Siapa sih, yang tak ingin memiliki anak yang percaya diri, merasa
dicintai, dan diperlakukan dengan baik? Bukan hanya Anda, lho, yang
punya kebutuhan dan menuntut kewajiban dari mereka. Anak-anak pun
menginginkan 10 hal berikut ini dari Anda, agar tumbung kembangnya
maksimal.
Mendengarkan
Mungkin apa yang dia
ceritakan terkesan sepele. Sedangkan kondisi emosional atau kegiatan
Anda mungkin sedang padat sehingga tak memungkinkan punya waktu untuk
mendengarkannya. Namun, cobalah untuk tetap mendengarkan cerita anak
Anda. Ini akan membuatnya merasa Anda punya ketertarikan pada ceritanya
dan menghargainya.
Memuji
Memuji, meski hanya
untuk hal-hal sederhana yang ia lakukan, akan meningkatkan rasa percaya
dirinya. Sebaliknya, mengatakan hal-hal yang secara tidak langsung
meremehkan apa yang ia lakukan bisa menyurutkan semangatnya. Jadi,
jangan pelit pujian kalau ia melakukan hal-hal positif.
Cinta tanpa syarat
Apa
pun yang ia lakukan, ia butuh dicintai tanpa tergantung kondisi emosi
yang Anda rasakan, atau hal lainnya. Dengan demikian, ia akan merasa
nyaman berkomunikasi dengan Anda, bahkan ketika menceritakan kesalahan
yang telah dibuatnya. Selanjutnya, Anda tinggal memberitahunya bagaimana
agar ia tidak mengulangi kesalahan.
Percaya
Cobalah
untuk memberikannya tanggung jawab kecil, misalnya menjaga adiknya saat
Anda mencuci piring. Atau, biarkan ia melakukan hal yang diinginkannya,
selama itu positif. Amati bagaimana ia melakukannya dari kejauhan. Ini
akan membuatnya merasa dipercaya mampu melakukan hal penting atau
tanggung jawab.
Bersenang-senang
Jangan hanya
terus menuntutnya melakukan kewajibannya sebagai anak. Ia pun berhak
menuntut haknya layaknya anak lain, yaitu bersenang-senang. Lupakan
sejenak kesibukan Anda, tunda kegiatan lain, dan lakukan kegiatan yang
menyenangkan bersamanya. Pergi ke tempat bermain, pantai, berenang, atau
bahkan hanya memasak bersama Anda di rumah bisa meninggalkan kenangan
manis baginya.
Minta penjelasan
Membiasakan
anak untuk meminta maaf ketika melakukan kesalahan memang baik. Namun,
lanjutkan pada langkah berikutnya, tanyakan mengapa ia meminta maaf.
Terbiasa memberikan penjelasan atas hal ini akan membuat anak tidak
meremehkan atau hanya mengobral kata maaf.
Bertanggung jawab
Bila
memang Anda yang salah, katakan dengan jujur padanya dan mintalah maaf.
Tak lupa, katakan bahwa Anda akan memperbaiki kesalahan tersebut.
Dengan demikian, anak belajar untuk bertanggungjawab bila melakukan
kesalahan, dan tahu bahwa terkadang orangtua pun salah.
Kesempatan kedua
Mungkin
ia memang melakukan kesalahan yang membuat emosi Anda memuncak, tapi
ada baiknya Anda berikan kesempatan lagi padanya. Sehingga, ia berusaha
memperbaiki diri dan belajar untuk lebih baik di kemudian hari.
Tak ada yang sempurna
Katakan
padanya kalimat di atas. Sampaikan pula, sekeras apa pun kita berusaha
untuk menyenangkan orang lain, bukan tidak mungkin tetap akan ada orang
yang tidak puas pada kita. Begitu pula halnya dengan orang lain. Sebab,
setiap orang unik dan berbeda. Selain itu, tak ada orang yang sempurna.
Maklum
Jangan
merasa dunia kiamat hanya karena dia memecahkan keramik kesayangan
Anda, atau menumpahkan makanan atau minumannya ke karpet. Alih-alih
mengamuk, ajak dia untuk membersihkannya bersama. Ingat, setiap orang
pasti pernah melakukan kesalahan, termasuk Anda.
(Sumber : Female.Kompas.com/Tabloid Nova/Hasuna)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar