Tanggapi setiap pertanyaan anak dengan positif agar dapat memancing
keingintahuannya. Berikan jawaban yang logis dan benar, jangan asal
menjawab yang tentunya nanti tidak memberi manfaat apa pun bagi anak.
Bagaimana cara menjawab yang tepat, Anna Surti Ariani, SPsi, Msi,
psikolog keluarga, menyarankan beberapa hal ini:
Do's:
1.
Berikan jawaban lugas dan benar. Anak usia prasekolah lebih mudah
menerima jawaban dalam kalimat pendek yang mudah dicernanya. Hindari
penggunaan kata-kata yang membentuk kalimat membingungkan.
2. Jangan
mudah panik. Kalau pertanyaannya terlalu mengejutkan orangtua, coba
konfirmasi lagi, apa maksud pertanyaannya. Seringkali orangtua terlalu
berlebihan menangkap pertanyaan anak, padahal maksudnya tidaklah
demikian.
3. Cari konfirmasi lebih lanjut. Kalau ia terus mencecar
alias mengajukan pertanyaan berantai, ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan orangtua, seperti mengajaknya mencari jawaban dengan membaca
buku, menjelajah di internet atau kembali bertanya, "Kalau menurut kamu
mengapa demikian?" Atau coba ingatkan bahwa jawaban itu pernah Anda
berikan sebelumnya, "Coba Kakak ingat-ingat, Mama sudah pernah menjawab,
loh."
4. Praktik langsung kadang lebih tertanam ketimbang jawaban
lisan. Sesekali ajak anak ke kebun binatang, hutan kota, atau tempat
lainnya yang memungkinkannya menemukan sendiri jawaban atas
pertanyaannya.
Don'ts:
1. Jangan
pernah berbohong atau menjawab sekenanya. Bisa jadi jawaban yang salah
atau menyesatkan justru tertanam dalam memorinya. Kalau sudah seperti
ini, anak akan mendapatkan pemahaman yang salah.
2. Jangan juga
mematikan rasa ingin tahu anak. Misalnya dengan mengatakan, "Aduh, kamu
kok nanya melulu, ya?" atau "Capek ah, jawabnya, Adek kalau bertanya enggak
bisa berhenti." Jawaban seperti ini hanya akan mematikan rasa ingin
tahu anak. Lama kelamaan anak menjadi malas bertanya yang akhirnya akan
menutup wawasan dan pengetahuannya.
3. Jangan lupakan janji untuk
menjawab. Kalau sedang sibuk, katakan, "Mama sekarang lagi menggoreng,
takut gosong. Nanti selesai memasak, Mama bantu cari jawabannya, ya."
Jangan melupakan janji itu, sekalipun anak sudah tidak lagi bertanya.
Bila Anda melupakannya dan melakukan berulang, anak akan menyadari bahwa
orangtuanya mengabaikannya.
4. Jangan mengalihkan tanggung jawab
pada orang lain, seperti, "Tanya Papa deh, pasti Papa lebih tahu." Hal
ini akan memberi kesan si ibu malas menjawab pertanyaan.
5. Jangan
selalu menjawab tidak tahu. Perbanyak wawasan agar bisa menjawab
pertanyaan anak. Orangtua yang terlalu sering menjawab tidak tahu akan
menimbulkan kesan tidak kompeten. Dalam jangka panjang, anak akan
kehilangan rasa hormat atau bahkan meremehkan orangtuanya.
6. Jangan menjawab, "Sana, cari sendiri di google."
Cara seperti ini kurang bijak, karena anak dapat menemukan apa saja di
belantara dunia maya. Untuk anak usia prasekolah, pendampingan selama
menggunakan internet sangat dibutuhkan.
(Tabloid Nakita/Marfuah Panji Astuti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar