Tanggapi setiap pertanyaan anak dengan positif agar dapat memancing
keingintahuannya. Berikan jawaban yang logis dan benar, jangan asal
menjawab yang tentunya nanti tidak memberi manfaat apa pun bagi anak.
Bagaimana cara menjawab yang tepat, Anna Surti Ariani, SPsi, Msi,
psikolog keluarga, menyarankan beberapa hal ini:
Do's:
1.
Berikan jawaban lugas dan benar. Anak usia prasekolah lebih mudah
menerima jawaban dalam kalimat pendek yang mudah dicernanya. Hindari
penggunaan kata-kata yang membentuk kalimat membingungkan.
2. Jangan
mudah panik. Kalau pertanyaannya terlalu mengejutkan orangtua, coba
konfirmasi lagi, apa maksud pertanyaannya. Seringkali orangtua terlalu
berlebihan menangkap pertanyaan anak, padahal maksudnya tidaklah
demikian.
3. Cari konfirmasi lebih lanjut. Kalau ia terus mencecar
alias mengajukan pertanyaan berantai, ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan orangtua, seperti mengajaknya mencari jawaban dengan membaca
buku, menjelajah di internet atau kembali bertanya, "Kalau menurut kamu
mengapa demikian?" Atau coba ingatkan bahwa jawaban itu pernah Anda
berikan sebelumnya, "Coba Kakak ingat-ingat, Mama sudah pernah menjawab,
loh."
4. Praktik langsung kadang lebih tertanam ketimbang jawaban
lisan. Sesekali ajak anak ke kebun binatang, hutan kota, atau tempat
lainnya yang memungkinkannya menemukan sendiri jawaban atas
pertanyaannya.
Don'ts:
1. Jangan
pernah berbohong atau menjawab sekenanya. Bisa jadi jawaban yang salah
atau menyesatkan justru tertanam dalam memorinya. Kalau sudah seperti
ini, anak akan mendapatkan pemahaman yang salah.
2. Jangan juga
mematikan rasa ingin tahu anak. Misalnya dengan mengatakan, "Aduh, kamu
kok nanya melulu, ya?" atau "Capek ah, jawabnya, Adek kalau bertanya enggak
bisa berhenti." Jawaban seperti ini hanya akan mematikan rasa ingin
tahu anak. Lama kelamaan anak menjadi malas bertanya yang akhirnya akan
menutup wawasan dan pengetahuannya.
3. Jangan lupakan janji untuk
menjawab. Kalau sedang sibuk, katakan, "Mama sekarang lagi menggoreng,
takut gosong. Nanti selesai memasak, Mama bantu cari jawabannya, ya."
Jangan melupakan janji itu, sekalipun anak sudah tidak lagi bertanya.
Bila Anda melupakannya dan melakukan berulang, anak akan menyadari bahwa
orangtuanya mengabaikannya.
4. Jangan mengalihkan tanggung jawab
pada orang lain, seperti, "Tanya Papa deh, pasti Papa lebih tahu." Hal
ini akan memberi kesan si ibu malas menjawab pertanyaan.
5. Jangan
selalu menjawab tidak tahu. Perbanyak wawasan agar bisa menjawab
pertanyaan anak. Orangtua yang terlalu sering menjawab tidak tahu akan
menimbulkan kesan tidak kompeten. Dalam jangka panjang, anak akan
kehilangan rasa hormat atau bahkan meremehkan orangtuanya.
6. Jangan menjawab, "Sana, cari sendiri di google."
Cara seperti ini kurang bijak, karena anak dapat menemukan apa saja di
belantara dunia maya. Untuk anak usia prasekolah, pendampingan selama
menggunakan internet sangat dibutuhkan.
(Tabloid Nakita/Marfuah Panji Astuti)
29 Januari 2013
27 Januari 2013
Mencari Pekerjaan yang Sesuai atau Menyesuaikan Diri?
Lulus kuliah, mencari kerja, dan memulai petualangan sebagai
karyawan. Hal ini banyak dialami kalangan pekerja dengan berbagai
ceritanya masing-masing. Ada yang mulus saja menjalaninya, langsung
menemukan tempat kerja yang membuatnya nyaman dan loyal, namun ada juga
yang harus melewati perjalanan panjang. Berpindah kerja dari perusahaan
kecil ke perusahaan besar. Atau dari perusahaan nasional ke
multinasional atau sebaliknya. Demi mendapatkan kenyamanan.
Bagi yang kerap pindah kerja, banyak orang yang kemudian ia temukan dalam kehidupannya. Berganti bos, rekan kerja, relasi dan berbagai hal yang selalu berbeda cerita. Tak ada yang pasti kecuali perubahan. Pribadi yang menjalani cerita kehidupannya seperti ini, semakin akrab dengan perubahan. Tak ada yang salah dengan perubahan, namun penting bagi pribadi yang berkutat dengan pekerjaan untuk segera menemukan pekerjaan terbaik yang cocok dengan kepribadian dan gaya hidupnya.
Ada waktunya untuk segera membuat keputusan, apa yang terbaik dalam hal pekerjaan. Keputusan penting dalam hidup tak hanya menyangkut dengan siapa Anda akan menikah atau hal apa yang ingin Anda pelajari saat memutuskan kuliah lagi misalnya. Dengan siapa Anda bekerja dan bagaimana interaksi yang terjadi dalam menjalani pekerjaan tersebut, juga penting untuk diperhatikan. Anda perlu membuat keputusan dengan siapa Anda ingin bekerja dan interaksi seperti apa yang diinginkan.
Menemukan pekerjaan yang cocok, termasuk rekan kerja, atasan dan gaya interaksi yang terjadi di dalamnya penting karena Anda menghabiskan banyak waktu di kantor dengan semua hal ini. Pasalnya, Anda harus membuat kesepakatan bersama mereka terkait pekerjaan, Anda juga harus memahami bahasa mereka, dan Anda pun harus memberikan kontribusi nyata untuk tempat Anda bekerja. Aktivitas harian Anda di kantor diwarnai oleh hubungan yang terjalin di dalamnya, dan norma yang mengatur hubungan ini.
Karenanya, segera temukan sosok yang tepat, baik rekan/tim kerja dan atasan, juga mentor di perusahaan tempat Anda bekerja. Lalu, dengan bersikap terbuka, jujur, loyal, Anda akan merasa lebih nyaman di tempat kerja, tak lagi berpindah-pindah dan tak harus selalu menyesuaikan diri dengan perubahan baru.
Kalau Anda tak juga menemukan sosok ini, atau rekan/tim kerja juga atasan tidak terbuka, tidak jujur, tak loyal, hanya ada dua pilihan: tinggalkan atau berusaha menyesuaikan dengan keadaan dengan cara terbaik yang Anda bisa temukan.
Bagaimana pun mengorganisasikan manusia merupakan hal yang kompleks. Bagaimana pola hubungan dengan orang-orang di sekitar Anda itulah yang akan membawa Anda menuju satu tujuan, apakah hubungan kerja ini membawa Anda pada hal yang Anda inginkan, atau sebaliknya hubungan yang terbangun justru membuat Anda semakin jauh dari keinginan dalam bekerja.
Bagaimana menurut Anda? Apakah menemukan pekerjaan/tim kerja yang sesuai keinginan menjadi misi utama untuk meraih keberhasilan, atau justru Anda berpikir sebaliknya, tak ada pekerjaan atau tempat bekerja yang sesuai keinginan, dan yang hanya bisa dilakukan adalah pintar-pintar menyesuaikan diri?
Sumber: huffingtonpost.com
Bagi yang kerap pindah kerja, banyak orang yang kemudian ia temukan dalam kehidupannya. Berganti bos, rekan kerja, relasi dan berbagai hal yang selalu berbeda cerita. Tak ada yang pasti kecuali perubahan. Pribadi yang menjalani cerita kehidupannya seperti ini, semakin akrab dengan perubahan. Tak ada yang salah dengan perubahan, namun penting bagi pribadi yang berkutat dengan pekerjaan untuk segera menemukan pekerjaan terbaik yang cocok dengan kepribadian dan gaya hidupnya.
Ada waktunya untuk segera membuat keputusan, apa yang terbaik dalam hal pekerjaan. Keputusan penting dalam hidup tak hanya menyangkut dengan siapa Anda akan menikah atau hal apa yang ingin Anda pelajari saat memutuskan kuliah lagi misalnya. Dengan siapa Anda bekerja dan bagaimana interaksi yang terjadi dalam menjalani pekerjaan tersebut, juga penting untuk diperhatikan. Anda perlu membuat keputusan dengan siapa Anda ingin bekerja dan interaksi seperti apa yang diinginkan.
Menemukan pekerjaan yang cocok, termasuk rekan kerja, atasan dan gaya interaksi yang terjadi di dalamnya penting karena Anda menghabiskan banyak waktu di kantor dengan semua hal ini. Pasalnya, Anda harus membuat kesepakatan bersama mereka terkait pekerjaan, Anda juga harus memahami bahasa mereka, dan Anda pun harus memberikan kontribusi nyata untuk tempat Anda bekerja. Aktivitas harian Anda di kantor diwarnai oleh hubungan yang terjalin di dalamnya, dan norma yang mengatur hubungan ini.
Karenanya, segera temukan sosok yang tepat, baik rekan/tim kerja dan atasan, juga mentor di perusahaan tempat Anda bekerja. Lalu, dengan bersikap terbuka, jujur, loyal, Anda akan merasa lebih nyaman di tempat kerja, tak lagi berpindah-pindah dan tak harus selalu menyesuaikan diri dengan perubahan baru.
Kalau Anda tak juga menemukan sosok ini, atau rekan/tim kerja juga atasan tidak terbuka, tidak jujur, tak loyal, hanya ada dua pilihan: tinggalkan atau berusaha menyesuaikan dengan keadaan dengan cara terbaik yang Anda bisa temukan.
Bagaimana pun mengorganisasikan manusia merupakan hal yang kompleks. Bagaimana pola hubungan dengan orang-orang di sekitar Anda itulah yang akan membawa Anda menuju satu tujuan, apakah hubungan kerja ini membawa Anda pada hal yang Anda inginkan, atau sebaliknya hubungan yang terbangun justru membuat Anda semakin jauh dari keinginan dalam bekerja.
Bagaimana menurut Anda? Apakah menemukan pekerjaan/tim kerja yang sesuai keinginan menjadi misi utama untuk meraih keberhasilan, atau justru Anda berpikir sebaliknya, tak ada pekerjaan atau tempat bekerja yang sesuai keinginan, dan yang hanya bisa dilakukan adalah pintar-pintar menyesuaikan diri?
Sumber: huffingtonpost.com
Pria Butuh Panduan Mengasuh Anak
Tugas pengasuhan anak bukan semata milik perempuan tapi juga
laki-laki. Ayah dan ibu punya peran yang sama untuk memastikan anak
mendapatkan hak atas tumbuh kembang. Namun, akses pengetahuan terkait
pengasuhan anak lebih banyak didapatkan perempuan ketimbang laki-laki.
Karenanya, menurut Linda Amalia Sari Gumelar, S.IP, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, pria membutuhkan perhatian yang sama, untuk mendapatkan akses informasi mengenai pengasuhan anak. Pentingnya kesetaraan dalam mengasuh anak juga tertuang sebagai satu dari lima isu strategis kementerian pada poin pertama yakni: Pentingnya peran ayah dan ibu di dalam tumbuh kembang anak dan menjaga serta melindungi anak dari tindak pelecehan dan kekerasan.
"Banyak pria yang tidak paham. Saya sebenarnya kasihan dengan laki-laki karena bukan salah mereka tak memahami pengasuhan. Mereka tak pernah mendapatkan perhatian. Butuh sosialisasi untuk memberikan informasi kepada pria terkait pengasuhan anak," ungkapnya kepada Kompas Female seusai Pembekalan Pemilihan Puteri Indonesia 2012-2013 di Hotel Sahid Jakarta, Jumat (25/1/2013).
Sebagai langkah nyatanya, mulai 2013 Linda mengatakan akan meningkatkan program "Fathering", memberikan akses informasi seluas-luasnya mengenai parenting kepada para ayah.
"Kami bekerja sama dengan banyak pihak untuk meningkatkan sosialisasi pentingnya peran ayah dalam pengasuhan anak, menggandeng LSM juga berencana menerbitkan buku panduan," jelasnya.
Harapannya, melalui program ini akan semakin banyak para ayah yang memahami pentingnya perannya dalam pengasuhan anak. Sama pentingnya dengan peran ibu. Selain juga membuka wawasan lebih luas agar para ayah berperan aktif dalam keluarga demi kepentingan buah hati.
sumber: http://female.kompas.com/
Karenanya, menurut Linda Amalia Sari Gumelar, S.IP, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, pria membutuhkan perhatian yang sama, untuk mendapatkan akses informasi mengenai pengasuhan anak. Pentingnya kesetaraan dalam mengasuh anak juga tertuang sebagai satu dari lima isu strategis kementerian pada poin pertama yakni: Pentingnya peran ayah dan ibu di dalam tumbuh kembang anak dan menjaga serta melindungi anak dari tindak pelecehan dan kekerasan.
"Banyak pria yang tidak paham. Saya sebenarnya kasihan dengan laki-laki karena bukan salah mereka tak memahami pengasuhan. Mereka tak pernah mendapatkan perhatian. Butuh sosialisasi untuk memberikan informasi kepada pria terkait pengasuhan anak," ungkapnya kepada Kompas Female seusai Pembekalan Pemilihan Puteri Indonesia 2012-2013 di Hotel Sahid Jakarta, Jumat (25/1/2013).
Sebagai langkah nyatanya, mulai 2013 Linda mengatakan akan meningkatkan program "Fathering", memberikan akses informasi seluas-luasnya mengenai parenting kepada para ayah.
"Kami bekerja sama dengan banyak pihak untuk meningkatkan sosialisasi pentingnya peran ayah dalam pengasuhan anak, menggandeng LSM juga berencana menerbitkan buku panduan," jelasnya.
Harapannya, melalui program ini akan semakin banyak para ayah yang memahami pentingnya perannya dalam pengasuhan anak. Sama pentingnya dengan peran ibu. Selain juga membuka wawasan lebih luas agar para ayah berperan aktif dalam keluarga demi kepentingan buah hati.
sumber: http://female.kompas.com/
21 Januari 2013
10 Aktivitas Cerdas Menyehatkan
Anda tentu sudah banyak mengerti berbagai upaya yang
harus dilakukan agar tetap sehat dan terhindar dari penyakit. Mulai dari
mengonsumsi makanan sehat, mengurangi kebiasaan buruk seperti merokok
dan mengonsumsi minuman beralkohol serta meningkatkan aktivitas fisik
dengan cara berolahraga.
Strategi Cerdas Menjaga Kesehatan
Berbagai penelitian terus dikembangkan guna mencari tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang sebaiknya tidak dilakukan untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar. Joyce Frye, DO, MSCE, seorang pakar kesehatan holistik di Center for Integrative Medicine, University of Maryland Medical School, membagikan 10 aktivitas cerdas yang dapat membuat tubuh Anda senantiasa sehat sepanjang hari.-
Makan Malam Dengan Keluarga
Meskipun Anda dibebani dengan kesibukan, namun sempatkanlah untuk menjaga hubungan keluarga yang baik. Salah satunya melalui makan malam bersama. Terutama jika Anda memiliki anak usia sekolah, ini merupakan kesempatan untuk mengontrol asupan gizi dan memberikan pendidikan gizi yang baik sejak dini. Selain itu, kebersamaan dengan keluarga akan meredakan stres yang melanda Anda seharian. -
Latihan Pernafasan
Duduklah dengan tubuh rileks. Tarik napas dalam-dalam dari perut Anda, lalu hembuskan udara sebanyak yang Anda mampu. Ini akan merelaksasikan otot-otot Anda. Fase menghembuskan nafas sebaiknya lebih lama dari mengambil nafas. Misalnya Anda menghirup udara dengan 4 hitungan, hembuskan nafas Anda selama 6 hitungan. -
Tertawa
Tertawa lepas terbukti dapat mengurangi kadar hormon stres, kortisol dan epinefrin. Tertawa juga telah terbukti dapat meningkatkan jumlah sel-sel yang memproduksi antibodi dan meningkatkan efektivitas T-sel, sebuah komponen penting dari sistem kekebalan tubuh. -
Katakan ‘Sayang’
Mengekspresikan perasaan sayang Anda pada orang lain adalah hal yang sangat bagus sebagai pelepasan emosi yang hebat. Dengan demikian, tekanan pada diri Anda akan berkurang sehingga baik secara fisiologis maupun psikologis, tubuh akan menjadi lebih sehat dan bugar. -
Stretching
Peregangan akan meningkatkan fleksibilitas, dan fleksibilitas analog dengan homeostasis, yang merupakan cara tubuh memusatkan diri. Peningkatan fleksibilitas secara fisik akan meningkatkan fleksibilitas secara mental. Untuk itu, disarankan melakukan latihan peregangan pertama kali di pagi hari dan kemudian sepanjang hari, bahkan di tempat kerja. -
Ukur Lemak
Ingin tahu apakah Anda perlu menurunkan beberapa kilogram dari berat badan Anda? Ukur kadar lemak tubuh Anda. Anda bisa coba tes sederhana dengan cara mencubit kulit di sekitar perut Anda. Jika ada lebih dari 2 cm timbunan lemak di antara kedua jari, itu artinya terlalu banyak. Kelebihan lemak di bagian perut menempatkan tekanan pada arteri ginjal dan menaikkan tekanan darah, juga meningkatkan resistensi insulin dan risiko diabetes. Dan untuk lebih akuratnya, Anda bisa ukur kadar lemak tubuh Anda menggunakan Body Fat Monitor. -
Parkir Mobil Anda dan Berjalanlah
Kita bisa belajar banyak dari kebiasaan orang Eropa, banyak orang berjalan kaki di mana-mana. Tentu saja, ini tergantung di mana Anda tinggal. Namun, jika supermarket tidak terlalu jauh dari rumah Anda, cobalah tinggalkan mobil Anda di garasi dan berjalan kakilah ke sana. Berjalan kaki adalah latihan kardio hebat dan dapat membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan jantung Anda. -
Konsumsi Multivitamin dan Multimineral
Pola makan kita sehari-hari seringkali kurang memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral tubuh. Banyak faktor, mulai dari kurangnya mutu bahan makanan, hilangnya nutrisi akibat pengemasan, penyimpanan ataupun pengolahan, membuat mutivitamin dan mineral sangat perlu Anda konsumsi. Lengkapi asupan gizi Anda dengan mengonsumsi multivitamin dan multimineral yang bisa Anda dapatkan di sekitar Anda. Pastikan produk yang Anda konsumsi memiliki kualitas terbaik dan aman untuk digunakan. -
Jaga Kesehatan Gigi
Bakteri di antara gigi dapat mengakibatkan penyakit gusi, yang pada gilirannya meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Studi juga telah menunjukkan hubungan yang sangat jelas antara radang dan penyakit sendi, dan penyakit periodontal merupakan sumber utama dari peradangan. -
Tidur Cukup
Tidur yang cukup mendukung fungsi kekebalan tubuh, mempertajam fungsi otak, memperlambat proses penuaan, dan meningkatkan semangat Anda esok paginya. Jadi berapa banyak tidur yang Anda butuhkan? Anda akan tahu bahwa Anda mendapatkan tidur cukup jika Anda bisa bangun secara spontan tanpa jam alarm Anda.
sumber: she.yahoo.com
15 Januari 2013
9 Makanan Terburuk untuk Dikonsumsi
Kami tidak mengatakan, makanan-makanan di bawah ini tidak boleh lagi
Anda konsumsi. Tetapi berusahalah menghindari makanan di bawah ini dalam
menu Anda, jika Anda ingin mempertahankan nutrisi dan menurunkan berat
badan.
1. Pencuci mulut yang digoreng
Pada dasarnya makanan pencuci mulut sudah memiliki kadar lemak dan gula yang tinggi. Jadi bayangkan betapa buruknya jika dihidangkan dengan cara digoreng. Dan jangan terlena dengan pisang goreng atau nanas goreng mentang-mentang buah. Karena dibuat dengan adonan pembungkus dan sirup, mereka adalah pencuci mulut yang buruk.
2. Makanan yang digoreng dan berlapis keju
Pada dasarnya, semua gorengan buruk bagi kesehatan. Jadi jika kentang goreng dilapisi keju, tentu makanan ini masuk dalam daftar paling buruk untuk dikonsumsi. Keju biasanya mengandung lemak 10 kali lebih bayak dari ikan dan daging putih. Apalagi ditambah karbohidrat goreng.
3. Minuman bersoda
Minuman ringan dan soda buruk bagi kesehatan karena mengandung banyak kalori, meskipun dikonsumsi dalam jumlah kecil. Berdasarkan hasil studi, minuman bersoda dapat meningkatkan risiko kerapuhan tulang alias osteoporosis, sakit gigi, dan serangan jantung. Selain itu, minuman-minuman diet juga tidak direkomendasikan karena berpotensi meningkatkan risiko erosi gigi (karena gelembung-gelembung dalam minuman itu bersifat masam).
4. Alcopop berwarna
Alcopop adalah minuman yang mengandung alkohol dengan kadar 4-7 persen. Alcopop mengandung kalori yang tinggi, karena mengandung gula dan alkohol berkalori. Ditambah lagi, minuman itu penuh pewarna dan perasa, yang membuatnya menjadi minuman yang cukup beracun. Panduan yang cukup praktis adalah, semakin cerah warna alcopop, maka semakin buruklah minuman itu untuk dikonsumsi.
5. Makanan cair
Oke, makanan cair memang tidak selalu buruk, namun makanan cair atau minuman makanan pengganti dapat menjauhkan Anda dari mengonsumsi makanan yang tepat. Makanan pengganti mungkin akan lebih cocok dikonsumsi orang yang sedang sakit, namun jangan biarkan makanan semacam itu menggantikan makanan alami.
6. Daging olahan
Daging olahan punya nama lain “daging misteri”, karena tidak jelas apa yang terkandung di dalamnya. Namun satu hal yang pasti, jika daging olahan itu dikemas dalam kaleng dan jenis dagingnya tidak jelas, maka daging tersebut tidak baik bagi tubuh. Berusahalah untuk menghindari sosis dan salami, karena hasil olahan dengan lemak dan garam.
7. Chicken nugget
Chicken nugget hampir sama dengan sosis, yakni berasal dari daging sisa dicampur dengan tepung. Dan saat nugget-nugget kecil itu digoreng, maka akan meningkatkan levelnya sebagai makanan terburuk untuk dikonsumsi. Sepotong kecil nugget yang digoreng menyerap lebih banyak lemak dari hasil penggorengan itu.
8. Donat
Jika ada satu makanan yang melambangkan makanan junk food abad ke-21, itu adalah donat. Baik dilapisi, diisi, dikilapkan dengan gula dan selai, atau yang polos sekalipun, makanan ini tidak baik bagi tubuh. Bukan hanya sekedar masalah tepung halus dan gula halus, namun makanan ini juga digoreng dalam minyak sulingan. Donat akan mengganggu keseimbangan gula darah Anda, dan dapat mempercepat proses pembakaran, sehingga Anda akan cepat merasa lapar lagi.
9. Sup Kaleng
Sup memang bukan makanan yang buruk dan tidak layak dibandingkan dengan makanan-makanan di atas. Namun jika sudah berbicara mengenai garam dan makanan kemasan, maka tentu saja sup kaleng masuk daftar. Akan jauh lebih baik bila Anda memasak sup sendiri. Bukan kalengan.
sumber: she.yahoo.com
1. Pencuci mulut yang digoreng
Pada dasarnya makanan pencuci mulut sudah memiliki kadar lemak dan gula yang tinggi. Jadi bayangkan betapa buruknya jika dihidangkan dengan cara digoreng. Dan jangan terlena dengan pisang goreng atau nanas goreng mentang-mentang buah. Karena dibuat dengan adonan pembungkus dan sirup, mereka adalah pencuci mulut yang buruk.
2. Makanan yang digoreng dan berlapis keju
Pada dasarnya, semua gorengan buruk bagi kesehatan. Jadi jika kentang goreng dilapisi keju, tentu makanan ini masuk dalam daftar paling buruk untuk dikonsumsi. Keju biasanya mengandung lemak 10 kali lebih bayak dari ikan dan daging putih. Apalagi ditambah karbohidrat goreng.
3. Minuman bersoda
Minuman ringan dan soda buruk bagi kesehatan karena mengandung banyak kalori, meskipun dikonsumsi dalam jumlah kecil. Berdasarkan hasil studi, minuman bersoda dapat meningkatkan risiko kerapuhan tulang alias osteoporosis, sakit gigi, dan serangan jantung. Selain itu, minuman-minuman diet juga tidak direkomendasikan karena berpotensi meningkatkan risiko erosi gigi (karena gelembung-gelembung dalam minuman itu bersifat masam).
4. Alcopop berwarna
Alcopop adalah minuman yang mengandung alkohol dengan kadar 4-7 persen. Alcopop mengandung kalori yang tinggi, karena mengandung gula dan alkohol berkalori. Ditambah lagi, minuman itu penuh pewarna dan perasa, yang membuatnya menjadi minuman yang cukup beracun. Panduan yang cukup praktis adalah, semakin cerah warna alcopop, maka semakin buruklah minuman itu untuk dikonsumsi.
5. Makanan cair
Oke, makanan cair memang tidak selalu buruk, namun makanan cair atau minuman makanan pengganti dapat menjauhkan Anda dari mengonsumsi makanan yang tepat. Makanan pengganti mungkin akan lebih cocok dikonsumsi orang yang sedang sakit, namun jangan biarkan makanan semacam itu menggantikan makanan alami.
6. Daging olahan
Daging olahan punya nama lain “daging misteri”, karena tidak jelas apa yang terkandung di dalamnya. Namun satu hal yang pasti, jika daging olahan itu dikemas dalam kaleng dan jenis dagingnya tidak jelas, maka daging tersebut tidak baik bagi tubuh. Berusahalah untuk menghindari sosis dan salami, karena hasil olahan dengan lemak dan garam.
7. Chicken nugget
Chicken nugget hampir sama dengan sosis, yakni berasal dari daging sisa dicampur dengan tepung. Dan saat nugget-nugget kecil itu digoreng, maka akan meningkatkan levelnya sebagai makanan terburuk untuk dikonsumsi. Sepotong kecil nugget yang digoreng menyerap lebih banyak lemak dari hasil penggorengan itu.
8. Donat
Jika ada satu makanan yang melambangkan makanan junk food abad ke-21, itu adalah donat. Baik dilapisi, diisi, dikilapkan dengan gula dan selai, atau yang polos sekalipun, makanan ini tidak baik bagi tubuh. Bukan hanya sekedar masalah tepung halus dan gula halus, namun makanan ini juga digoreng dalam minyak sulingan. Donat akan mengganggu keseimbangan gula darah Anda, dan dapat mempercepat proses pembakaran, sehingga Anda akan cepat merasa lapar lagi.
9. Sup Kaleng
Sup memang bukan makanan yang buruk dan tidak layak dibandingkan dengan makanan-makanan di atas. Namun jika sudah berbicara mengenai garam dan makanan kemasan, maka tentu saja sup kaleng masuk daftar. Akan jauh lebih baik bila Anda memasak sup sendiri. Bukan kalengan.
sumber: she.yahoo.com
14 Januari 2013
Mari Menabung Dengan Cara yang Benar
Mendengar kata "menabung", banyak orang yang otomatis mengasosiasikannya
dengan gaya hidup hemat. Akhir-akhir ini malah kata menabung dan
berhemat malah kadang berkonotasi negatif karena cenderung terkesan
serba pelit terhadap segala sesuatu. Tetapi menabung bukan hanya sekedar
hidup hemat.
It’s so much more than just spending less money. So let’s try a new perspective: menabung adalah cara kita ‘membayar’ diri sendiri di masa depan dengan menyisihkan sebagian pendapatan kita hari ini. Menabung bukan lagi merupakan celengan yang hanya diisi uang receh dari sisa-sisa belanja atau rekening dengan saldo yang naik turun karena ada ATM yang memungkinkan kita menarik dana setiap saat.
Idealnya, menabung menjadi fokus utama. Jangan menunggu sisa penghasilan untuk ditabungkan, karena di masa yang akan datang kita pasti akan membutuhkan dana yang kita sisihkan saat ini.
Memang pada kenyataannya, seringkali hal ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Banyak sekali tantangan menabung, antara lain menetukan berapa yang harus kita tabung, apakah produk yang tepat untuk digunakan, dan bagaimana memastikan uang yang sudah kita sisihkan tidak kita sabotase dikemudian hari.
Jadi, bagaimanakah cara yang tepat untuk mulai menyusun tujuan finansial yang realistis dan mengoptimalkan uang yang kita miliki? Berikut langkah-langkahnya:
1. Pilah-pilah utangmu
Berapa banyak penghasilan Anda setiap bulan yang digunakan untuk membayar utang? Ini dapat menyadarkan Anda bahwa melunasi utang adalah cara yang paling sederhana agar Anda bisa menabung lebih banyak. Pada sebagian orang, rasio utang terhadap pendapatan berbanding terbalik dengan rasio menabung terhadap pendapatan. Singkatnya, semakin besar cicilan utang, semakin kecil uang yang ditabung untuk kebutuhan nanti.
Maka, tuliskan semua utang Anda dan pisahkan utang produktif seperti KPR, KPM, KPA, dan utang usaha, dengan uutang non produktif seperti cicilan kartu kredit. Sedapat mungkin, lunasi utang kartu kredit Anda. Sadari bahwa Anda sedang belajar menabung untuk masa depan dan Anda dapat menabung lebih besar jika Anda tidak perlu membayar berbagai macam cicilan utang berikut bunganya.
2. Bangun dana darurat
Satu-satunya alasan yang dapat membuat Anda menunda pelunasan utang adalah untuk membangun dana darurat Anda. Besarnya dana ini berkisar antara 4 – 12 kali dari pengeluaran Anda per bulan. Hitung kebutuhan Anda dan mulailah menabung untuk mencapainya. Membangun dana darurat dapat menjadi latihan awal Anda untuk membiasakan diri Anda menabung dengan disiplin.
3. "Tujuan lo apa?"
...adalah pertanyaan yang menjadi trademark Ligwina Hananto, CEO QM Financial, untuk menggambarkan bahwa menabung perlu tujuan. Selain untuk membantu Anda menentukan produk yang sesuai, tujuan inilah yang nantinya membatasi diri Anda ketika Anda tergoda untuk menyabotase dana yang sudah Anda tabung.
Jika Anda menyabotase dana pensiun, maka Anda tidak akan dapat mempertahankan gaya hidup Anda sekarang saat sudah pensiun nanti. Jika Anda menyabotase dana liburan, maka Anda hanya dapat gigit jari ketika teman-teman Anda sibuk meng-update foto liburan mereka di Facebook. Jika Anda menyabotase dana uang muka rumah, maka untuk seterusnya Anda akan tinggal dengan orangtua atau mertua, dan seterusnya.
Maka tentukan tujuan finansial Anda dan jangan lupa untuk menentukan jangka waktu realistis yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut agar Anda fokus dan semangat mencapainya.
Untuk tujuan jangka pendek, hal ini mudah dilakukan karena Anda hanya perlu mencari angkanya dan menabung secara rutin untuk mencapainya. Untuk tujuan jangka panjang seperti dana pensiun atau dana kuliah anak, Anda perlu memperhitungkan faktor inflasi ke dalam perhitungan Anda. Ada baiknya Anda belajar mengenai produk-produk investasi agar dana yang berhasil Anda tabung dikelola dengan optimal.
4. A journey of a thousand miles begins with a single step
Sekarang selalu merupakan saat yang baik untuk mulai menabung. Jika Anda tidak segera memulai, dana pensiun, dana liburan, dana pendidikan, dan dana-dana untuk tujuan finansial Anda lainnya tidak akan terkumpul dengan sendirinya. Sadarilah bahwa untuk mencapai kebebasan finansial yang selama ini Anda idamkan, ada proses panjang yang harus Anda lalui.
Tidak usah terlalu stress memikirkan jika Anda gagal menabung bulan ini. Niatkan saja bahwa Anda akan lebih baik pada saat gajian berikutnya.
www.qmfinancial.com
It’s so much more than just spending less money. So let’s try a new perspective: menabung adalah cara kita ‘membayar’ diri sendiri di masa depan dengan menyisihkan sebagian pendapatan kita hari ini. Menabung bukan lagi merupakan celengan yang hanya diisi uang receh dari sisa-sisa belanja atau rekening dengan saldo yang naik turun karena ada ATM yang memungkinkan kita menarik dana setiap saat.
Idealnya, menabung menjadi fokus utama. Jangan menunggu sisa penghasilan untuk ditabungkan, karena di masa yang akan datang kita pasti akan membutuhkan dana yang kita sisihkan saat ini.
Memang pada kenyataannya, seringkali hal ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Banyak sekali tantangan menabung, antara lain menetukan berapa yang harus kita tabung, apakah produk yang tepat untuk digunakan, dan bagaimana memastikan uang yang sudah kita sisihkan tidak kita sabotase dikemudian hari.
Jadi, bagaimanakah cara yang tepat untuk mulai menyusun tujuan finansial yang realistis dan mengoptimalkan uang yang kita miliki? Berikut langkah-langkahnya:
1. Pilah-pilah utangmu
Berapa banyak penghasilan Anda setiap bulan yang digunakan untuk membayar utang? Ini dapat menyadarkan Anda bahwa melunasi utang adalah cara yang paling sederhana agar Anda bisa menabung lebih banyak. Pada sebagian orang, rasio utang terhadap pendapatan berbanding terbalik dengan rasio menabung terhadap pendapatan. Singkatnya, semakin besar cicilan utang, semakin kecil uang yang ditabung untuk kebutuhan nanti.
Maka, tuliskan semua utang Anda dan pisahkan utang produktif seperti KPR, KPM, KPA, dan utang usaha, dengan uutang non produktif seperti cicilan kartu kredit. Sedapat mungkin, lunasi utang kartu kredit Anda. Sadari bahwa Anda sedang belajar menabung untuk masa depan dan Anda dapat menabung lebih besar jika Anda tidak perlu membayar berbagai macam cicilan utang berikut bunganya.
2. Bangun dana darurat
Satu-satunya alasan yang dapat membuat Anda menunda pelunasan utang adalah untuk membangun dana darurat Anda. Besarnya dana ini berkisar antara 4 – 12 kali dari pengeluaran Anda per bulan. Hitung kebutuhan Anda dan mulailah menabung untuk mencapainya. Membangun dana darurat dapat menjadi latihan awal Anda untuk membiasakan diri Anda menabung dengan disiplin.
3. "Tujuan lo apa?"
...adalah pertanyaan yang menjadi trademark Ligwina Hananto, CEO QM Financial, untuk menggambarkan bahwa menabung perlu tujuan. Selain untuk membantu Anda menentukan produk yang sesuai, tujuan inilah yang nantinya membatasi diri Anda ketika Anda tergoda untuk menyabotase dana yang sudah Anda tabung.
Jika Anda menyabotase dana pensiun, maka Anda tidak akan dapat mempertahankan gaya hidup Anda sekarang saat sudah pensiun nanti. Jika Anda menyabotase dana liburan, maka Anda hanya dapat gigit jari ketika teman-teman Anda sibuk meng-update foto liburan mereka di Facebook. Jika Anda menyabotase dana uang muka rumah, maka untuk seterusnya Anda akan tinggal dengan orangtua atau mertua, dan seterusnya.
Maka tentukan tujuan finansial Anda dan jangan lupa untuk menentukan jangka waktu realistis yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut agar Anda fokus dan semangat mencapainya.
Untuk tujuan jangka pendek, hal ini mudah dilakukan karena Anda hanya perlu mencari angkanya dan menabung secara rutin untuk mencapainya. Untuk tujuan jangka panjang seperti dana pensiun atau dana kuliah anak, Anda perlu memperhitungkan faktor inflasi ke dalam perhitungan Anda. Ada baiknya Anda belajar mengenai produk-produk investasi agar dana yang berhasil Anda tabung dikelola dengan optimal.
4. A journey of a thousand miles begins with a single step
Sekarang selalu merupakan saat yang baik untuk mulai menabung. Jika Anda tidak segera memulai, dana pensiun, dana liburan, dana pendidikan, dan dana-dana untuk tujuan finansial Anda lainnya tidak akan terkumpul dengan sendirinya. Sadarilah bahwa untuk mencapai kebebasan finansial yang selama ini Anda idamkan, ada proses panjang yang harus Anda lalui.
Tidak usah terlalu stress memikirkan jika Anda gagal menabung bulan ini. Niatkan saja bahwa Anda akan lebih baik pada saat gajian berikutnya.
www.qmfinancial.com
Wujudkan Resolusi Bebas Utang (Serius) di Tahun Baru
Pakar keuangan Andrés Gutiérrez memberi Anda tip membuat resolusi keuangan dan membuat tahun 2013 Anda bebas utang.
Jadi, seperti apa tujuan keuangan yang direncanakan dengan baik? Gutiérrez menyarankan panduan dasar yang terukur: dibatasi oleh waktu, spesifik, tertulis dan terukur. Mengatakan "Saya akan terbebas dari utang" tapi tanpa ada usaha bukanlah rencana yang sukses. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki utang sebesar Rp120 juta bisa mengelola tujuan seperti berikut:
Batas waktu: "Saya akan bebas utang pada Januari 2014" merupakan tujuan dengan batas waktu, namun, apakah realistis? Bagaimana dengan anggaran Anda saat ini? Mungkin lebih baik ambil jangka waktu dua tahun untuk melunasi Rp5 juta per bulan daripada membayar Rp10 juta setiap bulan.
Spesifik: Tentukan tujuan Anda lebih jauh dengan memutuskan bagaimana utang tersebut akan dibayar. Beberapa contoh termasuk pengaturan dana terpisah, mengalokasikan gaji, menjual barang-barang bernilai tinggi (seperti mobil atau perhiasan), atau merencanakan penjualan tanah selama beberapa tahun.
Ditulis: "Ketika Anda menuliskan (tujuan Anda), sisi emosional Anda akan teralihkan oleh sisi rasional Anda," kata Gutiérrez, yang merekomendasikan pasangan menuliskan tujuan pengurangan utang, serta anggaran mereka. Itu adalah kegiatan yang banyak pasangan (terutama orang Latin) tampaknya sering tidak lakukan.
Pengukuran: Beberapa orang mungkin perlu mengecek secara cepat perkembangan tujuan mereka setiap kuartal atau pertengahan tahun untuk memastikan mereka tetap berada di jalur yang tepat.
Menjaga agar rencana tetap dapat dipertanggungjawabkan
Ketika berbicara tentang kesuksesan tujuan, akuntabilitas adalah kuncinya, kata Gutiérrez. Pasangan perlu berunding bersama hingga menyepakati tujuan yang sama, serta membuat pengaturan anggaran. Tujuan, dan anggaran untuk mendukung mereka, harus ditulis secara rinci dengan rencana untuk duduk bersama mendiskusikannya mengukur kemajuan mereka.
Saat seseorang belum memiliki pasangan, banyak orang cenderung hidup tanpa akuntabilitas keuangan yang memadai, biasanya dengan sikap "Saya bisa menghabiskan apa pun, kapan saja saya inginkan.” Ini mentalitas yang bisa menghambat kesuksesan finansial mereka.
"Orang lajang perlu menyingkirkan mentalitas manja dan menjadi orang yang lebih dewasa," kata Gutiérrez. Dia menyarankan mereka yang berutang untuk tetap bertanggung jawab kepada seseorang yang mereka hormati untuk membantu mereka mewujudkan tujuan keuangan dengan baik.
"Bertanggungjawablah kepada seseorang yang mencintai Anda sehingga dapat mengatakan hal yang sebenarnya ketika Anda membutuhkan bantuan mereka. Dan, sebelum membuat keputusan finansial yang besar, konsultasikan kepada seseorang yang Anda hormati. Entah itu seorang teman atau anggota keluarga, setiap orang harus memiliki orang yang bisa diandalkan hidupnya."
Pakar keuangan Andrés Gutiérrez merupakan pembawa acara “The Andrés Gutiérrez Show” dan pembuat Paz Financiera. Seorang pengusaha sukses dan pemilik usaha kecil, Andrés Gutiérrez tahu bagaimana rasanya memulai sesuatu tanpa memiliki apa-apa dan mengumpulkan kekayaan yang bertahan lama.
Setelah membawakan sebuah program keuangan radio San Antonio, ia sering tampil sebagai ahli keuangan di jaringan televisi Telemundo. Andres bergabung dengan tim Dave Ramsey pada 2009 untuk menyampaikan nasihat keuangan kepada masyarakat yang berbahasa Spanyol.
sumber: she.yahoo.com
Empat Langkah Terbebas dari Utang
Melunasi utang atau kredit merupakan resolusi Tahun Baru yang populer.
Jika Anda berjanji melunasi utang Anda dan memulai hidup dengan keuangan
yang lebih seimbang tahun ini, mari perhatikan cara-cara berikut:
1. Bikin daftar
Langkah awalnya, kumpulkan semua tagihan Anda seperti laporan kartu kredit saat ini, kredit mobil, dan KPR. Kumpulkan juga semua dokumen (baik online maupun fisik) yang mengandung informasi mengenai apa saja utang Anda. Bila perlu, hubungi pemberi pinjaman dan tanya lengkap mengenai utang Anda.
Sekarang buatlah semuanya menjadi satu: daftar semua utang Anda, bersama dengan pembayaran minimumnya.
2. Pilih prioritas
Setelah membuat daftar utang Anda, pilih salah satu dan fokuskan untuk dilunasi. Ada dua patokan: Anda bisa memilih utang dengan bunga tertinggi, atau utang dengan jumlah terkecil.
Secara matematis, membayar utang berbunga tertinggi adalah yang paling masuk akal. Namun secara motivasi, berfokus pada utang yang terkecil membuat utang Anda lunas dengan cepat, sehingga membuat Anda bersemangat melunasi utang yang lain.
Apa pun metode yang Anda gunakan, pilihlah sebuah utang dan segera lunasi. Bayarlah cicilan minimum pada semua utang lainnya, namun sebanyak yang Anda bisa targetkan. Dalam bukunya yang berjudul “Life or Debt”, Stacy merekomendasikan Anda menyisihkan 10 persen pendapatan bulanan Anda sebagai "pelunas utang."
Dari mana Anda bisa mendapatkan uang ekstra untuk Anda jadikan sebagai pelunas utang? Dengan melakukan pengecekan pengeluaran Anda dan menyisihkan setiap sen yang mungkin dari anggaran Anda. Kunjungi situs seperti PowerWallet untuk secara otomatis melacak pengeluaran.
3. Gunakan metode bola salju
Setelah melunasi utang pertama, berfokuslah pada utang berikutnya dalam daftar. Untuk utang No 2 ini, bayarlah sejumlah cicilan minimum + cicilan minimum dari utang No. 1 + pembayaran "pelunas utang" Anda. Setelah utang No 2 lunas, lunasi utang No 3: cicilan minimum + jumlah cicilan utang No 1 dan No 2 yang lama + uang "pelunas utang" Anda.
Menambahkan jumlah cicilan utang yang lama ke dalam cicilan utang yang tersisa disebut membuat bola salju, dan itu adalah cara yang bagus untuk melunasi utang. Karena Anda terbiasa membayar utang sejumlah tersebut, namun kini utang pertama tersebut telah lunas, tetap keluarkan sejumlah uang yang sama namun untuk membayar utang ke-2, dan seterusnya.
Kemudian jika Anda bisa menyisihkan "pelunas utang" hingga setara 10 persen dari penghasilan Anda, maka dengan menggunakan metode bola salju Anda bisa melunasi setiap utang yang Anda miliki, termasuk KPR, paling lama 10 tahun.
4. Mencari uang tambahan
Apakah Anda merasa tidak memiliki uang ekstra untuk dijadikan “pelunas utang”? Setelah Anda mulai melacak pengeluaran, Anda mungkin akan terkejut.
Berencana mendapatkan tubuh yang langsing tahun ini? Batalkan keanggotaan gym Anda dan lakukan jogging, atau sewa video latihan untuk berolaraga di rumah. DTarif keanggotaan gym rata-rata sebesar Rp450 ribu per bulan. Jika uang tersebut Anda alokasikan untuk membayar utang selama enam bulan, maka utang Anda akan terlunasi hingga Rp2,7 juta.
Sering perawatan di salon? Coba beli masker rambut dan kerjakan sendiri, atau minta teman Anda untuk memakaikan kuteks ke kuku Anda daripada manicure-pedicure di salon.
Simpulannya - dengan membuat anggaran yang disebut "pelunas utang" dan menerapkan pembayaran utang dengan metode bola salju, Anda akan tetap termotivasi dan membuat utang Anda lunas.
sumber: she.yahoo.com
1. Bikin daftar
Langkah awalnya, kumpulkan semua tagihan Anda seperti laporan kartu kredit saat ini, kredit mobil, dan KPR. Kumpulkan juga semua dokumen (baik online maupun fisik) yang mengandung informasi mengenai apa saja utang Anda. Bila perlu, hubungi pemberi pinjaman dan tanya lengkap mengenai utang Anda.
Sekarang buatlah semuanya menjadi satu: daftar semua utang Anda, bersama dengan pembayaran minimumnya.
2. Pilih prioritas
Setelah membuat daftar utang Anda, pilih salah satu dan fokuskan untuk dilunasi. Ada dua patokan: Anda bisa memilih utang dengan bunga tertinggi, atau utang dengan jumlah terkecil.
Secara matematis, membayar utang berbunga tertinggi adalah yang paling masuk akal. Namun secara motivasi, berfokus pada utang yang terkecil membuat utang Anda lunas dengan cepat, sehingga membuat Anda bersemangat melunasi utang yang lain.
Apa pun metode yang Anda gunakan, pilihlah sebuah utang dan segera lunasi. Bayarlah cicilan minimum pada semua utang lainnya, namun sebanyak yang Anda bisa targetkan. Dalam bukunya yang berjudul “Life or Debt”, Stacy merekomendasikan Anda menyisihkan 10 persen pendapatan bulanan Anda sebagai "pelunas utang."
Dari mana Anda bisa mendapatkan uang ekstra untuk Anda jadikan sebagai pelunas utang? Dengan melakukan pengecekan pengeluaran Anda dan menyisihkan setiap sen yang mungkin dari anggaran Anda. Kunjungi situs seperti PowerWallet untuk secara otomatis melacak pengeluaran.
3. Gunakan metode bola salju
Setelah melunasi utang pertama, berfokuslah pada utang berikutnya dalam daftar. Untuk utang No 2 ini, bayarlah sejumlah cicilan minimum + cicilan minimum dari utang No. 1 + pembayaran "pelunas utang" Anda. Setelah utang No 2 lunas, lunasi utang No 3: cicilan minimum + jumlah cicilan utang No 1 dan No 2 yang lama + uang "pelunas utang" Anda.
Menambahkan jumlah cicilan utang yang lama ke dalam cicilan utang yang tersisa disebut membuat bola salju, dan itu adalah cara yang bagus untuk melunasi utang. Karena Anda terbiasa membayar utang sejumlah tersebut, namun kini utang pertama tersebut telah lunas, tetap keluarkan sejumlah uang yang sama namun untuk membayar utang ke-2, dan seterusnya.
Kemudian jika Anda bisa menyisihkan "pelunas utang" hingga setara 10 persen dari penghasilan Anda, maka dengan menggunakan metode bola salju Anda bisa melunasi setiap utang yang Anda miliki, termasuk KPR, paling lama 10 tahun.
4. Mencari uang tambahan
Apakah Anda merasa tidak memiliki uang ekstra untuk dijadikan “pelunas utang”? Setelah Anda mulai melacak pengeluaran, Anda mungkin akan terkejut.
Berencana mendapatkan tubuh yang langsing tahun ini? Batalkan keanggotaan gym Anda dan lakukan jogging, atau sewa video latihan untuk berolaraga di rumah. DTarif keanggotaan gym rata-rata sebesar Rp450 ribu per bulan. Jika uang tersebut Anda alokasikan untuk membayar utang selama enam bulan, maka utang Anda akan terlunasi hingga Rp2,7 juta.
Sering perawatan di salon? Coba beli masker rambut dan kerjakan sendiri, atau minta teman Anda untuk memakaikan kuteks ke kuku Anda daripada manicure-pedicure di salon.
Simpulannya - dengan membuat anggaran yang disebut "pelunas utang" dan menerapkan pembayaran utang dengan metode bola salju, Anda akan tetap termotivasi dan membuat utang Anda lunas.
sumber: she.yahoo.com
Efek Psikologis Jarang Olahraga
Olahraga
teratur dengan durasi yang cukup akan meningkatkan nilai kesehatan dan
kualitas hidup. Ini berarti, bukan cuma tubuh yang sehat tapi juga jiwa
lebih bahagia.
Ketahui apa saja efeknya bagi kesehatan mental jika kita membiarkan rasa malas menghalangi niat olahraga.
1. Depresi dan cemas
Olahraga melepaskan endorfin yang secara umum bisa memberikan rasa tenang dan kepuasan hati. Mereka yang jarang merasakan serbuan endorfin cenderung mudah cemas dan depresi. Bahkan untuk mereka yang dinyatakan tidak depresi.
Olahraga juga akan mengalihkan fokus kita dari kesibukan harian dan berbagai kecemasan lainnya sehingga rasa stres sedikit berkurang. Rajin berlatih olahraga juga bisa menjadi mekanisme coping dibanding merokok atau makan berlebihan.
2. Citra tubuh
Rajin berolahraga adalah jalan menuju diraihnya berat badan ideal dan pembentukan otot. Namun, meski kita belum berhasil langsing, olahraga akan meningkatkan citra tubuh. Hal ini mungkin karena mereka yang sering berolahraga lebih menilai fungsi tubuh berdasarkan fungsi ketimbang penampilan belaka. Citra tubuh juga terkait erat dengan kepercayaan diri sehingga mereka yang giat olahraga umumnya lebih pede.
3. Merasa terisolasi
Ingin memperluas pergaulan? Bergabunglah dengan komunitas penggiat olahraga, seperti klub sepeda atau lari yang kini sedang populer. Atau, rajin-rajinlah datang ke pusat kebugaran atau kelas yoga. Bertemu dengan banyak teman bukan cuma meningkatkan motivasi tapi juga membuat perasaan Anda tidak terisolasi.
4. Sulit mengingat
Baru-baru ini para ahli menyimpulkan bahwa olahraga bisa membuat kita lebih pintar. Ini karena olahraga akan merangsang perkembangan otak dan memperkuat sambungan sel-sel otak. Orang dewasa yang malas berolahraga biasanya lebih sulit berkonsentrasi dan lebih lambat dalam memecahkan masalah.
5. Mudah lelah
Dalam dunia yang bergerak semakin cepat, kelelahan bisa menjadi penghambat. Orang yang malas berolahraga seringkali merasa kehabisan energi dan lebih sulit tidur. Olahraga teratur akan membantu kita terlelap lebih cepat, lebih nyenyak dan tentu saja lebih berenergi keesokan harinya.
Sumber :
Ketahui apa saja efeknya bagi kesehatan mental jika kita membiarkan rasa malas menghalangi niat olahraga.
1. Depresi dan cemas
Olahraga melepaskan endorfin yang secara umum bisa memberikan rasa tenang dan kepuasan hati. Mereka yang jarang merasakan serbuan endorfin cenderung mudah cemas dan depresi. Bahkan untuk mereka yang dinyatakan tidak depresi.
Olahraga juga akan mengalihkan fokus kita dari kesibukan harian dan berbagai kecemasan lainnya sehingga rasa stres sedikit berkurang. Rajin berlatih olahraga juga bisa menjadi mekanisme coping dibanding merokok atau makan berlebihan.
2. Citra tubuh
Rajin berolahraga adalah jalan menuju diraihnya berat badan ideal dan pembentukan otot. Namun, meski kita belum berhasil langsing, olahraga akan meningkatkan citra tubuh. Hal ini mungkin karena mereka yang sering berolahraga lebih menilai fungsi tubuh berdasarkan fungsi ketimbang penampilan belaka. Citra tubuh juga terkait erat dengan kepercayaan diri sehingga mereka yang giat olahraga umumnya lebih pede.
3. Merasa terisolasi
Ingin memperluas pergaulan? Bergabunglah dengan komunitas penggiat olahraga, seperti klub sepeda atau lari yang kini sedang populer. Atau, rajin-rajinlah datang ke pusat kebugaran atau kelas yoga. Bertemu dengan banyak teman bukan cuma meningkatkan motivasi tapi juga membuat perasaan Anda tidak terisolasi.
4. Sulit mengingat
Baru-baru ini para ahli menyimpulkan bahwa olahraga bisa membuat kita lebih pintar. Ini karena olahraga akan merangsang perkembangan otak dan memperkuat sambungan sel-sel otak. Orang dewasa yang malas berolahraga biasanya lebih sulit berkonsentrasi dan lebih lambat dalam memecahkan masalah.
5. Mudah lelah
Dalam dunia yang bergerak semakin cepat, kelelahan bisa menjadi penghambat. Orang yang malas berolahraga seringkali merasa kehabisan energi dan lebih sulit tidur. Olahraga teratur akan membantu kita terlelap lebih cepat, lebih nyenyak dan tentu saja lebih berenergi keesokan harinya.
Sumber :
health.kompas.com
Bekerja Efektif, Hidup Produktif dan Seimbang
Pekerjaan memang tidak pernah usai, jadi tak perlu dirisaukan. Meski
begitu, pekerjaan yang amat padat tidak menjadi alasan untuk tidak mampu
memanjakan diri sendiri dan tetap menjalani hubungan sosial dengan
keluarga serta kerabat.
Bagi mereka yang sudah berkeluarga, membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga bukanlah hal mudah. Dalam hal ini, manajemen waktu menjadi prioritas utama dalam bekerja. Yang kerap ditemui, banyak orang tidak fokus mengerjakan satu demi satu pekerjaan sehingga banyak waktu terbuang tanpa ada satu pun pekerjaan yang terselesaikan.
Oleh karena itu, tak ada salahnya membuat jadwal pekerjaan per hari dan target mingguan yang harus diselesaikan. Urutkan pekerjaan berdasarkan tingkat prioritas dan tenggat waktunya. Atur dengan tepat berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk makan siang maupun rehat sejenak agar konsentrasi tetap terjaga. Terlalu lama beristirahat akan membuang waktu kerja, tetapi tidak beristirahat sama sekali juga tidak baik untuk kesehatan tubuh serta kebugaran otak.
Efektivitas kerja juga dipengaruhi dari kemampuan Anda bekerja dengan penuh konsentrasi. Oleh karena itu, singkirkan segala bentuk yang bisa menjadi pengganggu. Usahakan untuk tidak mengintip e-mail pribadi yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan terlalu lama atau membuka situs jejaring sosial sehingga tak banyak waktu terbuang percuma.
Bekerja efektif meminimalkan kemungkinan membawa sisa pekerjaan ke rumah. Anda juga perlu menjalin hubungan dan komunikasi dengan anggota keluarga lainnya demi keharmonisan keluarga. Kalaupun harus membawa pekerjaan ke rumah, Anda bisa menyiasatinya dengan menunggu setelah anak tertidur.
Cara lainnya, bekerja di rumah bisa menjadi "kegiatan bersama". Anak-anak belajar atau mengerjakan PR, Anda menyelesaikan pekerjaan. Lakukan di ruangan yang sama jika memungkinkan sehingga kebersamaan tetap terasa.
Kalaupun sudah membawa pulang pekerjaan di hari kaerja, bersikaplah disiplin dengan diri sendiri untuk tidak bekerja di akhir pekan. Hal ini penting untuk menjaga kebugaran bagi tubuh serta lepas dari beban stres. Menyeimbangkan hidup dengan manajemen waktu yang baik tanpa disadari merupakan bekal untuk tetap mampu hidup produktif.
Anda pun tak perlu mengorbankan pilihan antara bekerja dan menikmati hidup. Keduanya bisa berjalan beriringan selagi pintar menyiasati. (ADT)
Sumber: Kompas Cetak
Bagi mereka yang sudah berkeluarga, membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga bukanlah hal mudah. Dalam hal ini, manajemen waktu menjadi prioritas utama dalam bekerja. Yang kerap ditemui, banyak orang tidak fokus mengerjakan satu demi satu pekerjaan sehingga banyak waktu terbuang tanpa ada satu pun pekerjaan yang terselesaikan.
Oleh karena itu, tak ada salahnya membuat jadwal pekerjaan per hari dan target mingguan yang harus diselesaikan. Urutkan pekerjaan berdasarkan tingkat prioritas dan tenggat waktunya. Atur dengan tepat berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk makan siang maupun rehat sejenak agar konsentrasi tetap terjaga. Terlalu lama beristirahat akan membuang waktu kerja, tetapi tidak beristirahat sama sekali juga tidak baik untuk kesehatan tubuh serta kebugaran otak.
Efektivitas kerja juga dipengaruhi dari kemampuan Anda bekerja dengan penuh konsentrasi. Oleh karena itu, singkirkan segala bentuk yang bisa menjadi pengganggu. Usahakan untuk tidak mengintip e-mail pribadi yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan terlalu lama atau membuka situs jejaring sosial sehingga tak banyak waktu terbuang percuma.
Bekerja efektif meminimalkan kemungkinan membawa sisa pekerjaan ke rumah. Anda juga perlu menjalin hubungan dan komunikasi dengan anggota keluarga lainnya demi keharmonisan keluarga. Kalaupun harus membawa pekerjaan ke rumah, Anda bisa menyiasatinya dengan menunggu setelah anak tertidur.
Cara lainnya, bekerja di rumah bisa menjadi "kegiatan bersama". Anak-anak belajar atau mengerjakan PR, Anda menyelesaikan pekerjaan. Lakukan di ruangan yang sama jika memungkinkan sehingga kebersamaan tetap terasa.
Kalaupun sudah membawa pulang pekerjaan di hari kaerja, bersikaplah disiplin dengan diri sendiri untuk tidak bekerja di akhir pekan. Hal ini penting untuk menjaga kebugaran bagi tubuh serta lepas dari beban stres. Menyeimbangkan hidup dengan manajemen waktu yang baik tanpa disadari merupakan bekal untuk tetap mampu hidup produktif.
Anda pun tak perlu mengorbankan pilihan antara bekerja dan menikmati hidup. Keduanya bisa berjalan beriringan selagi pintar menyiasati. (ADT)
Sumber: Kompas Cetak
10 Januari 2013
Cara Jitu Tingkatkan Prestasi Anak
Sarapan memberikan energi dan zat gizi yang diperlukan anak agar lebih fokus dan berkonsentrasi dalam beraktivitas di sekolah.
"Membiasakan sarapan bergizi dan tepat waktu, penting dilakukan terutama untuk anak usia sekolah dalam rangka meningkatkan kesehatan dan kecerdasan serta kedisiplinan anak," ucap Ketua Umum PDGMI, Dr. Rachmi Untoro, MPH pada acara Deklarasi Pekan Sarapan Nasional & Simposium Nasional Sarapan Sehat, Selasa (08/01/13).
Penelitian yang dilakukan Cueto S dan Chinen M tahun 2008 menyimpulkan bahwa anak sekolah yang sarapan meraih skor tes memori, tes penyelesaian masalah dan prestasi belajar yang lebih baik dibanding anak yang tidak sarapan.
Sarapan dapat mengatur fungsi otak dengan tiga mekanisme biologis, yaitu memberikan energi (glukosa) dan zat gizi pada sistem saraf pusat, memberikan zat gizi penting bagi tubuh, serta mengatur efisiensi kemampuan berpikir.
Sarapan terbukti bermanfaat bagi peningkatan mutu belajar anak, tetapi kenyataannya baru sekitar 50 persen anak sekolah di perkotaan yang biasa melakukan sarapan.
Selain itu penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara tidak rutin melakukan sarapan dengan kegemukan. Penelitian yang dilakukan Haug E pada pada tahun 2009 terhadap 200.000 anak sekolah yang kelebihan berat usia 11 hingga 15 tahun dari beberapa negara di Eropa menunjukkan bahwa melewatkan sarapan merupakan faktor resiko utama terjadinya kelebihan berat badan.
sumber: ghiboo.com
"Membiasakan sarapan bergizi dan tepat waktu, penting dilakukan terutama untuk anak usia sekolah dalam rangka meningkatkan kesehatan dan kecerdasan serta kedisiplinan anak," ucap Ketua Umum PDGMI, Dr. Rachmi Untoro, MPH pada acara Deklarasi Pekan Sarapan Nasional & Simposium Nasional Sarapan Sehat, Selasa (08/01/13).
Penelitian yang dilakukan Cueto S dan Chinen M tahun 2008 menyimpulkan bahwa anak sekolah yang sarapan meraih skor tes memori, tes penyelesaian masalah dan prestasi belajar yang lebih baik dibanding anak yang tidak sarapan.
Sarapan dapat mengatur fungsi otak dengan tiga mekanisme biologis, yaitu memberikan energi (glukosa) dan zat gizi pada sistem saraf pusat, memberikan zat gizi penting bagi tubuh, serta mengatur efisiensi kemampuan berpikir.
Sarapan terbukti bermanfaat bagi peningkatan mutu belajar anak, tetapi kenyataannya baru sekitar 50 persen anak sekolah di perkotaan yang biasa melakukan sarapan.
Selain itu penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara tidak rutin melakukan sarapan dengan kegemukan. Penelitian yang dilakukan Haug E pada pada tahun 2009 terhadap 200.000 anak sekolah yang kelebihan berat usia 11 hingga 15 tahun dari beberapa negara di Eropa menunjukkan bahwa melewatkan sarapan merupakan faktor resiko utama terjadinya kelebihan berat badan.
sumber: ghiboo.com
RancanganNya Selalu Indah
Ada seorang ibu yang hidupnya dari berjualan tempe yang dibuatnya
sendiri. Ibu ini tinggal di sebuah desa di daerah Jawa Tengah.
Setiap hari Ibu ini melakukan aktifitasnya seperti biasanya, yaitu bangun pagi-pagi dia terlebih dahulu bersekutu dengan Tuhan, berdoa, membaca Alkitab dan setelah itu dia mengurus pekerjaannya di dapur dan berangkat ke pasar menjual tempe yang telah di buatnya.
Ibu ini hidup dengan sederhana, tapi sebagai seorang anak Tuhan ia selalu mengucap syukur dengan apa yang Tuhan berikan kepadanya. Dalam kesederhanaannya, ia selalu percaya bahwa Tuhan Yesus selalu memeliharanya.
Tapi pada saat ia akan mengambil tempe yang telah dibuat sehari sebelumnya, betapa kagetnya begitu ia membuka tutup wadah tempe buatannya…… “Waduh….tempeku belum jadi….. masih berupa kedelai…Oh tidak” Kata ibu ini mengeluh.
“Wah bisa nggak makan aku hari ini kalau nggak ada tempe yang bisa aku jual hari ini…… bagaimana ini” Kepanikan ibu ini mulai muncul.
“Oh mungkin aku kurang berdoa sehingga masalah ini terjadi padaku hari ini” kata ibu ini dalam hatinya.
Ia duduk sebentar, menarik napas panjang dan mulai berpikir ” Apa yang menyebabkan ini terjadi padaku ya ? Apa aku sudah berbuat dosa atau ada sesuatu yang lain sehingga hal ini bisa terjadi?”
Ibu ini terus berpikir sedemikian rupa, menganalisa barangkali dia berbuat dosa, sehingga masalah yang belum pernah terjadi, kini terjadi di hari tersebut. Sampai ia mengambil keputusan untuk berdoa.
“Tuhan” Ibu ini mulai doanya.
“Kalau ada dosa, ampuni aku. Aku percaya Engkau sanggup buat mujizat. Engkau tau bahwa kebutuhan hidupku tercukupi dari aku berjualan tempe ini. Jadi aku percaya Engkau pasti tolong aku. Sekarang ya Tuhan tolong ubah kedelai ini menjadi tempe seperti Engkau pernah mengubah air menjadi anggur” Doa ibu ini dengan sungguh-sungguh.
“Dan sekarang aku berkata kepada kedelai ini, Dalam nama Tuhan Yesus, aku perintahkan engkau berubah menjadi Tempe !” Perintah ibu ini.
Ibu ini sering melihat bagaimana pendeta di gerejanya berdoa dan bagaimana ia belajar Alkitab di gerejanya yang mengajarkan bagaimana anak Tuhan diberi otoritas oleh Tuhan. Karena itulah ia belajar mempraktekkannya hari itu.
Ternyata tempe tersebut belum jadi……… masih seperti sebelumnya berupa tempe setengah jadi.
“Waduh… ya Tuhanku ternyata belum berubah” kata ibu ini setengah berputus asa.
“Oh… mungkin aku kurang beriman” Ibu ini mulai menganalisa keadaan tersebut.
“Sekarang aku harus lebih percaya lagi” Kata ibu ini sambil mempersiapkan imannya ….(Mungkin setengah dipaksa dirinya untuk percaya bahwa itu bisa terjadi).
“Dalam Nama Yesus……..Aku berkata kepada kedelai ini….. Berubahlah engkau menjadi Tempe yang terbaik” Perintah ibu ini kepada tempe yang belum jadi tersebut sambil menumpangkan tangannya ke atas penutup wadah tempe tersebut dengan penuh keyakinan. (Nah…..sekarang , menurut saudara ….apakah kedelai sudah berubah menjadi tempe ?)
“Hah…..” Ibu ini menghela napas panjang kembali…….
Ternyata kedelai tersebut masih tetaplah kedelai dan tidak ada perubahan apapun. Ibu ini duduk lemas tak berdaya dalam keresahannya dan kebingungannya.
“Ya Tuhan…. aku harus berbuat apa? Mengapa hal ini bisa terjadi padaku. Aku nggak punya uang cukup untuk makan kalau hari ini aku tidak berjualan tempe. Aku sudah mempraktekkan FirmanMu dengan iman sekalupun….. tapi Tuhan…..kenapa Engkau tidak buat Mukjizat. Apa Tidak ada mukjizat lagi di jaman sekarang?” kata ibu ini dalam hatinya yang semakin resah dan bingung berkecamuk menjadi satu.
“oh…mungkin aku harus melangkah dengan iman” Pikir ibu ini kemudian.
“ya…..benar….aku harus melangkah dengan iman dan menjual tempe belum jadi ini ke pasar…. pasti Tuhan buat mukjizat dalam perjalanan. Bukankah aku haru melangkah dengan iman untuk bisa terciptanya mukjizat. Bukankah itu yang dikatakan di Alkitab?…. ya … aku harus berangkat ke pasar sekarang!”
Kemudian ibu ini mengambil tempe belum jadi ini dan memasukkannya ke dalam keranjang pikulannya dan memondongnya ke punggungnya dan bersiap berangkat ke pasar.
“Tuhan……. aku sudah melangkah dengan iman sekarang dan aku percaya Engkau pasti buat mukjizat sekarang” Doa ibu ini
Di perjalanan, ibu ini menyanyi lagu pujian untuk membangkitkan imannya dan belajar mempercayai Firman Tuhan.
“…….Bukan karena kekuatan…..namun RohMu ya Tuhan……Ketika ku percaya …Mukjizat itu nyata” Lagu “Mukjizat itu Nyata” dilantunkan ibu ini terus sambil melangkah ke pasar.
Setibanya di pasar, teman-teman seprofesinya bingung karena ibu ini tiba di pasar kesiangan…. “Ya… ada keperluan” Kata ibu ini menjawab teman-temannya yang menanyakan sebabnya kesiangan tiba di pasar. padahal dalam hatinya berkata ” Yah…. ini gara-gara bergumul denga tempe dan kedelai”
Ibu ini menurunkan barang dagannya yang masih tertutup kain tersebut, sambil menoleh ke dagangan tempe teman-temanya yang sudah mulai habis, sedangkan dia sendiri belum berjualan karena kesiangan hari itu.
“Sekarang aku harus melihat bagaimana Tuhan sudah merubah kedelai ini jadi tempe” kata ibu ini dalam hatinya.
Dengan perlahan sekali dia berusha mngintip di balik keranjangnya dengan harapan kedelai sudah berubah menjadi tempe. (Sekarang menurut saudara bagaimana ….. Apa ada Mukjizat terjadi untuk ibu ini?)
“Ya Tuhan aku berserah kepadaMu sekarang….. Apa yang Kau kehendaki biarlah terjadi padaku” Doa ibu ini perlahan hampir menangis.
Sampai ibu paruh baya tersebut berhenti di lapak ibu penjual tempe tersebut.
“Ibu mencari apa…kok saya perhatikan mencari sesuatu tapi tidak mendapat apa yang ibu mau beli” Kata ibu penjual tempe tersebut.
“ehmmm… saya cari tempe yang setengah jadi, bu…. itu loh… tempe yang masih belum jadi tempe tapi masih kededai yang mau jadi tempe…. saya sudah keliling ke seluruh penjual tempe di pasar ini tapi nggak ada yang jualan tempe setengah jadi ” kata ibu tersebut.
Sontak…..ibu penjual tempe tersebut kaget…”untuk apa bu…..kok cari tempe yang belum jadi”
” itu loh bu… anak saya yang tinggal di Jakarta, lagi ngidam hamil muda dan ngidamnya itu kepingin tempe dari desa asalnya ini…. lha kalau saya paketkan tempe ini ke Jakarta dan tiba di anak saya 2 hari lagi ya tempe tersebut sudah nggak enak lagi. Jadi supaya pas…kan saya harus cari tempe yang belum jadi. supaya kalau tiba di rumah anak saya 2 hari lagi…..pas matangnya tempe tersbut dan enak kalau dimakan”
Langsung ibu penjual tempe ini tanpa sengaja berteriak “HALLELUYAAA”
begitu bahagianya dia………”Oh ada bu…ada…. ibu perlu berapa potong?”
“Wah saya borong semua deh berapa yang ibu punya” kata ibu paruh baya tersebut.
…………….”ieit…eit tunggu dulu………….Jangan-jangan Tuhan sudah ubah kedelai ini jadi tempe….. wah bisa batal ini tempe laku” kata ibu ini dalam hatinya. (Berapa banyak dari kita sering meragukan Tuhan seperti ibu ini yang mengira Tuhan salah waktu untuk buat mukjizat, sehingga dagangannya nggak jadi laku, tender jadi batal dan sebagainya)
Ibu penjual tempe ini membuka penutup dagangannya perlahan hendak melihat apa tempe yang belum jadi itu masih belum berubah.
“hah…. puji Tuhan…. masih berupa tempe belum jadi” kata ibu ini dalam hatinya.
“Terima kasih ya Tuhan Engkau ternyata punya jalan keluar dalam setiap masalahku dan selalu memperhatikan aku…… Terima kasih ya Tuhan” Doa ibu ini menangis bahagia karena Tuhan sudah menolongnya.
Saudara, seperti kesaksian ibu penjual tempe tersebut di atas, bukankah kita sering berlaku demikian? Tapi satu pelajaran dapat kita tarik bahwa Tuhan sanggup buat Mukjizat dan sanggup buat jalan keluar untuk kita tepat pada waktunya. Sering apa yang kita minta tidak diberikan Tuhan, tapi Kita harus tetap percaya bahwa Tuhan berikan yang terbaik untuk kita. Amin.
sumber: http://www.ceritakristen.org
Setiap hari Ibu ini melakukan aktifitasnya seperti biasanya, yaitu bangun pagi-pagi dia terlebih dahulu bersekutu dengan Tuhan, berdoa, membaca Alkitab dan setelah itu dia mengurus pekerjaannya di dapur dan berangkat ke pasar menjual tempe yang telah di buatnya.
Ibu ini hidup dengan sederhana, tapi sebagai seorang anak Tuhan ia selalu mengucap syukur dengan apa yang Tuhan berikan kepadanya. Dalam kesederhanaannya, ia selalu percaya bahwa Tuhan Yesus selalu memeliharanya.
Sesuatu Yang Lain
Pada suatu hari seperti biasanya, ibu ini bangun pagi dan seperti kebiasaannya ia bangun dan membaca Alkitabnya, berdoa dan setelah itu ia ke dapur untuk mempersiapkan tempe yang akan di jualnya hari itu.Tapi pada saat ia akan mengambil tempe yang telah dibuat sehari sebelumnya, betapa kagetnya begitu ia membuka tutup wadah tempe buatannya…… “Waduh….tempeku belum jadi….. masih berupa kedelai…Oh tidak” Kata ibu ini mengeluh.
“Wah bisa nggak makan aku hari ini kalau nggak ada tempe yang bisa aku jual hari ini…… bagaimana ini” Kepanikan ibu ini mulai muncul.
“Oh mungkin aku kurang berdoa sehingga masalah ini terjadi padaku hari ini” kata ibu ini dalam hatinya.
Ia duduk sebentar, menarik napas panjang dan mulai berpikir ” Apa yang menyebabkan ini terjadi padaku ya ? Apa aku sudah berbuat dosa atau ada sesuatu yang lain sehingga hal ini bisa terjadi?”
Ibu ini terus berpikir sedemikian rupa, menganalisa barangkali dia berbuat dosa, sehingga masalah yang belum pernah terjadi, kini terjadi di hari tersebut. Sampai ia mengambil keputusan untuk berdoa.
“Tuhan” Ibu ini mulai doanya.
“Kalau ada dosa, ampuni aku. Aku percaya Engkau sanggup buat mujizat. Engkau tau bahwa kebutuhan hidupku tercukupi dari aku berjualan tempe ini. Jadi aku percaya Engkau pasti tolong aku. Sekarang ya Tuhan tolong ubah kedelai ini menjadi tempe seperti Engkau pernah mengubah air menjadi anggur” Doa ibu ini dengan sungguh-sungguh.
“Dan sekarang aku berkata kepada kedelai ini, Dalam nama Tuhan Yesus, aku perintahkan engkau berubah menjadi Tempe !” Perintah ibu ini.
Ibu ini sering melihat bagaimana pendeta di gerejanya berdoa dan bagaimana ia belajar Alkitab di gerejanya yang mengajarkan bagaimana anak Tuhan diberi otoritas oleh Tuhan. Karena itulah ia belajar mempraktekkannya hari itu.
Apa Yang Terjadi ?
Ibu ini setengah ragu ragu mulai membuka penutup wadah tempat biasanya ia membuat tempe tersebut. dan….. ( apakah menurut saudara tempe itu sudah jadi?)………………………………………….Ternyata tempe tersebut belum jadi……… masih seperti sebelumnya berupa tempe setengah jadi.
“Waduh… ya Tuhanku ternyata belum berubah” kata ibu ini setengah berputus asa.
“Oh… mungkin aku kurang beriman” Ibu ini mulai menganalisa keadaan tersebut.
“Sekarang aku harus lebih percaya lagi” Kata ibu ini sambil mempersiapkan imannya ….(Mungkin setengah dipaksa dirinya untuk percaya bahwa itu bisa terjadi).
“Dalam Nama Yesus……..Aku berkata kepada kedelai ini….. Berubahlah engkau menjadi Tempe yang terbaik” Perintah ibu ini kepada tempe yang belum jadi tersebut sambil menumpangkan tangannya ke atas penutup wadah tempe tersebut dengan penuh keyakinan. (Nah…..sekarang , menurut saudara ….apakah kedelai sudah berubah menjadi tempe ?)
Terus……..
Kembali bu ini meyakinkan dirinya sebelum membuka penutup wadah tempe tersebut. Dan…………………………..“Hah…..” Ibu ini menghela napas panjang kembali…….
Ternyata kedelai tersebut masih tetaplah kedelai dan tidak ada perubahan apapun. Ibu ini duduk lemas tak berdaya dalam keresahannya dan kebingungannya.
“Ya Tuhan…. aku harus berbuat apa? Mengapa hal ini bisa terjadi padaku. Aku nggak punya uang cukup untuk makan kalau hari ini aku tidak berjualan tempe. Aku sudah mempraktekkan FirmanMu dengan iman sekalupun….. tapi Tuhan…..kenapa Engkau tidak buat Mukjizat. Apa Tidak ada mukjizat lagi di jaman sekarang?” kata ibu ini dalam hatinya yang semakin resah dan bingung berkecamuk menjadi satu.
“oh…mungkin aku harus melangkah dengan iman” Pikir ibu ini kemudian.
“ya…..benar….aku harus melangkah dengan iman dan menjual tempe belum jadi ini ke pasar…. pasti Tuhan buat mukjizat dalam perjalanan. Bukankah aku haru melangkah dengan iman untuk bisa terciptanya mukjizat. Bukankah itu yang dikatakan di Alkitab?…. ya … aku harus berangkat ke pasar sekarang!”
Kemudian ibu ini mengambil tempe belum jadi ini dan memasukkannya ke dalam keranjang pikulannya dan memondongnya ke punggungnya dan bersiap berangkat ke pasar.
“Tuhan……. aku sudah melangkah dengan iman sekarang dan aku percaya Engkau pasti buat mukjizat sekarang” Doa ibu ini
Di perjalanan, ibu ini menyanyi lagu pujian untuk membangkitkan imannya dan belajar mempercayai Firman Tuhan.
“…….Bukan karena kekuatan…..namun RohMu ya Tuhan……Ketika ku percaya …Mukjizat itu nyata” Lagu “Mukjizat itu Nyata” dilantunkan ibu ini terus sambil melangkah ke pasar.
Setibanya di pasar, teman-teman seprofesinya bingung karena ibu ini tiba di pasar kesiangan…. “Ya… ada keperluan” Kata ibu ini menjawab teman-temannya yang menanyakan sebabnya kesiangan tiba di pasar. padahal dalam hatinya berkata ” Yah…. ini gara-gara bergumul denga tempe dan kedelai”
Ibu ini menurunkan barang dagannya yang masih tertutup kain tersebut, sambil menoleh ke dagangan tempe teman-temanya yang sudah mulai habis, sedangkan dia sendiri belum berjualan karena kesiangan hari itu.
“Sekarang aku harus melihat bagaimana Tuhan sudah merubah kedelai ini jadi tempe” kata ibu ini dalam hatinya.
Dengan perlahan sekali dia berusha mngintip di balik keranjangnya dengan harapan kedelai sudah berubah menjadi tempe. (Sekarang menurut saudara bagaimana ….. Apa ada Mukjizat terjadi untuk ibu ini?)
Yang terjadi berikutnya……
“Wah…. kok belum jadi juga” ibu ini mengeluh dan terduduk di lapaknya di pasar tersebut…. lemas….putus asa“Ya Tuhan aku berserah kepadaMu sekarang….. Apa yang Kau kehendaki biarlah terjadi padaku” Doa ibu ini perlahan hampir menangis.
Tuhan Tau yang Terbaik untukmu
Tidak lama kemudian……. ibu ini melihat ada seorang ibu paruh baya yang berjalan seolah mencari sesuatu dari suatu lapak ke lapak lainnya hendak membeli sesuatu tapi tidak mendapat apa yang mau dibelinya.Sampai ibu paruh baya tersebut berhenti di lapak ibu penjual tempe tersebut.
“Ibu mencari apa…kok saya perhatikan mencari sesuatu tapi tidak mendapat apa yang ibu mau beli” Kata ibu penjual tempe tersebut.
“ehmmm… saya cari tempe yang setengah jadi, bu…. itu loh… tempe yang masih belum jadi tempe tapi masih kededai yang mau jadi tempe…. saya sudah keliling ke seluruh penjual tempe di pasar ini tapi nggak ada yang jualan tempe setengah jadi ” kata ibu tersebut.
Sontak…..ibu penjual tempe tersebut kaget…”untuk apa bu…..kok cari tempe yang belum jadi”
” itu loh bu… anak saya yang tinggal di Jakarta, lagi ngidam hamil muda dan ngidamnya itu kepingin tempe dari desa asalnya ini…. lha kalau saya paketkan tempe ini ke Jakarta dan tiba di anak saya 2 hari lagi ya tempe tersebut sudah nggak enak lagi. Jadi supaya pas…kan saya harus cari tempe yang belum jadi. supaya kalau tiba di rumah anak saya 2 hari lagi…..pas matangnya tempe tersbut dan enak kalau dimakan”
Langsung ibu penjual tempe ini tanpa sengaja berteriak “HALLELUYAAA”
begitu bahagianya dia………”Oh ada bu…ada…. ibu perlu berapa potong?”
“Wah saya borong semua deh berapa yang ibu punya” kata ibu paruh baya tersebut.
…………….”ieit…eit tunggu dulu………….Jangan-jangan Tuhan sudah ubah kedelai ini jadi tempe….. wah bisa batal ini tempe laku” kata ibu ini dalam hatinya. (Berapa banyak dari kita sering meragukan Tuhan seperti ibu ini yang mengira Tuhan salah waktu untuk buat mukjizat, sehingga dagangannya nggak jadi laku, tender jadi batal dan sebagainya)
Ibu penjual tempe ini membuka penutup dagangannya perlahan hendak melihat apa tempe yang belum jadi itu masih belum berubah.
“hah…. puji Tuhan…. masih berupa tempe belum jadi” kata ibu ini dalam hatinya.
“Terima kasih ya Tuhan Engkau ternyata punya jalan keluar dalam setiap masalahku dan selalu memperhatikan aku…… Terima kasih ya Tuhan” Doa ibu ini menangis bahagia karena Tuhan sudah menolongnya.
Saudara, seperti kesaksian ibu penjual tempe tersebut di atas, bukankah kita sering berlaku demikian? Tapi satu pelajaran dapat kita tarik bahwa Tuhan sanggup buat Mukjizat dan sanggup buat jalan keluar untuk kita tepat pada waktunya. Sering apa yang kita minta tidak diberikan Tuhan, tapi Kita harus tetap percaya bahwa Tuhan berikan yang terbaik untuk kita. Amin.
sumber: http://www.ceritakristen.org
9 Januari 2013
Lebih Dalam Lagi
Ada seorang penggali sumur mendapat
sebuah pekerjaan dari seorang pengusaha kaya. Dia diperintahkan undtuk
menggali sebuah sumur untuk villanya di suatu bukit. Si pengusaha akan
memberikan gaji yang besar bila sumur itu sudah bisa berfungsi dengan
baik.
Penggali tersebut mengalami
kesulitan untuk menemukan sumber air karena villa tersebut terletak pada
daerah yang tandus. Sudah puluhan penggali yang gagal menemukan sumber
air namun penggali yang terakhir ini tidak patah semangat.
Dia
beranggapan bahwa bila pohon bisa tumbuh, maka ada air di dalamnya.
Entah pada ke dalaman ke berapa, yang pasti ada air di sana. Maka ia pun
mulai menggali. Lubang sedalam 2 meter pun belum ditemukan air, bahkan
sampai ke dalaman 10 meter. Air masih nihil namun dia rasakan perbedaan
pada dinding-dinding tanah di sekitarnya yang terasa lebih sejuk dan
hitam dari pada sebelumnya dan ia yakin bahwa sumber air sudah dekat.
Benar
saja air itu ditemukan pada ke dalaman 20 meter. Di sanalah terdapat
sumber air untuk kelangsungan hidup bagi orang-orang yang menghuni
sebuah villa. Uang banyak tak berharga bila tidak ada air.
Demikian
pula harta dan kekayaan tidak berharga bila kita tidak menemukan sumber
kehidupan. Sumber kehidupan kita adalah Tuhan Yesus. Semakin dalam kita
mencari tentang kebenaran firman Tuhan maka kita akan semakin melekat
pada Yesus. Semakin dalam kita mengasihi sesama maka Tuhan pun juga akan
semakin dalam mengasihi kita.
Jadi
jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan
besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani
kamu, hai orang yang kurang percaya?
Matius 6:30
sumber: http://www.renunganhariankristen.net
Bayi Belajar Bahasa sejak Dalam Rahim
Tahukah Anda, bayi belajar mengenal bahasa sejak masih dalam kandungan?
Bahkan, sebuah studi di Amerika Serikat menunjukkan bayi yang baru lahir
beberapa jam berminat pada kata-kata asing.
Sebelumnya, sebuah penelitian mengatakan bayi mengenal bahasa di bulan-bulan pertama kelahiran mereka. Namun, penelitian terbaru menyatakan sebaliknya. Bayi yang dikandung selama lebih sepuluh pekan bahkan mampu membedakan kata-kata dari bahasa ibunya. Selama 30 pekan, bayi dalam kandungan mengembangkan mekanisme otak dan indera pendengaran.
Penelitian terbaru itu dilakukan seorang profesor ahli psikologi di Pacific Lutheran University, Christine Moon, beserta rekan-rekannya. Penelitian melibatkan 40 bayi yang berusia 30 jam.
"Ibu memiliki kemampuan untuk mempengaruhi otak bayi. Vokal suaranya mempengaruhi janin," kata Patricia Kuhl, co-penulis dan co-direktur Institute for Learning dan Ilmu Otak di University of Washington.
Penelitian dilakukan di dua lokasi yang berbeda: Madigan Army Medical Center di Tacoma dan di Rumah Sakit Astrid Lindgren Anak di Stockholm. Bayi mendengar vokal berbahasa Inggris atau Swedia. Penelitian mengukur ketertarikan bayi pada suara ibunya dan bahasa asing. Ketertarikan itu ditransfer ke komputer saat bayi mengempeng untuk mengukur reaksi mereka pada suara.
Bayi cenderung mengisap empeng saat mendengar suara asing ketimbang yang akrab di telinganya. Durasi bayi mengempeng berbeda saat mendengarkan suara asing dengan bunyi yang akrab didengarnya sejak dalam rahim. Namun demikian, sang bayi tertarik dengan suara asing itu.
"Ini adalah studi pertama yang menunjukkan janin sebelum lahir belajar tentang suara ibunya. Pengalaman itu terus berkembang sejak enam bulan sebelum kelahirannya," kata Moon.
sumber: Metrotvnews.com
Sebelumnya, sebuah penelitian mengatakan bayi mengenal bahasa di bulan-bulan pertama kelahiran mereka. Namun, penelitian terbaru menyatakan sebaliknya. Bayi yang dikandung selama lebih sepuluh pekan bahkan mampu membedakan kata-kata dari bahasa ibunya. Selama 30 pekan, bayi dalam kandungan mengembangkan mekanisme otak dan indera pendengaran.
Penelitian terbaru itu dilakukan seorang profesor ahli psikologi di Pacific Lutheran University, Christine Moon, beserta rekan-rekannya. Penelitian melibatkan 40 bayi yang berusia 30 jam.
"Ibu memiliki kemampuan untuk mempengaruhi otak bayi. Vokal suaranya mempengaruhi janin," kata Patricia Kuhl, co-penulis dan co-direktur Institute for Learning dan Ilmu Otak di University of Washington.
Penelitian dilakukan di dua lokasi yang berbeda: Madigan Army Medical Center di Tacoma dan di Rumah Sakit Astrid Lindgren Anak di Stockholm. Bayi mendengar vokal berbahasa Inggris atau Swedia. Penelitian mengukur ketertarikan bayi pada suara ibunya dan bahasa asing. Ketertarikan itu ditransfer ke komputer saat bayi mengempeng untuk mengukur reaksi mereka pada suara.
Bayi cenderung mengisap empeng saat mendengar suara asing ketimbang yang akrab di telinganya. Durasi bayi mengempeng berbeda saat mendengarkan suara asing dengan bunyi yang akrab didengarnya sejak dalam rahim. Namun demikian, sang bayi tertarik dengan suara asing itu.
"Ini adalah studi pertama yang menunjukkan janin sebelum lahir belajar tentang suara ibunya. Pengalaman itu terus berkembang sejak enam bulan sebelum kelahirannya," kata Moon.
sumber: Metrotvnews.com
3 Tantangan Terbesar dalam Pernikahan
Menikah saat ini menjadi semacam tuntutan dari masyarakat. Anda
menikah karena "sudah waktunya menikah", atau karena "sudah pacaran
terlalu lama", atau karena "ibu lelah selalu ditanya tetangga dan
keluarga, kapan anaknya menikah". Jadi, menikah bukan lagi karena adanya
kebutuhan Anda dan pasangan untuk saling membahagiakan, dan untuk
membentuk keluarga kecil yang akan melengkapi kebahagiaan Anda berdua.
Padahal, tantangan dalam kehidupan pernikahan sangat besar dan tidak bisa dipandang remeh. Meskipun begitu, tantangan memang sebaiknya dihadapi, bukan dihindari. Seperti disampaikan Susan Shapiro Barash, pakar hubungan dan penulis buku The Nine Phases of Marriage, jika Anda memang bertekad untuk menikah, Anda perlu mengetahui tiga tantangan terbesar ini, dan bagaimana mengatasinya.
1. Keuangan
Banyak pasangan yang sudah membicarakan keuangan sebelum menikah, karena menyadari pentingnya masalah ini ketika mereka sudah bersatu dalam hubungan pernikahan. Namun sesering apa pun pasangan membahas keuangan saat masih pacaran, atau seberapa sering perempuan mendiskusikannya dengan suami saat sudah menikah, menurut Susan keuangan tetap menjadi masalah besar dalam pernikahan.
Kebanyakan pasangan mengatur keuangan dengan cara memisahkan rekening bank untuk menyimpan penghasilan masing-masing, dan membuat rekening bersama untuk biaya operasional rumah tangga, pendidikan anak, atau liburan keluarga. Saran Susan, untuk memulai pembicaraan mengenai keuangan tanpa menyinggung perasaan, masing-masing pasangan harus bersikap fleksibel. Misalnya salah satu dari Anda tengah menghadapi masalah di kantor seperti perampingan karyawan, maka Anda dan suami perlu saling menyesuaikan perubahan gaya hidup.
2. Keluarga
Masalah kedua yang sering menjadi bahan pertengkaran dalam rumah tangga adalah keluarga, khususnya dalam menghadapi mertua atau saudara ipar. Ini termasuk masalah klasik. Bagaimana ketika ibu mertua terlibat terlalu jauh dalam rumah tangga Anda, atau bagaimana pembagian waktu untuk mengunjungi keluarga masing-masing, sering menjadi isu sensitif dalam pernikahan.
Menurut Susan, baik suami maupun istri harus lebih sensitif andaikan suami sangat dekat dengan saudari perempuan atau ibunya, meskipun kedekatan (atau ketergantungan?) itu membuat Anda kesal. Sejauh mana Anda bisa menembus batasan-batasan, sehingga Anda bisa mendapatkan apa yang Anda inginkan, dan begitu pula dengan suami Anda? Kuncinya adalah pada komunikasi yang terbuka.
Seringkali perempuan masih sulit melakukan hal ini. Misalnya, Anda merasa dianggap tidak becus mengasuh anak jika setiap kali ibu mertua mengambil alih anak-anak dari tangan Anda. Namun, sebagai perempuan Anda sulit mengekspresikan ketidaksetujuan itu, dan memilih diam sambil cemberut sepanjang hari. Pria tidak akan bisa membaca pikiran Anda. Jadi, lebih baik Anda menyampaikan keberatan-keberatan Anda, sekaligus mencari solusi yang tidak menyakiti siapa pun.
3. Anak
Kita hidup dalam masyarakat yang mengagungkan (kepemilikan) anak. Pasangan menikah dituntut untuk punya anak; kalau tidak, dianggap belum lengkap. Kemudian ketika mempunyai anak, orangtua selalu menerapkan pengasuhan "helikopter", di mana orangtua bersikap terlalu protektif sehingga mengatur keperluan anak sampai ke hal-hal terkecil. Padahal, cara pengasuhan seperti ini justru bisa mengacaukan hubungan Anda dan suami.
Masalah ini bisa berkembang ketika Anda dan suami punya nilai-nilai yang berbeda dalam mendidik anak. Misalnya, Anda ingin anak bersekolah di sekolah internasional yang menggunakan bahasa asing, sedangkan suami ingin menyekolahkan anak di sekolah negeri supaya tetap "membumi". Perbedaan keinginan ini mencerminkan bagaimana pernikahan Anda akan berlangsung ketika kehadiran anak-anak justru mengubah hubungan Anda berdua. Untuk menghindari perdebatan ini, Anda harus saling menyesuaikan diri dengan pandangan masing-masing.
Sumber: Shine/KOMPAS.com
Padahal, tantangan dalam kehidupan pernikahan sangat besar dan tidak bisa dipandang remeh. Meskipun begitu, tantangan memang sebaiknya dihadapi, bukan dihindari. Seperti disampaikan Susan Shapiro Barash, pakar hubungan dan penulis buku The Nine Phases of Marriage, jika Anda memang bertekad untuk menikah, Anda perlu mengetahui tiga tantangan terbesar ini, dan bagaimana mengatasinya.
1. Keuangan
Banyak pasangan yang sudah membicarakan keuangan sebelum menikah, karena menyadari pentingnya masalah ini ketika mereka sudah bersatu dalam hubungan pernikahan. Namun sesering apa pun pasangan membahas keuangan saat masih pacaran, atau seberapa sering perempuan mendiskusikannya dengan suami saat sudah menikah, menurut Susan keuangan tetap menjadi masalah besar dalam pernikahan.
Kebanyakan pasangan mengatur keuangan dengan cara memisahkan rekening bank untuk menyimpan penghasilan masing-masing, dan membuat rekening bersama untuk biaya operasional rumah tangga, pendidikan anak, atau liburan keluarga. Saran Susan, untuk memulai pembicaraan mengenai keuangan tanpa menyinggung perasaan, masing-masing pasangan harus bersikap fleksibel. Misalnya salah satu dari Anda tengah menghadapi masalah di kantor seperti perampingan karyawan, maka Anda dan suami perlu saling menyesuaikan perubahan gaya hidup.
2. Keluarga
Masalah kedua yang sering menjadi bahan pertengkaran dalam rumah tangga adalah keluarga, khususnya dalam menghadapi mertua atau saudara ipar. Ini termasuk masalah klasik. Bagaimana ketika ibu mertua terlibat terlalu jauh dalam rumah tangga Anda, atau bagaimana pembagian waktu untuk mengunjungi keluarga masing-masing, sering menjadi isu sensitif dalam pernikahan.
Menurut Susan, baik suami maupun istri harus lebih sensitif andaikan suami sangat dekat dengan saudari perempuan atau ibunya, meskipun kedekatan (atau ketergantungan?) itu membuat Anda kesal. Sejauh mana Anda bisa menembus batasan-batasan, sehingga Anda bisa mendapatkan apa yang Anda inginkan, dan begitu pula dengan suami Anda? Kuncinya adalah pada komunikasi yang terbuka.
Seringkali perempuan masih sulit melakukan hal ini. Misalnya, Anda merasa dianggap tidak becus mengasuh anak jika setiap kali ibu mertua mengambil alih anak-anak dari tangan Anda. Namun, sebagai perempuan Anda sulit mengekspresikan ketidaksetujuan itu, dan memilih diam sambil cemberut sepanjang hari. Pria tidak akan bisa membaca pikiran Anda. Jadi, lebih baik Anda menyampaikan keberatan-keberatan Anda, sekaligus mencari solusi yang tidak menyakiti siapa pun.
3. Anak
Kita hidup dalam masyarakat yang mengagungkan (kepemilikan) anak. Pasangan menikah dituntut untuk punya anak; kalau tidak, dianggap belum lengkap. Kemudian ketika mempunyai anak, orangtua selalu menerapkan pengasuhan "helikopter", di mana orangtua bersikap terlalu protektif sehingga mengatur keperluan anak sampai ke hal-hal terkecil. Padahal, cara pengasuhan seperti ini justru bisa mengacaukan hubungan Anda dan suami.
Masalah ini bisa berkembang ketika Anda dan suami punya nilai-nilai yang berbeda dalam mendidik anak. Misalnya, Anda ingin anak bersekolah di sekolah internasional yang menggunakan bahasa asing, sedangkan suami ingin menyekolahkan anak di sekolah negeri supaya tetap "membumi". Perbedaan keinginan ini mencerminkan bagaimana pernikahan Anda akan berlangsung ketika kehadiran anak-anak justru mengubah hubungan Anda berdua. Untuk menghindari perdebatan ini, Anda harus saling menyesuaikan diri dengan pandangan masing-masing.
Sumber: Shine/KOMPAS.com
6 Januari 2013
10 Kesalahan Diagnosis Paling Sering pada Anak
Menegakkan diagnosis suatu penyakit oleh seorang dokter seringkali
tidak semudah yang dibayangkan. Beberapa kelainan atau penyakit yang
berbeda sering menampakkan tanda dan gejala klinis yang sama. Sehingga
dalam beberapa kasus acapkali terjadi "wrong diagnosis" atau kesalahan
diagnosis atau overdiagnosis suatu penyakit padahal seseorang tidak
menderitanya.
Kesalahan diagnosis atau wrong diagnosis artinya seseorang diberikan diagnosis penyakit tertentu tetapi sebenarnya belum tentu mengalami gangguan tersebut. Bukan hanya di Indonesia, hal ini juga sering terjadi di luar negeri. Istilah dan kondisi yang hampir serupa diistilahkan pit fall diagnosis, overdiagnosis atau misdiagnosis.
Banyak faktor yang terjadi mengapa hal itu sering terjadi. Faktor utama adalah dalam beberapa penyakit yang dalam menentukan gold standar atau untuk memastikan suatu penyakit dengan diagnosis klinis atau hanya dengan mengamati riwayat penyakit dan manifestasi penyakit. Sedangkan alat bantu diagnosis seperti pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan penunjang lainnya tidak banyak diharapkan karena sering spesifitas dan sensitifitas tidak terlalu bagus sehingga sering mengakibatkan false positif atau false negatif.
Artinya, dalam pemeriksaan laboratorium terjadi kesalahan yang seharusnya negatif tetapi saat diperiksa hasilnya positif dan sebaliknya. Selain akurasi alat tidak baik sering terjadi kesalahan interpretasi penilaian hasil laboratorium.
Berikut 10 overdiagnosis yang paling sering terjadi, khususnya pada anak-anak :
1. Alergi susu sapi.
Menentukan vonis anak menderita alergi susu sapi tidaklah semudah yang dibayangkan. Tidak semua manifestasi alergi haruslah disebabkan karena alergi susu sapi. Penyebab alergi susu sapi hanya berkisar sekitar 2-3%, tetapi faktanya hampir semua anak yang mengalami gejala alergi, sering langsung diagnosis alergi susu sapi. Banyak bayi awalnya didiagnosis alergi susu sapi dan diadviskan untuk minum susu yang mahal. Ternyata saat dilakukan evaluasi ternyata anak tersebut tidak mengalami alergi susu sap kasus lain saat usia o-6 bulan minum susu sapi tidak ada masalah tetapi saat usia 7 bulan divonis alergi susu sapi.
Memang untuk memvonis seorang alergi susu sapi tidak semudah itu. Untuk menentukan penderita yang sudah divonis alergi susu sapi pilihan utama adalah susu ektensif hidrolisat atau soya. Seringkali kesalahan terjadi bahwa setiap anak mengalami tanda dan gejala alergi divonis alergi susu sapi dan diadviskan susu hidrolisat parsial alergi. Padahal, susu tersebut hanya untuk prevention atau pencegahan alergi atau untuk anak beresiko alergi bukan untuk penderita alergi susu sapi.
Memastikan alergi susu sapi tidak mudah karena dalam keadaan tertentu tes alergi seperti tes kulit atau tes darah tidak bisa memastikannya. Standar baku emas atau memastikan alergi susu sapi harus dengan chalenge test atau eliminasi provokasi. Hal inilah yang membuat seringkali terjadi overdiagnosis atau perbedaan pendapat di antara para dokter dalam menentukan vonis alergi susu sapi pada anak atau bayi. Penyebab alergi bila dicermati juga sering dicetuskan karena infeksi virus dan disebabkan karena alergi debu atau alergi makanan lainnya.
2. Infeksi bakteri.
Kesalahan diagnosis sering lainnya adalah penyakit virus didiagnosis sebagai infeksi bakteri. Gangguan infeksi muntaber, muntah, diare, demam, batuk, pilek atau infeksi akut lainnya sebagian besar disebabkan karena infeksi virus yang tidak memerlukan antibiotika. Tetapi fakta yang ada sebagian besar terjadi overdiagnosis atau overtreatment. Banyak kasus demikian diberi antibiotika yang seharusnya tidak perlu diberi antibiotika.
3. Alergi debu.
Setiap Debu yang paling sering dianggap sebagai penyebab keluhan batuk, pilek, sinusitis berkepanjangan. Sebenarnya penyebab utama alergi debu adalah debu rumah atau "house dust". Debu di luar rumah jarang dianggap sebagai penyebab alergi. Bahkan banyak orangtua menyangka bahwa batuk dan pilek berkepanjngan karena adanya proyek bangunan di sekitar rumah.
Bila dicermati debu yang selama ini dianggap sebagai biang keladi penyebab alergi mungkin harus dipertanyakan. Hal ini dapat dibuktikan bahwa keluhan alergi seperti batuk dan pilek seringkali timbul saat malam dan pagi hari. Padahal saat malam dan pagi hari debu lebih sedikit. Reaksi alergi karena debu adalah reaksi cepat yang seharusnya lebih banyak timbul saat siang hari saat aktifitas.
Fakta lain juga terjadi banyak orangtua yang telah membersihkan semua debu, boneka, karpet dan dipasang AC plasmacluster tetapi ternyata gejala alergi batuk dan pilek tidak kunjung hilang. Bahkan penelitian di Swedia menunjukkan pemakaian karpet menurun, pemakaian lantaeas menaingkat tetapi justru penderita alergi meningkat pesat. Debu bisa dapat menimbulkan alergi bila dalam jumlah yang cukup besar seperti bila masuk gudang, rumah yang tidak ditinggali lebih dari seminggu, saat bongkar-bongkar kamar atau saat menyapu atau saat memakai atau mengambil barang yang sudah lama tersimpan lama di gudang atau lemari.
Gangguan karena debu termasuk reaksi cepat biasanya tidak berlangsung lama, begitu paparan debu tersebut hilang maka dalam beberapa saat keluhan tersebut akan menghilang. Bila gangguan tersebut berlangsung lama bisa dipastikan adalah reaksi lambat, keadaan seperti inilah tampaknya alergi makanan seringkali dapat dicurigai. Penyebab dan pemicu alergi yang sering adalah infeksi virus atau flu hal ini sering tidak disadari penderita alergi.
4. ADHD.
Banyak kasus anak tidak bisa diam, gangguan konsentrasi dan gangguan emosi divonis sebagai ADHD padahal bukan. Banyak anak normal juga mempunyai menifestai tidak bisa diam, gangguan konsentrasi dan gangguan emosimeski dalam bentuk yang tidak berat. Kondisi normal ini sering terjadi pada penderita alergi dengan gangguan salran cerna. ADHD adalah wrong diagnosis terbesar di Amerika Serikat.
5. Demam tifus.
Seringkali seseorang didiagnosis tifus sampai lebih dari 2-4 kali dalam setahun padahal tidak menderita penyakit tersebut. Kesalahan diagnosis tifus seringkali terjadi karena spesifitas hasil pemeriksaan laboratorium darah widal atau pemeriksaan IgG dan IgM tifus tidaklah baik. Sering terjadi false positf pada infeksi virus atau DBD. Makanya seringkali terjadi penderita DBD divonis juga sebagai tifus karena hasil laboratorium tifus positif padahal tidak mengidap tifus. Reaksi false positif hasil laboratorium tifus ini seringkali terjadi pada penderita alergi atau hipersenitif karena reaksi antibodinya sangat reaktif sering mengakibatkan kesalahan hasil laboratorium.
6. Tuberkulosis.
Diagnosis pasti TB anak sulit oleh karena penemuan Micobacterium TBC (M.TBC) sebagai penyebab TB pada anak tidak mudah. Sehingga sering terjadi kesalahan diagnosis dalam penegakkan diagnosis TB pada anak. Konsekuensi yang harus dihadapi adalah pemberian multidrug (2 atau 3 jenis antibiotika) dalam jangka waktu 6 bulan. Pemberian obat anti TB pada anak yang tidak menderita TB selain mengakibatkan pengeluaran biaya yang tidak diperlukan, juga risiko efek samping pemberian obat tersebut seperti gangguan hati, persarafan telinga, gangguan darah dan sebagainya.
Di kalangan masyarakat bahkan sebagian klinisi terdapat kecenderungan tanda dan gejala TB yang tidak spesifik pada anak sering dipakai dasar untuk memberikan pengobatan TB pada anak. Padahal banyak penyakit lainnya yang mempunyai gejala tersebut. Gagal tumbuh atau berat badan tidak naik, kesulitan makan, demam berulang, sering batuk atau pembesaran kelenjar yang kecil di sekitar leher dan belakang kepala merupakan gejala yang tidak spesifik pada anak. Tetapi tampaknya dalam praktik sehari-hari gangguan ini sering langsung dicurigai sebagai gejala TB.
Seharusnya gejala tersebut dapat disebabkan oleh beberapa penyakit lainnya. Gangguan-gangguan tersebut juga sering dialami oleh penderita alergi, asma, gangguan saluran cerna dan gangguan lainnya pada anak. Tanda dan gejala TB yang tidak spesifik sangat mirip dengan penyakit lainnya. Gangguan gagal tumbuh dan gangguan saluran napas non spesifik sering mengalami overdiagnosis tuberkulosis. Penyakit alergi atau asma dan penderita gagal tumbuh yang disertai kesulitan makan paling sering dianggap penyakit TB karena gejalanya sama.
7. Alergi dingin.
Gejala bersin, batuk, pilek berkepanjangan sering didiagnosis sebagai alergi dingin. Sebenarnya dingin hanyalah sekedar pencetus atau memperberat bukan penyebab. Artinya bila penyebab alergi lainnya tidak ada maka meski dingin tidak akan menimbulkan keluhan. Dingin atau AC sering juga dianggap biang keladi penyebabnya. Tetapi pendapat ini tidak sepenuhnya benar karena banyak penderita alergi batuk saat tidur siang dengan AC yang sangat dingin tidak timbul gejala batuk tersebut. Hingga saat ini masih belum diketahui mengapa gejala alergi atau asma sering timbul saat malam hari. Diduga peranan hormonal sirkadial yang mengakibatkan fenomena gejala saat malam dan pagi hari lebih sering terjadi. Demkikian juga bila dicermati penderita yang divonis alergi dingin suatu saat tinggal.beberapa lama di lembang yang sangat dingin bahkan tinggal di Eropa selama beberapa bulan saat musim dingin keluhan pilek dan batukjustru sembuh.
8. Pnemoni.
Penderita asma atau hipersnsitif bronkus atau hipersensitif saluran napas sering didiagnosis sebagai infeksi parau-paru atau pnemoni padahal hanyalah sekedar infeksi saluran napas akut biasa. Hal ini terjadi karena kesalahan interpretasi dalam pembacaan foto rontgen. Pada penderita alergi saluran napas dan asma sering menampkkan bercak-bercak mirip infkesi paru pnemoni padahal bukan. Infiltrat atau bercak pada rontgen infeksi paru biasa halus sedangakan pada penderita asma lebih kasar, Meski berbeda kedua hal ini sering dikelirukan oleh dokter radiologipun. Sehingga dokter yang merawat akan secara otomatis mengikuti hasil bacaan robtgen itu padahal manifestasi klinisnya tidak sesuai dengan pnemoni seperti tidak ada tanda ronki basah halus dan tidak sesak.
9. Usus buntu.
Keluhan nyeri perut yang hebat sering didiagnosis usus buntu padahal nyeri perut juga bisa terjadi pada berbagai kasus. Kadang overdiagnosis usus buntu sering terjadi karena gejala yang terjadi hampir sama kualitas nyeri dan lokasinya dengan gangguan lainnya. Kesalahan diagnosis usu buntu sering terjadi pada penderita alergi atau asma yang sebelumnya mempunyai riwayat kolik saat bayi, sering rewel saat usia di bawah usia 3 bulan atau nyeri perut berulang.
10. Hirschprung Disease.
Beberapa kasus penderita sulit buang air besar pada bayi sering mengalami overdiagnosis sebagai penyakit hirschprung. Penyakit hirschprung adalah gangguan sulit buang air besar yang disebabkan karena tidak adanya ganglion atau persarafan usus besar di daerah sekitar anus. Gangguan ini harus dipastikan dengan biopsi dan harus dilakukan operasi untuk menghilangkan sebagian usus.
Beberapa penderita divonis sebagai penyakit hirschprung karena berdasarkan pemeriksaan foto barium dan harus melakukan operasi. Sebelum operasi dilalkukan second opinion ke dokter lainnya dan dilakukan eliminasi beberapa makanan penyebab alergi ternyata gangguan kesulitan buang air besar tersebut tersebut dapat membaik tanpa operasi. Gangguan sulit buang air besar banyak faktor penyebabnya salah satunya sering berkaitan dengan gangguan alergi makanan.
Dampak dan pencegahan
Dampak yang terjadi bila kesalahan diagnosis ini terjadi ini kadang ringan sampai berdampak fatal. Dampak ringan lainnya adalah mengorbankan biaya yang sangat besar misalnya bila tidak benar mengalami alergi susu sapi tetapi direkomendasikan susu khusus hipoalergenik yang harganya sampai berlipat-lipat. Dampak lainnya, yang seharusnya tidak minum obat antibiotika tetapi harus diberi antibiotika.
Data di Growup Clinic Jakarta menunjukkan bahwa kesalahan diagnosis ini paling sering menimpa penderita asma, alergi dan hipersensitifitas saluran cerna. Data menunjukkan bahwa hampir lebih dari 90% penderita yang mengalami overdiagnosis terjadi pada penderita asma, alergi dan hipersensitif saluran cerna. Ternyata alergi dapat mengganggu semua sistem tubuh dan mempunyai banyak manifestasi klinis yang kadang menyerupai berbagai penyakit lainnya.
Langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah bagi penderita alergi bila didiagnosis 10 penyakit seperti di atas harus lebih cermat memakai prosedur penegakan diagnosis dengan mengamati secara cermat riwayat penyakit, tanda dan gejala penyakit dan interpretasi labatorium yang baik. Dokter harus cermat menginterpretasikan hasil laboratorium.
Tak boleh mengobati pasien hanya sekedar berdasarkan pemeriksaan laboratorium tanpa mencermati manifestasi klinis penderita. Beberapa pemeriksaan laboratorium sering terjadi false positif atau seharusnya hasil negatif tetapi hasilnya menunjukkan positif.
Bila diagnosis meragukan, sebaiknya dilakukan second opinion atau meminta pendapat kedua ke dokter ahli lainnya. Bila terjadi kesalahan diagnosis, seringkali disertai kesalahan terapi dan pengobatannya.
sumber: KOMPAS.com
Kesalahan diagnosis atau wrong diagnosis artinya seseorang diberikan diagnosis penyakit tertentu tetapi sebenarnya belum tentu mengalami gangguan tersebut. Bukan hanya di Indonesia, hal ini juga sering terjadi di luar negeri. Istilah dan kondisi yang hampir serupa diistilahkan pit fall diagnosis, overdiagnosis atau misdiagnosis.
Banyak faktor yang terjadi mengapa hal itu sering terjadi. Faktor utama adalah dalam beberapa penyakit yang dalam menentukan gold standar atau untuk memastikan suatu penyakit dengan diagnosis klinis atau hanya dengan mengamati riwayat penyakit dan manifestasi penyakit. Sedangkan alat bantu diagnosis seperti pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan penunjang lainnya tidak banyak diharapkan karena sering spesifitas dan sensitifitas tidak terlalu bagus sehingga sering mengakibatkan false positif atau false negatif.
Artinya, dalam pemeriksaan laboratorium terjadi kesalahan yang seharusnya negatif tetapi saat diperiksa hasilnya positif dan sebaliknya. Selain akurasi alat tidak baik sering terjadi kesalahan interpretasi penilaian hasil laboratorium.
Berikut 10 overdiagnosis yang paling sering terjadi, khususnya pada anak-anak :
1. Alergi susu sapi.
Menentukan vonis anak menderita alergi susu sapi tidaklah semudah yang dibayangkan. Tidak semua manifestasi alergi haruslah disebabkan karena alergi susu sapi. Penyebab alergi susu sapi hanya berkisar sekitar 2-3%, tetapi faktanya hampir semua anak yang mengalami gejala alergi, sering langsung diagnosis alergi susu sapi. Banyak bayi awalnya didiagnosis alergi susu sapi dan diadviskan untuk minum susu yang mahal. Ternyata saat dilakukan evaluasi ternyata anak tersebut tidak mengalami alergi susu sap kasus lain saat usia o-6 bulan minum susu sapi tidak ada masalah tetapi saat usia 7 bulan divonis alergi susu sapi.
Memang untuk memvonis seorang alergi susu sapi tidak semudah itu. Untuk menentukan penderita yang sudah divonis alergi susu sapi pilihan utama adalah susu ektensif hidrolisat atau soya. Seringkali kesalahan terjadi bahwa setiap anak mengalami tanda dan gejala alergi divonis alergi susu sapi dan diadviskan susu hidrolisat parsial alergi. Padahal, susu tersebut hanya untuk prevention atau pencegahan alergi atau untuk anak beresiko alergi bukan untuk penderita alergi susu sapi.
Memastikan alergi susu sapi tidak mudah karena dalam keadaan tertentu tes alergi seperti tes kulit atau tes darah tidak bisa memastikannya. Standar baku emas atau memastikan alergi susu sapi harus dengan chalenge test atau eliminasi provokasi. Hal inilah yang membuat seringkali terjadi overdiagnosis atau perbedaan pendapat di antara para dokter dalam menentukan vonis alergi susu sapi pada anak atau bayi. Penyebab alergi bila dicermati juga sering dicetuskan karena infeksi virus dan disebabkan karena alergi debu atau alergi makanan lainnya.
2. Infeksi bakteri.
Kesalahan diagnosis sering lainnya adalah penyakit virus didiagnosis sebagai infeksi bakteri. Gangguan infeksi muntaber, muntah, diare, demam, batuk, pilek atau infeksi akut lainnya sebagian besar disebabkan karena infeksi virus yang tidak memerlukan antibiotika. Tetapi fakta yang ada sebagian besar terjadi overdiagnosis atau overtreatment. Banyak kasus demikian diberi antibiotika yang seharusnya tidak perlu diberi antibiotika.
3. Alergi debu.
Setiap Debu yang paling sering dianggap sebagai penyebab keluhan batuk, pilek, sinusitis berkepanjangan. Sebenarnya penyebab utama alergi debu adalah debu rumah atau "house dust". Debu di luar rumah jarang dianggap sebagai penyebab alergi. Bahkan banyak orangtua menyangka bahwa batuk dan pilek berkepanjngan karena adanya proyek bangunan di sekitar rumah.
Bila dicermati debu yang selama ini dianggap sebagai biang keladi penyebab alergi mungkin harus dipertanyakan. Hal ini dapat dibuktikan bahwa keluhan alergi seperti batuk dan pilek seringkali timbul saat malam dan pagi hari. Padahal saat malam dan pagi hari debu lebih sedikit. Reaksi alergi karena debu adalah reaksi cepat yang seharusnya lebih banyak timbul saat siang hari saat aktifitas.
Fakta lain juga terjadi banyak orangtua yang telah membersihkan semua debu, boneka, karpet dan dipasang AC plasmacluster tetapi ternyata gejala alergi batuk dan pilek tidak kunjung hilang. Bahkan penelitian di Swedia menunjukkan pemakaian karpet menurun, pemakaian lantaeas menaingkat tetapi justru penderita alergi meningkat pesat. Debu bisa dapat menimbulkan alergi bila dalam jumlah yang cukup besar seperti bila masuk gudang, rumah yang tidak ditinggali lebih dari seminggu, saat bongkar-bongkar kamar atau saat menyapu atau saat memakai atau mengambil barang yang sudah lama tersimpan lama di gudang atau lemari.
Gangguan karena debu termasuk reaksi cepat biasanya tidak berlangsung lama, begitu paparan debu tersebut hilang maka dalam beberapa saat keluhan tersebut akan menghilang. Bila gangguan tersebut berlangsung lama bisa dipastikan adalah reaksi lambat, keadaan seperti inilah tampaknya alergi makanan seringkali dapat dicurigai. Penyebab dan pemicu alergi yang sering adalah infeksi virus atau flu hal ini sering tidak disadari penderita alergi.
4. ADHD.
Banyak kasus anak tidak bisa diam, gangguan konsentrasi dan gangguan emosi divonis sebagai ADHD padahal bukan. Banyak anak normal juga mempunyai menifestai tidak bisa diam, gangguan konsentrasi dan gangguan emosimeski dalam bentuk yang tidak berat. Kondisi normal ini sering terjadi pada penderita alergi dengan gangguan salran cerna. ADHD adalah wrong diagnosis terbesar di Amerika Serikat.
5. Demam tifus.
Seringkali seseorang didiagnosis tifus sampai lebih dari 2-4 kali dalam setahun padahal tidak menderita penyakit tersebut. Kesalahan diagnosis tifus seringkali terjadi karena spesifitas hasil pemeriksaan laboratorium darah widal atau pemeriksaan IgG dan IgM tifus tidaklah baik. Sering terjadi false positf pada infeksi virus atau DBD. Makanya seringkali terjadi penderita DBD divonis juga sebagai tifus karena hasil laboratorium tifus positif padahal tidak mengidap tifus. Reaksi false positif hasil laboratorium tifus ini seringkali terjadi pada penderita alergi atau hipersenitif karena reaksi antibodinya sangat reaktif sering mengakibatkan kesalahan hasil laboratorium.
6. Tuberkulosis.
Diagnosis pasti TB anak sulit oleh karena penemuan Micobacterium TBC (M.TBC) sebagai penyebab TB pada anak tidak mudah. Sehingga sering terjadi kesalahan diagnosis dalam penegakkan diagnosis TB pada anak. Konsekuensi yang harus dihadapi adalah pemberian multidrug (2 atau 3 jenis antibiotika) dalam jangka waktu 6 bulan. Pemberian obat anti TB pada anak yang tidak menderita TB selain mengakibatkan pengeluaran biaya yang tidak diperlukan, juga risiko efek samping pemberian obat tersebut seperti gangguan hati, persarafan telinga, gangguan darah dan sebagainya.
Di kalangan masyarakat bahkan sebagian klinisi terdapat kecenderungan tanda dan gejala TB yang tidak spesifik pada anak sering dipakai dasar untuk memberikan pengobatan TB pada anak. Padahal banyak penyakit lainnya yang mempunyai gejala tersebut. Gagal tumbuh atau berat badan tidak naik, kesulitan makan, demam berulang, sering batuk atau pembesaran kelenjar yang kecil di sekitar leher dan belakang kepala merupakan gejala yang tidak spesifik pada anak. Tetapi tampaknya dalam praktik sehari-hari gangguan ini sering langsung dicurigai sebagai gejala TB.
Seharusnya gejala tersebut dapat disebabkan oleh beberapa penyakit lainnya. Gangguan-gangguan tersebut juga sering dialami oleh penderita alergi, asma, gangguan saluran cerna dan gangguan lainnya pada anak. Tanda dan gejala TB yang tidak spesifik sangat mirip dengan penyakit lainnya. Gangguan gagal tumbuh dan gangguan saluran napas non spesifik sering mengalami overdiagnosis tuberkulosis. Penyakit alergi atau asma dan penderita gagal tumbuh yang disertai kesulitan makan paling sering dianggap penyakit TB karena gejalanya sama.
7. Alergi dingin.
Gejala bersin, batuk, pilek berkepanjangan sering didiagnosis sebagai alergi dingin. Sebenarnya dingin hanyalah sekedar pencetus atau memperberat bukan penyebab. Artinya bila penyebab alergi lainnya tidak ada maka meski dingin tidak akan menimbulkan keluhan. Dingin atau AC sering juga dianggap biang keladi penyebabnya. Tetapi pendapat ini tidak sepenuhnya benar karena banyak penderita alergi batuk saat tidur siang dengan AC yang sangat dingin tidak timbul gejala batuk tersebut. Hingga saat ini masih belum diketahui mengapa gejala alergi atau asma sering timbul saat malam hari. Diduga peranan hormonal sirkadial yang mengakibatkan fenomena gejala saat malam dan pagi hari lebih sering terjadi. Demkikian juga bila dicermati penderita yang divonis alergi dingin suatu saat tinggal.beberapa lama di lembang yang sangat dingin bahkan tinggal di Eropa selama beberapa bulan saat musim dingin keluhan pilek dan batukjustru sembuh.
8. Pnemoni.
Penderita asma atau hipersnsitif bronkus atau hipersensitif saluran napas sering didiagnosis sebagai infeksi parau-paru atau pnemoni padahal hanyalah sekedar infeksi saluran napas akut biasa. Hal ini terjadi karena kesalahan interpretasi dalam pembacaan foto rontgen. Pada penderita alergi saluran napas dan asma sering menampkkan bercak-bercak mirip infkesi paru pnemoni padahal bukan. Infiltrat atau bercak pada rontgen infeksi paru biasa halus sedangakan pada penderita asma lebih kasar, Meski berbeda kedua hal ini sering dikelirukan oleh dokter radiologipun. Sehingga dokter yang merawat akan secara otomatis mengikuti hasil bacaan robtgen itu padahal manifestasi klinisnya tidak sesuai dengan pnemoni seperti tidak ada tanda ronki basah halus dan tidak sesak.
9. Usus buntu.
Keluhan nyeri perut yang hebat sering didiagnosis usus buntu padahal nyeri perut juga bisa terjadi pada berbagai kasus. Kadang overdiagnosis usus buntu sering terjadi karena gejala yang terjadi hampir sama kualitas nyeri dan lokasinya dengan gangguan lainnya. Kesalahan diagnosis usu buntu sering terjadi pada penderita alergi atau asma yang sebelumnya mempunyai riwayat kolik saat bayi, sering rewel saat usia di bawah usia 3 bulan atau nyeri perut berulang.
10. Hirschprung Disease.
Beberapa kasus penderita sulit buang air besar pada bayi sering mengalami overdiagnosis sebagai penyakit hirschprung. Penyakit hirschprung adalah gangguan sulit buang air besar yang disebabkan karena tidak adanya ganglion atau persarafan usus besar di daerah sekitar anus. Gangguan ini harus dipastikan dengan biopsi dan harus dilakukan operasi untuk menghilangkan sebagian usus.
Beberapa penderita divonis sebagai penyakit hirschprung karena berdasarkan pemeriksaan foto barium dan harus melakukan operasi. Sebelum operasi dilalkukan second opinion ke dokter lainnya dan dilakukan eliminasi beberapa makanan penyebab alergi ternyata gangguan kesulitan buang air besar tersebut tersebut dapat membaik tanpa operasi. Gangguan sulit buang air besar banyak faktor penyebabnya salah satunya sering berkaitan dengan gangguan alergi makanan.
Dampak dan pencegahan
Dampak yang terjadi bila kesalahan diagnosis ini terjadi ini kadang ringan sampai berdampak fatal. Dampak ringan lainnya adalah mengorbankan biaya yang sangat besar misalnya bila tidak benar mengalami alergi susu sapi tetapi direkomendasikan susu khusus hipoalergenik yang harganya sampai berlipat-lipat. Dampak lainnya, yang seharusnya tidak minum obat antibiotika tetapi harus diberi antibiotika.
Data di Growup Clinic Jakarta menunjukkan bahwa kesalahan diagnosis ini paling sering menimpa penderita asma, alergi dan hipersensitifitas saluran cerna. Data menunjukkan bahwa hampir lebih dari 90% penderita yang mengalami overdiagnosis terjadi pada penderita asma, alergi dan hipersensitif saluran cerna. Ternyata alergi dapat mengganggu semua sistem tubuh dan mempunyai banyak manifestasi klinis yang kadang menyerupai berbagai penyakit lainnya.
Langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah bagi penderita alergi bila didiagnosis 10 penyakit seperti di atas harus lebih cermat memakai prosedur penegakan diagnosis dengan mengamati secara cermat riwayat penyakit, tanda dan gejala penyakit dan interpretasi labatorium yang baik. Dokter harus cermat menginterpretasikan hasil laboratorium.
Tak boleh mengobati pasien hanya sekedar berdasarkan pemeriksaan laboratorium tanpa mencermati manifestasi klinis penderita. Beberapa pemeriksaan laboratorium sering terjadi false positif atau seharusnya hasil negatif tetapi hasilnya menunjukkan positif.
Bila diagnosis meragukan, sebaiknya dilakukan second opinion atau meminta pendapat kedua ke dokter ahli lainnya. Bila terjadi kesalahan diagnosis, seringkali disertai kesalahan terapi dan pengobatannya.
sumber: KOMPAS.com
4 Januari 2013
Mulailah Mendongeng untuk Anak
Masih enggan mendongeng untuk anak Anda sebagai pengantar tidur?
Mulailah sekarang, karena manfaat dongeng sangat besar. Hal itu
dikatakan psikolog dan pemerhati anak, Seto Mulyadi (59).
Sayangnya, orangtua kerap kesulitan menemukan sumber-sumber dongeng bagi anak-anak mereka. Karena itu, dia mendorong terciptanya iklim kondusif bagi penulis untuk melahirkan buku dongeng bermutu.
”Pemerintah harus peduli pada penulis, karena buku, termasuk buku dongeng, bisa menciptakan pengaruh besar. Penulis harus dihargai,” katanya.
sumber: KOMPAS.com
Dongeng, kata Kak Seto, panggilannya, tak hanya sebagai pengantar tidur, tetapi juga bermanfaat untuk mengubah perilaku anak.
”Dongeng
menyimpan kekuatan dalam kata-kata yang digunakannya. Daripada
menggunakan kekerasan fisik seperti mencubit atau menjewer, dongeng jauh
lebih efektif untuk mengubah perilaku anak,” kata Kak Seto.
Selain itu, dongeng juga bisa menambah wawasan. Melalui kisah-kisah dongeng, anak-anak mendapatkan berbagai informasi.
”Dongeng
juga bisa menjembatani komunikasi yang tidak efektif di dalam keluarga.
Kesibukan orangtua yang menumpuk kerap kali menimbulkan masalah. Dengan
dongeng, komunikasi yang tersumbat bisa kembali dibina,” katanya.Sayangnya, orangtua kerap kesulitan menemukan sumber-sumber dongeng bagi anak-anak mereka. Karena itu, dia mendorong terciptanya iklim kondusif bagi penulis untuk melahirkan buku dongeng bermutu.
”Pemerintah harus peduli pada penulis, karena buku, termasuk buku dongeng, bisa menciptakan pengaruh besar. Penulis harus dihargai,” katanya.
sumber: KOMPAS.com
Manfaat Dongeng untuk Anak
Kesibukan menjadi salah satu alasan kurangnya waktu orangtua untuk
anak-anaknya. Sebuah survei yang dilakukan pada 500 anak usia 3-8 tahun
di Inggris mengungkapkan, hampir 2/3 anak yang disurvei menginginkan
orangtuanya meluangkan waktu untuk membacakan cerita sebelum mereka
tidur, terutama oleh sang ibu.
"Salah satu cara terbaik untuk meluangkan waktu bagi anak-anak adalah melalui mendongeng bagi mereka," ungkap psikolog anak, Efnie Indrianie, dalam talkshow bersama Wall's Dreamy Creamy di Hongkong Cafe, Jakarta, Senin (14/5/2012) lalu.
Sampai saat ini kegiatan mendongeng sudah banyak ditinggalkan oleh para orangtua, karena dianggap merepotkan dan membuat mereka semakin lelah setelah seharian bekerja. Padahal sebenarnya mendongeng merupakan kegiatan positif yang bisa mengeratkan hubungan ibu dan anak. "Mendongeng sebenarnya bukanlah kegiatan untuk menidurkan anak, tapi lebih berfungsi untuk meningkatkan kedekatan ibu dan anak, dan mengembangkan kemampuan otak anak," bebernya.
Mendongeng juga membantu perkembangan psikologis dan kecerdasan emosional anak, serta beberapa manfaat lain berikut ini:
1. Mengembangkan imajinasi anak
Dunia anak adalah dunia yang penuh imajinasi. Menurut Efnie, anak usia 3-7 tahun memiliki "dunia"-nya sendiri, bahkan mempunyai teman khayalan sebagai teman mereka bermain. Hal ini sebenarnya tidak salah, karena bisa membantu proses perkembangan mereka. Namun, sebaiknya orangtua tetap mengontrol imajinasi meeka agar tetap positif, salah satunya melalui pembacaan dongeng. Melalui dongeng yang dibacakan sang ibu, imajinasi anak akan diarahkan dengan lebih baik.
2. Meningkatkan keterampilan berbahasa
Mendengarkan dongeng merupakan salah satu stimulasi dini yang bisa digunakan untuk merangsang keterampilan berbahasa pada anak. Menurut penelitian, anak perempuan lebih cepat menguasai kemampuan berbahasa dibandingkan anak laki-laki. Hal ini disebabkan karena anak perempuan memiliki fokus dan konsentrasi yang lebih baik daripada laki-laki.
"Ini dipengaruhi oleh kemampuan multitasking perempuan," kata Efnie. Kemampuan awal yang dikuasai anak-anak adalah kemampuan verbal, sehingga otak kanan mereka lebih berkembang dan keterampilan berbahasanya lebih terlatih. Selain itu, kisah-kisah dongeng yang positif akan membantu anak bertutur kata dalam bahasa yang sopan.
3. Meningkatkan minat baca anak
Secara tak langsung, anak-anak yang memiliki ketertarikan pada dongeng akan memiliki rasa penasaran yang lebih tinggi. Cara yang paling mudah untuk mendongeng adalah dengan membacakan buku cerita kepada mereka. Ketika tertarik pada dongeng, mereka menjadi lebih tertarik pada buku-buku cerita bergambar. Dengan sendirinya, minat baca mereka juga meningkat.
4. Membangun kecerdasan emosional
Selain mendekatkan keakraban ibu dan anak, mendongeng ternyata bisa membangun kecerdasan emosional anak. Anak-anak akan belajar tentang nilai-nilai moral dalam kehidupan. "Anak-anak kecil sulit untuk belajar tentang berbagai hal yang abstrak, seperti kebaikan pada sesama. Tetapi dengan dongeng, anak akan terbantu dalam memahami nilai-nilai emosional pada sesama," bebernya.
Ditambahkan Efnie, anak-anak sekarang ini kebanyakan hanya memiliki kepandaian kognitif saja, padahal kepandaian emosional juga dibutuhkan untuk bersosialisasi dan berbuat baik pada sesama sebagai bekal kehidupan mereka.
5. Membentuk anak yang mampu berempati
Stimulasi melalui dongeng akan mampu merangsang kepekaan anak usia 3-7 tahun terhadap berbagai situasi sosial. Mereka akan belajar untuk lebih berempati pada lingkungan sekitarnya. Stimulasi akan lebih baik jika dilakukan dengan merangsang indera pendengaran dibandingkan visual. Stimulasi visual melalui televisi atau game memang akan merangsang kepandaian visual, namun tidak akan merangsang kepekaan perasaan dan empati anak. Dengan pendengaran, dan cerita-cerita yang mendidik, anak akan lebih mudah menyerap nilai-nilai positif dan berempati dengan orang lain.
sumber: KOMPAS.com
"Salah satu cara terbaik untuk meluangkan waktu bagi anak-anak adalah melalui mendongeng bagi mereka," ungkap psikolog anak, Efnie Indrianie, dalam talkshow bersama Wall's Dreamy Creamy di Hongkong Cafe, Jakarta, Senin (14/5/2012) lalu.
Sampai saat ini kegiatan mendongeng sudah banyak ditinggalkan oleh para orangtua, karena dianggap merepotkan dan membuat mereka semakin lelah setelah seharian bekerja. Padahal sebenarnya mendongeng merupakan kegiatan positif yang bisa mengeratkan hubungan ibu dan anak. "Mendongeng sebenarnya bukanlah kegiatan untuk menidurkan anak, tapi lebih berfungsi untuk meningkatkan kedekatan ibu dan anak, dan mengembangkan kemampuan otak anak," bebernya.
Mendongeng juga membantu perkembangan psikologis dan kecerdasan emosional anak, serta beberapa manfaat lain berikut ini:
1. Mengembangkan imajinasi anak
Dunia anak adalah dunia yang penuh imajinasi. Menurut Efnie, anak usia 3-7 tahun memiliki "dunia"-nya sendiri, bahkan mempunyai teman khayalan sebagai teman mereka bermain. Hal ini sebenarnya tidak salah, karena bisa membantu proses perkembangan mereka. Namun, sebaiknya orangtua tetap mengontrol imajinasi meeka agar tetap positif, salah satunya melalui pembacaan dongeng. Melalui dongeng yang dibacakan sang ibu, imajinasi anak akan diarahkan dengan lebih baik.
2. Meningkatkan keterampilan berbahasa
Mendengarkan dongeng merupakan salah satu stimulasi dini yang bisa digunakan untuk merangsang keterampilan berbahasa pada anak. Menurut penelitian, anak perempuan lebih cepat menguasai kemampuan berbahasa dibandingkan anak laki-laki. Hal ini disebabkan karena anak perempuan memiliki fokus dan konsentrasi yang lebih baik daripada laki-laki.
"Ini dipengaruhi oleh kemampuan multitasking perempuan," kata Efnie. Kemampuan awal yang dikuasai anak-anak adalah kemampuan verbal, sehingga otak kanan mereka lebih berkembang dan keterampilan berbahasanya lebih terlatih. Selain itu, kisah-kisah dongeng yang positif akan membantu anak bertutur kata dalam bahasa yang sopan.
3. Meningkatkan minat baca anak
Secara tak langsung, anak-anak yang memiliki ketertarikan pada dongeng akan memiliki rasa penasaran yang lebih tinggi. Cara yang paling mudah untuk mendongeng adalah dengan membacakan buku cerita kepada mereka. Ketika tertarik pada dongeng, mereka menjadi lebih tertarik pada buku-buku cerita bergambar. Dengan sendirinya, minat baca mereka juga meningkat.
4. Membangun kecerdasan emosional
Selain mendekatkan keakraban ibu dan anak, mendongeng ternyata bisa membangun kecerdasan emosional anak. Anak-anak akan belajar tentang nilai-nilai moral dalam kehidupan. "Anak-anak kecil sulit untuk belajar tentang berbagai hal yang abstrak, seperti kebaikan pada sesama. Tetapi dengan dongeng, anak akan terbantu dalam memahami nilai-nilai emosional pada sesama," bebernya.
Ditambahkan Efnie, anak-anak sekarang ini kebanyakan hanya memiliki kepandaian kognitif saja, padahal kepandaian emosional juga dibutuhkan untuk bersosialisasi dan berbuat baik pada sesama sebagai bekal kehidupan mereka.
5. Membentuk anak yang mampu berempati
Stimulasi melalui dongeng akan mampu merangsang kepekaan anak usia 3-7 tahun terhadap berbagai situasi sosial. Mereka akan belajar untuk lebih berempati pada lingkungan sekitarnya. Stimulasi akan lebih baik jika dilakukan dengan merangsang indera pendengaran dibandingkan visual. Stimulasi visual melalui televisi atau game memang akan merangsang kepandaian visual, namun tidak akan merangsang kepekaan perasaan dan empati anak. Dengan pendengaran, dan cerita-cerita yang mendidik, anak akan lebih mudah menyerap nilai-nilai positif dan berempati dengan orang lain.
sumber: KOMPAS.com
Mau Mendongeng untuk Anak, Mulai dari Mana?
Kebiasaan mendongeng untuk anak-anak memang perlu dilakukan oleh
orangtua dan guru tanpa harus membacakan langsung dari bukunya. Dengan
mengandalkan kreativitas dan improvisasi, transfer karakter tokoh yang
baik dan pesan moral melalui dongeng dapat berlangsung dengan mudah.
Pendongeng Awam Prakoso mengatakan, mudah untuk memulai sebuah dongeng kepada anak-anak. Dengan tujuan mulai dari menghibur sampai menyampaikan materi pelajaran sekalipun, orangtua dan guru bisa mulai bercerita dengan ide-ide yang diperoleh dari lingkungan sekitar anak-anak.
"Bahan cerita bisa didapat dari suatu hal yang dekat dengan kita, misalkan di rumah ada sebuah pohon. Orangtua bisa membuat cerita dari ide tersebut," kata pendiri "Kampung Dongeng" itu saat memberikan pelatihan mendongeng kepada orangtua murid TK Bakti Mulya 400, Pondok Indah, Jakarta, Senin (24/9/2012).
"Misalkan seperti ini, 'Anak-anak ini ada sebuah pohon, pohonnya ada banyak daun. Daun yang muda, dan daun yang tua. Yang tua akan terjatuh kelepek kelepek kelepek. Daun muda jadi kasihan dan teriak 'Nenek jangan pergi...!' Kata daun muda. Nenek menjawab, tidak apa-apa, nenek sudah tua dan akan jatuh ke bumi untuk menyuburkan tanah, kamu masih muda harus memberikan udara segar (oksigen) kepada mahkluk bumi. Kita harus menjaga pohon bersama-sama ya?" tuturnya.
Pria yang akrab dipanggil Kak Awam ini memaparkan, setiap kisah dongeng yang disampaikan kepada anak dapat dikreasikan sedemikian mungkin. Pasalnya, menurut Kak Awam, dongeng sendiri bermakna kisah rekayasa imajinasi sederhana dengan alur perjalanan hidup yang mengandung pesan moral.
Untuk mengkreasikan dongeng bagi anak-anak, Kak Awam berbagi tips persiapan yang perlu dilakukan.
1. Memilih atau membuat cerita.
Seperti disampaikan sebelumnya, cerita dapat direkayasa dari apa saja yang dekat dengan orangtua, guru dan anak-anak. Cerita itu harus berpesan nilai moral, seperti mendongeng soal sepatu. Cerita ini, misalnya sejak awal sudah disisipkan pesan kebaikan bahwa memulai sesuatu harus dari kanan.
"Kemanakah sepatu kanan saya? Saya enggak bisa pakai sepatu kalau tidak ada bagian yang kanan (upayakan sambil berekspresi), karena memakai sepatu itu harus sepasang, dimulai dari yang kanan bla bla bla," tutur Kak Awam.
2. Menyiapkan alat peraga
Cerita yang didukung oleh alat berupa, boneka, sepatu, atau daun misalnya dapat kita gerak-gerakan dalam dialog cerita dongeng yang akan dirangkai.
3. Menghafal dan bercerita
Kadang kita sudah tahu cerita kebaikan seorang Putri Salju, Cinderella atau Malin Kundang, dan sebagainya. Kisah itu sudah kita hafal dan tinggal disampaikan kembali dalam cerita versi kita dengan media dan alat peraga yang berbeda-beda.
4. Menyiapkan tempat
Selain di kamar tidur, kita juga dapat menceritakan dongeng di sebuah dapur dan atau ruang bermain anak-anak, bahkan juga di ruang kelas. Tempat ternyamannya adalah saat anak-anak bersama kita.
Sudah siap untuk mendongeng?
sumber: KOMPAS.com
Pendongeng Awam Prakoso mengatakan, mudah untuk memulai sebuah dongeng kepada anak-anak. Dengan tujuan mulai dari menghibur sampai menyampaikan materi pelajaran sekalipun, orangtua dan guru bisa mulai bercerita dengan ide-ide yang diperoleh dari lingkungan sekitar anak-anak.
"Bahan cerita bisa didapat dari suatu hal yang dekat dengan kita, misalkan di rumah ada sebuah pohon. Orangtua bisa membuat cerita dari ide tersebut," kata pendiri "Kampung Dongeng" itu saat memberikan pelatihan mendongeng kepada orangtua murid TK Bakti Mulya 400, Pondok Indah, Jakarta, Senin (24/9/2012).
"Misalkan seperti ini, 'Anak-anak ini ada sebuah pohon, pohonnya ada banyak daun. Daun yang muda, dan daun yang tua. Yang tua akan terjatuh kelepek kelepek kelepek. Daun muda jadi kasihan dan teriak 'Nenek jangan pergi...!' Kata daun muda. Nenek menjawab, tidak apa-apa, nenek sudah tua dan akan jatuh ke bumi untuk menyuburkan tanah, kamu masih muda harus memberikan udara segar (oksigen) kepada mahkluk bumi. Kita harus menjaga pohon bersama-sama ya?" tuturnya.
Pria yang akrab dipanggil Kak Awam ini memaparkan, setiap kisah dongeng yang disampaikan kepada anak dapat dikreasikan sedemikian mungkin. Pasalnya, menurut Kak Awam, dongeng sendiri bermakna kisah rekayasa imajinasi sederhana dengan alur perjalanan hidup yang mengandung pesan moral.
Untuk mengkreasikan dongeng bagi anak-anak, Kak Awam berbagi tips persiapan yang perlu dilakukan.
1. Memilih atau membuat cerita.
Seperti disampaikan sebelumnya, cerita dapat direkayasa dari apa saja yang dekat dengan orangtua, guru dan anak-anak. Cerita itu harus berpesan nilai moral, seperti mendongeng soal sepatu. Cerita ini, misalnya sejak awal sudah disisipkan pesan kebaikan bahwa memulai sesuatu harus dari kanan.
"Kemanakah sepatu kanan saya? Saya enggak bisa pakai sepatu kalau tidak ada bagian yang kanan (upayakan sambil berekspresi), karena memakai sepatu itu harus sepasang, dimulai dari yang kanan bla bla bla," tutur Kak Awam.
2. Menyiapkan alat peraga
Cerita yang didukung oleh alat berupa, boneka, sepatu, atau daun misalnya dapat kita gerak-gerakan dalam dialog cerita dongeng yang akan dirangkai.
3. Menghafal dan bercerita
Kadang kita sudah tahu cerita kebaikan seorang Putri Salju, Cinderella atau Malin Kundang, dan sebagainya. Kisah itu sudah kita hafal dan tinggal disampaikan kembali dalam cerita versi kita dengan media dan alat peraga yang berbeda-beda.
4. Menyiapkan tempat
Selain di kamar tidur, kita juga dapat menceritakan dongeng di sebuah dapur dan atau ruang bermain anak-anak, bahkan juga di ruang kelas. Tempat ternyamannya adalah saat anak-anak bersama kita.
Sudah siap untuk mendongeng?
sumber: KOMPAS.com
7 Tips agar Anak Senang Mendengar Dongeng Anda
Baik untuk
tujuan menghibur maupun menyampaikan materi pelajaran, orangtua dan guru
bisa mulai mendongeng dengan ide-ide yang diperoleh dari lingkungan
sekitar anak-anak. Mendongeng mudah dilakukan dengan mengandalkan
kreativitas dan improvisasi.
Pendongeng Awam Prakoso membagikan sejumlah tips agar orangtua dan guru bisa mendongeng dengan kreatif dan anak-anak bisa menerimanya dengan senang. Anak-anak sebagai penonton perlu diupayakan siap untuk menerima pesan dari sebuah cerita.
1. Posisi perlu diperhatikan. Jika anak sedang bermain, sebaiknya tidak diganggu. Pasalnya, bermain bagi anak-anak itu tidak main-main. Mereka serius. Jadi pilihlah posisi mendongeng yang pas. Seperti sebelum tidur, atau jelang makan, biasanya menemani agar mau disuapi.
2. Upayakan vokal dan ekspresi lucu dengan cara membiasakan mengatur vokal yang lucu yang disukai anak-anak. Meniru suara binatang, suara gerak, dan lain-lain dapat mencuri perhatian anak-anak. Keluarkanlah suara dengan total. Bukan dengan berteriak-teriak, melainkan dengan vokal yang diupayakan mirip dengan tokoh cerita dalam dongeng.
3. Siapkan alat peraga. Siapkan alat peraga agar anak-anak melihat ekspresi dan gambaran cerita dengan kemampuan visualnya. Jangan salah, makanan camilan pun dapat dijadikan alat peraga. Awali dengan teknik tebak-tebakan, misalnya lagu, serta permainan, atau kombinasi semuanya.
4. Tenang. Usahakan santai dalam membawakan cerita dapat membuat anak-anak gampang menerima pesan cerita.
5. Improvisasi ketika sudah hafal dengan cerita. Misalnya, lupa nama tokoh yang digambarkan sebagai seekor kelinci. Kita dapat improvisasi dengan memberi ciri-ciri kelinci, misalnya dengan menuturkan, "Di sebuah hutan, ada hewan yang... Hmm hewan apa ya yang suka meloncat-loncat, dan telinganya panjang?". Anak-anak tentu akan menyambutnya dengan teriakan "Kelinciiii!". Improvisasi dalam bentuk pertanyaan akan membuat interaksi dengan anak sebagai penyimak.
6. Melibatkan anak dalam satu sampai dua adegan. Ini sangat dianjurkan agar tidak monoton. Dengan jalan memberikan interaksi, anak tidak hanya berperan sebagai penonton, tetapi juga kadang obyek.
7. Bijaksana. Menyampaikan dongeng tidak sama dengan menyampaikan cerita umum. Ada anak-anak yang perlu penanganan lebih lanjut, misalnya untuk anak berkebutuhan khusus, penyampaiannya tidak seragam dengan anak-anak lainnya..
Pria yang akrab dipanggil Kak Awam ini mengungkapkan bahwa pendongeng, yaitu orangtua dan guru, tak perlu tergesa-gesa berharap anak bisa mengerti semua yang diceritakan. Namun, menurutnya, satu atau dua nilai yang disampaikan melalui cerita mampu mengubah perasaan dan pola pikir anak.
Komunikasi antara orangtua atau guru dan anak, lanjutnya, dibangun melalui media cerita. Cerita tidak hanya sanggup mengusir rewel dan suasana hati anak yang gundah, tetapi juga mampu membentuk karakter wawasan dan pola pikir anak secara kreatif.
Pendongeng Awam Prakoso membagikan sejumlah tips agar orangtua dan guru bisa mendongeng dengan kreatif dan anak-anak bisa menerimanya dengan senang. Anak-anak sebagai penonton perlu diupayakan siap untuk menerima pesan dari sebuah cerita.
1. Posisi perlu diperhatikan. Jika anak sedang bermain, sebaiknya tidak diganggu. Pasalnya, bermain bagi anak-anak itu tidak main-main. Mereka serius. Jadi pilihlah posisi mendongeng yang pas. Seperti sebelum tidur, atau jelang makan, biasanya menemani agar mau disuapi.
2. Upayakan vokal dan ekspresi lucu dengan cara membiasakan mengatur vokal yang lucu yang disukai anak-anak. Meniru suara binatang, suara gerak, dan lain-lain dapat mencuri perhatian anak-anak. Keluarkanlah suara dengan total. Bukan dengan berteriak-teriak, melainkan dengan vokal yang diupayakan mirip dengan tokoh cerita dalam dongeng.
3. Siapkan alat peraga. Siapkan alat peraga agar anak-anak melihat ekspresi dan gambaran cerita dengan kemampuan visualnya. Jangan salah, makanan camilan pun dapat dijadikan alat peraga. Awali dengan teknik tebak-tebakan, misalnya lagu, serta permainan, atau kombinasi semuanya.
4. Tenang. Usahakan santai dalam membawakan cerita dapat membuat anak-anak gampang menerima pesan cerita.
5. Improvisasi ketika sudah hafal dengan cerita. Misalnya, lupa nama tokoh yang digambarkan sebagai seekor kelinci. Kita dapat improvisasi dengan memberi ciri-ciri kelinci, misalnya dengan menuturkan, "Di sebuah hutan, ada hewan yang... Hmm hewan apa ya yang suka meloncat-loncat, dan telinganya panjang?". Anak-anak tentu akan menyambutnya dengan teriakan "Kelinciiii!". Improvisasi dalam bentuk pertanyaan akan membuat interaksi dengan anak sebagai penyimak.
6. Melibatkan anak dalam satu sampai dua adegan. Ini sangat dianjurkan agar tidak monoton. Dengan jalan memberikan interaksi, anak tidak hanya berperan sebagai penonton, tetapi juga kadang obyek.
7. Bijaksana. Menyampaikan dongeng tidak sama dengan menyampaikan cerita umum. Ada anak-anak yang perlu penanganan lebih lanjut, misalnya untuk anak berkebutuhan khusus, penyampaiannya tidak seragam dengan anak-anak lainnya..
Pria yang akrab dipanggil Kak Awam ini mengungkapkan bahwa pendongeng, yaitu orangtua dan guru, tak perlu tergesa-gesa berharap anak bisa mengerti semua yang diceritakan. Namun, menurutnya, satu atau dua nilai yang disampaikan melalui cerita mampu mengubah perasaan dan pola pikir anak.
Komunikasi antara orangtua atau guru dan anak, lanjutnya, dibangun melalui media cerita. Cerita tidak hanya sanggup mengusir rewel dan suasana hati anak yang gundah, tetapi juga mampu membentuk karakter wawasan dan pola pikir anak secara kreatif.
sumber: KOMPAS.com
Anak Lebih Populer karena Suka Berbagi
Studi di Vancouver yang memelajari empati di sekolah menemukan bahwa
anak-anak yang baik hati dan suka berbagi, membuatnya lebih disukai dan
diterima oleh teman-teman sebayanya dan lebih populer.
Hal sederhana yang dilakukan anak di sekolah, bersama temannya, seperti membagi makan siangnya, punya dampak luas. Anak yang suka berbagi terlihat lebih bahagia dan positif. Kebiasaan berbagi yang dilakukan secara alami dan spontan oleh anak-anak ini juga ternyata membuatnya lebih diterima oleh teman-temannya dan lebih populer di sekolah.
Studi ini menunjukkan untuk meraih kebahagiaan, menjadi pribadi yang mudah bersosialisasi, dan populer di lingkungannya bukan hanya mengandalkan kapabilitas diri tapi juga memiliki hubungan timbal balik.
Orang yang berbahagia adalah mereka yang memiliki pergaulan luas, senang bersosialisasi, dan memiliki persahabatan yang menyenangkan. Demikian juga dengan anak yang gemar berbagi, ia akan lebih disukai teman-temannya dan populer di lingkungannya karena suka membantu, kooperatif dan mempunyai keseimbangan emosi.
Sumber: Parenting/KOMPAS.com
Hal sederhana yang dilakukan anak di sekolah, bersama temannya, seperti membagi makan siangnya, punya dampak luas. Anak yang suka berbagi terlihat lebih bahagia dan positif. Kebiasaan berbagi yang dilakukan secara alami dan spontan oleh anak-anak ini juga ternyata membuatnya lebih diterima oleh teman-temannya dan lebih populer di sekolah.
Studi ini menunjukkan untuk meraih kebahagiaan, menjadi pribadi yang mudah bersosialisasi, dan populer di lingkungannya bukan hanya mengandalkan kapabilitas diri tapi juga memiliki hubungan timbal balik.
Orang yang berbahagia adalah mereka yang memiliki pergaulan luas, senang bersosialisasi, dan memiliki persahabatan yang menyenangkan. Demikian juga dengan anak yang gemar berbagi, ia akan lebih disukai teman-temannya dan populer di lingkungannya karena suka membantu, kooperatif dan mempunyai keseimbangan emosi.
Sumber: Parenting/KOMPAS.com
Apakah Penghasilan Saya sudah Ideal?
"Waduh nak, nanti aja ya belinya ya.., sekarang lagi tanggung bulan ni..,"
Kalimat tersebut terkesan akrab di telinga kita. Ya, memang akrab bukan
karena kita suka menggunakan kalimat itu namun kita terpaksa
mengeluarkan kalimat tersebut. Hal itu disebabkan oleh kenyataan bahwa
pemasukan atau gaji yang kita terima ternyata hanya mampu "menghidupi"
kita selama 20 hari atau bahkan kurang dari itu dalam sebulan.
Ya, ini adalah fakta yang terjadi, sering kali kita merasa gaji belum cukup, masih kurang, jangankan untuk ditabung atau investasi, memenuhi keinginan kita saja masih kurang, ya sekali lagi masih kurang!.
Lalu pertanyaan selanjutnya adalah berapa besar gaji yang wajar bagi kita? Pembaca yang bijak, untuk menjawabnya alangkah baiknya jika kita melakukan evaluasi dan introspeksi secara jujur, untuk itu silahkan untuk menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini dan catatlah hasilnya:
1. Sudah berapa lamakah (tahun dan bulan) saya telah menerima gaji?;
2. Sudah berapa kali saya mengalami kenaikan gaji?;
3. Berapa rupiahkah saat pertama saya kita menerima gaji? Berapa rupiahkah besar gaji saya saat ini?;
4. Apakah saya selalu membayar cicilan utang setiap bulan?;
5. Adakah bagian dari gaji yang dapat disimpan untuk investasi?
6. Apakah saat ini saya mengalami defisit (gaji tidak dapat bertahan sampai akhir bulan)?, jika jawabnya ‘tidak’ maka kami ucapkan selamat namun jika jawabanya‘ya’ maka disinilah letak permasalahannya.
Bagi anda yang menjawab ‘ya’ maka langkah selanjutnya adalah lakukan valuasi penghasilan anda, dalam melakukan valuasi, jawabannya hanya ada tiga kelompok, yakni:
1. Tahapan yang buruk (Poor Income Valuation);
2. Tahapan yang wajar (Fair Income Valuation);
3. Tahapan yang ideal (Ideal Income Valuation). Nah berikut ini adalah penjelasan serta solusinya dari kelompok - kelompok tersebut :
Tahapan yang buruk (Poor Income Valuation): adalah tahapan dimana kondisi total pengeluaran lebih besar dari penghasilan atau dikenal dengan istilah "Besar Pasak dari Tiang", dalam kondisi ini arus kas menjadi defisit atau negatif disertai dengan bobot cicilan hutang perbulan diatas 45 persen dari total penghasilan. Perhatikan contoh berikut (tabel 1):
Tabel 1 uraian pengeluaran per bulan, mencakup:
• Besar penghasilan,
• Pengeluaran diluar cicilan utang,
• Cicilan utang tiap bulan,
• Surplus atau defisit penghasilan,
• Surplus atau defisit cicilan utang
Dalam contoh kasus diatas terlihat bahwa: 1. Pengeluaran (defisit) Rp 1.250.000. 2. Cicilan utang melebihi batas wajar maksimal per bulan yakni defisit Rp 1.850.000 atau berlebih sebesar 23,13 persen dari batas maksimal cicilan utang yakni 30 persen atau sebesar Rp 2.400.000.
Ini berarti bahwa, pada kasus tersebut, yang bersangkutan berpotensi untuk menutupi defisit (kekurangan) dengan cara menambah utang. Hmm.., berpotensi untuk ‘gali lubang tutup lubang’, awas hati-hati jika kebesaran lubangnya akan mudah untuk terjerumus!. Utang tersebut biasanya didapat dari Kartu Kredit, Kredit Tanpa Agunan (KTA) atau dengan jenis utang yang lain. Cara tersebut sangat berbahaya dan tidak dapat dibenarkan.
Saya katakan bahwa kondisi dan kebiasan ini wajib dihentikan, stop sesegera mungkin. Saran saya adalah sebaiknya pada kondisi ini segera minta bantuan dana, ingat bantuan dan bukan pinjaman untuk jangka waktu yang pendek. Atau usahakan untuk melakukan pinjaman lunak jangka panjang, kelak akan dikembalikan jika telah ada kemampuan.
Jaminan pinjaman tersebut apa? jika ada properti bisa dilakukan jaminan namun jika tidak ada apapun maka satu-satunya cara adalah jaminan pribadi (diri sendiri), ini bisa dilakukan dengan menghubungi dari relasi ataupun keluarga yang sangat dekat.
Nah kiat anda pun harus jelas, dalam waktu bersamaan sebelum anda meminjam atau meminta bantuan, anda juga harus mencari solusi dengan tujuan agar terjadi peningkatan income hal itu dapat dilakukan dengan cara:
a) Walaupun anda masih bekerja, anda wajib untuk mencari pemasukan tambahan (melalui usaha dengan modal pinjaman kepada relasi atau keluarga terdekat tersebut) lakukan studi kelayakan yang akurat dan objektif agar potensi keberhasilan usaha anda menjadi lebih besar dari kemungkinan gagalnya;
b) Berupaya agar gaji bertambah dengan cara pindah bekerja atau melakukan kerja yang lebih giat lagi (utamanya bagi tenaga penjual atau salesman) sehingga komisi atau bonus bertambah;
c) Menekan pengeluaran rutin (melakukan efisiensi) dengan ketat;
d) Jangan lupa melakukan manajemen resiko melalui asuransi jiwa dengan memiliki Uang Pertanggungan yang cukup untuk mengembalikan pinjaman tersebut (ingat kematian pasti akan datang, namun tidak diketahui waktunya);
e) Sebagai masukan adalah asuransi jiwa tipe YRT (Yearly Renewable Term) bukan yang lain, sebagai contoh seorang pria tidak merokok usia 35 tahun, uang pertanggungan Rp 500 juta, kisaran premi pada asuransi YRT per tahun adalah sebesar Rp 1,5 juta hingga Rp 1,75 juta.
Selanjutnya, anda wajib mengubah menuju tahapan yang wajar, berikut penjelasannya:
Tahapan yang wajar (Fair Income Valuation): adalah kondisi dimana anda tidak defisit, besar cicilan utang masih berada diatas 30 persen dari pendapatan, namun yang bersangkutan mampu untuk melakukan investasi demi kesejahteraan dia dan keluarganya kelak, porsi investasi minimal adalah sebesar 10 persen dari penghasilan. Kemudian adalah bagaimana kita mengubah dari kondisi yang buruk (poor income valuation) menjadi kondisi yang wajar (fair income valuation), nah untuk kasus diatas berapa besar income yang wajar tersebut?, berikut adalah formulasi valuasi penghasilan wajar, yakni:
Total pengeluaran dalam kondisi defisit / 90 persen
Mengapa pembagi harus 90 persen? Hal ini disebabkan karena untuk mencapai zona kebebasan finansial atau anda menjadi lebih kaya maka wajib menyisihkan penghasilan minimal 10 persen dan ditempatkan pada investasi yang tepat serta yang bersangkutan juga harus menjaga cicilan utang terus menurun hingga makin mendekati batasan maksimal 30 persen dari pendapatan anda.
Sehingga contoh kasus (tabel 1 diatas) penghasilan menjadi Rp 10.277.777. Atau untuk jelasnya silahkan perhatikan tabel berikut
Tabel 2:
Analisa:
dari tabel terlihat bahwa defisit sudah nol dan cicilan utang menurun
dari bobot terhadap penghasilan dari 45,95 persen menjadi 41,35 persen.
Kondisi ini sudah lebih baik walau belum menjadi tahapan yang ideal (Ideal Income Valuation).
Tahapan terakhir adalah Tahapan yang ideal (Ideal Income Valuation): pada tahapan ini individu/keluarga tersebut sudah berada pada koridor keuangan yang sehat, yakni sesuai tabel:
Tabel 3:
Adapun formulasi Valuasi Penghasilan Ideal adalah:
Cicilan utang perbulan/30 persen + Pengeluaran (di luar cicilan utang)
Analisa: terlihat bahwa bobot cicilan hutang telah mencapai kurang dari 30 persen yaitu 22,17 persen serta terjadi surplus pendapatan sebesar 41,74 persen dan ada kelebihan dana yang dapat ditambahkan untuk investasi sebesar Rp 8.000.000 atau 41,74 persen.
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana saya mendapatkan tambahan penghasilan tersebut?, jawabannya sudah tertera pada artikel ini yaitu berupa kiat anda sebelum meminjam atau meminta bantuan dana (butir a hingga e). Hal ini memang tidak mudah namun setidaknya juga bukan sesuatu yang mustahil. Setidaknya anda sudah mengetahui batasan penghasilan yang sehat sesuai dengan kondisi anda.
Pada contoh kasus ini penghasilan yang defisit sebesar Rp 8.000.000,- harus diperbesar menjadi surplus dalam kisaran Rp 10.277.777 hingga Rp 19.166.167 agar yang bersangkutan dapat menjadi bertambah kaya di kemudian hari.
Sekedar informasi penghasilan dan cicilan utang yang dimaksud disini adalah dapat merupakan penghasilan dan cicilan uutang gabungan (suami & istri).
Namun sebaliknya secara realistis kita harus siap dan wajib melakukan 'pengetatan super ekstra' terhadap pengeluaran jika proyeksi untuk mendapatkan penghasilan tambahan belum nampak, walaupun dana bantuan telah tersedia. (Taufik Gumulya, CFP®/Independent Financial Planner, CEO TGRM Financial Planning Services)
Ya, ini adalah fakta yang terjadi, sering kali kita merasa gaji belum cukup, masih kurang, jangankan untuk ditabung atau investasi, memenuhi keinginan kita saja masih kurang, ya sekali lagi masih kurang!.
Lalu pertanyaan selanjutnya adalah berapa besar gaji yang wajar bagi kita? Pembaca yang bijak, untuk menjawabnya alangkah baiknya jika kita melakukan evaluasi dan introspeksi secara jujur, untuk itu silahkan untuk menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini dan catatlah hasilnya:
1. Sudah berapa lamakah (tahun dan bulan) saya telah menerima gaji?;
2. Sudah berapa kali saya mengalami kenaikan gaji?;
3. Berapa rupiahkah saat pertama saya kita menerima gaji? Berapa rupiahkah besar gaji saya saat ini?;
4. Apakah saya selalu membayar cicilan utang setiap bulan?;
5. Adakah bagian dari gaji yang dapat disimpan untuk investasi?
6. Apakah saat ini saya mengalami defisit (gaji tidak dapat bertahan sampai akhir bulan)?, jika jawabnya ‘tidak’ maka kami ucapkan selamat namun jika jawabanya‘ya’ maka disinilah letak permasalahannya.
Bagi anda yang menjawab ‘ya’ maka langkah selanjutnya adalah lakukan valuasi penghasilan anda, dalam melakukan valuasi, jawabannya hanya ada tiga kelompok, yakni:
1. Tahapan yang buruk (Poor Income Valuation);
2. Tahapan yang wajar (Fair Income Valuation);
3. Tahapan yang ideal (Ideal Income Valuation). Nah berikut ini adalah penjelasan serta solusinya dari kelompok - kelompok tersebut :
Tahapan yang buruk (Poor Income Valuation): adalah tahapan dimana kondisi total pengeluaran lebih besar dari penghasilan atau dikenal dengan istilah "Besar Pasak dari Tiang", dalam kondisi ini arus kas menjadi defisit atau negatif disertai dengan bobot cicilan hutang perbulan diatas 45 persen dari total penghasilan. Perhatikan contoh berikut (tabel 1):
Tabel 1 uraian pengeluaran per bulan, mencakup:
• Besar penghasilan,
• Pengeluaran diluar cicilan utang,
• Cicilan utang tiap bulan,
• Surplus atau defisit penghasilan,
• Surplus atau defisit cicilan utang
No
|
Uraian per bulan
|
Besarnya
|
Bobot VS Pendapatan
|
1
|
Penghasilan Bersih (saat ini) Take home pay
|
Rp 8,000,000
|
86.49%
|
2
|
Pengeluaran (diluar cicilan utang)
|
Rp 5,000,000
|
54.05%
|
3
|
Cicilan utang
|
Rp 4,250,000
|
45.95%
|
4
|
Total pengeluaran = 2+3
|
Rp 9,250,000
|
100.00%
|
5
|
Surplus (defisit) pengeluaran = 1 – 4
|
Rp (1,250,000)
|
-13.51%
|
6
|
Surplus (defisit) cicilan utang = (1*30%) – 3
|
Rp (1,850,000)
|
-23.13%
|
Dalam contoh kasus diatas terlihat bahwa: 1. Pengeluaran (defisit) Rp 1.250.000. 2. Cicilan utang melebihi batas wajar maksimal per bulan yakni defisit Rp 1.850.000 atau berlebih sebesar 23,13 persen dari batas maksimal cicilan utang yakni 30 persen atau sebesar Rp 2.400.000.
Ini berarti bahwa, pada kasus tersebut, yang bersangkutan berpotensi untuk menutupi defisit (kekurangan) dengan cara menambah utang. Hmm.., berpotensi untuk ‘gali lubang tutup lubang’, awas hati-hati jika kebesaran lubangnya akan mudah untuk terjerumus!. Utang tersebut biasanya didapat dari Kartu Kredit, Kredit Tanpa Agunan (KTA) atau dengan jenis utang yang lain. Cara tersebut sangat berbahaya dan tidak dapat dibenarkan.
Saya katakan bahwa kondisi dan kebiasan ini wajib dihentikan, stop sesegera mungkin. Saran saya adalah sebaiknya pada kondisi ini segera minta bantuan dana, ingat bantuan dan bukan pinjaman untuk jangka waktu yang pendek. Atau usahakan untuk melakukan pinjaman lunak jangka panjang, kelak akan dikembalikan jika telah ada kemampuan.
Jaminan pinjaman tersebut apa? jika ada properti bisa dilakukan jaminan namun jika tidak ada apapun maka satu-satunya cara adalah jaminan pribadi (diri sendiri), ini bisa dilakukan dengan menghubungi dari relasi ataupun keluarga yang sangat dekat.
Nah kiat anda pun harus jelas, dalam waktu bersamaan sebelum anda meminjam atau meminta bantuan, anda juga harus mencari solusi dengan tujuan agar terjadi peningkatan income hal itu dapat dilakukan dengan cara:
a) Walaupun anda masih bekerja, anda wajib untuk mencari pemasukan tambahan (melalui usaha dengan modal pinjaman kepada relasi atau keluarga terdekat tersebut) lakukan studi kelayakan yang akurat dan objektif agar potensi keberhasilan usaha anda menjadi lebih besar dari kemungkinan gagalnya;
b) Berupaya agar gaji bertambah dengan cara pindah bekerja atau melakukan kerja yang lebih giat lagi (utamanya bagi tenaga penjual atau salesman) sehingga komisi atau bonus bertambah;
c) Menekan pengeluaran rutin (melakukan efisiensi) dengan ketat;
d) Jangan lupa melakukan manajemen resiko melalui asuransi jiwa dengan memiliki Uang Pertanggungan yang cukup untuk mengembalikan pinjaman tersebut (ingat kematian pasti akan datang, namun tidak diketahui waktunya);
e) Sebagai masukan adalah asuransi jiwa tipe YRT (Yearly Renewable Term) bukan yang lain, sebagai contoh seorang pria tidak merokok usia 35 tahun, uang pertanggungan Rp 500 juta, kisaran premi pada asuransi YRT per tahun adalah sebesar Rp 1,5 juta hingga Rp 1,75 juta.
Selanjutnya, anda wajib mengubah menuju tahapan yang wajar, berikut penjelasannya:
Tahapan yang wajar (Fair Income Valuation): adalah kondisi dimana anda tidak defisit, besar cicilan utang masih berada diatas 30 persen dari pendapatan, namun yang bersangkutan mampu untuk melakukan investasi demi kesejahteraan dia dan keluarganya kelak, porsi investasi minimal adalah sebesar 10 persen dari penghasilan. Kemudian adalah bagaimana kita mengubah dari kondisi yang buruk (poor income valuation) menjadi kondisi yang wajar (fair income valuation), nah untuk kasus diatas berapa besar income yang wajar tersebut?, berikut adalah formulasi valuasi penghasilan wajar, yakni:
Total pengeluaran dalam kondisi defisit / 90 persen
Mengapa pembagi harus 90 persen? Hal ini disebabkan karena untuk mencapai zona kebebasan finansial atau anda menjadi lebih kaya maka wajib menyisihkan penghasilan minimal 10 persen dan ditempatkan pada investasi yang tepat serta yang bersangkutan juga harus menjaga cicilan utang terus menurun hingga makin mendekati batasan maksimal 30 persen dari pendapatan anda.
Sehingga contoh kasus (tabel 1 diatas) penghasilan menjadi Rp 10.277.777. Atau untuk jelasnya silahkan perhatikan tabel berikut
Tabel 2:
Valuasi Penghasilan Wajar (saat nanti)
|
Besarnya
|
Bobot VS Pendapatan
| |
7
|
Pendapatan Bersih Wajar
|
Rp 10,277,777
|
100.00%
|
8
|
Dana yg di Investasikan (wajib)
|
Rp 1,027,778
|
10.00%
|
9
|
Pengeluaran (diluar cicilan utang)
|
Rp 5,000,000
|
48.65%
|
10
|
Cicilan utang
|
Rp 4,250,000
|
41.35%
|
11
|
Total pengeluaran = 8+9+10
|
Rp 10,277,778
|
100.00%
|
12
|
Surplus (defisit) pengeluaran = 7 – 11
|
Rp (0)
|
0.00%
|
13
|
Surplus (defisit) cicilan utang = (7*30%) – 10
|
Rp (1,166,667)
|
-11.35%
|
Tahapan terakhir adalah Tahapan yang ideal (Ideal Income Valuation): pada tahapan ini individu/keluarga tersebut sudah berada pada koridor keuangan yang sehat, yakni sesuai tabel:
Tabel 3:
Valuasi Penghasilan Ideal (saat nanti)
|
Besarnya
|
Bobot VS Pendapatan
| |
14
|
Pendapatan Bersih Ideal
|
Rp 19,166,667
|
100.00%
|
15
|
Dana yg di Investasikan (wajib)
|
Rp 1,916,667
|
10.00%
|
16
|
Pengeluaran (diluar cicilan hutang)
|
Rp 5,000,000
|
26.09%
|
17
|
Cicilan hutang
|
Rp 4,250,000
|
22.17%
|
18
|
Total pengeluaran = 15+16+17
|
Rp 11,166,667
|
58.26%
|
19
|
Surplus (defisit) pengeluaran = 14 - 18
|
Rp 8,000,000
|
41.74%
|
20
|
Surplus (defisit) cicilan hutang = (14*30%) - 17
|
Rp 1,500,000
|
7,83%
|
21
|
Dana yang di Investasikan (tambahan)
|
Rp 8,000,000
|
41.74%
|
Cicilan utang perbulan/30 persen + Pengeluaran (di luar cicilan utang)
Analisa: terlihat bahwa bobot cicilan hutang telah mencapai kurang dari 30 persen yaitu 22,17 persen serta terjadi surplus pendapatan sebesar 41,74 persen dan ada kelebihan dana yang dapat ditambahkan untuk investasi sebesar Rp 8.000.000 atau 41,74 persen.
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana saya mendapatkan tambahan penghasilan tersebut?, jawabannya sudah tertera pada artikel ini yaitu berupa kiat anda sebelum meminjam atau meminta bantuan dana (butir a hingga e). Hal ini memang tidak mudah namun setidaknya juga bukan sesuatu yang mustahil. Setidaknya anda sudah mengetahui batasan penghasilan yang sehat sesuai dengan kondisi anda.
Pada contoh kasus ini penghasilan yang defisit sebesar Rp 8.000.000,- harus diperbesar menjadi surplus dalam kisaran Rp 10.277.777 hingga Rp 19.166.167 agar yang bersangkutan dapat menjadi bertambah kaya di kemudian hari.
Sekedar informasi penghasilan dan cicilan utang yang dimaksud disini adalah dapat merupakan penghasilan dan cicilan uutang gabungan (suami & istri).
Namun sebaliknya secara realistis kita harus siap dan wajib melakukan 'pengetatan super ekstra' terhadap pengeluaran jika proyeksi untuk mendapatkan penghasilan tambahan belum nampak, walaupun dana bantuan telah tersedia. (Taufik Gumulya, CFP®/Independent Financial Planner, CEO TGRM Financial Planning Services)
Editor :
Erlangga Djumena
sumber: KOMPAS.com
Langganan:
Postingan (Atom)