Ingin punya anak kreatif yang siap menjawab berbagai tantangan di masa
depan? Biarkan anak bermain dengan imajinasinya. Alih-alih membatasi
imajinasi si kecil, akan lebih baik jika Anda menyikapi perilaku anak
dengan cara kreatif untuk mendukungnya mengembangkan kreativitas.
Peran
orangtua adalah mendampingi anak dalam segala aktivitasnya, mengarahkan
agar imajinasi anak berkembang lebih kreatif, bukan dengan melarang
apalagi membatasi anak-anak berimajinasi apalagi ketika mereka sedang
bermain.
Psikolog anak, Astrid Wulansari Emeline mengatakan anak
belajar dari permainan. Termasuk ketika anak sedang berimajinasi dengan
berbagai permainan yang dilakukannya. Imajinasi inilah yang membantunya
mengembangkan banyak ide. Ide yang lahir kemudian adalah bekal bagi anak
dalam berkreativitas tanpa batas.
Membebaskan anak berimajinasi
juga berlaku saat si kecil sedang asyik bermain peran. "Jangan lantas
melarang anak bermain peran sebagai pekerja rumah tangga karena
menganggapnya tak baik. Justru, melalui peran ini, dengan imajinasinya,
anak sedang belajar bagaimana melayani dan berkomunikasi dengan orang
lain. Atau ketika anak main mobil-mobilan, lalu ia menjadikan mobilan
sebagai telepon, jangan lantas menyalahkan atau melarang anak karena
sebenarnya ia sedang mengembangkan imajinasinya. Jangan menganggap
perilaku anak seperti itu sebagai sesuatu yang aneh. Orangtua banyak
yang tidak menyadari apa yang dilakukan anak adalah caranya dalam
mengembangkan imajinasi," jelas Astrid kepada sejumlah media seusai
peluncuran establisment Cosmos Secret Agent di KidZania, mal Pasific Place, Jakarta, Rabu (29/2/2012).
Alih-alih
menganggap aneh perilaku anak saat ia bermain dengan imajinasinya, Anda
dapat membaur bersamanya. Masuklah ke dunia imajinasi anak dengan
variasi peran baru yang Anda munculkan dan kenalkan kepada si kecil.
Anda dan si kecil pun dapat hanyut dalam permainan peran yang membantu
anak mengeksplorasi imajinasinya dan memberikan pengalaman juga
pembelajaran baru baginya.
"Untuk memiliki anak kreatif,
orangtua juga harus kreatif. Orangtua harus bisa menerima bahwa anak
juga punya cara dalam melihat sesuatu termasuk saat menyelesaikan
masalah yang dihadapinya," jelas Astrid.
Berawal dari imajinasi
dalam sebuah permainan, si kecil melatih dirinya menjadi pribadi yang
kreatif. Ketika anak kreatif, mudah saja baginya dalam memunculkan
ide-ide segar. Kalau kebiasaan seperti ini terlatih sejak kecil, saat
dewasa nanti anak Anda tumbuh menjadi pribadi kreatif yang lebih berani
dan siap menjawab berbagai tantangan.
sumber: http://female.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar