Tidak semua anak mau "bereksperimen". Biasanya ini terjadi bukan berasal
dari faktor si anak, umpamanya, ia tak memiliki rasa ingin tahu yang
besar sehingga tak mau "bereksperimen". Melainkan ada faktor yang
menghambatnya. Karena ia takut melakukan sesuatu karena kepercayaan
dirinya rendah, misal.
Ini disebabkan lingkungan gagal mendukung
dan membangun rasa percaya diri anak dengan baik. Bisa juga karena
lingkungan selalu melarangnya melakukan sesuatu. Baru pegang kertas
koran sebentar saja, dilarang karena takut disobek dan membuat rumah
berantakan.
Bisa juga karena anak tidak merasa didukung atau dihargai. Saat ia berhasil memencet remote
sehingga saluran televisi pindah, orangtua malah acuh bahkan
memarahinya. Padahal bagi anak, itu adalah hal yang sangat menakjubkan.
Lebih
jauh, mungkin ia kurang memiliki rasa percaya diri, tak mampu mask ke
kelompok sosialnya, tak memiliki motivasi yang baik, dan sebagainya.
Untuk
mengatasinya, Anda perlu membangkitkan rasa ingin tahunya,
memotivasinya, memasilitasi, mendampinginya kala bereksperimen, respons
positif "eksperimennya", jelaskan segala sesuatu yang terjadi saat.
"Eksperimen" dan lainnya. Dengan begitu anak yang semula tak tertarik
"bereksperimen" mungkin akan ketagihan melakukannya.
sumber: http://female.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar