Salah satu fase paling membahagiakan bagi orangtua ialah ketika
sang buah hati mulai masuk sekolah. Pada fase ini, orangtua harus
menyikapinya dengan hati-hati.
Meskipun baru pada tahapan pertama sekolah, bukan berarti ia
tidak dibebani dengan pekerjaan rumah. Justru sebaliknya, di sinilah
tugas Anda untuk mendampingi anak agar tidak berat menjalaninya.
Amy Murray, Kepala Sekolah Early Childhood Education,
mengatakan, penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa pada tahun
sekolah dasar, satu-satunya pekerjaan rumah yang membawa manfaat bagi
anak-anak adalah membaca secara rutin di rumah.
"Anak-anak bekerja keras sepanjang hari di sekolah. Nah, saat
di rumah, mereka harus memiliki waktu untuk bersantai dan berkomunikasi
kembali dengan keluarga mereka. Tumpukan pekerjaan rumah atau tugas
sekolah pada awal tahun ajaran hanya akan membunuh rasa cinta anak
terhadap belajar dan antusiasme terhadap sekolah," lanjutnya.
Bahkan, penelitian yang pernah dipublikasikan dalam New York Times mengungkapkan, waktu yang dianjurkan untuk mengerjakan tugas sekolah bagi anak pada tahun pertama sekolah hanya 10 menit.
"Aturan 10 menit untuk belajar di rumah sangat efektif dan
menunjukkan hubungan antara berapa banyak mereka mengerjakan tugas
sekolah serta bagaimana mereka akan merasakannya," ujar Dr Harris Cooper
dari Duke University pada penelitiannya itu.
Menurut sebuah penelitian di Inggris, rata-rata anak "menguras
otak" atau berpikir selama 54 jam setiap minggunya. Rata-rata anak
menghabiskan waktunya sebanyak 32 jam setengah di sekolah, tujuh jam
setengah untuk mengerjakan tugas sekolah, dua jam setengah untuk
kegiatan ekstrakulikuler atau les, dan 12 jam untuk membaca buku atau
belajar bersama orangtua mereka.
Agar anak Anda tidak merasa tertekan dalam melakukan tugas
sekolahnya, Anda dapat melatihnya dengan cara yang lebih santai dan
menarik. Berikut caranya.
Pilih buku bacaan dengan karakter idola mereka
Coba ajak anak untuk membaca buku yang memiliki karakter idola
mereka. Dipastikan, keinginan untuk belajar akan terangsang dan ia tidak
cepat bosan. Setelah ia tampak menguasai buku tersebut, coba minta
dirinya untuk mengulang kembali cerita yang ada di dalam buku tersebut.
Alihkan ke buku komik
Menggunakan buku komik dapat menjadi salah satu senjata untuk anak agar tertarik untuk membaca.
"Doronglah minat baca anak dengan memberikan buku-buku
pengetahuan yang menyajikan gambar menarik bagi anak. Kini, telah banyak
penerbit menerapkan metode ini, yaitu menawarkan buku pendidikan anak,
tetapi dikemas seperti komik. Dengan begitu, proses pembelajaran akan
terasa lebih menarik, dibandingkan menggunakan buku sastra lainnya,"
kata ahli literatur anak-anak, Carol Tilley, profesor di University of Illinois.
Gunakan aplikasi di "smartphone" Anda
Balita zaman sekarang adalah generasi mawas teknologi. Melihat
fenomena ini, orangtua harus waspada sebab bisa jadi anak menjadi tidak
fokus pada pendidikan karena asyik bermain gadget. Maka dari itu, Anda harus pintar pilih aplikasi yang sesuai usia dan kebutuhan anak Anda. Sekarang sudah banyak smartphone yang menyediakan aplikasi yang mendukung perkembangan kecerdasan anak.
http://female.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar