Orangtua kerap memberikan pujian untuk menyenangkan atau meningkatkan
kepercayaan diri anak. Tapi menurut studi terbaru, memuji yang terlalu
berlebihan justru bisa jadi bumerang.
Penelitian yang dilakukan
sejumlah universitas di Inggris, Belanda dan Amerika Serikat menemukan
bahwa memuji anak yang pemalu atau kepercayaan dirinya rendah justru
bisa membuat mereka lebih tertekan. Akibatnya anak jadi merasa harus
tampil lebih baik dan akhirnya justru menghindari tantangan yang
membuatnya sulit berkembang.
Studi dilakukan pada 240 anak
laki-laki dan perempuan berusia delapan hingga 12 tahun. Mereka
diberikan 12 pertanyaan untuk menilai tingkat kepercayaan diri. Setelah
itu, responden diminta meniru sebuah gambar.
Sebelumnya, kelompok
anak yang pemalu dan tidak percaya diri 'dihujani' dengan pujian.
Sementara anak yang dianggap punya percaya diri tinggi tetap diberi
pujian, namun dalam skala biasa.
Kemudian mereka diminta meniru
berbagai gambar dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Mulai dari mudah,
sedang hingga sangat sulit. Ternyata, kelompok anak pemalu dan tidak
percaya diri yang dipuji secara berlebihan cenderung lebih memilih
gambar yang mudah untuk ditiru dibandingkan anak yang percaya diri.
Sedangkan
pada anak yang percaya diri, mereka memilih gambar dengan tingkat
kesulitan tinggi padahal hanya mendapat sedikit pujian. Hasil studi ini
menunjukkan bahwa pujian tidak selalu efektif diterapkan pada setiap
anak untuk mengembangkan kemampuannya.
"Jika Anda mengatakan pada
anak yang percaya dirinya rendah bahwa mereka telah melakukan sesuatu
dengan sangat bagus, maka mereka akan berpikir untuk selalu mengerjakan
segala sesuatu sebaik mungkin dan harus membuat orang lain kagum," jelas
Eddie Brummelman, salah satu peneliti, seperti dikutip dari Daily Mail.
Hal
itu menyebabkan anak tidak berani mengambil tugas atau belajar sesuatu
yang di atas standar dan lebih memilih mengerjakan yang mudah.
Akibatnya, mereka enggan menerima tantangan baru. Padahal, tantangan
diperlukan agar kemampuan kognitif, emosional maupun teknis semakin
berkembang.
http://wolipop.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar