Ayat bacaan: Titus 2:3
================
"Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah"
Suatu
kali ada seorang teman yang bercerita bahwa ia merasa tersisih dalam
keluarganya semasa kecil. Orangtuanya ternyata lebih sayang kepada
adiknya laki-laki, yang dianggap sebagai penerus silsilah. "Saya cuma
perempuan..tidak ada nilainya sama sekali.." katanya sedih. Dalam adat
di beberapa suku bangsa mungkin demikian. Status wanita bagi sebagian
kalangan dianggap lebih rendah dibanding pria. Hak-hak mereka terbatas
dalam banyak hal. Padahal sosok ibu sangatlah mulia bagi kita semua.
Ungkapan "surga ada dibawah telapak kaki ibu", penyebutan ibu kota, ibu
pertiwi, motherland dan sebagainya menunjukkan penghargaan yang begitu
besar bagi ibu yang notabene adalah wanita. Meski demikian, saya sudah
bertemu dengan beberapa wanita yang kemudian mengalami banyak masalah
dengan kepercayaan diri mereka berawal dari apa yang mereka alami dalam
keluarganya sejak kecil. Apakah Tuhan menciptakan wanita untuk berada di
bawah nilai pria, atau hanya berfungsi sebagai pelengkap penderita saja
dan tidak layak untuk mendapat kehormatan? Atau haruskah anda yang
wanita menyesal dilahirkan bukan sebagai pria, seperti halnya teman saya
itu? Saya yakin tidak. Di mata Tuhan semua manusia ciptaanNya sama
berharga, dan sama dikasihiNya. Tidak ada perbedaan gender dalam curahan
kasih yang berasal dari Allah. Dan Alkitab pun banyak mencatat bahwa
wanita memiliki peran-peran yang luar biasa penting bagi kelangsungan
hidup manusia. Bukan saja sebagai sosok yang melahirkan, tetapi punya
peranan yang luar biasa vital pula dalam perkembangan manusia termasuk
di dalamnya dari segi spiritual.
Sejak awal kitab Kejadian Tuhan sudah menyatakan peran penting figur wanita. Perhatikan ayat berikut: "TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
(Kejadian 2:18). IT IS NOT GOOD, kata Tuhan, bagi pria untuk hidup
sendirian. Maka wanita pun Dia ciptakan dengan fungsi sebagai penolong.
Bukan pelengkap penderita, tetapi penolong. Lalu penolong yang bagaimana? Yang sepadan.
Bukan dibawah, tetapi sepadan, sederajat. Kata penolong dan sepadan
menunjukkan dengan jelas bagaimana pentingnya arti wanita di mata Tuhan.
Dalam Titus kita bisa menemukan pesan penting lainnya buat wanita. Demikian bunyinya: "Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah.."
(Titus 2:3). Wanita yang dewasa diingatkan agar hidup sebagai
orang-orang yang beribadah. Ayat ini kemudian dilanjutkan dengan
peringatan "jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik." Ini penting untuk diingat agar para wanita dewasa mampu "mendidik
perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup
bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat
kepada suaminya." (ay 4-5). Dan semua ini dilakukan "agar Firman Allah jangan dihujat orang."
Itu artinya peran yang diemban wanita sungguhlah penting. Bukan hanya
bagi diri mereka sendiri dan keluarga, tetapi lebih dari itu juga
penting untuk merepresentasikan Kerajaan Allah di muka bumi ini. Seorang
wanita yang mengemban tugas dengan baik dan menjalankan fungsi mereka
seperti yang dikehendaki Tuhan akan menjadi kesaksian tersendiri di muka
bumi ini.
Kembali kepada ayat bacaan kita di atas, para wanita diminta untuk
menunjukkan kehidupan sebagai orang-orang beribadah. Kata beribadah
bukanlah sekedar ke gereja atau menyanyikan puji-pujian, tetapi lebih
dari itu, sebuah ibadah sejati haruslah menyangkut segala aspek
kehidupan kita, termasuk mempersembahkan diri kita sendiri sebagai
persembahan yang hidup, kudus dan berkenan bagi Allah. "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati." (Roma 12:1).
Bayangkan bagaimana gersangnya hidup tanpa adanya sentuhan wanita
didalamnya. Bayangkan bagaimana dunia tanpa adanya kehadiran para
wanita. Hari ini secara khusus saya ingin memberikan penghormatan yang
setinggi-tingginya kepada anda, kaum wanita. Bersyukurlah jika anda
dilahirkan sebagai wanita, sebab anda istimewa di mataNya. Embanlah
tugas dan fungsi seperti yang telah dipesankan Tuhan dengan
sebaik-baiknya, dan jadilah kesaksian yang indah yang akan memuliakan
Tuhan di mata dunia. Bagikan kehidupan yang bermakna yang mampu
memperkenalkan kasih Tuhan yang begitu besar bagi manusia, karena saya
tidak bisa membayangkan apa jadinya hidup ini tanpa kehadiran anda.
Setumpuk tugas penting yang diemban menunjukkan betapa penting atau vitalnya figur wanita dalam kehidupan
Sumber: http://renungan-harian-online.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar