Fenomena orangtua tunggal (single parents) bukan hal aneh belakangan
ini. Salah satu tantangan terberat para orangtua tunggal adalah beban
ganda yang harus ditanggungnya sehingga mereka rentan stres.
Meluangkan
waktu lebih banyak untuk bermain bersama anak bisa menjadi terapi untuk
meredakan stres tersebut. Selain berdampak positif bagi anak, ibu
tunggal atau ayah tunggal bisa merasakan dampak kesehatan jangka panjang
dari aktivitas tersebut.
"Hal yang penting ketika orangtua
tunggal sedang merasa kewalahan dan stres adalah menyisihkan waktu untuk
bermain dengan buah hatinya," kata Blake Berryhill, peneliti dari
Kansas State University.
Banyak aktivitas yang bisa dilakukan
bersama, mulai menemaninya menonton film kesukaan di tv, bermain,
membaca buku, atau bahkan berbelanja bersama jika anak sudah cukup
besar.
Berryhill dan timnya melakukan survei kepada 2.370 single
mom. Mereka melakukan wawancara mengenai stres orangtua serta watak si
anak ketika mereka berusia setahun, tiga, dan lima tahun.
Watak
atau temperamen anak adalah faktor yang penting dalam stres ibu karena
makin sulit anak dihadapi, makin tinggi level stres ibu. Anak yang sulit
dikendalikan juga membuat orangtua tunggal lebih sedikit melibatkan
dirinya bermain.
Hasil survei Berryhill menunjukkan, ibu tunggal
yang menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak mereka yang berusia
setahun juga akan lebih banyak bersama dengan anaknya saat mereka
berusia lima tahun.
"Menjadi ibu tunggal dan menjadi orangtua
secara umum sangat melelahkan. Menghabiskan waktu bersama anak bisa
mengurangi stres karena seseorang akan merasa dalam perannya sebagai
seorang ibu ia telah melakukan tugas secara seimbang," katanya.
Sumber: FOXNews/Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar