinta pada pasangan. Selain memperkuat perasaan cinta, hal ini juga membantu anak untuk jujur pada perasaannya, dan belajar mengekspresikan cinta dengan cara yang positif. Selain itu anak juga akan belajar mencintai orang lain dengan tulus sama seperti kedua orangtuanya yang saling mencintai tanpa syarat.
Sumber: GALTime
6 Rahasia Hubungan Harmonis
Cemburu, marah, sakit hati adalah tantangan dalam sebuah hubungan.
Berikut enam kunci agar hubungan berjalan lancar dan menyenangkan.
1. Sugesti positif.
Sugesti diri bahwa pasangan merupakan yang terbaik. Yakinkan pernikahan adalah hal yang luar biasa. Sugesti positif akan mendorong Anda untuk selalu mempertahankan hubungan. Pasangan pun akan merasa dicintai dan berusaha menjaga komitmen dan tidak mengecewakan Anda.
2. Memelihara kegiatan rutin.
Pastikan Anda dan pasangan memiliki kegiatan rutin bersama. Sebab kegiatan rutin ini yang akan selalu teringat ketika "tidak dilakukan". Pasangan maupun Anda akan merasa ada yang hilang dan kemudian akan mencarinya. Misalnya ciuman dan pelukan hangat setiap kali bertemu, perayaan ulang tahun yang sederhana tapi penuh makna, dan sebagainya.
3. Berikan kejutan.
Tidak hanya memelihara kegiatan rutin, tapi kejutan akan memberikan warna dalam sebuah hubungan. Jadi lebih bergairah dan terhindar dari kejenuhan. Lakukan sesuatu di luar kebiasaan. Misalnya, membelikan barang kesukaannya, kirim SMS mesra, dan lainnya.
4. Kenali hot buttons.
Hot buttons adalah hal yang jika dikatakan, akan menyinggung pasangan, bahkan bisa menyakitkan. Oleh karena itu, kenali dan komunikasikan. Sebab setiap orang memiliki hot buttons yang berbeda. Anda harus menghormati hot buttons jangan sampai "keceplosan" karena akan berpotensi memicu konflik lebih dalam.
5. Tetap mencintai saat marah.
Mencoba memisahkan antara pribadi pasangan dengan sikap yang membuat Anda marah. Artinya kritik yang membangun memang diperlukan, namun tidak menyebabkan Anda membenci pasangan atau pun sebaliknya. Ingat pasangan Anda bukanlah orang yang sempurna, begitu pun halnya Anda.
6. Mengevaluasi hubungan secara berkala.
Dalam mengevaluasi hubungan, Anda dan pasangan bisa menyuarakan ide-ide atau keinginan masing-masing di mana tujuannya adalah menciptakan hubungan yang harmonis dan bahagia. Bisa dilakukan secara berkala, di saat momen spesial seperti akhir tahun atau perayaan hari jadi.
sumber: (Majalah Chic)/KOMPAS.com
1. Sugesti positif.
Sugesti diri bahwa pasangan merupakan yang terbaik. Yakinkan pernikahan adalah hal yang luar biasa. Sugesti positif akan mendorong Anda untuk selalu mempertahankan hubungan. Pasangan pun akan merasa dicintai dan berusaha menjaga komitmen dan tidak mengecewakan Anda.
2. Memelihara kegiatan rutin.
Pastikan Anda dan pasangan memiliki kegiatan rutin bersama. Sebab kegiatan rutin ini yang akan selalu teringat ketika "tidak dilakukan". Pasangan maupun Anda akan merasa ada yang hilang dan kemudian akan mencarinya. Misalnya ciuman dan pelukan hangat setiap kali bertemu, perayaan ulang tahun yang sederhana tapi penuh makna, dan sebagainya.
3. Berikan kejutan.
Tidak hanya memelihara kegiatan rutin, tapi kejutan akan memberikan warna dalam sebuah hubungan. Jadi lebih bergairah dan terhindar dari kejenuhan. Lakukan sesuatu di luar kebiasaan. Misalnya, membelikan barang kesukaannya, kirim SMS mesra, dan lainnya.
4. Kenali hot buttons.
Hot buttons adalah hal yang jika dikatakan, akan menyinggung pasangan, bahkan bisa menyakitkan. Oleh karena itu, kenali dan komunikasikan. Sebab setiap orang memiliki hot buttons yang berbeda. Anda harus menghormati hot buttons jangan sampai "keceplosan" karena akan berpotensi memicu konflik lebih dalam.
5. Tetap mencintai saat marah.
Mencoba memisahkan antara pribadi pasangan dengan sikap yang membuat Anda marah. Artinya kritik yang membangun memang diperlukan, namun tidak menyebabkan Anda membenci pasangan atau pun sebaliknya. Ingat pasangan Anda bukanlah orang yang sempurna, begitu pun halnya Anda.
6. Mengevaluasi hubungan secara berkala.
Dalam mengevaluasi hubungan, Anda dan pasangan bisa menyuarakan ide-ide atau keinginan masing-masing di mana tujuannya adalah menciptakan hubungan yang harmonis dan bahagia. Bisa dilakukan secara berkala, di saat momen spesial seperti akhir tahun atau perayaan hari jadi.
sumber: (Majalah Chic)/KOMPAS.com
Menjadi Ibu yang Bahagia dan Penuh Cinta
Sebagai ibu, ungkapan kasih sayang seperti apa yang Anda terima di
Hari Ibu? Anak-anak boleh jadi memberikan rangkaian atau setangkai
bunga yang cantik petanda cinta. Atau seharian, Anda dibanjiri perhatian
sebagai bentuk apresiasi atas peran yang Anda jalankan sebagai ibu.
Dengan ungkapan kasih sayang melimpah, pernahkah terbersit pertanyaan
dalam diri, "Apakah saya layak menjadi panutan bagi anak-anak? Apakah
saya ibu yang berbahagia dan penuh cinta dalam menjalankan peran dalam
keluarga?
Leadership Motivator dan Coach, Ainy Fauziyah, CPC (Certified Professional Coach), mengatakan jika perempuan merasa berat menjalankan perannya sebagai ibu, sebenarnya ia tak bahagia dengan dirinya. Kalau ibu belum merasa memiliki anak-anak yang memenuhi harapan/impiannya, tak memiliki kelekatan dengan anak bahkan merasa berjarak, atau menemukan sikap/tutur kata kasar dalam diri anak yang menimbulkan rasa kecewa, bisa jadi kita belum menjadi ibu yang penuh cinta untuk anak-anak dan keluarga.
Berbahagia
“Manusia yang paling berbahagia adalah mereka yang pandai bersyukur apa pun kondisinya. Ia selalu punya impian dan berusaha mencapainya, namun tetap memiliki kepedulian yang membuatnya tak lupa bersyukur dalam hidupnya. Dengan memiliki rasa peduli, ia juga peduli dengan dirinya, memastikan dirinya sehat, juga peduli dengan orang lain. Ia juga berpikiran sehat, karena pikiran sehat membuat kita bahagia,” tutur pengasuh Rubrik Konsultasi Pengembangan Diri Kompas Female ini.
Ainy melanjutkan, ibu yang bahagia tak melihat berbagai konflik/masalah dalam rumah tangganya, dalam keluarga, dengan anak-anak, sebagai hukuman. Justru ia melihatnya sebagai peluang. Ia takkan menganggapnya beban justru kesempatan menunjukkan perannya.
“Kalau bukan saya siapa lagi yang berperan, inilah gunanya saya hadir sebagai ibu, inilah tanggung jawab saya, dan ia tak pernah menjalani hidupnya juga perannya sebagai beban,” ungkap penulis buku "Dahsyatnya Kemauan" ini.
Dengan begitu, apa pun masalah yang tengah dihadapinya, seorang ibu yang bahagia tetap berdaya menjalani perannya dalam keluarga. Tidak menyerah dan mencari alasan sebagai bentuk pembenaran, namun lebih fokus pada solusi, bahkan bertindak untuk memperbaiki kondisi.
“Setiap ibu punya prinsip bahwa kehidupan anak-anaknya harus lebih baik lahir dan batin. Selama punya prinsip/mimpi bahwa anak-anak harus luar biasa dan mulia, fokuslah pada impian itu. Sehingga ketika mengalami ketidakseimbangan dalam hidup, seorang ibu tidak akan melihatnya sebagai masalah tapi sebagai peluang untuk menunjukkan tanggung jawabnya sebagai ibu,” tuturnya.
Ibu yang berbahagia juga tahu kapan saatnya untuk menjaga diri, termasuk menikmati me time, memelihara dirinya dengan tidak membiarkan merusak dirinya sendiri. Dengan tetap menjaga kesehatannya misalnya, juga merawat dirinya sebagai bentuk penghargaan atas diri.
Penuh cinta
“Jadilah ibu yang penuh cinta,” ujar Ainy. Caranya, jangan sungkan memberikan apresiasi pada anak, bertutur kata yang baik, ucapkan terima kasih, berikan anak pelukan, inilah ungkapan cinta ibu. Dengan ibu bersikap penuh cinta, betapa pun anak-anak melakukan tindakan negatif yang mengecewakan, anak akan luluh dengan kebaikan yang ibu tebarkan. Bukan mustahil, justru anak akan merasa selalu dekat dengan ibunya, begitu pun sebaliknya. Kebersamaan terpelihara, kelekatan pun terjaga.
“Setiap tindakan negatif anak akan luluh dengan pelukan,” jelasnya.
Ibu yang penuh cinta juga selalu menjaga tutur katanya. Kalau pun tak bisa berkata-kata lembut, ia akan selalu berkata-kata baik. “Bertutur kata, bersikap baik, ini penting karena anak akan menjadi apa yang kita katakan,” tutur Ainy.
Dengan menjadi pribadi berbahagia dan penuh cinta, ibu akan menjadi panutan dalam keluarganya. Kembali ke pertanyaan awal, “Sebagai ibu, sudahkah saya patut dicontoh oleh anak-anak saya?”. Hanya Anda yang bisa menjawabnya.
Ainy mengatakan, setiap ibu adalah panutan yang akan dicontoh oleh anak-anak. Setiap tutur kata, sikap, yang muncul dari ibu, maka anak akan mencontohnya. Menjadi panutan bukan berarti ibu harus punya jabatan tinggi, sukses dalam karier. Ibu layak menjadi panutan ketika mampu berdaya, mandiri tanpa melupakan perannya dalam keluarga, bersikap/bertutur kata baik, dan menjalani perannya dengan penuh cinta dan ketulusan bukan sebagai beban yang memberatkan dalam hidupnya.
sumber: KOMPAS.com
Leadership Motivator dan Coach, Ainy Fauziyah, CPC (Certified Professional Coach), mengatakan jika perempuan merasa berat menjalankan perannya sebagai ibu, sebenarnya ia tak bahagia dengan dirinya. Kalau ibu belum merasa memiliki anak-anak yang memenuhi harapan/impiannya, tak memiliki kelekatan dengan anak bahkan merasa berjarak, atau menemukan sikap/tutur kata kasar dalam diri anak yang menimbulkan rasa kecewa, bisa jadi kita belum menjadi ibu yang penuh cinta untuk anak-anak dan keluarga.
Berbahagia
“Manusia yang paling berbahagia adalah mereka yang pandai bersyukur apa pun kondisinya. Ia selalu punya impian dan berusaha mencapainya, namun tetap memiliki kepedulian yang membuatnya tak lupa bersyukur dalam hidupnya. Dengan memiliki rasa peduli, ia juga peduli dengan dirinya, memastikan dirinya sehat, juga peduli dengan orang lain. Ia juga berpikiran sehat, karena pikiran sehat membuat kita bahagia,” tutur pengasuh Rubrik Konsultasi Pengembangan Diri Kompas Female ini.
Ainy melanjutkan, ibu yang bahagia tak melihat berbagai konflik/masalah dalam rumah tangganya, dalam keluarga, dengan anak-anak, sebagai hukuman. Justru ia melihatnya sebagai peluang. Ia takkan menganggapnya beban justru kesempatan menunjukkan perannya.
“Kalau bukan saya siapa lagi yang berperan, inilah gunanya saya hadir sebagai ibu, inilah tanggung jawab saya, dan ia tak pernah menjalani hidupnya juga perannya sebagai beban,” ungkap penulis buku "Dahsyatnya Kemauan" ini.
Dengan begitu, apa pun masalah yang tengah dihadapinya, seorang ibu yang bahagia tetap berdaya menjalani perannya dalam keluarga. Tidak menyerah dan mencari alasan sebagai bentuk pembenaran, namun lebih fokus pada solusi, bahkan bertindak untuk memperbaiki kondisi.
“Setiap ibu punya prinsip bahwa kehidupan anak-anaknya harus lebih baik lahir dan batin. Selama punya prinsip/mimpi bahwa anak-anak harus luar biasa dan mulia, fokuslah pada impian itu. Sehingga ketika mengalami ketidakseimbangan dalam hidup, seorang ibu tidak akan melihatnya sebagai masalah tapi sebagai peluang untuk menunjukkan tanggung jawabnya sebagai ibu,” tuturnya.
Ibu yang berbahagia juga tahu kapan saatnya untuk menjaga diri, termasuk menikmati me time, memelihara dirinya dengan tidak membiarkan merusak dirinya sendiri. Dengan tetap menjaga kesehatannya misalnya, juga merawat dirinya sebagai bentuk penghargaan atas diri.
Penuh cinta
“Jadilah ibu yang penuh cinta,” ujar Ainy. Caranya, jangan sungkan memberikan apresiasi pada anak, bertutur kata yang baik, ucapkan terima kasih, berikan anak pelukan, inilah ungkapan cinta ibu. Dengan ibu bersikap penuh cinta, betapa pun anak-anak melakukan tindakan negatif yang mengecewakan, anak akan luluh dengan kebaikan yang ibu tebarkan. Bukan mustahil, justru anak akan merasa selalu dekat dengan ibunya, begitu pun sebaliknya. Kebersamaan terpelihara, kelekatan pun terjaga.
“Setiap tindakan negatif anak akan luluh dengan pelukan,” jelasnya.
Ibu yang penuh cinta juga selalu menjaga tutur katanya. Kalau pun tak bisa berkata-kata lembut, ia akan selalu berkata-kata baik. “Bertutur kata, bersikap baik, ini penting karena anak akan menjadi apa yang kita katakan,” tutur Ainy.
Dengan menjadi pribadi berbahagia dan penuh cinta, ibu akan menjadi panutan dalam keluarganya. Kembali ke pertanyaan awal, “Sebagai ibu, sudahkah saya patut dicontoh oleh anak-anak saya?”. Hanya Anda yang bisa menjawabnya.
Ainy mengatakan, setiap ibu adalah panutan yang akan dicontoh oleh anak-anak. Setiap tutur kata, sikap, yang muncul dari ibu, maka anak akan mencontohnya. Menjadi panutan bukan berarti ibu harus punya jabatan tinggi, sukses dalam karier. Ibu layak menjadi panutan ketika mampu berdaya, mandiri tanpa melupakan perannya dalam keluarga, bersikap/bertutur kata baik, dan menjalani perannya dengan penuh cinta dan ketulusan bukan sebagai beban yang memberatkan dalam hidupnya.
sumber: KOMPAS.com
Cara Ibu Berikan Rasa Aman pada Keluarga
Setelah menikah dan punya anak, orientasi perempuan berubah.
Konsentrasi perempuan beralih pada pasangan, anak dan keluarga. Menjadi
ibu juga merupakan pencapaian tersendiri bagi perempuan. Untuk menjalani
peran barunya ini, perempuan cenderung ingin menjadi supermom, selalu merasa tahu dan bisa mengatasi segala hal.
Demikian hasil riset pasar Gramedia Majalah terhadap 3000 responden perempuan di sembilan kota. Hasil riset yang terangkum dalam Indonesia's Hottest Insight ini menyebutkan perempuan saat menjadi ibu selalu ingin memastikan keluarganya aman.
Kebutuhan akan rasa aman itu dipenuhi perempuan dengan melakukan kebiasaan baru yakni memasak, dalam rangka memberikan makanan sehat berkualitas dan aman terutama untuk anak-anak. Cara lainnya, perempuan juga semakin mengincar produk asuransi untuk memproteksi keluarganya, termasuk asuransi pendidikan anak. Asuransi memberikan rasa aman bagi perempuan kala menjadi ibu.
Riset ini menunjukkan, perempuan mulai keranjingan memasak saat menjadi ibu termasuk ibu bekerja. Bahkan perempuan yang selagi lajang tak pernah memasak, mulai melakukan kebiasaan ini. Kebanyakan perempuan bekerja usia 25-44 memasak setiap hari untuk menyajikan sarapan. Resep praktis yang didapatkan dari majalah, tabloid, juga internet membantu perempuan, terutama ibu bekerja untuk menyediakan sarapan atau hidangan harian siap santap untuk keluarga.
Mengenai aktivitas memasak, riset ini menyebutkan 60 persen ibu aktif memasak setiap hari. Sebanyak 71 persem perempuan yang sudah menikah juga memasak setiap hari. Sementara perempuan yang sudah menikah dan memiliki anak usia sekolah, 73 persennya memasak setiap hari. Sebagian ibu, 57 persen, memasak menggunakan bumbu instan. Yang terakhir ini biasanya dilakukan ibu bekerja yang membutuhkan kepraktisan namun tetap dapat memenuhi keinginannya menyediakan hidangan untuk keluarga.
Selain memasak untuk memastikan diri dan keluarganya mendapatkan makanan sehat, kaum ibu juga memenuhi kebutuhan rasa aman dari kepemilikan asuransi. Riset yang sama menunjukkan, kepemilikan asuransi melonjak pada perempuan usia 25-29. Sebanyak 20 persen dari mereka memiliki asuransi jiwa dan kesehatan, dan 18 persen memiliki asuransi pendidikan anak. Sementara asuransi pendidikan mulai menjadi kebutuhan bagi perempuan usia 35-39. Soal asuransi pendidikan, perempuan pun sangat terbuka dengan informasi baru dan memperbaharui asuransi pendidikan anak, untuk memastikan anak dan keluarganya aman.
"Mengenai kepemilikan asuransi, keputusan ada di tangan perempuan, untuk memastikan semua aman dan baik-baik karena orientasinya pada usia ini adalah saya, anak, dan pasangan," jelas Candra Widanarko, Group Publisher Women's Media dari Gramedia Majalah, dalam paparannya mengenai hasil riset Indonesia's Hottest Insight di Ballroom Hotel Mulia, Jakarta, beberapa waktu lalu.
sumber: KOMPAS.com
Demikian hasil riset pasar Gramedia Majalah terhadap 3000 responden perempuan di sembilan kota. Hasil riset yang terangkum dalam Indonesia's Hottest Insight ini menyebutkan perempuan saat menjadi ibu selalu ingin memastikan keluarganya aman.
Kebutuhan akan rasa aman itu dipenuhi perempuan dengan melakukan kebiasaan baru yakni memasak, dalam rangka memberikan makanan sehat berkualitas dan aman terutama untuk anak-anak. Cara lainnya, perempuan juga semakin mengincar produk asuransi untuk memproteksi keluarganya, termasuk asuransi pendidikan anak. Asuransi memberikan rasa aman bagi perempuan kala menjadi ibu.
Riset ini menunjukkan, perempuan mulai keranjingan memasak saat menjadi ibu termasuk ibu bekerja. Bahkan perempuan yang selagi lajang tak pernah memasak, mulai melakukan kebiasaan ini. Kebanyakan perempuan bekerja usia 25-44 memasak setiap hari untuk menyajikan sarapan. Resep praktis yang didapatkan dari majalah, tabloid, juga internet membantu perempuan, terutama ibu bekerja untuk menyediakan sarapan atau hidangan harian siap santap untuk keluarga.
Mengenai aktivitas memasak, riset ini menyebutkan 60 persen ibu aktif memasak setiap hari. Sebanyak 71 persem perempuan yang sudah menikah juga memasak setiap hari. Sementara perempuan yang sudah menikah dan memiliki anak usia sekolah, 73 persennya memasak setiap hari. Sebagian ibu, 57 persen, memasak menggunakan bumbu instan. Yang terakhir ini biasanya dilakukan ibu bekerja yang membutuhkan kepraktisan namun tetap dapat memenuhi keinginannya menyediakan hidangan untuk keluarga.
Selain memasak untuk memastikan diri dan keluarganya mendapatkan makanan sehat, kaum ibu juga memenuhi kebutuhan rasa aman dari kepemilikan asuransi. Riset yang sama menunjukkan, kepemilikan asuransi melonjak pada perempuan usia 25-29. Sebanyak 20 persen dari mereka memiliki asuransi jiwa dan kesehatan, dan 18 persen memiliki asuransi pendidikan anak. Sementara asuransi pendidikan mulai menjadi kebutuhan bagi perempuan usia 35-39. Soal asuransi pendidikan, perempuan pun sangat terbuka dengan informasi baru dan memperbaharui asuransi pendidikan anak, untuk memastikan anak dan keluarganya aman.
"Mengenai kepemilikan asuransi, keputusan ada di tangan perempuan, untuk memastikan semua aman dan baik-baik karena orientasinya pada usia ini adalah saya, anak, dan pasangan," jelas Candra Widanarko, Group Publisher Women's Media dari Gramedia Majalah, dalam paparannya mengenai hasil riset Indonesia's Hottest Insight di Ballroom Hotel Mulia, Jakarta, beberapa waktu lalu.
sumber: KOMPAS.com
Tantangan Terbesar Pernikahan
Pakar hubungan dan penulis buku The Nine Phases of Marriage, Susan Shapiro Barash, memaparkan tiga tantangan pernikahan terbesar dan bagaimana mengatasi masalah-masalah itu.
Tantangan # 1: Keuangan
Susan mengatakan keuangan masih tetap akan menjadi masalah besar dalam pernikahan. Banyak pasangan memilih mempunyai rekening bank terpisah untuk menghindari perselisihan.Tetapi ketika urusan anak-anak dan rumah tangga tiba, tak bisa dihindarkan uang mereka menyatu bersama-sama. Susan mengatakan bahwa Anda harus fleksibel untuk urusan keuangan. Yang paling penting, harus bisa menyesuaikan gaya hidup dengan pendapatan saat ini.
Tantangan # 2: Keluarga
Keluarga adalah isu lain dalam pernikahan. Lebih khusus lagi, ujar Susan, soal mertua. Bagaimana hubungan Anda dengan ibu mertua? Bagaimana Anda menggaris batas-batas sehingga istri mendapatkan yang dia butuhkan dan suami bisa tetap berbakti pada orang tuanya? Persoalan ketidak harmonisan antara istri dan ibu mertua bukan hal aneh, dan sebenarnya wajar-wajar saja. Pemecahannya, adalah komunikasi yang jujur dengan pasangan. Dalam pernikahan, begitu sering perempuan merasa ragu-ragu untuk mengekspresikan diri, apalagi bercerita kepada suami tentang masalah dengan ibu mertua. Susan mendesak pasangan untuk berkomunikasi terus-menerus.
Tantangan # 3: Anak
Susan menunjukkan bahwa kita hidup dalam masyarakat yang berfokus pada anak. Pertanyaan anaknya berapa? Sudah 'isi' belum? Selalu menjadi pertanyaan yang sering diajukan pada pasangan menikah. Anak adalah perekat rumah tangga, tapi juga bisa menjadi berbagai sumber masalah. Jika Anda memiliki nilai yang berbeda dalam mendidik anak, akan menjadi sebuah pertikaian tiada henti, penumpukan kekecewaan hingga akhirnya saling menyalahkan. Contohnya, pilihan akan mengirimkan anak ke sekolah swasta atau sekolah agama? Apakah Anda ingin pengasuh? Prestasi akademis menjadi hal utama di keluarga Anda? Banyak sekali. Pemecahannya, jangan lelah diskusi mengenai segala hal terkait anak dengan pasangan. Bahkan sebelum sang anak hadir, karena dalam mengasuh anak, ayah dan ibu harus satu kepala dulu mengenai nilai-nilai yang akan ditanamkan.
Sumber: Shine/KOMPAS.com
Tantangan # 1: Keuangan
Susan mengatakan keuangan masih tetap akan menjadi masalah besar dalam pernikahan. Banyak pasangan memilih mempunyai rekening bank terpisah untuk menghindari perselisihan.Tetapi ketika urusan anak-anak dan rumah tangga tiba, tak bisa dihindarkan uang mereka menyatu bersama-sama. Susan mengatakan bahwa Anda harus fleksibel untuk urusan keuangan. Yang paling penting, harus bisa menyesuaikan gaya hidup dengan pendapatan saat ini.
Tantangan # 2: Keluarga
Keluarga adalah isu lain dalam pernikahan. Lebih khusus lagi, ujar Susan, soal mertua. Bagaimana hubungan Anda dengan ibu mertua? Bagaimana Anda menggaris batas-batas sehingga istri mendapatkan yang dia butuhkan dan suami bisa tetap berbakti pada orang tuanya? Persoalan ketidak harmonisan antara istri dan ibu mertua bukan hal aneh, dan sebenarnya wajar-wajar saja. Pemecahannya, adalah komunikasi yang jujur dengan pasangan. Dalam pernikahan, begitu sering perempuan merasa ragu-ragu untuk mengekspresikan diri, apalagi bercerita kepada suami tentang masalah dengan ibu mertua. Susan mendesak pasangan untuk berkomunikasi terus-menerus.
Tantangan # 3: Anak
Susan menunjukkan bahwa kita hidup dalam masyarakat yang berfokus pada anak. Pertanyaan anaknya berapa? Sudah 'isi' belum? Selalu menjadi pertanyaan yang sering diajukan pada pasangan menikah. Anak adalah perekat rumah tangga, tapi juga bisa menjadi berbagai sumber masalah. Jika Anda memiliki nilai yang berbeda dalam mendidik anak, akan menjadi sebuah pertikaian tiada henti, penumpukan kekecewaan hingga akhirnya saling menyalahkan. Contohnya, pilihan akan mengirimkan anak ke sekolah swasta atau sekolah agama? Apakah Anda ingin pengasuh? Prestasi akademis menjadi hal utama di keluarga Anda? Banyak sekali. Pemecahannya, jangan lelah diskusi mengenai segala hal terkait anak dengan pasangan. Bahkan sebelum sang anak hadir, karena dalam mengasuh anak, ayah dan ibu harus satu kepala dulu mengenai nilai-nilai yang akan ditanamkan.
Sumber: Shine/KOMPAS.com
27 Desember 2012
Ini Alasan Mengapa Liburan Bermanfaat Bagi Kesehatan
Di balik sesuatu yang nikmat, biasanya tersimpan risiko yang
membahayakan kesehatan. Tidak ada yang salah dengan anggapan ini, namun
juga tidak berarti bahwa tidak ada satupun kenikmatan yang menyehatkan.
Berlibur, misalnya. Bukan tanpa alasan jika beberapa orang menyebut hari libur sebagai hari kesehatan-mental. Melepaskan diri dari rutinitas pekerjaan, baik melancong maupun tinggal di rumah bisa meredakan stres dan menurunkan tekanan darah serta risiko penyakit jantung.
Sebuah studi yang dilakukan di National Heart, Lung & Blood Institute di Bethesda, Maryland. Mereka mengatakan bahwa wanita yang bepergian keluar kota (dua kali atau lebih dalam satu tahun) berkemungkinan mencegah sakit jantung delapan kali lebih kecil daripada mereka yang tidak.
Studi lain yang diterbitkan oleh jurnal Psychosomatic Medicine, mengatakan wanita yang sering berekreasi memiliki lingkar pinggang yang lebih kecil dan indeks masa tubuh yang rendah. Tidak berhenti sampai di sana, studi mengatakan bahwa orang yang sering berlibur memiliki kualitas tidur yang lebih baik.
Selain itu, penelitian pada tahun 2005 membuktikan, kebahagiaan yang didapat ternyata bukan ditentukan oleh lamanya waktu berlibur. Liburan pendek namun berulang-ulang lebih efektif meredakan stres dibanding satu kali liburan panjang namun jarang-jarang.
Namun ada yang perlu diperhatikan saat hari libur. Hindari menghabiskan waktu hanya dengan bermalas-malasan di tempat tidur, karena akan membuat tubuh menjadi lemas dan tidak memiliki energi untuk melakukan hal lain sepanjang hari.
Tidak berarti Anda harus bangun jam 5 pagi, tapi bisa menambahkan waktu tidur sekitar 1-2 jam dibandingkan hari biasa. Bangun pagi hari sebelum matahari tinggi dapat membuat pikiran Anda lebih segar dan bisa mengurangi stres. Kondisi ini membuat tubuh lebih sehat, serta membuat penampilan lebih terlihat cantik dan menarik.
sumber: wolipop.com
Berlibur, misalnya. Bukan tanpa alasan jika beberapa orang menyebut hari libur sebagai hari kesehatan-mental. Melepaskan diri dari rutinitas pekerjaan, baik melancong maupun tinggal di rumah bisa meredakan stres dan menurunkan tekanan darah serta risiko penyakit jantung.
Sebuah studi yang dilakukan di National Heart, Lung & Blood Institute di Bethesda, Maryland. Mereka mengatakan bahwa wanita yang bepergian keluar kota (dua kali atau lebih dalam satu tahun) berkemungkinan mencegah sakit jantung delapan kali lebih kecil daripada mereka yang tidak.
Studi lain yang diterbitkan oleh jurnal Psychosomatic Medicine, mengatakan wanita yang sering berekreasi memiliki lingkar pinggang yang lebih kecil dan indeks masa tubuh yang rendah. Tidak berhenti sampai di sana, studi mengatakan bahwa orang yang sering berlibur memiliki kualitas tidur yang lebih baik.
Selain itu, penelitian pada tahun 2005 membuktikan, kebahagiaan yang didapat ternyata bukan ditentukan oleh lamanya waktu berlibur. Liburan pendek namun berulang-ulang lebih efektif meredakan stres dibanding satu kali liburan panjang namun jarang-jarang.
Namun ada yang perlu diperhatikan saat hari libur. Hindari menghabiskan waktu hanya dengan bermalas-malasan di tempat tidur, karena akan membuat tubuh menjadi lemas dan tidak memiliki energi untuk melakukan hal lain sepanjang hari.
Tidak berarti Anda harus bangun jam 5 pagi, tapi bisa menambahkan waktu tidur sekitar 1-2 jam dibandingkan hari biasa. Bangun pagi hari sebelum matahari tinggi dapat membuat pikiran Anda lebih segar dan bisa mengurangi stres. Kondisi ini membuat tubuh lebih sehat, serta membuat penampilan lebih terlihat cantik dan menarik.
sumber: wolipop.com
4 Manfaat Kesehatan Yang Didapat Jika Tidur Bersama Suami
Ada beberapa pasangan menikah yang ternyata tidak tidur bersama. Alasannya bisa bervariasi misalnya, karena kebiasaan mendengkur, ingin menonton televisi atau sering lembur kerja.
Pasangan yang tidak tidur bersama dapat kehilangan banyak hal. Mulai dari ciuman, kedekatan fisik hingga manfaat kesehatan tubuh. Seperti yang dikutip dari iMom, berikut empat efek positif tidur bersama suami.
1. Mengurangi Stres
Menurut laporan dari Wall Street Journal, tidur bersama pasangan yang memiliki hubungan sehat dapat menurunkan kadar kortisol. Seperti yang diketahui, kortisol biasa disebut sebagai hormon stres. Para peneliti dari University of Pittsburgh di Amerika meyakini bahwa tidur bersama suami bisa membantu menurunkan kadar hormon kortisol, yang kemudian mendorong rasa aman dan keselamatan
2. Mengurangi Risiko Terkena Penyakit Jantung
Kenaikan kortisol dalam jangka panjang terkait dengan peningkatan sitokin--protein yang terlibat dalam peradangan yang bisa memicu penyakit jantung, depresi, dan gangguan auto-imun. Tidur bersama mempunyai efek protektif dengan menurunkan level dari protein tersebut.
3. Meningkatkan Hormon Cinta
Selain itu, oksitosin atau yang biasa disebut hormon cinta, juga ikut meningkat. Hormon tersebut dapat mengurangi kecemasan, dan diproduksi pada bagian otak yang sama dengan sikus sirkadian. Hormon inilah yang membuat pasangan menjadi lebih dekat dan harmonis.
4. Manfaat Pada Pikiran
Menurut pakar, Dr. Wendy Troxel, profesor bidang psikiatri dan psikolog di University of Pittsburgh, "ada keuntungan dari segi psikis jika pasangan saling berdekatan saat malam hari. Banyak literatur yang menunjukkan bahwa orang yang menikah, khususnya orang dengan pernikahan yang bahagia, hidup lebih lama, lebih bahagia, dan lebih sehat dibandingkan dengan mereka yang tidak menikah atau mempunyai pernikahan yang tidak bahagia."
sumber: wolipop.com
Manfaat Kasih Ibu Mulai dari Otak Hingga Kehidupan Seks
Ada ungkapan kasih ibu sepanjang masa, ternyata hal ini bukan hanya isapan jempol belaka. Karena manfaat kasih sayang ibu bagi kesehatan mulai dari perkembangan otak hingga kehidupan seks.
"Hubungan pertama si anak adalah dengan ibu yang bisa mempengaruhi hubungan emosional di kemudian hari," ujar profesor dan psikiater Allan Schore, PhD dari UCLA, seperti dikutip dari Everyday, Sabtu (22/12/2012).
Penelitian mendukung teori ini, studi terbaru menunjukkan ikatan antara ibu dan anak bisa mempengaruhi otak, jantung, tubuh dan bahkan kehidupan seks seseorang. Ini dia manfaatnya:
1. Bisa menjadi nutrisi bagi otak
Kasih sayang ibu tidak hanya baik untuk jantung dan jiwa, tapi juga nutrisi bagi otak. Peneliti di Washington University School of Medicine melakukan scan terhadap anak usia 7-10 tahun. Didapatkan anak yang mendapatkan asuhan dan dukungan dari ibu memiliki bagian otak hippocampus yang lebih besar dibanding anak yang kurang mendapat kasih sayang.
Hippocampus adalah daerah otak yang terlibat dalam memori dan pembelajaran, serta menjadi kunci perkembangan masa kanak-kanak dan juga prestasi akademisnya di sekolah.
Sedangkan bagi si ibu, kasih sayang yang diberikan pada anaknya membuat otaknya juga bertambah besar selama baru menjadi ibu, terutama di daerah yang berhubungan dengan kesenangan, penilaian, penalaran dan perencanaan.
2. Lebih sehat saat usia setengah baya
Orang-orang dengan ibu yang sangat mencintai dan mengasuh dengan tulus membuatnya berisiko lebih rendah terkena penyakit sindrom metabolik seperti diabetes tipe 2. Para peneliti berspekulasi, hal ini berhubungan dengan tingkat stres yang lebih rendah saat mendapat kasih sayang ibu sehingga risiko terjadi peradangan dan sensitivitas insulin juga menurun.
3. Menurunkan risiko obesitas
Studi dari Ohio State University menemukan ikatan emosional yang lemah antara ibu dan anak dikaitkan dengan kemungkinan anak memiliki kelebihan berat badan di kemudian hari. Bahkan dalam studi ini lebih dari 25 persen balita obesitas saat remaja karena memiliki hubungan yang buruk dengan ibunya.
Peneliti mengatakan area di otak yang mengontrol emosi dan stres turut membantu mengontrol nafsu makan dan keseimbangan energi, sehingga mengurangi risiko makan berlebih.
4. Memiliki kehidupan seks yang sehat
Penelitian menemukan ibu turut membantu mensosialisasikan anak-anaknya terhadap tanggung jawab seksual, sehingga bisa membantu anak memiliki pandangan yang tepat mengenai seks. Serta gadis yang memiliki ikatan emosional kuat dengan ibunya cenderung memiliki kehidupan seks yang lebih baik.
5. Hubungan romantis yang lebih stabil
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science mengungkapkan anak yang mendapatkan kasih sayang dan dukungan yang kurang dari orang tua terutama ibu cenderung memiliki hubungan romantis yang tidak stabil.
Meski begitu hasil ini bukanlah sebab akibat, karena itu bukan berarti jika tidak memiliki hubungan yang sehat dengan ibu, ia tidak akan memiliki hubungan yang baik dengan pasangan.
sumber:detikHealth.com
Obrolan Malam Eratkan Ibu dan Anak
Keakraban dalam keluarga bisa dijalin dengan berbagai cara yang sebenarnya cukup simpel, hanya saja kita sering meremehkannya. Obrolan malam di atas tempat tidur, misalnya, belum banyak dimanfaatkan untuk melakukan bonding dengan anak.
"Menjelang tidur merupakan waktu yang paling tepat untuk mempererat hubungan Anda dengan anak," tukas Kim West, pendiri International Association of Child Sleep Consultants. Percakapan yang dilakukan sebelum tidur antara orang tua dan anak, menurut Kim dapat membantu anak untuk tidur lebih nyenyak. Selain itu, percakapan santai sebelum tidur dapat membantu anak tidur dalam rasa yang aman, dicintai, dan penuh dengan pikiran bahagia.
Untuk membantu Anda memulai ritual percakapan sebelum tidur dengan anak-anak, lakukan beberapa tips berikut.
1. Buatlah jadi kebiasaan. Agar lebih mudah untuk membuat percakapan sebelum tidur menjadi hal yang "wajib" dilakukan setiap malam, jadikan obrolan malam menjadi sebuah rutinitas atau kebiasaan. Konsistensi Anda sangat menentukan dalam hal ini, luangkan waktu bahkan jika hanya untuk beberapa menit. Dengan keinginan Anda untuk konsisten melakukannya setiap malam, Anda dan anak akan membuat kegiatan ini menjadi sebuah kebiasaan yang ditunggu-tunggu setiap harinya.
2. Bicarakan tentang kesukaannya. Saat pertama kali memulai, pasti akan terasa lebih sulit untuk Anda dan anak-anak. Rasa canggung ketika memulainya pertama kali tak jarang membuat suasana menjadi kaku. Untuk menghilangkan kekakuan ini, mulailah pembicaraan dari hal-hal yang menarik perhatiannya. Misalnya jika ia menggemari fashion, cobalah memintanya untuk membayangkan dirinya merancang pakaian untuk semua teman-temannya. Jika ia sedang ngefans dengan Selena Gomez, ajaklah ngobrol tentang lagu favoritnya, dan tanyakan mengapa ia sangat menyukainya. Atau jika memungkinkan, bicarakan berbagai hal yang penuh dengan fantasi sebagai penghantar agar anak tidur dengan mimpi indah.
3. Cari topik ringan. Jika bosan membicarakan hal-hal kesukaannya, cobalah untuk membahas topik-topik ringan lainnya. Meskipun anak termasuk kritis, ketika akan tidur hindarilah untuk membicarakan topik yang terlalu berat. Membicarakan topik yang berat akan membuat pikiran anak menjadi terganggu, dan bahkan ketakutan. Sebaiknya, ketika tidur buat pikiran anak lebih rileks dan santai, agar anak lebih segar saat bangun tidur dan bersemangat menjalani esok hari.
4. Gunakan alat bantu. Jika Anda merasa bingung mengenai topik yang akan dibicarakan, cobalah untuk membeli atau membuat sendiri kartu mimpi yang bisa menampilkan gambar untuk membantu memulai percakapan. Kim West menyarankan untuk mendapatkan bantuan dengan bermain "Tiga Hal". Dengan permainan ini, Anda dan anak bisa mengatakan tiga hal tentang hari Anda berdua. Atau bisa juga Anda meminta anak Anda untuk membuat agenda mimpi, tanyakan kepadanya tentang mimpi apa yang dia inginkan malam ini.
Sumber :
Cinta yang Erat Cegah Gangguan Emosi Anak
Jangan ragu mengekspresikan cinta Anda untuk si buah hati. Ikatan
emosional yang baik antara orangtua dan anak harus dikembangkan sedini
mungkin karena berdampak jangka panjang dalam kehidupan anak.
Anak-anak yang memiliki bonding atau ikatan yang kuat dengan orangtuanya lebih jarang memiliki gangguan emosi atau perilaku di usia sekolah.
Kedekatan emosional dengan anak ternyata punya manfaat yang sama jika dibangun oleh kedua orangtua atau orangtua tunggal. Masa yang dianggap penting untuk membangun bonding adalah dua tahun pertama kehidupan anak.
"Periode dua tahun pertama sangat penting untuk perkembangan emosional dan sosial anak, setidaknya salah satu orangtua harus meluangkan waktunya untuk melakukan bonding," kata Sanghag Kim, pakar di bidang psikologi.
Dalam penelitiannya Kim mengevaluasi hubungan dari 86 bayi berusia 15 bulan yang memiliki orangtua, kemudian diikuti sampai anak berusia 8 tahun.
Yang menarik, ternyata efek ikatan yang erat pada anak dengan orangtua tunggal memiliki perkembangan emosional yang sama dengan anak dengan orangtua utuh.
Kim menjelaskan, rasa aman dan hubungan yang positif dengan salah satu orangtua sebenarnya sudah memenuhi kebutuhan anak akan rasa aman sehingga cukup sebagai fondasi bagi perkembangan emosinya.
sumber: Kompas.com
Anak-anak yang memiliki bonding atau ikatan yang kuat dengan orangtuanya lebih jarang memiliki gangguan emosi atau perilaku di usia sekolah.
Kedekatan emosional dengan anak ternyata punya manfaat yang sama jika dibangun oleh kedua orangtua atau orangtua tunggal. Masa yang dianggap penting untuk membangun bonding adalah dua tahun pertama kehidupan anak.
"Periode dua tahun pertama sangat penting untuk perkembangan emosional dan sosial anak, setidaknya salah satu orangtua harus meluangkan waktunya untuk melakukan bonding," kata Sanghag Kim, pakar di bidang psikologi.
Dalam penelitiannya Kim mengevaluasi hubungan dari 86 bayi berusia 15 bulan yang memiliki orangtua, kemudian diikuti sampai anak berusia 8 tahun.
Yang menarik, ternyata efek ikatan yang erat pada anak dengan orangtua tunggal memiliki perkembangan emosional yang sama dengan anak dengan orangtua utuh.
Kim menjelaskan, rasa aman dan hubungan yang positif dengan salah satu orangtua sebenarnya sudah memenuhi kebutuhan anak akan rasa aman sehingga cukup sebagai fondasi bagi perkembangan emosinya.
sumber: Kompas.com
26 Desember 2012
Kemampuan Berbahasa Pengaruhi Emosi Anak
Kemampuan
balita dalam menggunakan kata-kata ternyata dapat mempengaruhi cara
mereka dalam mengelola kemarahan di kemudian hari. Demikian menurut
sebuah studi baru yang dimuat dalam jurnal Child Development.
Menurut penelitian ini, anak-anak dengan kemampuan bahasa yang baik pada usia 2 tahun dapat mengekspresikan kemarahannya lebih baik pada usia 4 tahun, daripada anak-anak yang sebelumnya tidak memiliki kemampuan bahasa yang baik.
Selain itu, anak-anak yang mengembangkan kemampuan bahasanya lebih cepat maka akan memiliki tingkat kemarahan yang lebih rendah pada usia 4 tahun. Hasil penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa ada hubungan antara kemampuan berbahasa dengan ekspresi kemarahan dari anak-anak.
Penelitian baru ini mempelajari 120 anak-anak dari usia 18 bulan hingga 4 tahun. Anak-anak secara berkala menjalani tes untuk dinilai keterampilan bahasa dan kemampuan mereka untuk mengatasi tugas-tugas yang membuat frustasi. Salah satu tugasnya itu anak-anak diminta untuk menunggu selama delapan menit sebelum membuka hadiah sementara ibu mereka selesai bekerja.
Kemampuan berbahasa yang baik setidaknya dapat membantu anak mengendalikan emosinya dalam dua aspek . Yang pertama kemampuan berbahasa yang baik memungkinkan mereka untuk meminta dukungan pada orang tua mereka saat menghadapi situasi frustasi, misalnya dengan menanyakan pada ibu mereka sudahkah selesai dengan pekerjaannya. Yang kedua, kemampuan berbahasa yang baik juga dapat mengalihkan mereka dari situasi frustasi, seperti berbicara pada diri mereka sendiri.
"Kemampuan berbahasa yang lebih baik dapat membantu anak-anak untuk melakukan verbalisasi daripada menggunakan emosi untuk menyampaikan kebutuhan. Selain itu, kemampuan berbahasa yang baik juga memungkinkan anak untuk menggunakan imajinasi mereka untuk menyibukkan diri sementara bertahan menunggu frustasi," kata peneliti Pamela Cole, seorang profesor psikologi di Pennsylvania State University.
Menurut penelitian ini, anak-anak dengan kemampuan bahasa yang baik pada usia 2 tahun dapat mengekspresikan kemarahannya lebih baik pada usia 4 tahun, daripada anak-anak yang sebelumnya tidak memiliki kemampuan bahasa yang baik.
Selain itu, anak-anak yang mengembangkan kemampuan bahasanya lebih cepat maka akan memiliki tingkat kemarahan yang lebih rendah pada usia 4 tahun. Hasil penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa ada hubungan antara kemampuan berbahasa dengan ekspresi kemarahan dari anak-anak.
Penelitian baru ini mempelajari 120 anak-anak dari usia 18 bulan hingga 4 tahun. Anak-anak secara berkala menjalani tes untuk dinilai keterampilan bahasa dan kemampuan mereka untuk mengatasi tugas-tugas yang membuat frustasi. Salah satu tugasnya itu anak-anak diminta untuk menunggu selama delapan menit sebelum membuka hadiah sementara ibu mereka selesai bekerja.
Kemampuan berbahasa yang baik setidaknya dapat membantu anak mengendalikan emosinya dalam dua aspek . Yang pertama kemampuan berbahasa yang baik memungkinkan mereka untuk meminta dukungan pada orang tua mereka saat menghadapi situasi frustasi, misalnya dengan menanyakan pada ibu mereka sudahkah selesai dengan pekerjaannya. Yang kedua, kemampuan berbahasa yang baik juga dapat mengalihkan mereka dari situasi frustasi, seperti berbicara pada diri mereka sendiri.
"Kemampuan berbahasa yang lebih baik dapat membantu anak-anak untuk melakukan verbalisasi daripada menggunakan emosi untuk menyampaikan kebutuhan. Selain itu, kemampuan berbahasa yang baik juga memungkinkan anak untuk menggunakan imajinasi mereka untuk menyibukkan diri sementara bertahan menunggu frustasi," kata peneliti Pamela Cole, seorang profesor psikologi di Pennsylvania State University.
Nama Lain Santa Klaus di Beberapa Negara
Sosok Santa Klaus yang baik hati mulai sangat populer karena kebaikan hatinya yang gemar berbagi kue dan permen saat Natal. Tak heran jika Natal sangat identik dengan Natal. Kakek gendut berjanggut panjang ini diyakini sebagai penggambaran kebaikan hati yang terilhami oleh Santo NIcholas. Santo Nicholas memang dikenal gemar berbagi pada sesama yang membutuhkan. Semangat saling memberi untuk menebar kebahagiaan inilah yang membuat sosok Santa Klaus ini jadi panutan anak-anak.
Namun, uniknya semua anak-anak di seluruh dunia punya panggilannya sendiri untuk Santa Klaus. Berikut beberapa negara yang punya panggilan unik untuknya.
1. La Befana (Italia)
Anak-anak Italia tidak mengenal adanya Santa Klaus, namun mereka mengenal sosok La Befana. Sosok ini sebenarnya mirip sosok nenek sihir lengkap dengan sapu terbangnya. Namun sama seperti Santa Klaus, La Befana juga akan memberikan hadiah pada anak-anak di Italia. Jika mereka berbuat baik maka La Befana akan memberikan hadiah dalam kaus kaki yang digantung dekat cerobong asap. Tetapi jika anak-anak nakal, ia akan mengisi kaus kaki anak-anak dengan sebongkah arang.
2. Papa Noel (Spanyol)
Di Spanyol, Santa Klaus disebut sebagai Papa Noel.Namun berbeda dengan cerita kebanyakan, Papa Noel tidak akan membawakan mainan untuk anak-anak. Namun, di beberapa daerah di Spanyol, anak-anak diberitahu jika mereka nakal maka Papa Noel akan membawa mereka pergi.
Sedangkan sosok pembawa hadiah Natal dari Spanyol adalah Tiga orang Majus atau yang dikenal dengan Los Tres Reyes Magos. Dan hari ini dirayakan pada Three Kings Day (6 Januari).
3. Joulupukki (Finlandia)
Karena janggutnya yang panjang dan putih, warga Finlandia memanggil Santa Klaus dengan sebutan Joulupukki. Nama ini berarti domba Natal. Ketika akan membagikan hadiah, Joulupukki akan mengetuk pintu setiap rumah sambil berkata "Onko taalla kiltteja lapsia?" yang berarti "Adakah anak baik di sini?"
4. Hoteiosho (Jepang)
Sosok Santa Klaus yang satu ini memang berasal dari Jepang. Namun jangan bayangkan Santa Jepang ini sama seperti Santa Klaus kebanyakan. Hoteiosho sebenarnya adalah seorang pendeta yang baik hati. Dia selalu digambarkan sebagai seorang pria tua yang membawa sebuah kantung besar di punggungnya seperti Santa Klaus. Ia diperkirakan memiliki mata di belakang kepalanya, agar bisa melihat kelakuan anak baik dan anak nakal.
5. Dun Che Lao Ren (China)
Di China, Santa Klaus disebut dengan Dun Che Lao Ren yang berarti kakek Natal. Dun Che Lao Ren ini akan datang dan mengisi kaus kaki Natal yang digantung dengan aneka hadiah.
Sosok kakek ini sedikit berbeda, karena sang kakek Natal ini menggunakan baju merah bergaya Shanghai lengkap dengan topi tradisional dan motif busana khas China. Dan yang uniknya, Santa Klaus ini juga digambarkan sebagai sosok kakek asli China dengan matanya yang sipit.
sumber: Kompas.com
Tradisi Natal Unik di Berbagai Negara
Di Indonesia, Natal dirayakan dengan berbagai cara, mulai dari
bertukar kado sampai makan malam bersama keluarga. Akan tetapi pernahkah
Anda bertanya-tanya bagaimana orang-orang di negara lain merayakan
Natal? Biasanya, setelah pergi ke Gereja dan beribadah bersama, ada
banyak tradisi keluarga maupun tradisi negara yang unik saat merayakan
Natal.
1. Alaska
Di Alaska, perayaan Natal dimulai setelah masyarakatnya merayakan Thanksgiving. Mereka memulai perayaan Natal dengan berkumpul di jalan-jalan utama kota dan menari-nari sambil menikmati liburan. Anak-anak akan membawa bintang Natal tradisional yang diikat di tiang sambil berkunjung dari rumah ke rumah lainnya. Di sini mereka akan menyanyikan lagu-lagu Natal di setiap rumah yang mereka datangi. Dari setiap rumah mereka akan diberi berbagai hadiah seperti kue, permen, Maple-Frosted Doughnut, salmon asap, dan sebuah kue ikan yang disebut Piruk. Perayaan Natal di Alaska ini akan berlanjut sampai Pesta Epiphany pada tanggal 6 Januari.
2. Argentina
Di negara ini, Natal berlangsung selama musim panas. Sehingga perayaan Natal tak lengkap tanpa BBQ dan kembang api. Keluarga besar akan berkumpul di malam Natal untuk sebuah pesta keluarga yang berlangsung sepanjang malam. Dan ketika tengah malam mereka akan mulai bertukar hadiah. Setelah malam Natal, anak-anak di Argentina juga akan menyambut kedatangan Tiga Raja dari Timur pada tanggal 6 Januari. Maka mereka akan meninggalkan sebuah baki kecil berisi permen dan mainan kecil di samping tempat tidur mereka.
3. Ethiopia
Perayaan natal di Ethiopia disebut dengan Ganna dan dirayakan pada tanggal 7 Januari. Selama kebaktian warga Ethiopia akan mendapatkan sebuah lilin menyala dan harus dibawa ke mengitari Gereja sebanyak tiga kali. Selama kebaktian, laki-laki dan perempuan harus berdiri terpisah selama tiga jam.
Selesai kebaktian, mereka akan mengadakan makan malam bersama dengan aneka makanan tradisional seperti Doro Wat, Sup Pedas, dan Injera yaitu sebuah roti Pancake yang diletakkan di wadah perak.
4. Finlandia
Saat Natal, warga Finlandia akan berkunjung ke rumah kerabatnya pada sore hari. Setelah berkunjung ke kerabat, mereka akan pergi ke pemakanan untuk mengingat kerabat yang sudah meninggal sambil menyalakan sebuah lilin di makan.
Anak-anak Finlandia sangat mengharapkan kedatangan Santa Klaus ke rumah mereka. Maka untuk menghiburnya, seorang pria akan menggunakan kostum Santa Klaus dan membawakan berbagai hadiah ke rumahnya. Setelah perayaan khusus Santa ini selesai, mereka akan makan malam bersama dengan makanan tradisional seperti ham asin, kentang, sayuran, biskuit dan roti. Dan perayaan Natal ini dilengkapi dengan pergi ke sauna bersama-sama.
5. Italia
Natal di keluarga Italia tidak akan lengkap tanpa adanya hiasan patung kayu bayi Yesus. Tradisi ini dikenal dengan nama Nativity. Setiap kali Natal, para pengrajin ukuran kayu pasti kebanjiran pesanan karena setiap keluarga dan Gereja akan memajang hiasan ini di sudut rumah atau Gereja.
Selain itu, warga Italia juga akan mengadakan sebuah pesta di malam Natal. Dalam pesta makan malam ini, mereka akan menghadirkan tujuh macam ikan yang dimasak dengan cara tradisional. Anak-anak juga akan menggantung kaus kaki mereka agar mendapatkan hadiah dari La Befana (Santa Klaus Italia).
6. Swedia
Jika saat Natal, anak-anak banyak menunggu kedatangan Santa Klaus, di Swedia anak-anak menunggu kehadirkan Santa Lucia. Santa Lucia merupakan Santa Pelindung Cahaya. Sehingga perayaan Natal di Swedia sudah dimulai sejak tanggal 13 Desember yang menjadi hari Santa Lucia menurut kalender Gereja.Perayaan ini dimulai saat putri sulung keluarga harus bangun lebih awal dan menggunakan sebuah gaun putih. Putri sulung ini harus melayani sarapan untuk orangtuanya. Di beberapa tempat ada juga prosesi lilin saat malam Natal.
7. Kanada
Warga Kanada punya tradisi yang dinamakan Mummering. Warga Kanada akan memakai kostum Natal dan mengetuk pintu rumah dan bertanya," Apakah ada Mummers di malam hari?" Setelah itu mereka akan menyanti dan menari di rumah orang tersebut. Karena sudah menyanyi dan menari, mereka bisa mendapatkan kue-kue Natal dan secangkir susu yang hangat sebelum pindah ke rumah berikutnya.
8. Costa Rica
Selama Natal, warga Costa Rica sangat suka menghias rumah mereka dengan bunga-bunga tropis yang indah atau buah-buahan. Seluruh keluarga akan membuat sebuah kandang Natal besar yang ditempatkan di tengah rumah.
9. Spanyol
Setelah kebaktian di malam Natal, warga Spanyol akan berjalan di jalan-jalan sambil membawa obor. Mereka akan bermain gitar, memukul rebana dan drum. Mereka akan terjaga sepanjang malam tanpa tidur. Hal ini dilakukan sesuai pepatah Spanyol, Esta noche es Noche Buena, Y no es noche de dormir. Pepatah ini berarti, malam Natal adalah malam yang baik sehingga sebaiknya Anda tidak tidur.
10. Jerman
Untuk merayakan Natal, warga Jerman akan membuat sebuah adonan putih yang disebut Christbaumgeback. Mereka akan menggunakan adonan ini untuk membuat berbagai bentuk yang lucu dan memanggangnya. Adonan aneka bentuk ini kemudian digunakan untuk menghias pohon Natal.
sumber:FemaleKompas.com
1. Alaska
Di Alaska, perayaan Natal dimulai setelah masyarakatnya merayakan Thanksgiving. Mereka memulai perayaan Natal dengan berkumpul di jalan-jalan utama kota dan menari-nari sambil menikmati liburan. Anak-anak akan membawa bintang Natal tradisional yang diikat di tiang sambil berkunjung dari rumah ke rumah lainnya. Di sini mereka akan menyanyikan lagu-lagu Natal di setiap rumah yang mereka datangi. Dari setiap rumah mereka akan diberi berbagai hadiah seperti kue, permen, Maple-Frosted Doughnut, salmon asap, dan sebuah kue ikan yang disebut Piruk. Perayaan Natal di Alaska ini akan berlanjut sampai Pesta Epiphany pada tanggal 6 Januari.
2. Argentina
Di negara ini, Natal berlangsung selama musim panas. Sehingga perayaan Natal tak lengkap tanpa BBQ dan kembang api. Keluarga besar akan berkumpul di malam Natal untuk sebuah pesta keluarga yang berlangsung sepanjang malam. Dan ketika tengah malam mereka akan mulai bertukar hadiah. Setelah malam Natal, anak-anak di Argentina juga akan menyambut kedatangan Tiga Raja dari Timur pada tanggal 6 Januari. Maka mereka akan meninggalkan sebuah baki kecil berisi permen dan mainan kecil di samping tempat tidur mereka.
3. Ethiopia
Perayaan natal di Ethiopia disebut dengan Ganna dan dirayakan pada tanggal 7 Januari. Selama kebaktian warga Ethiopia akan mendapatkan sebuah lilin menyala dan harus dibawa ke mengitari Gereja sebanyak tiga kali. Selama kebaktian, laki-laki dan perempuan harus berdiri terpisah selama tiga jam.
Selesai kebaktian, mereka akan mengadakan makan malam bersama dengan aneka makanan tradisional seperti Doro Wat, Sup Pedas, dan Injera yaitu sebuah roti Pancake yang diletakkan di wadah perak.
4. Finlandia
Saat Natal, warga Finlandia akan berkunjung ke rumah kerabatnya pada sore hari. Setelah berkunjung ke kerabat, mereka akan pergi ke pemakanan untuk mengingat kerabat yang sudah meninggal sambil menyalakan sebuah lilin di makan.
Anak-anak Finlandia sangat mengharapkan kedatangan Santa Klaus ke rumah mereka. Maka untuk menghiburnya, seorang pria akan menggunakan kostum Santa Klaus dan membawakan berbagai hadiah ke rumahnya. Setelah perayaan khusus Santa ini selesai, mereka akan makan malam bersama dengan makanan tradisional seperti ham asin, kentang, sayuran, biskuit dan roti. Dan perayaan Natal ini dilengkapi dengan pergi ke sauna bersama-sama.
5. Italia
Natal di keluarga Italia tidak akan lengkap tanpa adanya hiasan patung kayu bayi Yesus. Tradisi ini dikenal dengan nama Nativity. Setiap kali Natal, para pengrajin ukuran kayu pasti kebanjiran pesanan karena setiap keluarga dan Gereja akan memajang hiasan ini di sudut rumah atau Gereja.
Selain itu, warga Italia juga akan mengadakan sebuah pesta di malam Natal. Dalam pesta makan malam ini, mereka akan menghadirkan tujuh macam ikan yang dimasak dengan cara tradisional. Anak-anak juga akan menggantung kaus kaki mereka agar mendapatkan hadiah dari La Befana (Santa Klaus Italia).
6. Swedia
Jika saat Natal, anak-anak banyak menunggu kedatangan Santa Klaus, di Swedia anak-anak menunggu kehadirkan Santa Lucia. Santa Lucia merupakan Santa Pelindung Cahaya. Sehingga perayaan Natal di Swedia sudah dimulai sejak tanggal 13 Desember yang menjadi hari Santa Lucia menurut kalender Gereja.Perayaan ini dimulai saat putri sulung keluarga harus bangun lebih awal dan menggunakan sebuah gaun putih. Putri sulung ini harus melayani sarapan untuk orangtuanya. Di beberapa tempat ada juga prosesi lilin saat malam Natal.
7. Kanada
Warga Kanada punya tradisi yang dinamakan Mummering. Warga Kanada akan memakai kostum Natal dan mengetuk pintu rumah dan bertanya," Apakah ada Mummers di malam hari?" Setelah itu mereka akan menyanti dan menari di rumah orang tersebut. Karena sudah menyanyi dan menari, mereka bisa mendapatkan kue-kue Natal dan secangkir susu yang hangat sebelum pindah ke rumah berikutnya.
8. Costa Rica
Selama Natal, warga Costa Rica sangat suka menghias rumah mereka dengan bunga-bunga tropis yang indah atau buah-buahan. Seluruh keluarga akan membuat sebuah kandang Natal besar yang ditempatkan di tengah rumah.
9. Spanyol
Setelah kebaktian di malam Natal, warga Spanyol akan berjalan di jalan-jalan sambil membawa obor. Mereka akan bermain gitar, memukul rebana dan drum. Mereka akan terjaga sepanjang malam tanpa tidur. Hal ini dilakukan sesuai pepatah Spanyol, Esta noche es Noche Buena, Y no es noche de dormir. Pepatah ini berarti, malam Natal adalah malam yang baik sehingga sebaiknya Anda tidak tidur.
10. Jerman
Untuk merayakan Natal, warga Jerman akan membuat sebuah adonan putih yang disebut Christbaumgeback. Mereka akan menggunakan adonan ini untuk membuat berbagai bentuk yang lucu dan memanggangnya. Adonan aneka bentuk ini kemudian digunakan untuk menghias pohon Natal.
sumber:FemaleKompas.com
11 Efek Positif Hormon Cinta pada Manusia
Hormon cinta atau oksitosin diproduksi oleh suatu struktur di otak
bernama hipotalamus. Hormon ini mempengaruhi perilaku manusia dan banyak
dihasilkan saat sedang jatuh cinta. Ternyata, manfaat dan efeknya tak
hanya membuat anak manusia dimabuk asmara.
Oksitosin menciptakan perasaan tenang dan membuat pasangan yang sedang dilanda asmara menjadi makin intim. Penelitian menemukan bahwa hormon ini ikut dilepaskan saat proses persalinan dan menyusui bayi. Beberapa penelitian akhir-akhir ini pun banyak difokuskan untuk menjelajahi berbagai efek oksitosin bagi tubuh.
Seperti dikutip dari MyHealthNewsDaily.com, Kamis (27/12/2012), berikut adalah bermacam efek hormon cinta bagi manusia
1. Membuat orang jadi murah hati
Sebuah penelitian tahun 2007 yang dimuat jurnal Public Library of Science ONE menemukan kesimpulan ini. Dalam penelitian, peserta diminta menghirup oksitosin atau plasebo lewat hidung kemudian diminta membagi uang yang dimiliki dengan orang asing. Penghirup oksitosin ternyata 80 persen lebih murah hati. Agaknya, hormon ini mempengaruhi sikap altruisme.
2. Membuat gampang tidur
Oksitosin dilepaskan di otak saat kondisi pikiran terbebas dari stres, sehingga secara alami membikin orang jadi gampang tidur, demikian menurut sebuah penelitian tahun 2003 yang dimuat jurnal Peptides Regulatory. Oksitosin menangkal efek hormon stres, kortisol. Efeknya membuat pikiran jadi tenang.
3. Memicu naluri melindungi
Sebuah penelitian yang dimuat jurnal Science menegaskan bahwa oksitosin memicu sikap perlindungan terhadap orang yang dikasihi dari serangan pihak luar atau akrab dikenal dengan solidaritas. Penelitian sebelumnya pada hewan juga menunjukkan bahwa hormon ini mendukung perilaku proteksionis.
4. Meningkatkan keterampilan sosial
Sebuah penelitian yang dimuat jurnal Proceedings of National Academy of Sciences menemukan bahwa menghirup oksitosin dapat meningkatkan kemampuan interaksi sosial pada penyandang autisme. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa orang autis memiliki kadar oksitosin yang rendah. Oksitosin juga mengurangi rasa takut pada penyandang autis.
5. Menghambat kecanduan obat
Menurut sebuah laporan penelitan tahun 1999 yang dimuat jurnal Progress in Brain Research, beberapa penelitian menunjukkan bahwa oksitosin menghambat toleransi terhadap obat adiktif, termasuk opium, kokain dan alkohol, serta mengurangi gejala sakau.
6. Meningkatkan gairah seksual
Sejumlah senyawa kimia otak dilepaskan saat manusia mencapai orgasme, termasuk oksitosin. Bahan kimia ini dapat memperkuat ikatan antar pasangan seksual. Tikus yang otaknya disuntik dengan oksitosin mengalami ereksi secara spontan, menurut sebuah penelitian tahun 2001 yang dimuat jurnal Physiological Review.
7. Mendukung persalinan dan menyusui
Oksitosin dilepaskan dalam jumlah besar selama persalinan, sehingga memicu kontraksi rahim yang membuka leher rahim dan memungkinkan bayi melewati jalan lahir. Sejak awal tahun 1900-an, dokter menggunakan oksitosin sintetis yang juga dikenal dengan nama merek Pitocin untuk membantu persalinan.
Setelah persalinan, hormon ini terus merangsang kontraksi rahim untuk mencegah pendarahan dan akan dikeluarkan lebih banyak lagi ketika puting dirangsang saat menyusui bayi.
8. Memperkuat kenangan emosional
Sebuah penelitian yang dimuat jurnal Proceedings of National Academy of Sciences mendukung teori bahwa oksitosin memperkuat kenangan masa kecil para pria mengenai ibunya. Dalam percobaan terhadap 31 orang, peneliti menemukan bahwa orang yang menghirup oksitosin sintetis makin santer mengingat kenangan indah tentang ibunya, asal hubungannya dengan ibu cukup baik.
9. Meringankan stres
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus prairi menemukan bahwa tikus yang terpisah dari saudaranya menampakkan tanda-tanda kecemasan, stres dan depresi. Namun gejala ini mereda setelah disuntik dengan oksitosin. Penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan Society for Neuroscience tahun 2007 ini menunjukkan efek hormon ini untuk menangkal stres.
10. Mempererat hubungan
Peneliti membandingkan tingkat oksitosin dan hormon terkait yang disebut vasopressin pada urin anak-anak di Rusia dan panti asuhan di Rumania. Hasilnya menemukan bahwa oksitosin meningkat pada anak-anak setelah melakukan kontak dengan ibu kandungnya.
Penelitian yang dilakukan tahun 2005 dan dimuat dalam jurnal Proceeding of National Academy of Sciences ini menunjukkan bahwa oksitosin juga tetap berada dalam kadar yang sama pada anak angkat. Hal ini dapat menjelaskan mengapa beberapa anak angkat mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan.
11. Memicu kelekatan ibu dengan bayi
Sebuah penelitian tahun 2007 yang dimuat jurnal Psychological Science menemukan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar oksitosin tinggi selama trimester pertama kehamilan lebih dekat dengan bayinya. Dibandingkan dengan perempuan lain, perempuan yang memiliki oksitosin dalam kadar tinggi selama kehamilan dan beberapa bulan setelah persalinan juga lebih dekat dengan buah hatinya.
sumber: detikhealth
Oksitosin menciptakan perasaan tenang dan membuat pasangan yang sedang dilanda asmara menjadi makin intim. Penelitian menemukan bahwa hormon ini ikut dilepaskan saat proses persalinan dan menyusui bayi. Beberapa penelitian akhir-akhir ini pun banyak difokuskan untuk menjelajahi berbagai efek oksitosin bagi tubuh.
Seperti dikutip dari MyHealthNewsDaily.com, Kamis (27/12/2012), berikut adalah bermacam efek hormon cinta bagi manusia
1. Membuat orang jadi murah hati
Sebuah penelitian tahun 2007 yang dimuat jurnal Public Library of Science ONE menemukan kesimpulan ini. Dalam penelitian, peserta diminta menghirup oksitosin atau plasebo lewat hidung kemudian diminta membagi uang yang dimiliki dengan orang asing. Penghirup oksitosin ternyata 80 persen lebih murah hati. Agaknya, hormon ini mempengaruhi sikap altruisme.
2. Membuat gampang tidur
Oksitosin dilepaskan di otak saat kondisi pikiran terbebas dari stres, sehingga secara alami membikin orang jadi gampang tidur, demikian menurut sebuah penelitian tahun 2003 yang dimuat jurnal Peptides Regulatory. Oksitosin menangkal efek hormon stres, kortisol. Efeknya membuat pikiran jadi tenang.
3. Memicu naluri melindungi
Sebuah penelitian yang dimuat jurnal Science menegaskan bahwa oksitosin memicu sikap perlindungan terhadap orang yang dikasihi dari serangan pihak luar atau akrab dikenal dengan solidaritas. Penelitian sebelumnya pada hewan juga menunjukkan bahwa hormon ini mendukung perilaku proteksionis.
4. Meningkatkan keterampilan sosial
Sebuah penelitian yang dimuat jurnal Proceedings of National Academy of Sciences menemukan bahwa menghirup oksitosin dapat meningkatkan kemampuan interaksi sosial pada penyandang autisme. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa orang autis memiliki kadar oksitosin yang rendah. Oksitosin juga mengurangi rasa takut pada penyandang autis.
5. Menghambat kecanduan obat
Menurut sebuah laporan penelitan tahun 1999 yang dimuat jurnal Progress in Brain Research, beberapa penelitian menunjukkan bahwa oksitosin menghambat toleransi terhadap obat adiktif, termasuk opium, kokain dan alkohol, serta mengurangi gejala sakau.
6. Meningkatkan gairah seksual
Sejumlah senyawa kimia otak dilepaskan saat manusia mencapai orgasme, termasuk oksitosin. Bahan kimia ini dapat memperkuat ikatan antar pasangan seksual. Tikus yang otaknya disuntik dengan oksitosin mengalami ereksi secara spontan, menurut sebuah penelitian tahun 2001 yang dimuat jurnal Physiological Review.
7. Mendukung persalinan dan menyusui
Oksitosin dilepaskan dalam jumlah besar selama persalinan, sehingga memicu kontraksi rahim yang membuka leher rahim dan memungkinkan bayi melewati jalan lahir. Sejak awal tahun 1900-an, dokter menggunakan oksitosin sintetis yang juga dikenal dengan nama merek Pitocin untuk membantu persalinan.
Setelah persalinan, hormon ini terus merangsang kontraksi rahim untuk mencegah pendarahan dan akan dikeluarkan lebih banyak lagi ketika puting dirangsang saat menyusui bayi.
8. Memperkuat kenangan emosional
Sebuah penelitian yang dimuat jurnal Proceedings of National Academy of Sciences mendukung teori bahwa oksitosin memperkuat kenangan masa kecil para pria mengenai ibunya. Dalam percobaan terhadap 31 orang, peneliti menemukan bahwa orang yang menghirup oksitosin sintetis makin santer mengingat kenangan indah tentang ibunya, asal hubungannya dengan ibu cukup baik.
9. Meringankan stres
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus prairi menemukan bahwa tikus yang terpisah dari saudaranya menampakkan tanda-tanda kecemasan, stres dan depresi. Namun gejala ini mereda setelah disuntik dengan oksitosin. Penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan Society for Neuroscience tahun 2007 ini menunjukkan efek hormon ini untuk menangkal stres.
10. Mempererat hubungan
Peneliti membandingkan tingkat oksitosin dan hormon terkait yang disebut vasopressin pada urin anak-anak di Rusia dan panti asuhan di Rumania. Hasilnya menemukan bahwa oksitosin meningkat pada anak-anak setelah melakukan kontak dengan ibu kandungnya.
Penelitian yang dilakukan tahun 2005 dan dimuat dalam jurnal Proceeding of National Academy of Sciences ini menunjukkan bahwa oksitosin juga tetap berada dalam kadar yang sama pada anak angkat. Hal ini dapat menjelaskan mengapa beberapa anak angkat mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan.
11. Memicu kelekatan ibu dengan bayi
Sebuah penelitian tahun 2007 yang dimuat jurnal Psychological Science menemukan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar oksitosin tinggi selama trimester pertama kehamilan lebih dekat dengan bayinya. Dibandingkan dengan perempuan lain, perempuan yang memiliki oksitosin dalam kadar tinggi selama kehamilan dan beberapa bulan setelah persalinan juga lebih dekat dengan buah hatinya.
sumber: detikhealth
20 Desember 2012
Makanan Natal Sehat
Natal selain menyebarkan sukacita dan kegembiraan kepada setiap orang, juga menjadi bulan makanan bagi para pecinta kuliner.
Bagaimana tidak, momen Natal biasanya merupakan momen dimana makanan beraneka rasa melimpah ruah.
Dan, biasanya banyak makan bisa menyebabkan kolesterol.
Tapi jangan kuatir. Ada solusi tepat bagi Anda untuk terhindar dari kolesterol meskipun harus berhadapan dengan segala jenis makanan tersebut. Berikut ini adalah beberapa jenis makanan serta solusi untuk menyiasatinya.
Kentang Manis
Kentang manis adalah salah satu sayuran bernutrisi yang mengandung vitamin A dan C, juga kalsium dan potasium. Bahan makanan ini menjadi tidak sehat dikonsumsi jika diolah bersama dengan marshmallows, mentega dan gula. Jika harus menggunakan mentega dan gula, cukup dengan setengah takaran. Menggunakan marshmallow tetap diperbolehkan. Dengan demikian, kalori dan lemak akan hilang tanpa menghilangkan cita rasanya.
Camilan pencuci mulut
Hati-hati saat menghadiri pesta Natal, makanan kecil penyerta minuman dan berbagai pencuci mulut lainnya mengandung lemak sangat tinggi meski ukurannya kecil. Jadi, sebaiknya pilihlah udang dan buah-buahan segar sebagai makanan penutup yang bernutrisi dan rendah kalori.
Pancake Kentang
Pancake kentang ukuran medium mengandung lebih dari 250 kalori. Karena biasa diolah dengan cara digoreng, lemak yang dikandungnya menjadi tidak sedikit. Belum lagi ditambah topping yang berupa sour cream, merupakan jenis makanan lainnya yang dapat menambahkan berat badan. Untuk itu, gunakan minyak zaitun daripada minyak jagung.
Popcorn Caramel
Sebenarnya popcorn merupakan makanan ringan dari biji padi-padian yang bernutrisi. Namun tambahan karamel gula maupun cairan pemanis lainnya dapat membuat makanan ini menjadi berlemak tinggi. Lantas, buatlah popcorn yang tawar. Dengan kenikmatan yang sama, Anda terhindar dari kalori ekstra.
Egg Nog
Alkohol, heavy cream, telur dan gula dalam secangkir egg nog mengandung sekitar 340 kalori dan 19 gram lemak. Solusinya, buatlah egg nog rendah kalori dengan skim milk dan gula buatan.
Cakes Dan Cookies
Godaan dari makanan tinggi karbohidrat meningkat selama Natal. Nyatanya makanan berkabohidrat melepaskan serotonin, bahan kimia yang memperbaiki mood. Sebaiknya, konsumsi makanan ringan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti sereal atau crackers gandum.
Selain menyisati makanan khas Natal yang mengandung kolesterol tinggi, Anda juga dapat menerapkan 3 tips berikut ini:
1. Manfaatkan aktivitas ngobrol dengan keluarga besar maupun teman untuk memperlambat hasrat makan Anda.
2. Duduklah jauh dari meja makanan saat menghadiri pesta.
3. Kunyah permen karet untuk mengurangi keinginan mengunyah makanan.
Selamat nikmati momen Natal Anda dengan penuh sukacita.
Sumber: Ghiboo.com
Bagaimana tidak, momen Natal biasanya merupakan momen dimana makanan beraneka rasa melimpah ruah.
Dan, biasanya banyak makan bisa menyebabkan kolesterol.
Tapi jangan kuatir. Ada solusi tepat bagi Anda untuk terhindar dari kolesterol meskipun harus berhadapan dengan segala jenis makanan tersebut. Berikut ini adalah beberapa jenis makanan serta solusi untuk menyiasatinya.
Kentang Manis
Kentang manis adalah salah satu sayuran bernutrisi yang mengandung vitamin A dan C, juga kalsium dan potasium. Bahan makanan ini menjadi tidak sehat dikonsumsi jika diolah bersama dengan marshmallows, mentega dan gula. Jika harus menggunakan mentega dan gula, cukup dengan setengah takaran. Menggunakan marshmallow tetap diperbolehkan. Dengan demikian, kalori dan lemak akan hilang tanpa menghilangkan cita rasanya.
Camilan pencuci mulut
Hati-hati saat menghadiri pesta Natal, makanan kecil penyerta minuman dan berbagai pencuci mulut lainnya mengandung lemak sangat tinggi meski ukurannya kecil. Jadi, sebaiknya pilihlah udang dan buah-buahan segar sebagai makanan penutup yang bernutrisi dan rendah kalori.
Pancake Kentang
Pancake kentang ukuran medium mengandung lebih dari 250 kalori. Karena biasa diolah dengan cara digoreng, lemak yang dikandungnya menjadi tidak sedikit. Belum lagi ditambah topping yang berupa sour cream, merupakan jenis makanan lainnya yang dapat menambahkan berat badan. Untuk itu, gunakan minyak zaitun daripada minyak jagung.
Popcorn Caramel
Sebenarnya popcorn merupakan makanan ringan dari biji padi-padian yang bernutrisi. Namun tambahan karamel gula maupun cairan pemanis lainnya dapat membuat makanan ini menjadi berlemak tinggi. Lantas, buatlah popcorn yang tawar. Dengan kenikmatan yang sama, Anda terhindar dari kalori ekstra.
Egg Nog
Alkohol, heavy cream, telur dan gula dalam secangkir egg nog mengandung sekitar 340 kalori dan 19 gram lemak. Solusinya, buatlah egg nog rendah kalori dengan skim milk dan gula buatan.
Cakes Dan Cookies
Godaan dari makanan tinggi karbohidrat meningkat selama Natal. Nyatanya makanan berkabohidrat melepaskan serotonin, bahan kimia yang memperbaiki mood. Sebaiknya, konsumsi makanan ringan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti sereal atau crackers gandum.
Selain menyisati makanan khas Natal yang mengandung kolesterol tinggi, Anda juga dapat menerapkan 3 tips berikut ini:
1. Manfaatkan aktivitas ngobrol dengan keluarga besar maupun teman untuk memperlambat hasrat makan Anda.
2. Duduklah jauh dari meja makanan saat menghadiri pesta.
3. Kunyah permen karet untuk mengurangi keinginan mengunyah makanan.
Selamat nikmati momen Natal Anda dengan penuh sukacita.
Sumber: Ghiboo.com
4 Penyebab Anda Tak Bahagia
Hidup Anda sudah sukses, punya jabatan tinggi,
keluarga sehat, anak-anak yang lucu, dan teman-teman yang baik, tapi
kenapa ya Anda masih sering marah tanpa alasan dan merasa tak bahagia
seutuhnya? Mengapa hidup Anda tidak bahagia?
1. Kepercayaan diri yang rendah
Ada saja hal yang bisa membuat Anda tak percaya diri, entah penampilan, pekerjaan, dan lain-lain. Kepercayaan diri yang rendah bisa menghilangkan kebahagiaan sejati Anda. Karena ketika Anda tak mencintai dan menghargai diri sendiri, Anda tak akan benar-benar menikmati hidup dan gembira dengan berbagai hal yang dilakukan. Bisa-bisa Anda selalu memikirkan omongan orang atau berpikiran negatif tentang diri sendiri.
2. Mendendam
Melakukan sebuah kesalahan adalah sifat yang sangat manusiawi. Namun, ketika seseorang berbuat salah kepada Anda, tak seharusnya Anda mendendam. Kemarahan, kebencian, sampai dendam bisa membuat Anda merasa depresi, stres, cemas, dan selalu pikiran licik untuk membalas dendam. Seseorang yang membiarkan dirinya menyimpan kemarahan dan balas dendam kepada orang yang pernah menyakitinya tidak akan pernah merasa bahagia.
Untuk mendapatkan kebahagiaan dalam hidup, sebaiknya Anda tidak menyimpan dendam kepada siapa pun dan memaafkannya. Wajar saja marah, tetapi janganlah menyimpan dendam.
3. Terlalu workaholic
Anda mungkin punya target tertentu dan berambisi untuk mencapai keinginan tersebut. Tetapi menjadi seorang workaholic bukanlah cara yang tepat. Gila kerja bisa membuat Anda tidak bisa menikmati setiap proses yang Anda lalui. Alih-alih bisa mencapai target, Anda malah lebih stres dan tak bisa menikmati hidup. Tak peduli sebanyak dan sekeras apa Anda bekerja, Anda harus punya waktu untuk me time dan beristirahat.
Sisipkan jadwal me time dalam kalender Anda, karena hidup itu terlalu singkat untuk dihabiskan hanya untuk bekerja. Berikan sedikit kesenangan dalam kesibukan Anda agar jadi lebih bahagia. Hidup lebih bahagia dan santai bisa jadi Anda malah dapat banyak ide untuk mencapai target pekerjaan Anda. Sekalipun kerja keras dan workaholic bisa saja membuat Anda cepat naik jabatan dan punya banyak uang, bukan berarti Anda bahagia. Uang tidak bisa membeli kebahagiaan bukan?
4. Terlalu perfeksionis
Menjadi seorang perfeksionis bisa jadi hal yang baik. Perfeksionis membantu Anda untuk mencapai target yang lebih tinggi dan hasil yang lebih baik daripada yang diperkirakan. Hanya saja terkadang Anda suka memberi target yang kurang realistis untuk diri sendiri. Target yang tak realistis ini akan membuat Anda bekerja lebih keras, workaholic, lebih perfeksionis, depresi, dan menyalahkan diri sendiri ataupun orang lain jika target Anda tak tercapai.
Selain itu, harapan dan tuntutan terhadap orang lain yang terlalu tinggi juga akan membebani hidup Anda. Cobalah untuk menyadari bahwa tak ada sesuatu yang akan berjalan sempurna seutuhnya. Berusahalah untuk menetapkan target dan harapan yang realistis dari diri sendiri dan orang lain.
Sumber: SheKnows/FemaleKompas.com
1. Kepercayaan diri yang rendah
Ada saja hal yang bisa membuat Anda tak percaya diri, entah penampilan, pekerjaan, dan lain-lain. Kepercayaan diri yang rendah bisa menghilangkan kebahagiaan sejati Anda. Karena ketika Anda tak mencintai dan menghargai diri sendiri, Anda tak akan benar-benar menikmati hidup dan gembira dengan berbagai hal yang dilakukan. Bisa-bisa Anda selalu memikirkan omongan orang atau berpikiran negatif tentang diri sendiri.
2. Mendendam
Melakukan sebuah kesalahan adalah sifat yang sangat manusiawi. Namun, ketika seseorang berbuat salah kepada Anda, tak seharusnya Anda mendendam. Kemarahan, kebencian, sampai dendam bisa membuat Anda merasa depresi, stres, cemas, dan selalu pikiran licik untuk membalas dendam. Seseorang yang membiarkan dirinya menyimpan kemarahan dan balas dendam kepada orang yang pernah menyakitinya tidak akan pernah merasa bahagia.
Untuk mendapatkan kebahagiaan dalam hidup, sebaiknya Anda tidak menyimpan dendam kepada siapa pun dan memaafkannya. Wajar saja marah, tetapi janganlah menyimpan dendam.
3. Terlalu workaholic
Anda mungkin punya target tertentu dan berambisi untuk mencapai keinginan tersebut. Tetapi menjadi seorang workaholic bukanlah cara yang tepat. Gila kerja bisa membuat Anda tidak bisa menikmati setiap proses yang Anda lalui. Alih-alih bisa mencapai target, Anda malah lebih stres dan tak bisa menikmati hidup. Tak peduli sebanyak dan sekeras apa Anda bekerja, Anda harus punya waktu untuk me time dan beristirahat.
Sisipkan jadwal me time dalam kalender Anda, karena hidup itu terlalu singkat untuk dihabiskan hanya untuk bekerja. Berikan sedikit kesenangan dalam kesibukan Anda agar jadi lebih bahagia. Hidup lebih bahagia dan santai bisa jadi Anda malah dapat banyak ide untuk mencapai target pekerjaan Anda. Sekalipun kerja keras dan workaholic bisa saja membuat Anda cepat naik jabatan dan punya banyak uang, bukan berarti Anda bahagia. Uang tidak bisa membeli kebahagiaan bukan?
4. Terlalu perfeksionis
Menjadi seorang perfeksionis bisa jadi hal yang baik. Perfeksionis membantu Anda untuk mencapai target yang lebih tinggi dan hasil yang lebih baik daripada yang diperkirakan. Hanya saja terkadang Anda suka memberi target yang kurang realistis untuk diri sendiri. Target yang tak realistis ini akan membuat Anda bekerja lebih keras, workaholic, lebih perfeksionis, depresi, dan menyalahkan diri sendiri ataupun orang lain jika target Anda tak tercapai.
Selain itu, harapan dan tuntutan terhadap orang lain yang terlalu tinggi juga akan membebani hidup Anda. Cobalah untuk menyadari bahwa tak ada sesuatu yang akan berjalan sempurna seutuhnya. Berusahalah untuk menetapkan target dan harapan yang realistis dari diri sendiri dan orang lain.
Sumber: SheKnows/FemaleKompas.com
Anak Lebih Cerdas Berkat Kegiatan Seni
Tentu ada alasan kuat mengapa "mata pelajaran" anak di kelompok
bermain lebih banyak berisi kegiatan menggambar, mewarnai, atau
menggunting dan menempel. Penelitian menunjukkan, kegiatan seni memang
membuat otak anak lebih cerdas.
"Seni akan meningkatkan proses belajar anak," kata Eric Jensen, peneliti dan penulis Arts with the Brain in Mind.
Anak-anak yang banyak didorong melakukan kegiatan kesenian dan kreatif cenderung memiliki kemampuan akademik yang baik. Menurut Jensen hal itu karena anak lebih mampu menyimpan informasi lebih lama, lebih percaya diri, dan punya kemampuan berpikir independen yang lebih baik.
Anda bisa menggali ekspresi dan kreativitas anak melalui berbagai kegiatan, mulai dari menggambar bersama, mewarnai, atau menciptakan berbagai mainan dari benda-benda sederhana seperti kertas atau botol plastik bekas pakai.
Sediakan berbagai kebutuhan anak, mulai dari lem, pensil warna, spons, gunting, dan kertas. Biarkan ia menumpahkan imajinasinya dan berikan apresiasi positif untuk hasil karyanya.
Anak usia prasekolah biasanya memiliki ide sendiri yang ingin ia ekspresikan melalui seni. Anak yang berbakat juga biasanya tidak memberi respon pada arahan-arahan yang diberikan orang dewasa dan lebih suka mengikuti imajinasinya sendiri. Tugas orangtua adalah membantu anak mewujudkan visinya. Misalnya, jika anak ingin membuat awan, cukup berikan ia spidol warna atau kapas.
Hindari memberikan kritik pada hasil karya si kecil. Biarkan anak merasa bebas untuk mencoba hal-hal berbeda tanpa ada tekanan untuk menyenangkan Anda atau orang lain.
Sumber: Kompas.com
"Seni akan meningkatkan proses belajar anak," kata Eric Jensen, peneliti dan penulis Arts with the Brain in Mind.
Anak-anak yang banyak didorong melakukan kegiatan kesenian dan kreatif cenderung memiliki kemampuan akademik yang baik. Menurut Jensen hal itu karena anak lebih mampu menyimpan informasi lebih lama, lebih percaya diri, dan punya kemampuan berpikir independen yang lebih baik.
Anda bisa menggali ekspresi dan kreativitas anak melalui berbagai kegiatan, mulai dari menggambar bersama, mewarnai, atau menciptakan berbagai mainan dari benda-benda sederhana seperti kertas atau botol plastik bekas pakai.
Sediakan berbagai kebutuhan anak, mulai dari lem, pensil warna, spons, gunting, dan kertas. Biarkan ia menumpahkan imajinasinya dan berikan apresiasi positif untuk hasil karyanya.
Anak usia prasekolah biasanya memiliki ide sendiri yang ingin ia ekspresikan melalui seni. Anak yang berbakat juga biasanya tidak memberi respon pada arahan-arahan yang diberikan orang dewasa dan lebih suka mengikuti imajinasinya sendiri. Tugas orangtua adalah membantu anak mewujudkan visinya. Misalnya, jika anak ingin membuat awan, cukup berikan ia spidol warna atau kapas.
Hindari memberikan kritik pada hasil karya si kecil. Biarkan anak merasa bebas untuk mencoba hal-hal berbeda tanpa ada tekanan untuk menyenangkan Anda atau orang lain.
Sumber: Kompas.com
17 Desember 2012
Best Job In The World
I've
been a mom (mother) for over 15 years now, and along with gaining
spider veins, 25 pounds, and a few dozen worry wrinkles, I've also
gained knowledge.
For instance, I learned a major lesson when my darling daughter, age 3, put her peanut butter sandwich in the VCR slot. It seemed she wanted to "watch" her lunch instead of "Little Mermaid". Trust me... VCR's do not eject Peanut Butter Sandwiches!
In the twelve years since that sticky incident, I've also learned the following gems of wisdom:
1. A new mom really can get by on 3 hours and seventeen minutes of sleep per night. You could use the bags under your eyes to pack for a cruise, but at least the sweet smell of poopy diapers can act as smelling salts to revive you.
2. If it's 2am and your toddler whines, "Mommy, my tummy hurts!", you have three seconds to react before his stomach contents wind up on your pillow case.
3. A two year old can stuff half a purple crayon up his nose in the time it takes to tie your 4-year-old's shoe.
4. Your proudly potty-trained 3-yr-old will always have to "go" after she's bundled into long underwear, pants, and a snow suit.
5. A mom can have a 102 degree fever, hacking cough, and horrible rash, but she still has to make supper, make a cover for a 6th grade Science book, and take a sliver out of an 8-year-old's finger.
6. If head lice is invading your son's class, he'll pick that day to borrow Josh's comb (even though he usually never combs his hair).
7. A teenager may call your jokes lame -- but she usually repeats them to her friends.
8. Nothing feels better after a hard day at the office, dentist, or tax accountant, than a big hug and sticky "tootsie roll" kiss from your favorite kid.
9. The best presents are not made of gold or silver, but consist of uncooked macaroni noodles glued to a jar and sprayed with paint.
10. Being a Mom is the best job in the world, and it's truly worth the spider veins, extra pounds and extra wrinkles.
For instance, I learned a major lesson when my darling daughter, age 3, put her peanut butter sandwich in the VCR slot. It seemed she wanted to "watch" her lunch instead of "Little Mermaid". Trust me... VCR's do not eject Peanut Butter Sandwiches!
In the twelve years since that sticky incident, I've also learned the following gems of wisdom:
1. A new mom really can get by on 3 hours and seventeen minutes of sleep per night. You could use the bags under your eyes to pack for a cruise, but at least the sweet smell of poopy diapers can act as smelling salts to revive you.
2. If it's 2am and your toddler whines, "Mommy, my tummy hurts!", you have three seconds to react before his stomach contents wind up on your pillow case.
3. A two year old can stuff half a purple crayon up his nose in the time it takes to tie your 4-year-old's shoe.
4. Your proudly potty-trained 3-yr-old will always have to "go" after she's bundled into long underwear, pants, and a snow suit.
5. A mom can have a 102 degree fever, hacking cough, and horrible rash, but she still has to make supper, make a cover for a 6th grade Science book, and take a sliver out of an 8-year-old's finger.
6. If head lice is invading your son's class, he'll pick that day to borrow Josh's comb (even though he usually never combs his hair).
7. A teenager may call your jokes lame -- but she usually repeats them to her friends.
8. Nothing feels better after a hard day at the office, dentist, or tax accountant, than a big hug and sticky "tootsie roll" kiss from your favorite kid.
9. The best presents are not made of gold or silver, but consist of uncooked macaroni noodles glued to a jar and sprayed with paint.
10. Being a Mom is the best job in the world, and it's truly worth the spider veins, extra pounds and extra wrinkles.
sumber: renungan-harian-kita.blogspot.com
Pentingnya Kedekatan Ayah dengan Anak Perempuannya
Tak hanya ibu, seorang ayah juga memiliki pengaruh tak kalah besar terhadap perkembangan anak, terutama putrinya. Ayah berperan penting dalam membentuk cara berpikir anak perempuannya terhadap lingkungan, teman maupun kaum pria yang kemudian hari bisa diterapkannya saat dewasa.
Michael Austin, seorang profesor filsafat seperti dilansir She Knows menegaskan bahwa perilaku ayah bisa dijadikan contoh bagi kehidupan anak perempuannya walaupun cara pandang mereka berbeda. Oleh karena itu, penting bagi para ibu untuk lebih banyak melibatkan suami dalam pengasuhan anak. Apa saja yang bisa dilakukan seorang ayah dan seberapa penting pengaruhnya terhadap perkembangan putrinya?
1. Tahap Bayi Sampai Balita
Kebanyakan rutinitas merawat bayi seperti mengganti popok, mandi, menemani tidur, dan menenangkan tangisan dilakukan oleh ibu. Begitu pula saat sudah beranjak balita, ayah yang sibuk tidak punya banyak waktu untuk bermain dengan buah hatinya. Menurut Austin, sangatlah penting seorang ayah membantu merawat bayinya dan menghabiskan waktu untuk bermain dengan putrinya yang berusia balita.
2. Tahap Pra-Remaja Sampai Remaja
Pada masa pra-remaja kebanyakan anak perempuan menjadi moody dan tidak mau bercerita kepada orang tua terutama ayah. Untuk itu, ayah harus membangun kepercayaan putrinya agar mau bercerita dengannya dengan cara saling menghormati saat bercerita. Begitu pula saat beranjak remaja, ayah harus tetap menjaga kepercayaan putrinya dan membantu mencarikan solusi untuk masalah yang dihadapi putrinya.
3. Pengaruh Ayah Terhadap Harga Diri
Ayah memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan harga diri putrinya. Ayah yang mendidik putrinya dengan cara selalu menyemangatinya, peka terhadap perasaannya, mau mendengarkan ceritanya, dan ikut terlibat dalam hobinya akan membentuk kepercayaan diri sang buah hati.
4. Pengaruh Ayah Terhadap Hubungan Asmara
Gadis yang memiliki sudut pandang positif tentang ayahnya kebanyakan ingin mencari pria yang seperti ayahnya untuk dijadikan teman hidup. Untuk itu, sangat penting bagi seorang ayah untuk menyayangi putrinya dan menghormati ibunya agar buah hati merasa bahwa sang ayah menghormati wanita dan kelak mencari pria yang menghormati dirinya.
Sumber: wolipop.com
Hal-hal Positif yang Bisa Dipelajari Anak dari Pernikahan Orangtuanya
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Barangkali itulah kata-kata yang
paling tepat mencerminkan mengapa pengaruh orangtua sangat besar dalam
tumbuh kembang anak. Anak-anak mempelajari dan mencontoh perilaku
orangtuanya dan kemudian mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan bisa sampai ketika mereka menikah dan punya anak.
Pakar hubungan sekaligus penulis, Nancy Pina, menjelaskan pentingnya persiapan sebelum mengajarkan anak-anak Anda kelak apa yang harus mereka lakukan. Diskusikan dari awal masalah tersebut dengan pasangan sebelum memutuskan untuk menjalani pernikahan dan membentuk sebuah keluarga. Dengan membahas mengenai masalah ini dari awal, akan mengurangi risiko munculnya ketidakstabilan emosional yang dapat muncul pada anak Anda di kemudian hari.
Setiap generasi bertumbuh lebih kuat dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini dikarenakan setiap manusia diciptakan untuk mencari pemenuhan jiwa dengan rasa saling memiliki, menghargai diri sendiri dan juga dapat berkompetensi dalam hidup. Sebagai orangtua, Anda dituntut untuk dapat mengomunikasikan hal tersebut serta mengajarkan anak Anda hal-hal positif yang ia butuhkan dalam hidupnya. Ini dia caranya mengajarkan nilai-nilai kehidupan pada anak lewat hubungan pernikahan Anda dengan suami, seperti dikutip dari Gal Time.
1. Menjadi Role Model bagi Anak
Meskipun Anda telah membaca seluruh buku parenting terbaik, tanpa disertai dengan pondasi yang kuat, Anda tidak akan dapat mengajarkan anak hal-hal yang baik bagi anak. Anda dan pasangan harus memiliki kesatuan dalam mengasuh dan membesarkan anak dan membangun agar dapat menciptakan suatu keluarga yang harmonis. Dengan mengomunikasikan hal tersebut kepada pasangan akan memberikan pengaruh yang besar bagi kesuksesan, kebahagiaan, dan stabilitas emosional sang anak.
2. Hubungan dengan Pasangan
Cara terbaik mengajarkan anak dimulai dari hubungan Anda dan pasangan. Berbeda dengan trend yang populer, anak bukanlah pusat perhatian dalam unit sebuah keluarga, melainkan apa yang dilakukan oleh orangtua sang anak. Anak-anak cenderung mengikuti orangtuanya sehingga dengan menjadi contoh yang baik dalam hubungan Anda dengan pasangan akan membangun karakter mereka menjadi lebih terkontrol.
3. Menyelesaikan Masalah dengan Bijak
Belajarlah untuk menyelesaikan konflik yang terjadi tanpa melebih-lebihkan situasi. Jangan juga membuatnya lebih buruk dengan saling diam tak bicara kepada pasangan. Hal itu bisa dengan mudah ditiru anak. Bekerja samalah untuk mengungkapkan apa yang tidak Anda sukai dan belajarlah untuk saling mengerti serta mengungkapkan permasalahan yang dapat dimengerti pasangan Anda. Hal ini penting agar dapat menciptakan hubungan yang lebih baik dan menciptakan perasaan saling mengasihi yang lebih dalam dibandingkan sebelumnya.
4. Disiplin dalam Hidup
Buah hati Anda akan belajar menjadi orang yang dapat diandalkan dan bertanggungjawab dari orangtuanya. Belajarlah bersabar mengungkapkan apa yang Anda rasakan. Spontanitas, hiburan dan juga kesenangan akan membuat hidup menjadi lebih seimbang. Namun, buah hati Anda juga membutuhkan stabilitas dan keteraturan untuk merasa aman dan terlindungi.
5. Bijak dalam Bertindak
Orang seringkali mendahulukan emosi mereka dalam mengatasi sesuatu dibandingkan menggunakan nalar untuk berpikir secara bijaksana. Kadangkala Anda dapat merasa malas melakukan sesuatu ataupun memiliki mood yang buruk, namun jangan biarkan hal tersebut merusak hari Anda. Jangan biarkan emosi mengendalikan Anda sehingga membuat buah hati yang menjadi korban dari buruknya mood Anda.
6. Saling Mendukung
Kata-kata yang membangun dan kepercayaan terhadap pasangan merupakan faktor terpenting dalam mencapai tujuan hidup. Jadilah penyemangat untuk satu sama lain, dan jangan merendahkan pasangan Anda apalagi di depan orang lain.
7. Peduli Terhadap Sesama
Sebagai pasangan, Anda harus berpartisipasi secara aktif dengan orang lain, terutama keluarga. Jika ada orang lain yang membutuhkan pertolongan Anda, bergegaslah untuk membantunya. Perasaan yang hangat dan penuh akan kasih dengan orang lain mengajarkan anak untuk peduli terhadap sesama.
8. Saling Menghargai
Dalam suatu hubungan, penting untuk menunjukan rasa cinta kepada pasangan dengan cara yang halus. Belajarlah untuk mengekspresikan perasaan cinta Anda dengan komunikasi yang jujur dan terbuka. Hal ini menunjukan rasa menghormati pasangan dalam pernikahan Anda.
Sumber: wolipop.com
Pakar hubungan sekaligus penulis, Nancy Pina, menjelaskan pentingnya persiapan sebelum mengajarkan anak-anak Anda kelak apa yang harus mereka lakukan. Diskusikan dari awal masalah tersebut dengan pasangan sebelum memutuskan untuk menjalani pernikahan dan membentuk sebuah keluarga. Dengan membahas mengenai masalah ini dari awal, akan mengurangi risiko munculnya ketidakstabilan emosional yang dapat muncul pada anak Anda di kemudian hari.
Setiap generasi bertumbuh lebih kuat dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini dikarenakan setiap manusia diciptakan untuk mencari pemenuhan jiwa dengan rasa saling memiliki, menghargai diri sendiri dan juga dapat berkompetensi dalam hidup. Sebagai orangtua, Anda dituntut untuk dapat mengomunikasikan hal tersebut serta mengajarkan anak Anda hal-hal positif yang ia butuhkan dalam hidupnya. Ini dia caranya mengajarkan nilai-nilai kehidupan pada anak lewat hubungan pernikahan Anda dengan suami, seperti dikutip dari Gal Time.
1. Menjadi Role Model bagi Anak
Meskipun Anda telah membaca seluruh buku parenting terbaik, tanpa disertai dengan pondasi yang kuat, Anda tidak akan dapat mengajarkan anak hal-hal yang baik bagi anak. Anda dan pasangan harus memiliki kesatuan dalam mengasuh dan membesarkan anak dan membangun agar dapat menciptakan suatu keluarga yang harmonis. Dengan mengomunikasikan hal tersebut kepada pasangan akan memberikan pengaruh yang besar bagi kesuksesan, kebahagiaan, dan stabilitas emosional sang anak.
2. Hubungan dengan Pasangan
Cara terbaik mengajarkan anak dimulai dari hubungan Anda dan pasangan. Berbeda dengan trend yang populer, anak bukanlah pusat perhatian dalam unit sebuah keluarga, melainkan apa yang dilakukan oleh orangtua sang anak. Anak-anak cenderung mengikuti orangtuanya sehingga dengan menjadi contoh yang baik dalam hubungan Anda dengan pasangan akan membangun karakter mereka menjadi lebih terkontrol.
3. Menyelesaikan Masalah dengan Bijak
Belajarlah untuk menyelesaikan konflik yang terjadi tanpa melebih-lebihkan situasi. Jangan juga membuatnya lebih buruk dengan saling diam tak bicara kepada pasangan. Hal itu bisa dengan mudah ditiru anak. Bekerja samalah untuk mengungkapkan apa yang tidak Anda sukai dan belajarlah untuk saling mengerti serta mengungkapkan permasalahan yang dapat dimengerti pasangan Anda. Hal ini penting agar dapat menciptakan hubungan yang lebih baik dan menciptakan perasaan saling mengasihi yang lebih dalam dibandingkan sebelumnya.
4. Disiplin dalam Hidup
Buah hati Anda akan belajar menjadi orang yang dapat diandalkan dan bertanggungjawab dari orangtuanya. Belajarlah bersabar mengungkapkan apa yang Anda rasakan. Spontanitas, hiburan dan juga kesenangan akan membuat hidup menjadi lebih seimbang. Namun, buah hati Anda juga membutuhkan stabilitas dan keteraturan untuk merasa aman dan terlindungi.
5. Bijak dalam Bertindak
Orang seringkali mendahulukan emosi mereka dalam mengatasi sesuatu dibandingkan menggunakan nalar untuk berpikir secara bijaksana. Kadangkala Anda dapat merasa malas melakukan sesuatu ataupun memiliki mood yang buruk, namun jangan biarkan hal tersebut merusak hari Anda. Jangan biarkan emosi mengendalikan Anda sehingga membuat buah hati yang menjadi korban dari buruknya mood Anda.
6. Saling Mendukung
Kata-kata yang membangun dan kepercayaan terhadap pasangan merupakan faktor terpenting dalam mencapai tujuan hidup. Jadilah penyemangat untuk satu sama lain, dan jangan merendahkan pasangan Anda apalagi di depan orang lain.
7. Peduli Terhadap Sesama
Sebagai pasangan, Anda harus berpartisipasi secara aktif dengan orang lain, terutama keluarga. Jika ada orang lain yang membutuhkan pertolongan Anda, bergegaslah untuk membantunya. Perasaan yang hangat dan penuh akan kasih dengan orang lain mengajarkan anak untuk peduli terhadap sesama.
8. Saling Menghargai
Dalam suatu hubungan, penting untuk menunjukan rasa cinta kepada pasangan dengan cara yang halus. Belajarlah untuk mengekspresikan perasaan cinta Anda dengan komunikasi yang jujur dan terbuka. Hal ini menunjukan rasa menghormati pasangan dalam pernikahan Anda.
Sumber: wolipop.com
16 Desember 2012
Ajarkan Anak Table Manners
Tata krama di meja makan penting untuk
diajarkan kepada anak sejak awal.
Hal ini akan berpengaruh pada tumbuh kembangnya di waktu yang akan datang. Karena itu ibu harus bisa mengajarkan kepada sang buah hati.
Berikut ini cara melatih anak table maners, seperti yang dikutip dari boldsky.
Buatlah aturan
Mulai ajarkan anak sopan santun dirumah, buatlah aturan bahwa anak anda harus makan menggunakan sendok, garpu dan pisau di rumah sampai mereka dapat belajar makan dengan benar. Kemudian undang kerabat untuk makan bersama dirumah anda.
Latih setiap hari
Praktekan bagaimana cara makan dengan sendok dan garpu dengan benar karena anak-anak tidak akan mengerti dengan sendirinya tata krama makan di meja makan.
Makanan bukan mainan
Katakan pada anak anda dengan tegas, makanan bukanlah suatu mainan. Banyak anak yang memiliki kebiasaan menjadikan makanan sebagai mainan. Ajarkan anak anda untuk menghormati makanan dan sopan santun di meja makan maka mereka secara otomatisakan mengikuti.
Jangan menyebarkan makanan
Kebanyakan anak tidak sengaja menyebarkan makananya. Hal ini karena tangan mereka masih kaku dalam menggerakan sendok dan garpu karena itu bersabarlah. Mereka tidak bisa makan dengan sempurna seperti orang dewasa.
Dan yang paling penting mereka belajar apa yang orangtuanya lakukan. Anak akan mengamati dan mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya. Duduklah bersama anak anda di meja makan dan tunjukan cara makan yang tepat pada mereka
Hal ini akan berpengaruh pada tumbuh kembangnya di waktu yang akan datang. Karena itu ibu harus bisa mengajarkan kepada sang buah hati.
Berikut ini cara melatih anak table maners, seperti yang dikutip dari boldsky.
Buatlah aturan
Mulai ajarkan anak sopan santun dirumah, buatlah aturan bahwa anak anda harus makan menggunakan sendok, garpu dan pisau di rumah sampai mereka dapat belajar makan dengan benar. Kemudian undang kerabat untuk makan bersama dirumah anda.
Latih setiap hari
Praktekan bagaimana cara makan dengan sendok dan garpu dengan benar karena anak-anak tidak akan mengerti dengan sendirinya tata krama makan di meja makan.
Makanan bukan mainan
Katakan pada anak anda dengan tegas, makanan bukanlah suatu mainan. Banyak anak yang memiliki kebiasaan menjadikan makanan sebagai mainan. Ajarkan anak anda untuk menghormati makanan dan sopan santun di meja makan maka mereka secara otomatisakan mengikuti.
Jangan menyebarkan makanan
Kebanyakan anak tidak sengaja menyebarkan makananya. Hal ini karena tangan mereka masih kaku dalam menggerakan sendok dan garpu karena itu bersabarlah. Mereka tidak bisa makan dengan sempurna seperti orang dewasa.
Dan yang paling penting mereka belajar apa yang orangtuanya lakukan. Anak akan mengamati dan mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya. Duduklah bersama anak anda di meja makan dan tunjukan cara makan yang tepat pada mereka
Langganan:
Postingan (Atom)